//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Yumi

Pages: 1 ... 82 83 84 85 86 87 88 [89]
1321
Perkenalan / Re: Moshi Moshi.... ;) yummy... yummy... yummiez here!!
« on: 21 April 2008, 04:58:17 PM »
semalem ke sana hampir jam 9.00 gitu.. n klo ga salah habis itu ke uniland liat rina hong, uda sekitar jam 10.00. klo ga salah ingat y.. u koq jarang ol di DC?

1322
Perkenalan / Re: Moshi Moshi.... ;) yummy... yummy... yummiez here!!
« on: 21 April 2008, 01:11:48 PM »
satu medan, satu jakarta  ^-^ ^-^ :whistle: :whistle: :whistle:

maksudnya apaan tuh, lothar? we.. w, ginny n rina smlm uda ketemuan lo.. next time bett n ko iwan jg kali. smlm ada koq kami pagi ke boro. eh, loth.. kata ginny u tuh anaknya suka ke panti jompo y? yg jiwa sosial bgt.. biasanya ke panti jompo mana nih?

1323
Perkenalan / Re: Moshi Moshi.... ;) yummy... yummy... yummiez here!!
« on: 18 April 2008, 02:11:34 PM »
emank nyana samwara itu vihara yo? w baru tau ar.. hehe.. BBCId itu bukanny cuma perpus? u slalu ke vihara borobudur y? koq w ga prn nampak u ar? u sana jam brp e? minggu lalu w ada  pigi jg, kira2 siang gitu.. cuma nitip poster "Mengubah Stress jd Sukses" itu.. hue..  ;) hi.. huihui.. YM u apa nih?  ;D

1324
Perkenalan / Re: Moshi Moshi.... ;) yummy... yummy... yummiez here!!
« on: 18 April 2008, 12:44:12 PM »
hah?  :o makan mi yumi? ga pernah dger tuh.. mank ada mi pake nama gw? tanggung2.. makan mi tien sin aja, kesukaan w tuh.. huehe..  :P lothar biasa ke vihara apa?

1325
Aye malah mikir kayak petinju lagi pose kemenangan ;D

yup! sama ko karuna.. w jg mikirnya gitu. he.. CONGRATZ y ko Tesla..  :lotus: ;)

1326
IBLIS BELAS KASIH


Seseorang bertanya pada Bhikkhu, “Bagaimana mencurahkan belas kasih yang tidak terbatas pada semua makhluk?” Jawaban beliau, “Kembangkanlah keseimbangan batin”. Maksudnya, sadar akan kesetaraan semua makhluk—Saya tidak lebih baik dari siapapun, sama halnya tidak ada yang lebih buruk dari siapapun. Kita semua berada dalam satu “tubuh”, dan sepantasnya saling membutuhkan.

   Ini mengingatkanku pada satu perumpamaan sederhana namun mendidik tentang seekor burung berkepala dua (dua kepala burung dalam satu tubuh yang sama). Suatu hari, disebabkan dengki, burung yang satu memperdaya burung satunya lagi agar memakan buah beracun, dan berakibat keduanya pun mati.
Begitu juga, “orang lain” dan “saya” berbagi satu tubuh yang sama. Siapa diri kita dan kelangsungan hidup kita bergantung pada orang lain—tidak akan ada makanan, pakaian, sahabat, orang tua, mata pencaharian…tanpa “orang lain”—kita hidup saling bergantung. Bahkan seorang saja yang berlaku menyimpang bisa jadi merupakan awal kemerosotan bagi suatu masyarakat.

   Bhikkhu tersebut berkata, “Waspada agar tidak menjadi Iblis Belas Kasih.” Seorang Iblis Belas Kasih akan benar-benar berpikir bahwa dirinya itu berbelas kasih, saat dia memandang dirinya semata-mata terpisah dari orang lain—bahwa “mereka” memerlukan bantuan dari “dirinya”. Ini menyebabkan ego jadi berkembang! Seseorang yang mencurahkan belas kasih sejati tidak pernah merasa bahwa dirinya itu berbelas kasih—dia semata-mata melaksanakan cara yang dipandangnya sebagai paling layak dan wajar. Walau kita patut menyetujui sebuah kebaikan, tapi tiada yang patut dipersoalkan mengenai diri kita yang baik.


