kalau masalah prilaku masyarakat dengan pengaruh agama, saya rasa agama pada universal umumnya mengajarkan untuk berprilaku baik...
saya juga pernah ke GZ,dan SZ, disitu memang ada beberapa orang yang kasar, dan ada juga yg baik....relatif lah
sama di indo, tidak semua penduduk agama islam baik, ada juga KTP islam tapi selalu mengisi acara "BUSER" di TV.
kalo om mercedes sendiri lebih prefer kemana Thera apa Maha ?
terkait dengan konsep,
sebelum saya menjawab saya balik bertanya kepada anda...
apakah anda pernah menderita sampai membuat batin anda betul-betul angkat tangan?
ketika itu mungkin anda berpikir,seandai-nya "saya tidak lahir lagi"
saya ingin komen mengenai statement "saya tidak lahir lagi"
manknya om mercy pernah lahir sebelomnya tau darimana? dikasih tau orang kah?
kalo untuk jawaban saya adalah "Ya" tapi untuk "tidak pernah terlahir". karena yg saya tahu saya cuma lahir saat ini saja.
................................................
................................................
................................................
berbeda dengan Mahayana, disitu Sangbuddha lahir dan terus lahir mengalami 1 kombo paket tak terpisahkan.....bahkan saya sendiri tidak melihat ada-nya kebahagiaan ketika menjadi seorang buddha.
makanya saya tanya, buddha membahagiakan dari segi mana-nya?
Jadi om mercy lebih memilih paket Theravada, dimana dikatakan si Buddha gak lahir2 lagi, laen sama Mahayana dimana walau Buddha itu bisa lahir lagi?
Kenapa gak ambil paket tetangga aja om? kan paket tetangga lebih mudah dan paketnya lebih menggiurkan...
saya mempelari Theravada bukan dari pertama membaca dan meyakini, melainkan dari pengalaman langsung dan semua itu tertulis dalam sutta.....ajaran buddha..
berbaur dalam 1 pengalaman dan rasa.....
saya ibarat sudah jalan setengah dan melalui apa yang saya lihat dari perjalanan setengah ini, semua ini saling connect..
jadi tentu saya jadi lebih yakin...walau belum menyelesaikan setengah lagi.
ibarat sudah ada "panjar" pembuktian.
----------------------
sy beri perumpamaan...
anda disuruh mencari sebuah rumah beratap biru, disebuah kota.
dalam Theravada semua jadi jelas...
misalkan anda jalan lurus betemu jalan ini, akan ada rumah hijau, kalau anda belok kanan akan ada rumah ini itu..
lalu di persimpangan jalan akan ada ini, dan itu, terus ini itu.
yah ibarat anda punya tour-guide yang mengetahui seluk beluk kota.....ketika anda belum melihat rumah beratap biru...
tetapi tour guide ini telah memperlihatkan kemampuannya....jadi anda memiliki keyakinan pada tour-guide ini...
bahkan tour-guide ini mengetahui ttg isi rumah beratap biru.
dalam mahayana ( saat ini )
disuruh ibarat disuruh mencari rumah beratap biru ( sama dengan contoh atas )
tetapi tidak ada dikatakan bahwa ketika anda belok kiri akan menemukan apa, belok kanan menemukan apa...ini itu semua nya tidak ada...
yang ada hanya dikatakan ketika anda menemukan rumah beratap biru, anda adalah seorang pemenang.
bahkan isi dari rumah beratap biru pun tidak ada penjelasannya...
kalau anda punya tour guide seperti ini, apakah anda mau menyewa jasa nya?
lantas dari mana keyakinan anda menyewa jasa dari orang ini?
alangkah baiknya ketika memberikan penjelasan seperti visudhi magga dalam latihan......
ada dijelaskan kilesa apa-apa yang hancur, kemudian cara mengetahuinya,kemudian memakai objek apa,
jika halangan ini timbul di jelaskan cara mengatasi-nya...
tetapi disini kebanyakan "anda melafalkan amitabha dengan sepenuh hati bisa masuk alam sukhavati"
apakah standar kebenaran untuk mengetahui hal itu?
agama tetangga, dalam proses kesembuhan ilahi/mujizat...dikatakan bahwa orang yg tidak sembuh ,berarti iman-nya kepada mr.Y kurang kuat........karena dalam kitab tertulis
"aku-lah jalan kebenaran dan hidup,tiada seorangpun dapat menemui my boss, tanpa melalui aku"
padahal orang tersebut sudah berdiri didepan, bahkan ber-doa sambil air matanya keluar.....
bagaimana seandainya saya mempelajari nian fo "amitabha" lantas terlahir di alam sengsara, dan dijelaskan bahwa nian fo saya kurang kuat keyakinannya...
saya tinggal menjawab, bagaimana mau kuat kalau penjelasannya hanya seperti motto nike [just do it.]
bahkan untuk mengetahui sukses tidaknya masuk alam sukhavati kita sendiri tidak tahu.
dan hanya kematian baru tahu...apakah anda mau mengorbankan kehidupan anda kepada sesuatu yang anda tidak ketahui kepastian dalam kehidupan ini?
kira-kira kalau kejadian begini saudara hatred, anda mau menyewa tour guide mana?
salam metta.
