//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?  (Read 53931 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #15 on: 23 March 2011, 02:54:11 PM »
We're just human being... just normal human being

keep being one then.
or you can choose to be liberated
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #16 on: 24 March 2011, 03:52:14 PM »
We're just human being... just normal human being

wah jangan pesimis gitu dong jadi manusia ;D.
ajaran buddha kan ngak pernah mengajarkan pesimis, tapi mengajarkan menjadi realistis ;D
malah kita harusnya beruntung karena jadi manusia, karena mempunyai kesempat yang lebih besar dibanding makhluk lainnya untuk dapat merealisasikan nibbana ;D.
oleh karena itu jangan mengejar kesenangan semu aja ;D.
cobalah untuk belajar hidup lebih sederhana, dengan begitu kita dengan sendirinya akan mulai melepas kesenang-kesenangan semu itu, dan menuju ke arah kebahagiaan yang lebih baik ;D.

Offline ndrosubiyanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 308
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #17 on: 24 March 2011, 09:11:43 PM »
wah jangan pesimis gitu dong jadi manusia ;D.
ajaran buddha kan ngak pernah mengajarkan pesimis, tapi mengajarkan menjadi realistis ;D
malah kita harusnya beruntung karena jadi manusia, karena mempunyai kesempat yang lebih besar dibanding makhluk lainnya untuk dapat merealisasikan nibbana ;D.
oleh karena itu jangan mengejar kesenangan semu aja ;D.
cobalah untuk belajar hidup lebih sederhana, dengan begitu kita dengan sendirinya akan mulai melepas kesenang-kesenangan semu itu, dan menuju ke arah kebahagiaan yang lebih baik ;D.

Bro salah nangkep hehhe... Pernyataan saya utk menanggapi tentang " kebahagiaan semu ".

Ya kebahagiaan itu semu, tapi maaf kita hanya manusia biasa, hanya MANUSIA BIASA ingin merasakan kebahagiaan walaupun semu. It's ok, tahap menuju pencerahan masih jauh, kita dalam proses...
This too shall pass.........

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #18 on: 04 April 2011, 11:32:15 PM »
Bro salah nangkep hehhe... Pernyataan saya utk menanggapi tentang " kebahagiaan semu ".

Ya kebahagiaan itu semu, tapi maaf kita hanya manusia biasa, hanya MANUSIA BIASA ingin merasakan kebahagiaan walaupun semu. It's ok, tahap menuju pencerahan masih jauh, kita dalam proses...

manusia biasa ;D. menurut saya manusia biasa cuma ada di agama tetangga aja ;D. di dalam ajaran buddha hanya ada yang sadar dan belom sadar ;D, berusahalah terus untuk menjadi yang sadar ;D. kita sebagai murid buddha sudah seharusnya sadar dan mulai belajar untuk melepas segala hal yang semu itu, bukannya terus menerus menuruti keinginan sehingga dikendalikan oleh yang semu-semu itu ;D.

terus.. sebaiknya jangan kita berpikir pencerahan masih jauh, dengan berpikir pencerahan masih jauh, pikiran kita akan terus berkelana di masa depan, itu juga salah satu pandangan yang keliru ;D. sebagai murid buddha, kita harus selalu berusaha untuk menjaga pikiran kita di saat ini, jangan biarkan pikiran kembali ke masa lampau atau melaju ke masa depan ;D.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #19 on: 05 April 2011, 12:46:39 AM »
manusia biasa ;D. menurut saya manusia biasa cuma ada di agama tetangga aja ;D. di dalam ajaran buddha hanya ada yang sadar dan belom sadar ;D, berusahalah terus untuk menjadi yang sadar ;D. kita sebagai murid buddha sudah seharusnya sadar dan mulai belajar untuk melepas segala hal yang semu itu, bukannya terus menerus menuruti keinginan sehingga dikendalikan oleh yang semu-semu itu ;D.