Source: The Daily Enlightenment 1 (Reflections for the practising buddhist), Compassion Demon, p.12

1327
uda berlebihan.. sementara jangan lagi deh.. dr yg gw liat, ujung2nya cenderung lari ke bahasan yg jorok (biar joke sekalipun!). jadi jangan mancing.. Lobha tuh :)

1328
Perkenalan / Re: Hi...salam kenal!! AYE EL SOL!!!
« on: 16 April 2008, 12:03:26 PM »
 _/\_

moshi moshi, elsol..  ;) o genki desuka? watashiwa yumi desu.
mm.. tomodachi, please accept my Y!M add dunk..  :x ^_^v

1329
Perkenalan / Re: Moshi Moshi.... ;) yummy... yummy... yummiez here!!
« on: 16 April 2008, 10:43:33 AM »
Doumo, Huiono..  :) tp gw mo nanya jg nih.. btw avatar gw itu nampak nya wkt chat di sb? ato gbr yg kelihatan pas ngepost di topic kek gini ya? biasa klo di Y!M gitu kan nampak wkt chat ma fren? (mohon petunjuknya..)
trus utk Foxrockman.. yg u request itu icon apa y? he.. ga jelas ekspresinya..  ;)

1330
yup, w sependapat ama:
Jinaraga "intinya..jangan sampai melenceng aja. Harus tetap dalam jalur"
7th "Bedain aja ngomong jorok ama seks. Udah pada gede lah ya"
Nyanadhana "Dhammacitta bisa berubah nama jadi Dhammacinta"?? huehe.. :))

gw nengah aza.. thx ;)

1331
Diskusi Umum / Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« on: 15 April 2008, 12:34:12 PM »
Namo Buddhaya…!

Hi, teman2 sedhamma.. tgl 29 Maret kemarin saya ada dengar ceramah dhamma oleh Bhante Uttamo di Tiara Hotel & Convention, Medan dengan topik 1 Dhamma.

Saya rasa ini bagus banget, jadi saya tertarik membaginya dengan teman2 sekalian. Di sini saya akan coba uraikan inti dari ceramah yang saya dengar tersebut dengan kata2 saya.
Semoga bermanfaat..

Seperti kita ketahui di negara kita ini, selain ajaran agama dari Guru Agung kita Sang Buddha sendiri, juga terdapat ajaran dari aliran lainnya. Sering sekali kita dengar atau lihat bahwa konflik bisa terjadi atas nama agama atau aliran yang berbeda. Hal itu dikarenakan para umatnya yang saling memperdebatkan kebenaran agama yang diyakininya masing-masing.

Manusia biasanya sulit sekali menerima perbedaan, padahal kenyataannya kita memang hidup dalam perbedaan itu sendiri. Satu contoh yang paling dekat bisa kita amati dari kedua telapak tangan kita sendiri. Keduanya tidak sama. Saat makan, tangan kanan memegang sendok, tangan kiri memegang garpu. Kedua tangan ini berbeda, tetapi justru dalam perbedaan ini mereka memiliki perannya masing2 dan bisa saling bekerja sama untuk satu tujuan, menunjang hidup kita. Sungguh tidak bisa dibayangkan, apa jadinya kalau kedua telapak tangan kita ini bentuknya sama semua. Kedua2nya hanya tangan kiri atau kedua2nya hanya tangan kanan.

Begitu juga dengan keanekaragaman aliran agama yang ada. Semestinya kita bisa menerima bahwa tiap2 dari agama ini meskipun berbeda, juga menjalankan peran dan bidangnya masing2, tujuannya sama-sama mengarahkan manusia menjadi baik. Seperti aliran Theravada (dari India ) dan Mahayana (dari Tiongkok – dan menyebar lagi ke Tibet sebagai aliran Vajrayana). Theravada menuju pada Arahat, sedang Mahayana pada Bodhisattva. Kita bisa memandang perbedaan ini secara seimbang dengan melihat dari saat petapa Gotama duduk di bawah pohon Bodhi dan mencapai pencerahan sebagai titik awal (nol).

Theravada dimulai pada dimensi “setelah” titik itu, di mana lebih banyak terdapat khotbah2 Sang Buddha waktu Beliau telah mencapai pencerahan. Mahayana pada dimensi “sebelum” titik itu, sehingga lebih menitikberatkan pada kehidupan Bodhisatta sebelum mencapai kebuddhaan, yang mengumpulkan kebajikan/parami2. Dengan pola pandang yang seimbang (horizontal) tersebut, kita tidak lagi saling mendiskriminasikan aliran agama satu dengan lainnya.

Kemudian, setelah tadi kita melihat perbedaan yang ada pada kedua tangan kita sendiri, kita bisa coba melihat pada kedua tangan orang lain yang ada di sekitar kita. Lebih bagus atau jelek tangan siapakah? Jika dalam hal tangan saja, kita bisa merasa bahwa tangan milik kita lebih bagus dari tangan orang lain, maka ada kecenderungan dalam hal agama, kita juga bisa memandang ajaran agama yang kita anut lebih bagus dan memandang rendah ajaran agama yang dianut orang lain.