Saya kurang tahu dengan pemahaman Mahayanis yg benar, apakah prinsip dhamma nya seperti itu, dimana hanya ada kepala dan ekor tanpa ada gambaran mengenai badan.
tetapi bila memang seperti itu dan hanya ada dua tour guide saja yg seperti diberikan dalam pilihan, maka saya lebih memilih tour guide yg Theravada.
Cuma yg mo saya tanyakan adalah, Kebenaran apa saja yg sudah anda buktikan di Theravada? yg tidak ada di paham manapun
saudara Hatred,
saudara hatred mengenai sudah tidak nya saya melihat kehidupan lampau saya,
cukup lihat sekarang....
begini...ada sebuah film yang anda nonton disitu anda yang berperan....
anda telah makan makanan yang paling tidak enak,katakan lah ayam-basi, kemudian anda telah mengetahui rasa dari makanan ayam-basi,
apakah ketika anda ditanya, pernahkah sebelumnya anda makan makanan seperti itu oleh seseorang....
tentu anda tidak akan mau peduli lagi pernah atau tidak nya, yang jelas
"tidak mau lagi makan ayam basi" ^^
sama seperti saya, saya tidak perlu menunggu merealisasikan kemampuan mengingat kehidupan lampau sampai se-detail-detailnya, karena sy
sudah merasakan betapa menderita nya proses hidup ini.
terkait sudah tidak nya saya memiliki kemampuan mengingat andai/walau saya berkata "ya", saya pikir cara ini bukan cara cocok untuk memperlihatkan sesuatu yang saya alami kepada anda...mengenai apa yang saya selami dari dhamma sebagai suatu kenyataan hidup.
Cuma yg mo saya tanyakan adalah, Kebenaran apa saja yg sudah anda buktikan di Theravada? yg tidak ada di paham manapun
begini, di T disitu ada tentang 4 kesunyataan mulia yang menggambarkan kenyataan......atau dengan kata lain sekarang pun bisa di selami.
kalau masalah realisasi batin yang saya alami, saya rasa bukan suatu hal cocok apabila saya menceritakan pencapaian apa saja yg saya alami. ( terkait benar tidak nya masih relatif bagi anda )
tetapi saya rasa lebih cocok menceritakan mengenai apa saja latihan untuk mencapai apa yang sy capai sedangkan versi agama lain, mati dulu baru diselami...dan lagi....tidak memberikan gambaran kenyataan.....
sy ambil dari agama mr.Y
dikatakan BOSS nya adalah MAHA-PENGASIH...terus dalam kitab-nya...ditulis kalau "bawahaan" boss tersebut meminta izin kepada sang BOSS untuk mencelakakan "anak-boss" ( manusia sering disebut sebagai anak T*han)
dan kemudian, parah-nya BOSS ini "menyetujui" permintaan "bawahannya" apakah ini bisa disebut "maha-pengasih"
bahkan bagaimana seandainya anda adalah boss besar, punya bawahan seperti itu ( dan parahnya anda lah yang memperkerjakan bawahan tersebut )
saya rasa orang tua sejahat apapun tidak akan menyuruh dengan sengaja mencelakakan anak sendiri.
berarti BOSS mr.Y lebih parah dari binatang.
( karena dikatakan binatang saja masih tidak akan membunuh anak sendiri dengan sengaja,kecuali karena kelaparan. )
masa BOSS besar MAHA-BISA ga punyaa duit beli makanan....
kemudian paling dekat yakni aliran Mahayana.
disitu Buddha nya tidak konsisten, Buddha ibarat membagikan brosur, bahwa "TA" adalah paling indah di jakarta, tapi Buddha nya malah milih DUFAN....
kemudian banyak sekali kata-kata/maupun tingkah laku buddha sungguh sebuah menjadi pertanyaan besar karena selalu bertolak belakang.
sebentar bilang A, kemudian dikemudian hari B....jangankan Buddha, manusia biasa saja kalau suka bohong dan berprilaku lain dari apa yang dia ucapkan...>> apakah manusia ini bisa dipandang AGUNG,kemudian SUCI?
lalu dengan enteng dikatakan "ini adalah diluar logika dan akal sehat manusia"
yah jelas memang di luar logika dan akal sehat....karena prilaku seperti itu sudah masuk kategori prilaku "orang gila" ( maaf saya jujur saja )
bahkan jujur saja mr.Y bahkan jauh lebih baik dari Buddha...
karena Buddha seperti aktor laga professinal hollywood
setahu saya mr.Y saja tidak pernah ber-akting bahkan berbuat perbuatan rendah dengan atas nama kesucian dan orang tercerahkan...
