Saya mau tanya pendapat rekan-rekan di sini.
Dalam tradisi Theravada, kita ketahui bahwa untuk terlahir di alam materi halus (Rupaloka) atau biasa disebut alam Brahma, seseorang harus memiliki jhana. Sesuai dengan tingkat konsentrasinya maka seseorang akan terlahir di alam yang bersesuaian, untuk refresh sedikit, urutannya dari konsentrasi lemah ke kuat adalah sebagai berikut:
Jhana I: Brahma parisajja, Brahma purohita, Maha Brahma
Jhana II: Parittabha, Appamanabha, Abhassara
Jhana III: Parittasubha, Appamanasubha, Subhakinha
Jhana IV: Vehapphala & Asannasatta (tingkat konsentrasinya sama)
Alam Suddhavasa adalah alam khusus para Anagami dan bersesuaian dengan indriya dominan, dan digolongkan dalam Alam Brahma Jhana IV, di atas Vehapphala & Asannasatta. Berikut adalah indriya dominan, nama alam, dan umurnya.
Saddha - Aviha (1,000 MK)
Viriya - Atappa (2,000 MK)
Sati - Sudassa (4,000 MK)
Samadhi - Sudassi (8,000 MK)
Panna - Akanittha (16,000 MK)
Seorang anagami yang meninggal, bisa terlahir di salah satu alam dan mencapai Arahatta seketika. Namun jika sampai umur kehidupan di alam itu habis dan belum mencapainya, maka ia meninggal dari sana dan naik ke alam di atasnya lagi (mis: dari Sudassa ke Sudassi), sampai ke Akanittha, ia pasti akan mencapai Arahatta. Seseorang yang terlahir dari Aviha, kemudian naik ke atas sampai ke Akanittha, disebut
Uddhamsota-akanitthagāmī, jadi total umur 31,000 MK.
Tingkat pencapaian kesucian adalah berdasarkan belenggu yang dihancurkan menurut sutta adalah:
1. sakkāya-diṭṭhi, paham tentang diri
2. vicikicchā, keraguan akan dhamma
3. sīlabbata-parāmāso, kemelekatan pada ritual
4. kāmacchando, keinginan indria
5. vyāpādo, permusuhan
6. rūparāgo, keinginan terlahir di alam materi halus
7. arūparāgo, keinginan terlahir di alam tanpa materi
8. māna, kesombongan
9. uddhacca, kegelisahan
10. avijjā, ketidaktahuan
Pencapaian sotapanna menghancurkan 3 pertama, sakadagami melemahkan 4 & 5, anagami menghancurkan 4 & 5, arahant menghancurkan semuanya.
menurut Abhidhamma:
1. diṭṭhi, pandangan
2. vicikicchā, keraguan
3. sīlabbata-parāmāsa, kemelekatan ritual
4. issā, dengki
5. macchariya, ketamakan
6. kāma-rāga, nafsu indria
7. paṭigha, kebencian
8. māna, kesombongan
9. bhava-rāga, keinginan pada kelahiran
10. avijjā, ketidak-tahuan
Pencapaian sotapanna menghancurkan 5 pertama, sakadagami melemahkan 6 & 7, anagami menghancurkan 6 & 7, arahant melenyapkan semuanya.
AN 3.2.4.7. Dutiyasikkhāsuttaṃ menjelaskan ada 3 jenis sotapanna:
1. sattakkhattuparamo: yang mengembara dalam alam deva & manusia paling banyak 7x, kemudian mencapai pembebasan
2. kolaṃkolo: yang mengembara di antara kula (keluarga/klan) sebanyak 2 atau 3 kali, lalu mencapai pembebasan
3. ekabījī: sekali terlahir sebagai manusia, lalu mencapai pembebasan
Sakadagami dikatakan sekali lagi kembali ke alam ini (kamaloka), dan mencapai pembebasan.
Pertanyaan saya:
1. Jika seorang puthujjana memiliki jhana, apakah ia bisa mencapai sotapanna *saja* dan jika bisa, akan terlahir di manakah dia ketika meninggal dan belum mencapai pembebasan akhir?
2. Kecepatan penembusan kesucian adalah bergantung ketajaman indriya seseorang, namun mengapa seorang Ekabija sotapanna, yang masih terbelenggu nafsu dan permusuhan, hanya perlu satu kelahiran di alam manusia yang sangat pendek untuk mencapai pembebasan, sementara seorang Uddhamsota-akanitthagami, yang sudah menghancurkan belenggu nafsu dan permusuhan, memerlukan 31,000 Maha Kappa untuk mencapai pembebasan?
3. Dengan logika bahwa seorang harus memiliki jhana untuk terlahir di alam Brahma, maka untuk terlahir di Suddhavasa, yang lebih tinggi dari alam Brahma jhana IV, tentu harus memiliki jhana yang jauh lebih kuat. Dengan demikian, seorang Anagami pasti memiliki jhana. Lalu mengapa seorang Anagami yang baru menghancurkan 5 belenggu pasti memiliki jhana, sedangkan Arahant (
Sukkhavipassako) yang sudah menghancurkan 10 belenggu, bisa tidak memiliki jhana.
Itu saja, terima kasih untuk jawabannya.