//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Gwi Cool

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 12
31
Beberapa waktu lalu, saya mendapt e-mail yang menyebutkan bahwa jumlah statistik umat Buddha telah merosot. Saya tidak ingat secara pasti jumlahnya. Yang menjadi pertanyaan:
1. Siapakah yang perlu bertanggungjawab atas kemerosotan itu?
2. Apakah sebab-sebab kemerosotan itu?
3. Apakah atau bagaimana caranya agar kita tetap dapat mempertahankan jumlah umat Buddha di Indonesia?
Thanks
Mungkin karena umatnya yang sebagian fanatik, tercerai berai. Agama lain pada bersatu, sebagian pengikut Buddhis malah saling beradu. Misalnya kelompok Theravada menyerang Mahayana, atau sebaliknya atau aliran lainnya. (Kalau reda, nanti muncul lagi.)

Saya sebagai kelompok Theravada sih, tetap mengikuti Sang Buddha:

Di zaman Sang Buddha, para brahmana yang berkeyakinan pada Sang Buddha, mereka masih menyembah deva-deva, Sang Buddha tidak melarang mereka, tetapi yang berlindung pada Buddha, cukup ikuti Tiratana dan menjaga lima sila, jika ia mau menyembah deva, silakan, tetapi harus diingat Sang Buddha, Ajaran Buddha.

Kalau Theravada, sebagian mereka terlalu fanatik; ketika keturunan Cina menyembah deva, beberapa menolak mentah-mentah, bahwa harusnya cuman menyembah Sang Buddha.

Kalau ia sendiri cuman ingin menyembah Sang Buddha, ya terserah dia, kalau orang lain mau nyembah deva, harusnya itu hak orang itu, tetapi kalau ia pengikut Buddha, harusnya tidak melupakan Sang Buddha.

32
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 07:24:20 PM »
Disebut bahasa teks krn bahasa tsb digunakan dlm teks kanon Theravada.

Bahasa Pali tidak memiliki aksara khusus, ia ditulis dalam aksara Brahmi, Devanagari, Burma, Khmer, Thai, bahkan aksara alfabet pada masa modern saat ini. Waktu penulisan Tipitaka menggunakan bahasa Pali, ia menggunakan aksara Sinhala.
Ya saya tahu pakai aksara Sinhala. Trus, dikatakan Yang Mulia Buddhaghosa thera menerjemahkan kembali sabda Sang Buddha dalam bahasa Pali, gimana itu dipahami?

33
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 07:16:48 PM »
otak
jantung
usus

Pokoknya intinya di situ pikiran berfungsi (3), memang sebelumnya saya bilang melalui otak, kan saya da bilang saya salah, da saya perbaiki. Apa perlu saya bilang maaf? Ya sudah maaf. Tetap saja saya tidak mengatakan pikiran = otak.

Pindah kepala jadi Arahat, nice.

Maksudnya kepala dipenggal, ia masih bisa idup bentar, ya pasti matilah, cuman jantung masih bisa hidup sejenak, pasti KO juga.

34
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 05:35:57 PM »
Entah saya lupa pernah dengar dari mana bahwa sesungguh nya kesadaran pikiran itu berasal dari jantung kalau ga salah di abhidamma saya lupa lupa ingat,... Karena udah lama ga belajar abhidamma lagi. Jadi kalau ga salah setiap proses semburan darah baru mengandung kesadaran pikiran yang bermiliyar miliar kali. Benar ga ya? Sampai sekarang sih masih ini yang saya buat acuan maka dari itu manusia bisa hidup tanpa otak tapi tidak bisa hidup tanpa jantung.
Maaf kalau salah ya nama juga masih belajar ,,😚😀😀😀
Saya tidak mengatakan pikiran = otak, tetapi melalui otak, pikiran itu dapat berfungsi. Mata bisa melihat, tetapi bukan karena matalah seseorang bisa melihat, tetapi melalui mata, dimana pikiran yang memberinya penglihatan.

Saya pernah baca di google sebelumnya, memang dibuktikan ketika kepala dipenggal, seseorang masih dapat hidup, jantungnya masih berfungsi, ia masih hidup, tetapi ketika jantungnya diserang, kematian segera menyusul.

Thanks infonya, selama ini saya meditasi malah menjaga otak saya, pernah Tuan, ketika saya mengalami kemajuan, jantung saya berdebar kuat dan kemudian perlahan begitu tenang, dan nafas begitu nyaman, tetapi saya malah pindah ke kepala. Jadinya hancurlah, kembali down.

Jadi, pikiran itu letaknya di (melalui) jantung bedasarkan penelitian yang telah dibuktikan.

Aduh sedih, 2 tahun meditasi, tetapi pikiran diarahkan ke kepala :'(

Sekali lagi, saya tidak pernah menganggap pikiran = otak yang bentuknya kayak usus itu, saya mengatakan melalui.

Berarti yang benar, pikiran muncul melalui jantung. Jantung bukan pikiran, seperti halnya yang saya katakan pikiran bukan otak, tetapi melalui.

Thanks ya, Tuan Alucard.

