Pemahaman saya sbb:
Dimana letaknya listrik?
Nggak tau, nggak bisa ditunjukkan, tapi kalau KONDISINYA PAS, maka listrik akan muncul (contoh: baterai, petir dsbnya).
Diperlukan "kondisi tertentu" untuk memunculkan LISTRIK, sebelumnya beliau tidak ada dimana-mana.
Demikian juga NAMA.
Diperlukan kondisi tertentu untuk memunculkan NAMA, contoh: tercium bau kue, timbul pikiran kue, timbul perasaan lapar. Berarti kondisi penunjangnya adalah Bau Kue, dan selanjutnya Sanna cita rasa kue. Karena tergantung kondisi, maka NAMA ini pun tidak kekal, begitu kondisi penunjangnya lenyap maka NAMA ini pun lenyap berganti dengan NAMA yang lainnya.
Menurutku, NAMA dapat diibaratkan kilatan cahaya, yang muncul dan lenyap terus menerus tergantung kondisi penunjangnya.
Jadi, mirip2 api lilin, lilin hanyalah sebagai 'salah satu' landasan penunjang, diperlukan 'penunjang lainnya' (udara dan panas) supaya api dapat menyala terus menerus.... (api juga tidak kekal (anicca) dan tidak punya inti (anatta) yah? karena api terdiri atas jutaan percikan2 kecil yg muncul dan lenyap bergantian, mirip banget ama pikiran/nama).
Soal cangkokkan, IMO:
Karena "landasannya" (mata / tangan dsbnya) dipindahkan ke orang yg baru, maka jika kondisi tertentu terpenuhi, bisa-bisa saja si pemilik baru mendapat pikiran / perasaan yg sama dgn pemilik lama (tetapi sangat jarang sekali, diperlukan kondisi yg sangat kompleks dan hanya bersifat sementara; semakin lama akan semakin kecil kemungkinan hal ini timbul, karena tertimbun dengan pengalaman2 pemilik baru yg di-update terus menerus).
::