terus.. sebaiknya jangan kita berpikir pencerahan masih jauh, dengan berpikir pencerahan masih jauh, pikiran kita akan terus berkelana di masa depan, itu juga salah satu pandangan yang keliru ;D. sebagai murid buddha, kita harus selalu berusaha untuk menjaga pikiran kita di saat ini, jangan biarkan pikiran kembali ke masa lampau atau melaju ke masa depan ;D.

istilah manusia biasa jg terdapat dalam buddhism..berikut saya kutipkan sebuah kisah di jataka

"...........Tetapi petapa itu tidak bisa mendapatkan kegembiraan gaib karena ia diliputi dengan kesombongannya akan kelahiran mulianya. Selain menyadari bahwa petapa itu dikuasai oleh kesombongan, seorang Pacceka Buddha juga mengetahui bahwa ia bukan manusia biasa. “Laki-laki ini (pikirnya) ditakdirkan menjadi seorang Buddha dan dalam kehidupannya kali ini ia akan mencapai kebijaksanaan sempurna. Saya akan membantunya untuk menaklukkan kesombongan dirinya dan membuatnya mengembangkan pencapaian.” Maka ketika ia sedang duduk di dalam gubuk daunnya, Sang Pacceka Buddha turun dari Gunung Himalaya, dan duduk di potongan batu tempat duduk petapa itu. Ia keluar dan melihat Sang Pacceka Buddha duduk di tempat duduknya; ia merasa bukan lagi seorang tuan bagi dirinya sendiri. Ia menghampiri beliau dan memetik jarinya sambil berkata, “Terkutuklah Anda, orang jahat yang tidak ada kebaikannya, orang munafik berkepala botak, mengapa Anda duduk di tempat dudukku?” “Orang suci,” katanya, “mengapa Anda dikuasai oleh kesombongan? Saya telah menembus kebijaksanaan dari seorang Pacceka Buddha. Dan saya bermaksud memberitahu Anda bahwa pada kelahiranmu kali ini juga, Anda akan menjadi Yang Maha Tahu. Anda ditakdirkan menjadi seorang Buddha! Di saat Anda telah melakukan kebajikan sempurna, setelah periode waktu tertentu berlalu, Anda akan menjadi seorang Buddha. Dan di saat menjadi Buddha, Anda akan bernama Siddharta.” Kemudian Pacceka Buddha itu memberitahunya tentang nama, suku, keluarga, siswa-siswa utama, dan sebagainya, dengan menambahkan, “Sekarang mengapa Anda begitu sombong dan bernafsu. Hal itu tidak pantas bagi dirimu,” demikianlah nasehat dari Pacceka Buddha. Ia tidak berkata apa-apapun terhadap perkataan ini, bahkan tidak memberikan hormat dan juga tidak menanyakan kapan atau dimana atau bagaimana ia bisa menjadi seorang Buddha. Kemudian sang tamu berkata, “Ketahuilah ukuran kekuatan kelahiranmu dan kekuatanku dengan ini. Jika Anda mampu, terbanglah di udara seperti yang kulakukan.” Setelah berkata demikian, beliau melayang di udara, membersihkan debu kakinya di atas ikat rambut yang dikenakan petapa itu di kepalanya, dan kemudian kembali ke Gunung Himalaya. Setelah kepergiannya, petapa itu dirundung dengan rasa duka. “Ada seorang suci,” katanya, “dengan badan yang demikian berat, terbang di udara seperti butiran debu yang dihembus angin! Orang yang demikian, seorang Pacceka Buddha, dan saya tadi tidak mencium kakinya dikarenakan kesombongan diriku akan kelahiranku, tidak bertanya kepadanya kapan saya akan menjadi Buddha. Apa yang bisa dilakukan kelahiran ini kepadaku? Di dunia ini, hal berupa kekuatan adalah suatu kehidupan yang bagus; tetapi kesombonganku ini akan membawaku ke alam Neraka. Saya tidak akan pernah pergi keluar mencari makanan lagi sampai saya mempelajari cara menaklukkan kesombonganku.” Kemudian ia masuk ke gubuk daunnya dan mengambil sumpah untuk menaklukkan kesombongan. Dengan duduk di tempat duduk yang terbuat dari ranting, pemuda bijak yang mulia itu menaklukkan kesombongannya, memperoleh kesaktian dan pencapaian meditasi, kemudian berjalan keluar dan duduk di tempat duduk batu yang berada di ujung jalan yang tertutup......."
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #20 on: 07 April 2011, 11:31:33 AM »
balik lagi ke topiknya,
sabbe sankhara annica = segala yang terkondisi tidak tetap.