35
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 05:14:31 PM »
Kesimpulan dan pendapat anda tidak didukung oleh referensi historis dan linguistik yang valid, silahkan anda cari sendiri di google, apakah Pali itu "bahasa" atau "aksara" dan bagaimana sejarah terbentuknya Pali tsb...
Pali itu artinya garis atau baris atau teks. Bagaimana dapat dipahami bahasa Teks? Bahasa Garis?

Bahasa Magadhi itu yang dimoderenkan menjadi bahasa Pali. Bahasa Magadhi mendapat tulisan, harusnya sih tetap bahasa Magadhi, tetapi bahasa Pali yang muncul, seolah-olah muncul bahasa baru.

Menurut saya, bahasa Magadhi yang berganti nama ketika mendapat sistem tulisan dan tulisan itulah yang saya yakin dibuat oleh raja Magadha (Asoka). Kemudian bahasa Magadha itu dikenal sebagai bahasa Pali, atau istilahnya nama baru, atau istilahnya baru, tetapi stok lama.

Pada saat menulis di daun lontar, aksara Pali (bukan bahasa) dimoderenkan lagi menjadi aksara Sri Lanka karena aksara Pali lebih cocok digores di batu, sulit ditulis di daun lontar.

36
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 05:03:36 PM »
Seperti yang dikatakan will_i_am, pada zaman dahulu ketika ajaran Buddha berkembang di India, apakah orang2 pada masa itu bisa mengetahui otak sebagai pusat pikiran/kesadaran, sedangkan pengetahuan medis tentang fungsi organ tubuh belum ditemukan?

Jadi, sekarang anda mengatakan citta itu jasmani dan sama dengan otak?
Orang lain menganggap atta, pikirannya melenceng ke atta. Sekarang logikanya seperti ini. Bagaimana seseorang berpikir? Melalui apa? Tanpa otak bisakah seseorang berpikir? Mata untuk melihat, tetapi jika kornea atau apalah itu yang berfungsi untuk melihat, mengalami kerusakan, dapatkah ia melihat? Sementara matanya masih ada.

Pikiran muncul karena ada naungannya, otak. Komputer punya otak, gak ada listrik bisakah menyala? Otak tanpa pikiran ya gak bisa berfungsi. Pertanyaan Anda seolah-olah mengatakan saya mengatakan otak = pikiran.

Otak tempat naungan bagi pikiran. Seperti halnya jasmani tempat naungan batin, tanpa batin apalah gunanya atau apalah fungsi enam landasan indria? Gak berfungsi.

Apalah fungsi citta kalau tidak ada kesadaran? Kesadaran tanpa citta juga mau apa? Berdiam diri kayak makhluk arupa. Di sini kan sudah jelas berbeda.

37
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 04:42:20 PM »
Bukan, bahasa Magadhi belum ada sistem tulisannya
Terimakasih atas tanggapannya. Saya menyimpulkan "Pali" sebagai "aksara" (Magadhi), menurut pendapat pribadi seh, dari hasil diskusi ini.

38
Buddhisme untuk Pemula / Re: Sepatu
« on: 28 November 2017, 04:17:05 PM »
Yang saya tanya apakah setelah baca sutta itu anda gembira atau seperti para Bhikkhu itu tidak gembira?

Untuk masalah nibbana sebagai tempat ini hanya sebuah ungkapan seperti hal nya sang buddha mengungkapkan sebagai pantai seberang.... Pertanyaan saya apakah seorang sotapana sudah sampai pantai seberang atau belum?
Saya sudah jawab.

Jika seseorang telah sampai di tujuan, akankah ia disebut masih di tengah jalan? Bukankah ia telah mencapai tujuan?
Demikian pula, jika pemasuk-arus telah sampai di seberang berarti sudah mencapai Arahat.

39
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 03:25:03 PM »
Kebanyakan aktivitas pengajaran Buddha itu di wilayah kerajaan Magadha, salah satu kerajaan terbesar saat itu, sedangkan Sakya sendiri hanyalah negeri kecil yang dikuasai kerajaan Kosala. Lingua franca (bahasa penghubung utk komunikasi antar suku bangsa yang berbeda bahasanya) saat itu bahasa Magadha. Ini fakta sejarahnya...

Kaum Sakya tidak memakai bahasa Pali, bahasa Pali secara historis baru muncul pada masa yang belakangan sesudah masa Asoka....
Ah, artinya Pali itu mengacu pada aksara Magadhi?

Misalnya bahasa mandarin, tulisannya disebut piktograf.
Bahasa Inggris, tulisannya disebut alphabet.
Bahasa Magadha, tulisannya disebut Pali?

40
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 02:53:36 PM »
Tapi kan object penerima pembabaran Dhamma kan bukan ekslusif orang Sakka? Selain itu juga yang menerima dari berbagai kalangan. 
Kalau kemudian Pali, mungkin lebih berkaitan dengan yang menulis, bukan yang mengucapkan.
Saya berpendapat kaum Sakya-lah yang melestarikan bahasa Pali (dialek Magadhi).
Bahasa Pali, dari zaman Sang Buddha, itu lisan.