Di sini yang lebih ditekankan adalah bagaimana diri kita sendiri dulu sebagai umat Buddha. Pembahasan mengenai agama sepertinya hal yang sangat sensitif, apalagi dengan umat yang kepercayaannya tidak satu versi dengan kita. Misalkan: kalau kita berbincang dengan seorang teman, tiba-tiba saat topik bahasannya lari ke pertanyaan, “kamu menganut agama/aliran kepercayaan apa?” dan kemudian ternyata jawabannya tidak sama seperti kepercayan kita, apakah kita akan risih atau menarik diri sejenak? Berpikir “oh, ternyata orang ini bukan dari golongan saya (seakan2 kita sendiri paling benar, orang lain sesat).”

Sering sekali kita lupa, bahwa tujuan utama setiap agama adalah untuk mengajarkan kepada manusia tentang bagaimana menjalani suatu kehidupan yang terhormat dan tidak membahayakan serta menemukan pembebasan dari penderitaan fisik dan mental. Ketika kita memilih satu kepercayaan, tidak lantas berarti ajaran agama yang kita pilih bagus sementara yang lainnya jelek. Kita bahagia meyakininya, bahagia menjalaninya semata-mata karena kita “cocok” dengan ajaran agama yang kita anut tersebut. Bukan perihal benar-salah/bagus-jelek.

Tidak jarang di antara kita yang tentu merasa telah mempunyai keyakinan yang kuat dan mantap (SADDHA) terhadap Dhamma-Vinaya dari Guru kita sendiri, Sang Buddha. Seolah tidak ada lagi keragu-raguan (VICIKICCHA) sedikitpun.

Apa kita benar2 yakin bahwa kita sudah memiliki SADDHA itu…?
Apakah benar kita se-yakin itu pada isi tulisan yang terdapat dalam Tipitaka….?
Kalau kita benar seyakin itu, wuahh..hebat!! berarti banyak di antara kita yang mengaku sudah mencapai tingkat kesucian Sotapanna.
Atau tanpa kita sadari, malah kita ini juga hanya percaya saja dari membaca buku2 yang berisi Sutta-Sutta Guru atau mendengar dhammadesana dari Sangha…? Sudahkah kita EHIPASSIKO secara sempurna dengan mem-PRAKTEK-kan sendiri seluruh ajaran Guru…?
Sudahkah JALAN ARYA BERUAS DELAPAN tersebut kita buktikan sendiri, bukan cuma mengerti secara baik teori dhamma belaka…?
Kalau belum, maka janganlah dulu kita terlalu percaya diri atau bangga dengan ajaran agama kita sendiri. Juga janganlah kita menganggap bahwa hanya ajaran agama kita sendirilah yang paling mulia, sementara yang lainnya keliru.

Bhante sendiri mengatakan, ketika pernah suatu kali ditanyai umat, Beliau masih menjawab BELUM YAKIN, harus satu-satu dibuktikan dan dilatih sendiri terlebih dahulu, sampai suatu saat ketika sudah mencapai pencerahan, baru bisa yakin bahwa sudah mencapai tingkat kesucian itu atau belum. Bhante berkata bahwa Beliau memang PERCAYA pada dhamma, tapi belum YAKIN sepenuhnya, masih terus dibuktikan. Kalau Beliau tidak percaya, tidak mungkin Beliau memilih ajaran Buddha dan menjadi Bhikkhu.

Dalam Tipitaka yang kita percayai (namun bukan yang kita terima begitu saja),
memang ada disebutkan bahwa selama ajaran dari seorang Buddha belum lenyap, maka Buddha yang baru tidak akan muncul. Seperti yang kita ketahui saat ini ajaran dari Buddha Sakyamuni masih ada. Kalaupun ada desas-desus muncul Buddha baru, pastilah bukan di Bumi tempat kita tinggal saat ini, melainkan di Bumi (alam) yang lain lagi. Karena Dhamma/ajaran dari para Buddha adalah sama, menyangkut Empat Kesunyataan Mulia. Kita masih berada dalam masa kejayaan Dhamma, di mana masih banyak buku berisi Dhamma dari Sang Guru, masih banyak Sangha, bisa disimpulkan kedatangan Buddha yang baru ke Bumi kita ini masih sangat lama sekali, kita sendiri masih dapat bertumimbal lahir dalam banyak lagi kehidupan sebelum kepunahan Dhamma ini. Kita boleh saja mempercayai, tapi belum tentu setiap orang juga akan “sesuai” dengan paham kita.