Tolong penggunaan tidak kekal diganti dengan tidak tetap, mengapa? karena energi yang terkondisi pun kekal adanya, namun tidak tetap bentuknya.
Ini penting loh. Misal seseorang telah meninggal kemudian apakah ia tidak kekal, tentu saja kekal (dalam konteks bahwa sebelum tercerahkan ia akan hidup kembali) namun bentuk dan alamnya itu tidak tetap, misal dia jadi manusia lagi yang berbeda atau tidak jadi manusia lagi, dsb dsb...

kembali ke konteksnya,
sabbe sankhara annica bukanlah ucapan duka cita, tapi bisa juga menjadi ucapan duka cita bagi mereka yang berpikir demikian (dan ini cukup banyak loh).
sesungguhnya ungkapan tersebut merupakan ungkapan penyadaran. Baik di kondisi sedang bahagia maupun sedih/terpuruk.
Namun karena kita hidup dengan kondisi seperti saat ini (dimana masyarakat heterogen menganggap saat bahagia, ya bahagialah), maka ungkapan tersebut seakan terlupakan atau tidak pada tempatnya untuk disebutkan karena mungkin dapat menyinggung perasaan orang yang sedang bahagia. Hendaknya kita dapat berlaku sesuai dengan kondisi dan situasi.


Tidak ada ungkapan manusia biasa atau manusia tidak biasa dalam konteks ini. Menurut saya, demikian adanya. Adalah mereka yang terbiasa dan tidak terbiasa dengan ungkapan tersebut yang ada dalam konteks ini.  ;D

Lalu kalo mau dilanjutkan, apakah Buddhis saat di rumah duka disarankan untuk berduka cita?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #21 on: 07 April 2011, 02:37:02 PM »
Tolong penggunaan tidak kekal diganti dengan tidak tetap, mengapa? karena energi yang terkondisi pun kekal adanya, namun tidak tetap bentuknya.

apakah sesuatu yg tidak tetap bisa dianggap kekal? apakah energi yg menurut anda tidak tetap itu kekal? mungkin anda harus memberikan definisi kekal dan tetap di sini.

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #22 on: 07 April 2011, 07:08:35 PM »
 _/\_
Kebetulan saya lulusan Fisika, menurut sains, iya Energi adalah kekal adanya. Berubah bentuknya seperti dari energi listrik menjadi energi kalor, dsb. Namun jumlah kuantitas energi tetaplah sama. Maka saat kita sekolah dulu, ada hukum fisika mengenai energi yaitu kekekalan energi. Sepertinya itu sudah menjadi rahasia umum.

Jadi kekal di sini dimaksudkan kuantitas energi tersebut. Tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan berikut merupakan kutipan Hukum Thermodinamika 1

"The first law of thermodynamics is an expression of the principle of conservation of energy.
The law expresses that energy can be transformed, i.e. changed from one form to another, but cannot be created nor destroyed. It is usually formulated by stating that the change in the internal energy of a system is equal to the amount of heat supplied to the system, minus the amount of work performed by the system on its surroundings."


sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/First_law_of_thermodynamics

yup, disitu jelas tertulis bahwa energi dapat dikonversikan namun tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Berdasarkan pernyataan di atas maka energi disebut kekal kok ^^ namun tidak tetap sifatnya ^^
« Last Edit: 07 April 2011, 07:10:12 PM by Ario_botax »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #23 on: 07 April 2011, 11:05:51 PM »
sedikit nimbrung ya bro ario..
sebenarnya pernyataan bro tidak salah, cuma IMO ada perbedaan bahasa saja seh, penggunaan kata kekal di fisika bisa saja berbeda dengan penggunaan kata kekal di agama, tergantung konteks kalimat juga.

