it's hard to scold her for something that i used to do, myself... - yoningurashi ch. 38 http://www.mangafox.com/manga/yoningurashi/
.
itu adalah kata-kata seorang ibu, yang melihat anaknya nakal seperti dirinya sendiri waktu kecil dulu
. ingin menegur, tapi ia melihat bayangan masa lalunya yang melakukan percis seperti yang dilakukan anaknya saat ini
. alhasil cuma bisa menarik napas panjang aja ketika si kecil masih terus melakukan kegiatan itu
.
pernah mengalami hal itu?
mungkin tidak hanya kepada anak kecil saja, tapi kepada orang-orang dewasa juga sering kita melihat, mereka melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat yang pernah kita lakukan dulu
.
yah dalam artian, orang dewasa atau anak kecil sebenarnya sama aja, ada sejarahnya kenapa mereka melakukan hal-hal seperti itu
. pertama karena sebelumnya tidak tahu, kemudian mereka menjadi tahu dan melakukannya kemudian menjadi melekat pada kegiatan-kegiatan itu
. nah kalo sudah melekat gitu maka akan sulit sekali untuk mengakhirinya, karena nyatanya memang kita sudah merasa nyaman dengan hal-hal seperti itu
.
begitu juga dalam menjalankan ajaran buddha, kita harus ada rasa nyaman itu juga, supaya kita bisa semakin dekat pada pencerahan
. bagaimana meningkatkan rasa nyaman itu?
yah caranya dengan mencari tahu kemudian lihat manfaatnya, kalo sudah terlihat manfaatnya maka cobalah dan nikmati manfaat sesungguhnya
. kemudian agar tidak timbul kebosanan, maka manfaatkan manfaat yang sudah kita dapatkan untuk membuka manfaat-manfaat lainnya
.
dengan terus mengarahkan ke manfaat-manfaat yang bisa kita rasakan pada diri sendiri maka syair ke 157 dari dhammapada bisa kita laksanakan
.
‘bila orang mencintai dirinya sendiri, maka ia harus menjaga dirinya dengan baik.orang bijaksana selalu waspada selama tiga masa dalam kehidupannya (anak-anak, dewasa, dan tua)’
.
oleh karena itu lah ketika kecil kita harus mencontoh apa yang pantas dicontoh, saat dewasa kita harus melakukan apa yang layak dijadikan panutan dan ketika sudah tua kita bisa mengayomi dengan pantas mereka-mereka yang membutuhkan
. sehingga sebenarnya tidak ada anak-anak yang tidak bijak kalo mereka memang mengehendaki, menjadi bijak, begitu juga dengan orang dewasa dan orang tua
. jadi tidaklah pantas kalo kita menilai anak-anak itu tidak tahu apa-apa dan tidak bisa bijak, karena nyatanya di dunia ini juga banyak anak-anak yang jauh lebih bijak dan jauh lebih bertanggung jawab dibanding orang dewasa dan orang tua
.
contohnya seperti yang saya lihat di tv kemarin, dimana anak yang menjadi ketua kelas ketika terjadi gempa dia berhasil menyelamatkan diri nya, tapi karena ada beberapa rekannya yang masih berada di dalam gedung sekolah, maka karena tanggung jawabnya sebagai ketua kelas maka ia berusaha menyelamatkan beberapa rekannya itu
. nah coba pikir sendiri aja, berapa banyak orang-orang dewasa yang kita lihat di sekeliling kita yang berusaha untuk menghindari tanggung jawabnya
.