makanya saya disini dan mungkin rekan-rekan yang berpandangan sama, meminta alasan buddha yang memang bisa diterima dengan akal sehat dengan melakukan perbuatan akting-nya....
tetapi alasan itu tidak pernah di lontarkan...
bahkan yang ada
"buddha melakukan hal ini, dikarenakan beliau ber-emansipasi dalam tubuh manusia biasa"sungguh fantastis.....bravo dah mahayana.
bagaimana seandainya saya mempelajari nian fo "amitabha" lantas terlahir di alam sengsara, dan dijelaskan bahwa nian fo saya kurang kuat keyakinannya...
saya tinggal menjawab, bagaimana mau kuat kalau penjelasannya hanya seperti motto nike [just do it.]
bahkan untuk mengetahui sukses tidaknya masuk alam sukhavati kita sendiri tidak tahu.
dan hanya kematian baru tahu...apakah anda mau mengorbankan kehidupan anda kepada sesuatu yang anda tidak ketahui kepastian dalam kehidupan ini?
kira-kira kalau kejadian begini saudara hatred, anda mau menyewa tour guide mana?
salam metta.
kalau setelah mati, anda ketemu Mr. J, gimana coba?
dan ternyata ajaran dia yang bener
dengan statement anda diatas, berarti dengan begitu mengugurkan agama2 yang lain,
ingat kita hidup di negara beragama, bukan negara agama.
saudara navis, seperti nya anda tidak mengerti apa yang saya tulis sebelumnya....
buddha berkata "hidup ini tidak kekal,dan segala-galanya dapat berubah" > sekarang pun anda bisa merealisasikan.
mr.Y berkata "percaya pada saya baru masuk surga" > ini disebut "nanti setelah mati" baru bisa merealiasikan.
apakah anda mengerti dengan kata-kata saya mengenai "panjar" pembuktian.
saya buat perumpamaan cerita ^^ simak ya.
versi Buddha.
dalam ajaran buddha,buddha memberikan selebaran BROSUR....disitu tertulis...kunjungilah JAKARTA,
ada tugu MONAS, terus anda bisa ke DUFAN dimana dunia permainan....dan kunjungilah pameran di PRJ.....
dan Buddha mengatakan "di jakarta tempat paling bagus di kunjungi adalah "TA(taman anggrek mall)"
bahkan di brosur tersebut lengkap map rute jalanan........anda tidak perlu takut nyasar !!!
kemudian saya pergi ke-jakarta ( tanpa tahu bahwa buddha telah menyebar brosur ).
saya melihat monas,kemudian saya melihat DUFAN lagi....setelah perjalanan dari dufan dan mau pulang, tiba-tiba saya melihat ada brosur jatuh didepan mata....saya mengambil dan melihat...
oh, ternyata di jakarta masih ada PRJ belum saya kunjungi, kemudian dikatakan TA adalah tempat terbaik di jakarta.
disini
walau belum melihat PRJ dan TA...saya seperti sudah memiliki keyakinan karena BROSUR tersebut telah terbukti setengah-nya.
kasus ini, dimana adalah saya mengenal agama buddha melalui pengalaman/peristiwa dulu, baru mempelajari agama buddha.
ada juga kasus dimana seseorang mengambil brosur dulu, baru pergi ke jakarta....
sama seperti saudara markos bilang....orang yang merealisasikan fakta sulit untuk berkata tidak....karena pasti saddha nya lebih tinggi...yah jelas karena telah mengalami.
versi mr.Y
mr.Y sama membagikan BROSUR.....datanglah ke JAKARTA anda akan melihat "istana kepresidenan" kemudian ada "bakmi GM" yang luar biasa enak.....dan tempat paling istimewa adalah " hotel XXX "
begitu orang datang dan mengambil brosur, tentu orang keherangan,bagaimana pergi ke JAKARTA?
mr.Y jawab....anda harus menghabiskan semua tabungan anda, harta anda, keluarga anda....barulah bisa ke-jakarta.
ini ibarat disuruh mati dulu baru bisa ke jakarta.....
apakah anda mau investasi semua harta tanpa kepastian?
bahkan brosur nya pun tidak jelas.....tidak tertera MAP rute jalan......bagaimana bisa ke tempat2 tersebut..?
dan sekarang anda bertanya pada saya, bagaimana misalkan mr.Y benar-benar ada dan Boss nya adalah penguasa..
jelas saja saya tinggal bilang mr.Y kan adalah jalan satu-satunya untuk bertemu BOSS....
mengapa tidak datang kerumah membagikan brosur?.......bukankah langganan pertama harus tatap muka biar timbul kepercayaan....kan Boss nya punya kemampuan "MAHA-BISA"
cukup antarkan saya ke-jakarta lah walau 10 detik saja...."cincaiii lah" BOSS-nya kan "MAHA" mungkin "MAHA-CINCAIII" juga.
jadi pertanyaan anda adalah pertanyaan yang tidak mungkin saya alami, karena hal itu telah saya lalui....
salam metta.