contoh begini : tidak kekal bentuknya sama kan dengan tidak tetap bentuknya ?

jadi segala yang berkondisi tidak kekal ya bisa juga benar, karena bentuknya saja tidak kekal, walaupun katakanlah dari sisi energi ditinjau dari hukum fisika adalah kekal.

bagaimana kita menyebutnya segala yang berkondisi itu kekal ? 

intinya menurut saya seh perbedaan ini terjadi karena bro melihat kata kekal tersebut dari konsep kacamata energi di Fisika, sah2 saja, namun juga sah2 saja kalau member di sini melihat kata kekal itu dari sisi yang general / umum..
bentuk yang berubah juga bisa kan dikatakan tidak kekal.. karena bentuknya aja berubah ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #24 on: 08 April 2011, 07:31:47 AM »
_/\_
Kebetulan saya lulusan Fisika, menurut sains, iya Energi adalah kekal adanya. Berubah bentuknya seperti dari energi listrik menjadi energi kalor, dsb. Namun jumlah kuantitas energi tetaplah sama. Maka saat kita sekolah dulu, ada hukum fisika mengenai energi yaitu kekekalan energi. Sepertinya itu sudah menjadi rahasia umum.

Jadi kekal di sini dimaksudkan kuantitas energi tersebut. Tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan berikut merupakan kutipan Hukum Thermodinamika 1

"The first law of thermodynamics is an expression of the principle of conservation of energy.
The law expresses that energy can be transformed, i.e. changed from one form to another, but cannot be created nor destroyed. It is usually formulated by stating that the change in the internal energy of a system is equal to the amount of heat supplied to the system, minus the amount of work performed by the system on its surroundings."


sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/First_law_of_thermodynamics

yup, disitu jelas tertulis bahwa energi dapat dikonversikan namun tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Berdasarkan pernyataan di atas maka energi disebut kekal kok ^^ namun tidak tetap sifatnya ^^


jadi energi yg kekal itu adalah dalam pengertian fisika, jadi energi yg kata anda kekal itu bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, apakah ini juga kekal menurut buddhism? kalau begitu apakah seorang manusia yg dari bayi berubah menjadi dewasa dan menjadi tua dan mati kemudian lahir kembali dst, apakah ini juga kekal? karena toh tidak musnah hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #25 on: 08 April 2011, 09:39:37 AM »
_/\_
Kebetulan saya lulusan Fisika, menurut sains, iya Energi adalah kekal adanya. Berubah bentuknya seperti dari energi listrik menjadi energi kalor, dsb. Namun jumlah kuantitas energi tetaplah sama. Maka saat kita sekolah dulu, ada hukum fisika mengenai energi yaitu kekekalan energi. Sepertinya itu sudah menjadi rahasia umum.

Jadi kekal di sini dimaksudkan kuantitas energi tersebut. Tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan berikut merupakan kutipan Hukum Thermodinamika 1

"The first law of thermodynamics is an expression of the principle of conservation of energy.
The law expresses that energy can be transformed, i.e. changed from one form to another, but cannot be created nor destroyed. It is usually formulated by stating that the change in the internal energy of a system is equal to the amount of heat supplied to the system, minus the amount of work performed by the system on its surroundings."


sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/First_law_of_thermodynamics

yup, disitu jelas tertulis bahwa energi dapat dikonversikan namun tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Berdasarkan pernyataan di atas maka energi disebut kekal kok ^^ namun tidak tetap sifatnya ^^


Saya paham dengan ketiga hukum termodinamika. Tetapi sepengetahuan saya hukum tersebut berlaku dalam keadaan konvensional.
Sama seperti salah satu teori newton F = m.a

Apakah teori newton tersebut berlaku dalam fisika partikel?

