//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Anuparindana Parivartah Dharmaparyaya Suttram  (Read 2018 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Namo Rahula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 252
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Anuparindana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
« on: 16 February 2009, 04:00:07 PM »
SUTTA BUNGA TERATAI DARI KEGHAIBAN HUKUM KESUNYATAAN YANG MENAKJUBKAN

BAB XXVII


Namo Bhagavate Arya Tara
AKHIR PASAMUAN

Pada saat itu Sang Sakyamuni Buddha bangkit dari tempat duduk Hukum-Nya untuk memperlihatkan Kekuatan Ghaib, dan meletakkan Tangan kanan-Nya diatas kepala-kepala dari Para Bodhisattva-Mahasattva yang tak terhitung jumlah-Nya serta bersabda demikian :
“Selama ratusan ribu koti asamkhyeya kalpa yang tanpa hitungan, Aku telah melaksanakan Hukum Kesunyataan Penerangan Agung yang aneh ini. Sekarang Aku percayakan kepada kalian. Sebar luaskanlah Hukum Kesunyataan ini dengan sepenuh hati Kalian dan tingkatkan serta suburkanlah di seluruh pelosok alam semesta.”

Dengan sikap yang sama, sebanyak tiga kali Beliau meletakkan Tangan-Nya diatas kepala Para Bodhisattva-Mahasattva dan bersabda demikian :”Selama ratusan ribu koti asamkhyeya kalpa yang tanpa hitungan telah Aku jalankan Hukum Kesunyataan Penerangan Agung yang aneh ini. Sekarang Aku percayakan Hukum Kesunyataan itu kepada kalian. Terimalah dan peliharalah, baca dan hafalkanlah serta maklumkanlah Sutra ini secara luas sehingga semua umat seluruhnya dapat mendengar dan mengetahui-Nya. Karena Sang Tathagata adalah Maha Pengasih dan Penyayang, tidak loba dan tidak kikir, Beliau mampu dengan tiada gentar memberikan Kebijaksanaan Sang Buddha, Kebijaksanaan Sang Tathagata, dan Kebijaksanaan Pribadi Diri kepada semua mahluk hidup. Ikutilah dan pelajarilah juga contoh-contoh Sang Tathagata untuk tidak menjadi manusia loba dan kikir.

Jika didalam masa-masa yang mendatang terdapat putera maupun puteri yang baik yang mempercayai Kebijaksanaan Tathagata, maka maklumkanlah Sutra Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan ini kepada mereka sehingga mereka dapat mendengar dan mengetahui-Nya supaya mereka semua dapat memperoleh Kebijaksanaan Sang Buddha. Seandainya terdapat para umat yang tidak mempercayai-Nya, kalian perlihatkanlah dan ajarilah, selamatkan dan gembirakanlah mereka dengan Hukum-Hukum Kesunyataan Sang Tathagata lainnya yang penuh Kebijaksanaan. Jika kalian mampu berbuat demikian, maka kalian telah membalas kemarahan Para Buddha.”

Setelah Para Bodhisattva-Mahasattva ini mendengar Wejangan yang diberikan oleh Sang Buddha itu, Mereka diliputi kegembiraan yang meluap-luap serta menghormati-Nya dengan membungkukkan tubuh dan menundukkan kepala, dan dengan tangan terkatup Mereka memuji Sang Buddha dengan berbareng :” Kami semua akan melaksanakan apa yang Engkau Titahkan. Wahai Yang Maha Agung ! Janganlah Engkau khawatir.” Dengan sikap yang sama, Para Bodhisattva-Mahasattva ini berkata dengan suara bulat sebanyak tiga kali:” Kami akan melaksanakan apa yang Engkau Titahkan. Wahai Yang Maha Agung ! Janganlah Engkau khawatir.”

Kemudian Sang Sakyamuni Tathagata Arhan SamyakSamBuddha menitahkan Semua Tathagata Arhat SamyakSamBuddha yang telah datang dari segala penjuru agar masing-masing kembali keTanah-Nya Sendiri-Sendiri seraya bersabda : “Wahai Para Tathagata ! Sejahteralah Kalian. Biarlah Stupa dari Prabhutaratna berlimpah kembali seperti semula.”

Ketika kata-kata ini terucapkan, Ribuan Para Buddha yang telah datang dari segala penjuru yang sedang duduk diatas Tahta-Tahta Singa dibawah Pepohonan Permata begitu juga Sang Buddha Prabhutaratna, kelompok para Bodhisatva yang jumlah-Nya sebanyak asamkhyeya yang tak terbatas, Sang Visishtakaritra serta asamkhyeya Bodhisattva Mahasattva lain-Nya, juga Para Maha Sravaka dan keempat Kelompok Pendengar, Sang Sariputra dan lain-lain-Nya, serta seluruh dunia para dewa, manusia, asura dan sebagainya, demi mendengar khotbah Sang Buddha itu, semua-Nya sangat bersuka-cita.

Demikianlah Yang Maha Suci  Sutra Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan, Tentang Akhir Pesamuan, Bab 27.