Diijinkan asal tidak melebihi batas yang ditentukan.
berapa panjang batas yg ditentukan ? ada yg menyebutkan tdk melebihi 2 ruas jari, ada yg mengatakan tdk melebihi ketebalan 1 ruas jari.
apakah uraian di kitab komentar yg membahas rambut/kumis/jenggot menyatakan bahwa bhikkhu tidak boleh berambut/kumis/jenggot ? bkn kah patokan bhikkhu berdasarkan vinaya yg berlaku disangha ?
pandangan pribadi sy, bkn untuk membiarkan jenggot tersebut tumbuh alami dengan kilah kita tidak terikat akan pisau ckur, karena jk alasan itu adalah benar, maka seharusnya seorang bhikkhu jg akan membiarkan kuku, rambut, kumis tumbuh dengan alami, tanpa harus di potong.
tp alasan utama lebih ke arah penunjang latihan.
1. apakah rambut yg panjang menunjang latihan kebhikkhuan ato hanya merepotkan/mengganggu dalam latihan ? bayangkan aja klo seorang bhikkhu membiarkan rambutnya panjang, seorang bhikkhu bakal sibuk mengurus rambutnya, menyuci, mengatur/mensisir dr pd mengurusi latihan kebhikkhuan nya, krn jk dibiarkan "kumel" n tak terawat, mk terlihat lebih mirip petapa telanjang. blom lg faktor suhu yg panas, pasti akan akan menganggu seorang bhikkhu, krn akan merasa gerah dgn rambutnya yg panjang. blom lg faktor ketombe...
2. apakah kumis/jenggot panjang menunjang latihan kebhikkhuan ato hanya merepotkan/mengganggu dalam latihan ? alasan nya mirip diatas, seorang bhikkhu hanya akan repot mengurusi jenggot/kumisnya, selain itu hanya akan menambah keterikatan seseorang terhadap keberadaan kumis/jenggot, dimana seharusnya seseorang yg telah menjadi bhikkhu seharusnya mengurangi/mengikis semua keterikatan yg ada.
jd karena faktor2 tersebut, memang lebih praktis jk rambut, kumis, jenggot di potong agar tidak merepotkan n tidak menganggu latihan kebhikkhuan.
ini pandangan pribadi aa aja...