Demikian pula dengan ketiga hukum termodinamika, apakah berlaku sebelum big bang?
Setahu saya belum ada yang bisa menerjemahkan apa yang terjadi sebelum big bang.
Dan big bang ini teori yang masih banyak penyanggahnya.
Bisa tolong disebutkan, apakah energi dan entropi yang ada pada saat big bang ini sama?
Demikian pula, apakah energi dan entropi yang ada pada sebelum big bang ini sama?
Demikian pula dengan masa depan alam semesta, apakah terjadi kontraksi atau terjadi expansi yang tidak terhingga?
Bagaimana dengan energi dan entropi yang ada?

Mari kita berbicara dalam sudut pandang yang luas, jangan hanya teori yang berlaku hanya pada kondisi tertentu saja.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #26 on: 08 April 2011, 12:15:07 PM »
_/\_
Kebetulan saya lulusan Fisika, menurut sains, iya Energi adalah kekal adanya. Berubah bentuknya seperti dari energi listrik menjadi energi kalor, dsb. Namun jumlah kuantitas energi tetaplah sama. Maka saat kita sekolah dulu, ada hukum fisika mengenai energi yaitu kekekalan energi. Sepertinya itu sudah menjadi rahasia umum.

Jadi kekal di sini dimaksudkan kuantitas energi tersebut. Tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan berikut merupakan kutipan Hukum Thermodinamika 1

"The first law of thermodynamics is an expression of the principle of conservation of energy.
The law expresses that energy can be transformed, i.e. changed from one form to another, but cannot be created nor destroyed. It is usually formulated by stating that the change in the internal energy of a system is equal to the amount of heat supplied to the system, minus the amount of work performed by the system on its surroundings."


sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/First_law_of_thermodynamics

yup, disitu jelas tertulis bahwa energi dapat dikonversikan namun tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Berdasarkan pernyataan di atas maka energi disebut kekal kok ^^ namun tidak tetap sifatnya ^^


dalam ruang angkasa ada ruang hampa
dalam ruang hampa energi nya kemana ya ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #27 on: 08 April 2011, 03:16:47 PM »
sedikit nimbrung ya bro ario..
sebenarnya pernyataan bro tidak salah, cuma IMO ada perbedaan bahasa saja seh, penggunaan kata kekal di fisika bisa saja berbeda dengan penggunaan kata kekal di agama, tergantung konteks kalimat juga.

contoh begini : tidak kekal bentuknya sama kan dengan tidak tetap bentuknya ?

jadi segala yang berkondisi tidak kekal ya bisa juga benar, karena bentuknya saja tidak kekal, walaupun katakanlah dari sisi energi ditinjau dari hukum fisika adalah kekal.

bagaimana kita menyebutnya segala yang berkondisi itu kekal ? 

intinya menurut saya seh perbedaan ini terjadi karena bro melihat kata kekal tersebut dari konsep kacamata energi di Fisika, sah2 saja, namun juga sah2 saja kalau member di sini melihat kata kekal itu dari sisi yang general / umum..
bentuk yang berubah juga bisa kan dikatakan tidak kekal.. karena bentuknya aja berubah ?

Bro Forte, saya mengerti maksudnya ^^
jadi berbeda dalam hal konteks menurut bro. Begini bro, bentukan dari energi itu berubah-ubah kan? tidak terbantahkan lah y. Disini kita suka bilang bro kalo misal Perkembangan Sains dan Ilmu Pengetahuan saat ini sejalan dengan ajaran Buddha atau yang dulu pernah Buddha katakan.

Nah gampangnya aja deh, jika sesuatu disebut tidak kekal, maka biasanya dalam pikiran orang pada umumnya biasanya akan membandingkan kekal artinya tetap tidak berubah, tidak lapuk oleh waktu, itulah pengertian kekal menurut saya. Mungkin bisa di share, pengertian kekal yang sebenar2nya dalam Buddhis. ^^

Saya dahulu meyakini hidup, bahkan segala yang berkondisi tidak kekal adanya. Sampai saya melihat dalam kacamata sains dan diberitahu oleh guru saya, dimana saya menemukan hal ini. Maka kemudian saya mendengar dari seseorang ada yang disebut kosakata permanen, konsisten, tetap, ajek. Dan ketika saya mendengar, AHAA! inilah kata yang ngepasss banget. ^^

nah, saya coba mengeluarkan post yang sebelumnya, memang cukup keras. Untuk mengundang rasa ketertarikan para DCers untuk melihat dengan pikiran terbuka dan lebih jernih akan hal ini. ^^