Sekali lagi, inilah yang dinamakan perbedaan itu. Ada seni dalam kehidupan kita. Kelihatan beraneka, namun di dalamnya tetap hanya 1Dhamma (kebenaran).

Seperti sebuah gelas yang dibentuk dengan berbagai macam motif, namun sesungguhnya itu tetap sebuah gelas yang fungsinya sama, hanya kita sendiri yang melihatnya sebagai berbeda dan kompleks. Begitu juga dengan berbagai aliran kepercayaan yang berbeda-beda, pikiran kita sendirilah yang melabelinya dengan berbagai macam merk.

Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma. Ada banyak cara pendekatan meraih kebahagiaan batin. Ritual ataupun berbagai macam metode dari masing2 umat agama hanya merupakan “tradisi” atau sebuah“kebiasaan” yang mereka jalani, yang mereka percayai. Seperti contoh sederhana, jubah yang dipakai oleh Bhikkhu di tempat kita tidak akan cocok dipakai oleh Bhiksu/Suhu di Tiongkok pada bulan November. Jubah2 Suhu di sana memang sudah dirancang sesuai untuk mereka kenakan di daerah itu. Jadi, tidaklah perlu dipermasalahkan. Senantiasa belajar menyesuaikan diri pada setiap kondisi yang berbeda. Jangan menyulut pertentangan/permusuhan. Sebaliknya, pupuklah persahabatan dengan menjaga kerukunan dengan sesama, saling menghargai perbedaan. Semoga Semua Makhluk Bahagia…

*****

Berikut ini saya juga mengutip beberapa pernyataan untuk bersama kita renungkan sejenak.

Raja Asoka
Kita tidak seharusnya memandang rendah, mengecam, atau bahkan menolak paham dari aliran/agama lain. Siapa saja yang menghormati agamanya sendiri dan mencela agama2 lain, berpikir bahwa ia sedang berbakti pada agamanya sendiri, namun dengan berbuat demikian ia justru melukai agamanya sendiri secara lebih menyedihkan. Dengan menghormati agama2 lain atas pertimbangan tertentu, seseorang membantu agamanya sendiri untuk tumbuh di samping juga tidak merugikan agama2 lain.

Mahatma Gandhi
Kita tidak bisa mengharapkan negara kita berkembang menjadi hanya satu agama yang sama semua, tetapi dalam perbedaan2 agama itu kita belajar bersikap toleran dan dapat bekerja sama satu sama lain.

YM Dalai Lama XIV
Setiap tindakan yang sadar dan yang bertujuan untuk membawa sebuah hasil
(akibat), muncul dari sebuah motivasi. Agama saya sangat sederhana. Motivasi utama saya- yaitu Cinta Kasih. Agama saya adalah kebaikan hati.

-Buddha- Majjhima Nikaya.
O para Bhikkhu, bahkan pandangan ini – Dhamma,
yang begitu suci dan begitu jelas,
jika Engkau mencengkeramnya kuat2,
jika Engkau menimang-nimangnya,
jika Engkau melekat padanya,
maka Engkau tidak mengerti,
bahwa ajaran itu sama seperti sebuah rakit,
yang mana digunakan untuk menyeberang,
bukannya untuk digenggam erat-erat.

With Metta,
Yumita Lenacari
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/46739

1332
Perkenalan / Moshi Moshi.... ;) yummy... yummy... yummiez here!!
« on: 11 April 2008, 10:47:03 AM »
  _/\_

Hi.. all brosis! nama w yumi.. si gadis siput. Ce japan yg terdampar di medan. W baru gabung loh.. di DC. Awal2nya sih dikasi tau ada chat2 gitu.. trus.. ya coba2 ikutan z. eh, jadi keasyikan.. di sini w malah jd bisa kenal ma hopeng2 (KM) yg baru.. duu.. bahagianya.. w jg uda mulai baca tuh beberapa artikel dhamma di DC, bagus2 lo sharingnya.. kebagian pencerahannya.. trus terang yumi nih masih putthujjana banget..  *^-^* (jd malu) makanya sangat butuh sharing ama KM2 yg laen.. hehe.. y uda.. salam p'kenalan yumi ampe di sini dulu y.. Nice 2 know u all, guyz! ..mmuach..!  :x SSBS

with metta,
yummie_lc

1333
Perkenalan / Re: Hello All... Met kenal
« on: 09 April 2008, 11:41:33 AM »
hi.. bett wo de hao peng yu.. Kyo wa dou desuka.. Keep betterday.. !  ;)

Pages: 1 ... 82 83 84 85 86 87 88 [89]
anything