//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Riky_dave

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 281
16
Theravada / Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« on: 01 April 2013, 10:06:45 AM »
oh sutta itu maksudnya...

konteks pertanyaan saya sebelumnya adalah dua orang bhikkhu yang memiliki pendapat bertentangan. misalnya bhikkhu satu berpendapat meditasi benar adalah berbasis jhana one pointedness, bhikkhu yang lain berpendapat jhana itu justru tidak ada one pointedness. yang satu bilang yg satunya salah dan sebaliknya. contoh lainnya, bhikkhu satu bilang abhidhamma itu dhamma yang paling tinggi dan berasal dari mulut Sang Buddha sedangkan yang satunya bilang abhidhamma itu sisipan belakangan.

singkatnya segitu banyak pendapat yang saling bertentangan di dunia buddhism, rimba belantara pendapat yang saling bertentangan.
bagaimana bisa memvonis mana yang berpandangan salah?

imo, menilai seseorang dari pandangannya itu sangat subjektif dan akan berakhir dengan banyak2an massa pendukung dan kenceng2an teriak...


pak....ni kn bisa di lht sesuai bramajala sutta...?

17
Theravada / Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« on: 01 April 2013, 10:05:38 AM »
bingng.....yg bermslh si bhikkhu atau si organisasi ??

19
Lowongan / Vacancy khusus area Medan
« on: 11 October 2012, 01:26:46 PM »
LOWONGAN PEKERJAAN :

Kami perusahaan yang sedang berekspansi sedang membutuhkan tenaga profesional untuk mengisi posisi :
1. Manager
2. Assisten Manager
3. Executive Business Manager
4. Treasury Department Assosiate
5. Public Relation

Kualifikasi :
1. Pria / wanita
2. Pendidikan minimal S1 semua jurusan (1,2), sedang kuliah (3,4,5) semua jurusan
3. Berpenampilan menarik
4. Dapat berkomunikasi dan presentasi dengan baik
5. Lebih disukai yang berpengalaman ( 1,2 )
6. Bertanggung jawab dan mampu bekerja dalam tim
7. Penempatan di Medan

Benefit :
1. Gaji Pokok (negotiable sesuai dengan pengalaman dan jabatan)
2. Bonus
3. Insentif
3. Training
4. Fasilitas kantor seperti transportasi(mobil+supir), Telepon dan Wi-Fi
5. Jenjang karir

bagi yang berminat  silahkan lampirkan CV Anda ke hrd550 [at] yahoo.co.id

atau langsung ke kantor kami yang berlokasi di Cambridge Office Tower Lt 1 - Cambridge City Square up Riki ( Staff HRD )



font=arial][/font]

20
Diskusi Umum / Re: Bagaimana baiknya mengundang Bhikkhu untuk makan siang
« on: 29 September 2012, 03:42:45 PM »
sukseskah acaranya?

masih baru mau dijadwalkan kesedian Eyang untuk datang, dan persiapan hal2 yang hrus dipersiapkan... :-)

21
Diskusi Umum / Re: Bagaimana baiknya mengundang Bhikkhu untuk makan siang
« on: 27 September 2012, 10:40:48 AM »
Ketika Bhikkhu sudah sampai di rumah dan masih ada waktu sebelum makan, baik sekali jika pihak pengundang memohon tuntunan Tisarana dan Pancasila dari Bhikkhu dengan membacakan "Okassa ... Aham Bhante ..." spt yg ada di Buku Paritta. ini hanya untuk menegaskan bahwa pengundang menerima Tiratana sebagai Perlindungan, dan bertekad untuk menegakkan pancasila. dana dari seorang yg bermoral kepada orang yg juga bermoral akan berbuah sangat besar.