All will be good ^^

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #28 on: 08 April 2011, 03:24:52 PM »
jadi energi yg kekal itu adalah dalam pengertian fisika, jadi energi yg kata anda kekal itu bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, apakah ini juga kekal menurut buddhism? kalau begitu apakah seorang manusia yg dari bayi berubah menjadi dewasa dan menjadi tua dan mati kemudian lahir kembali dst, apakah ini juga kekal? karena toh tidak musnah hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya?

Nah mungkin bro Indra dapat menyebutkan maksud "kekal" dalam Buddhisme, makna sebenarnya ^^ karena kita sama-sama belajar, dan kebetulan saya sudah menuliskan maksud "kekal" dalam fisika yang artinya dalam hal kuantitas tidak ada perubahan ^^.

kalau mengenai lahir, tua, sakit, mati, kemudian lahir lagi. Saya justru melihatnya sebagai hal yang kekal, kan hidup mati, hidup, mati, eh hidup lagi, eh mati lagi. Makanya jika disebutkan kekal karena kelahiran kembali, entah mau di alam manapun. Toh hidup lagi kok. NAMUN TIDAK TETAP, Kadang hidup menjadi manusia, lalu bisa jadi hewan, lalu jadi dewa, lalu jadi manusia lagi, dst. Karena kejemuan hidup mati, hidup mati. Maka bagi orang yang melihat pola seperti ini akan jengah dengan sifat dari kehidupan. Makanya ada yang mau keluar dari lingkaran samsara. Adalah Buddha yang disebut sebagai orang yang telah sadar, telah terbangun. Ga jarang kan kita lihat dalam internet, Buddha artinya yang telah bangun, "Buddha the Awakened One".

Begitulah kira-kira pandangan saya mengenai hal tersebut. ^^

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: sabbhe sankara anicca = ucapan duka cita ?
« Reply #29 on: 08 April 2011, 03:31:57 PM »
Nah mungkin bro Indra dapat menyebutkan maksud "kekal" dalam Buddhisme, makna sebenarnya ^^ karena kita sama-sama belajar, dan kebetulan saya sudah menuliskan maksud "kekal" dalam fisika yang artinya dalam hal kuantitas tidak ada perubahan ^^.

saya kira diskusi akan berjalan dengan baik, jika anda tidak membalikkan pertanyaan yg sama kepada si penanya sebelum anda menjawabnya sendiri. terus terang, saya harus mengakui bahwa saya masih tidak memahami"makna sebenarnya" karena makna sebenarnya itu masih di luar jangkauan pemahaman saya.

Quote
kalau mengenai lahir, tua, sakit, mati, kemudian lahir lagi. Saya justru melihatnya sebagai hal yang kekal, kan hidup mati, hidup, mati, eh hidup lagi, eh mati lagi. Makanya jika disebutkan kekal karena kelahiran kembali, entah mau di alam manapun. Toh hidup lagi kok. NAMUN TIDAK TETAP, Kadang hidup menjadi manusia, lalu bisa jadi hewan, lalu jadi dewa, lalu jadi manusia lagi, dst. Karena kejemuan hidup mati, hidup mati. Maka bagi orang yang melihat pola seperti ini akan jengah dengan sifat dari kehidupan. Makanya ada yang mau keluar dari lingkaran samsara. Adalah Buddha yang disebut sebagai orang yang telah sadar, telah terbangun. Ga jarang kan kita lihat dalam internet, Buddha artinya yang telah bangun, "Buddha the Awakened One".

Begitulah kira-kira pandangan saya mengenai hal tersebut. ^^

untuk memperjelas, apakah yg anda maksud adalah bahwa makhluk hidup itu kekal? atau proses lahir->tua->mati-lahir lagi->dst ini adalah kekal? tapi kalau proses itu sendiri adalah kekal, bagaimana mungkin ada yg bisa terbebas dari proses itu?