Saya berpendapat, tulisannya dibuat oleh Raja Asoka (di zaman Raja Asoka). Sama kayak bahasa Korea, dulu menggunakan bahasa Mandarin kemudian rajanya (Raja Korea) membuat sistem penulisan "bahasa Korea". Bahasa Korea sebelumnya hanya bahasa lisan.

Atau seperti halnya bahasa Indonesia, bahasa Indonesia itu-kan lisan, tulisannya mengambil dari alphabet (roman).

41
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 02:39:21 PM »
Tidak. Hanya kitab aliran Vibhajjavada yang berkembang di Sri Lanka saja yang memakai bahasa Pali. Bahasa Pali dianggap dialek bahasa Magadhi yang sudah musnah, serupa tetapi tidak sama. Kitab aliran lain di India tidak menggunakan bahasa Pali, melainkan bahasa Gandhari, Prakrit, Sanskrit, dst.
Pangeran Siddhatta lahir di Kapilavatthu, bukan di kerajaan Magadha. Jadi kalau dikatakan Sang Buddha menggunakan bahasa Pali (dialek Magadha), menurut saya lebih tepat daripada dikatakan bahasa Magadha.
Karena Ajaran Buddha, erat kaitannya dengan bahasa Pali. Itu menurut saya.

42
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 02:28:46 PM »
Saya tidak dalam posisi menjawab pertanyaan anda krn saya sedang bertanya kepada anda, dari sumber referensi Buddhis mana yang mengatakan indera pikiran ada di otak?

Justru itu, saya bertanya apa perbedaannya?
Semua orang tahu, otak yang berpikir, jika logika masuk, mengapa Ajaran Buddha tidak masuk? Jika logika tidak masuk, bagaimana mungkin itu disebut Ajaran Buddha?

Jelas saya katakan berbeda.
Kesadaran = batin
Citta = jasmani.

Anda tentu tidak menyuruh saya memisah-misahkan sesuatu bukan? Segala sesuatu adalah saling bergantungan, muncul bergantungan satu sama lain.

Dengan bergantung pada pikiran (mano) dan fenomena pikiran maka terjadilah "kesadaran pikiran". Dapatkan disamakan? Bukankah telah jelas berbeda? Namun muncul bergantungan.

43
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 02:22:08 PM »
Secara historis, peninggalan tulisan tertua di India berasal dari masa Raja Asoka, yaitu berupa prasasti yang ditulis dalam huruf Brahmi dan bahasa Prakrit. Bahasa Pali sendiri hanyalah dialek bahasa Magadhi yang digunakan di teks-teks Theravada di Sri Lanka. Sang Buddha sendiri tidak memakai bahasa Pali, melainkan bahasa Magadhi (bahasa yang digunakan dalam kerajaan Magadha saat itu)
Lantas bahasa Pali di kitab suci Buddhis, itu bahasa Magadhi? Kan Sang Buddha memberi izin Ajaran Buddha harus pertama kali dibuat dengan bahasa Pali.

44
Buddhisme untuk Pemula / Re: Sepatu
« on: 28 November 2017, 01:03:00 PM »

Itu adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Tetapi para bhikkhu itu tidak bergembira mendengar kata-kata Sang Bhagavā.

Pertanyaan nya apakah anda gembira setelah mendengar sutta ini atau anda sama dengan para Bhikkhu tidak bergembira setelah mendengar kata kata sang bhagava
Para bhikkhu tidak bergembira karena bhikkhu-bhikkhu itu menganut pandangan Nibbana sebagai suatu alam, atau suatu tempat, atau suatu kondisi ke-ada-an, atau dengan kata lain, mereka menganut pandangan "Diri". (Di lain waktu, para bhikkhu itu diajarkan hingga mencapai Arahat.)

Adakah alam Sepatu? Adakah alam Duduk? Adakah alam Tidur? Adakah alam Layar? (dll.)
Jawabannya: ini pertanyaan kosong! Ngaco!

Demikian pula jika seseorang menganggap ada alam Nibbana, ini pandangan kosong (salah), ngaco! Walaupun ia tidak mengatakan demikian, dari cara ungkapannya telah dipahami, ia menganggap Nibbana sebagai suatu tempat, keberadaan atau kondisi.

Saya menulis pernyataan itu, tentunya saya pahami, mengapa saya tidak bergembira?

"... Tidak seharusnya ...." Inilah yang harus digarisbawahi.

45
Theravada / Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 28 November 2017, 11:47:25 AM »
Mau nanya neh, sama kelompok Theravada atau siapa pun, benar gak ya, Raja Asoka yang memperkenalkan tulisan Pali? Kan tulisan-Pali hanya lisan saja (di zaman Sang Buddha), Sang Buddha biasanya mengajar kadang menggunakan bahasa Pali, kadang bahasa lainnya di India, mungkin Sanksrit atau sejenisnya karena gak semua wilayah menggunakan atau tahu bahasa Pali. Kayak bahasa hokkian yang cuman lisan saja.

Apa benar Raja Asoka yang memperkenalkan tulisan Pali (bukan bahasa, tetapi tulisan [aksara])?

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 12
anything