Setelah itu, jika sudah waktunya makan (jam 11), persilakan Bhikkhu untuk duduk di ruang makan, kemudian persembahkan makanan dan minuman dengan kedua tangan anda dan diterima oleh tangan Bhikkhu. Ritual ini dapat dipersingkat dengan mempersembahkan meja makan itu, dengan cara memegang pinggiran meja dan Bhikkhu juga memegang pinggiran meja, sebagai simbol bahwa dana telah dipersembahkan dan telah diterima. ketika mempersembahkan ini, boleh sambil mengucapkan, "Bhante, kami mempersembahkan makanan ini kepada Sangha melalui Bhante, mohon Bhante sudi menerima persembahan ini", dilanjutkan kalimat2 lain jika ada dan ditutup dengan "Bhante, silakan makan."

Selama Bhikkhu sedang makan, Ricky boleh berjalan mondar mandir, siap untuk melayani Bhikkhu, mungkin Bhikkhu memerlukan sesuatu, misalnya Sendok, air cuci tangan, dsb.

Setelah Bhikkhu selesai makan, Bhikkhu akan memberikan anumodana dan pelimpahan jasa, dengan membacakan "yatha varivaha ...", baik sekali jika pada saat pembacaan ini seluruh keluarga bisa berkumpul di ruang makan dan duduk bersujud dan beranjali di sekeliling Bhikkhu. Pada saat pembacaan paritta itu, Biasanya (menurut tradisi Thailand) umat melakukan ritual tuang air, yaitu menuang air dari satu gelas yg penuh air ke dalam gelas kosong.

Setelah selesai, Bhikkhu boleh dipersilakan untuk duduk di ruang tamu (ruang keluarga) jika tidak terburu2 mau pergi lagi. pada kesempatan itu pengundang boleh memohon ceramah singkat atau sekedar nasihat2 dari Bhikkhu.
 

thanks atas petunjuknya ko>>

22
Diskusi Umum / Re: Bagaimana baiknya mengundang Bhikkhu untuk makan siang
« on: 11 September 2012, 11:14:01 AM »
setelah bhikkhu bersantap biasanya pattidana, terus kasi ceramah setelah selesai semua itu, umat harus melakukan apa ?maksudnya ada yang dikasih gitu ?( maaf, mohon dijawab berdasarkan tradisi theravada, maklum karena yang hendak di undang adalah Bhante Jinadhamo )..thanks

23
Diskusi Umum / Bagaimana baiknya mengundang Bhikkhu untuk makan siang
« on: 10 September 2012, 10:55:29 AM »
Numpang nanya, berdasarkan tradisi Theravada bagaimana caranya kita mengundang seorang Bhikkhu untuk menyantap makan siang di rumah kita ? Dan apa-apa saja yang perlu diperhatikan dan dilakukan ?

Thanks  _/\_

24
Buddhisme untuk Pemula / Re: [tanya] janji yang tak terealisasi
« on: 10 September 2012, 10:41:57 AM »
Buddha mengatakan bahwa "kehendak = kamma", jadi setiap kehendak akan menjadi kamma yang menghasilkan vipaka ?

Apakah mungkin untuk berkehendak buruk dan menjadikan kehendak itu nyata ?*koq kayak agama tetangga*

apa perbedaaan diantara "kehendak" dan "bertekad" ?

apa perbedaan antara "kehendak" dan "kesadaran" ?

apa perbedaan antara "kehendak" dan "pikiran" ?

Apa yang dimaksud kehendak ?

Apa yang dimaksud pikiran ?

Apa yang dimaksud kesadaran ?

thanks...

25
Diskusi Umum / Re: Tujuan seseorang menjadi Bhikkhu
« on: 14 April 2012, 12:43:39 PM »
si anak bukan mau menjadi Bhikkhu, si anak dalam posisi menjelaskan bukan bertujuan untuk...

26
Diskusi Umum / Tujuan seseorang menjadi Bhikkhu
« on: 14 April 2012, 11:40:18 AM »
Bagaimana kita memberitahukan kepada orang tua kita, apa alasan seseorang menjadi Bhikkhu secara sederhana dan mudah dimengerti ?

tentu bilaman kita menjawab dengan Dhamma yang terlalu dalam, ortu tidak akan mengerti, jadi untuk jawaban untuk mencapai nibbana, melepas penderitaan, berjuang untuk menjadi suci dan seterusnya saya rasa tidak relevan dan hanya menambah kebingungan orang tua kita sebagai umat awam yang buta dhamma..

adakah saran ? _/\_

27
Diskusi Umum / Kontak Batin
« on: 14 April 2012, 11:38:50 AM »
Apakah Buddha pernah menjelaskan tentang "kontak batin" ? Bagaimana umat Buddhisme memandang soal "kontak batin"? seperti yang kita ketahui sendiri, kadang kematian seseorang yang dekat dengan kita membuat kita merasakan beberapa keanehan sebelum kematian orang tersebut terjadi seperti galau, perasaan tidak enak, barang pecah dan seterusnya..

atau sebaliknya ada kasus dimana seseorang yang dekat dengan kita lagi stress kita juga ikutan stress...

apakah kontak batin = mudita ?

thanks...  _/\_

28
Kaki Lima / Re: [PRE-ORDER] iPad 3
« on: 12 April 2012, 09:44:58 PM »
sudah terjual semua ya ?

29
Diskusi Umum / Re: Marketing dan Buddhimse ?
« on: 09 April 2012, 06:26:26 PM »
Menarik, ini hanya sekedar pendapat pribadi dari saya terlepas dari kontrovensi yang ada, jujur saja saya sangat heran ketika bahkan seorang "oknum Bhikkhu Theravada" juga mengajarkan hal yang serupa, sungguh membuat saya kecewa, tetapi kekecewaan itu tidak pernah saya utarakan kepada Oknum Bhikkhu yang bersangkutan, karena bagi saya tentu saja itu tidak bermanfaat baik bagi diri saya sendiri maupun bagi sang oknum bhikkhu..

Ini mengherankan, karena dimana jumlah bhikkhu theravada di kota asal tempat saya tinggal yang sedikit, malah belum menemukan yang bisa berjalan sesuai dengan jalan yang ditapaki oleh para Ariya..

sedikit menyentil soal "lagu buddhisme" sesungguhnya bahkan parrita-paritta suci juga dijadikan lagu, tentu saja ketika saya bertanya kepada Bhikkhu ybs secara langsung, Bhikkhu tersebut menjawab,"sama seperti anda mendengarkan lagu inggris, atau bahasa yang tidak kamu mengerti, kamu memahaminya tetapi kamu tidak mengerti" [secara simple yang dimaksud bahwa parritta yang "dilagukan" bisa menenangkan diri kita, ya jujur saja dari pribadi saya sendiri memang mendengar "lagu" buddhisme yang di ambil dari parritta memang menenangkan dan menyenangkan, tetapi apakah ini sudah benar ?apakah ini jalan yang benar ?]

Banyak yang mengatakan bahwa Buddhisme di Indonesia dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, tetapi bagi saya malah tampak sepertinya ajaran Buddha sedang menuju keterperosotan yang makin besar dan jauh.

Di vihara-vihara theravada yang tersebar di daerah asal saya, kita dapat melihat bahwa di ruangan-ruangan Bhaktisala penuh dengan telinga yang memperhatikan Dhamma, tetapi sayang mereka memperhatikannya dengan cara yang tidak tepat, bahkan bukan hanya umat awam saja, anggota Bhikkhu yang senior pun seperti itu, jadi bagi saya umat Buddhisme dewasa ini malah hanya dituntun ke dalam khayalan yang lebih besar !

Kita sering kali melantukan berbagai sutta seperti Bojjhanga sutta, Dhammacakkappavattana Sutta, Anattalakkhanasutta, Mangala Sutta, Karinaya Metta Sutta, dan sebagainya untuk menghindari hal-hal yang buruk, untuk mendambakan kesejahteraan dan ketenangan, tetapi akhirnya sutta-sutta ini hanya berakhir menjadi suatu bentuk upacara, yang tentu saja menjadikan diri kita semakin melekat bukan terbebaskan !semakin bodoh bukan semakin bijak !

Semua ini terjadi karena banyak yang melantunkan sutta/paritta berdasarkan untuk menangkal penyakit, kemalangan, dan sebagainya !Sesungguhnya Buddha tidak pernah mengajarkan ketergantungan dan kemelekatan ![Buddha malah memerangi kemelekatan !Apapun yang dilekati adalah DUKKHA !Apapun yang masih tersisa adalah ketidaksucian !bahkan untuk seorang anagami sekalipun !], Buddha mengajarkan secara jelas ajaranNya kepada kita, tetapi pada akhirnya kita menjadi lebih sok tahu dan malah mengalunkan sutta/paritta tersebut untuk menambah khayalan kita ....

Semua umat Buddhisme seperti sedang diperdaya, dibodohi ! Kita diajarkan oleh Buddha melantunkan sutta/paritta untuk memotong kemelekatan kita bukan untuk memperbanyak/memperluas kemelekatan kita, tetapi malah kita lebih sering kali melantunkan sutta/paritta hanya untuk memenuhi pengharapan kita !Ini semua merupakan delusi !kebohongan !Semua orang hanya dibohongi!Setiap dari mereka yang mengalukan paritta/sutta hanya untuk memenuhi pengharapan mereka hanya seperti orang yang berkhayal !

Kita semua berpikir bagaimana caranya menghindari penderitaan, tetapi kita tidak pernah berlatih, kita tidak pernah berusaha untuk memahami arti dari sutta/paritta, lalu dimanakah penderitaan akan berakhir dengan begitu ?

Orang yang memahami hal ini akan mengetahui bahwa praktek ajaran Buddha yang sebenarnya hampir berlawanan dengan yang dikerjakan oleh orang "pada umumnya", kedua kelompok ini hampir tidak bisa saling memahami..[secara sederhananya menurut saya bahwa memarketing Buddhisme seperti ajaran agama lain adalah tidak tepat, mencemarkan Buddhisme secara tidak langsung !], bagaimana orang-orang yang berkelakuan seperti itu bisa mengatasi penderitaan ?

Walau mereka memiliki sutta/paritta untuk dapat menyadari kebenaran, tetapi mereka malah menggunakannya untuk memperbesar khayalan mereka ! Mereka sesungguhnya telah membelakangi jalan yang benar !

Jika kita meneliti persoalan ini, kita akan mengetahui bahwa kebanyakan dari mereka malah semakin tersesat, tetapi kita tidak bisa memberitahukannya kepada mereka disebabkan segala sesuatu telah dirubah dan diaminkan menjadi sebuah bentuk ritual/upacara, kebanyakan dari mereka senang untuk membacakan paritta, tetapi sayang mereka membacakannya dengan avijja bukan dengan kebijaksanaan...

Mereka mengatakan bahwa mereka mengajarkan orang menjadi lebih memahami Dhamma, lebih mengerti Dhamma, lebih pinter tentang Dhamma, tetapi sesungguhnya mereka hanya jika kita melihat dari segi kebenaran maka sesungguhnya apa yang mereka ajarankan kepada orang hanya untuk membuat orang-orang tersebut menjadi lebih tersesat dan terikat pada khayalan !

30
Diskusi Umum / Re: Marketing dan Buddhimse ?
« on: 08 April 2012, 05:46:51 PM »
Apakah "memarketingkan" dengan cara tersebut dianggap "tidak tepat" menurut Ajaran Buddhisme, atau sebaliknya ?

Banyak yang berkata, dengan lagu-lagu ajaran Buddhisme lebih mudah dimengerti, dengan berceramah sambil bercanda ajaran Buddhisme lebih mudah diserap, dengan adanya memarketing dengan cara-cara dana, itu membantu perkembangan Buddhisme dan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berdana ?

Lantas apakah Buddha pernah berkhotbah didalam Sutta tentang "cara" penyebaran Ajaran ini?Seperti yang kita ketahui setelah Sangha terbentuk Buddha pernah mengutus kalau tidak salah 60 Arahatnya untuk menyebarkan Ajaran Buddha, masing-masing berjalan di arah yang berbeda.. ?

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 281