Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: Adrian on 02 October 2008, 08:27:43 PM
-
_/\_
Namaste suvatthi hotu,kawan kawan sedhamma
Seringkali saya berpikir apa kata-kata yang cocok untuk umat buddha yang menggambarkan pengharapan???
Jika di kr****n kita sering mendengar amin, sedangkan di Islam kita sering mendengar insya allah.
Bagaimana dengan di Agama Buddha???
Mohon bantuan teman-teman untuk memikirkannya sama sama dan bila ada masukan tolong post ke dalam forum ini
Smoga bermanfaat untuk teman-teman
_/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_
-
iya ni kalau Buddha apa ya wkkkaak..
Jika di kr****n kita sering mendengar amin, sedangkan di Islam kita sering mendengar insya allah.
setau g islam juga amin deh..
-
iya ni kalau Buddha apa ya wkkkaak..
setau g islam juga amin deh..
iya juga sich islam juga bisa pake amin
-
bukan nya kalau agama budha "sadhu" ?
-
maybe.. soalnya belum pernah dengar orang bilang apa
-
Sadhu! Sadhu! Sadhu!
Menunjukkan "Hal itu benar", menunjukkan persetujuan, menunjukkan sangat baik, atau ikut bergembira atas perbuatan baik orang lain.
-
kalau gitu apa dong??
-
Tidak perlu. :)
-
ow gt toh.
maaf kalau saya salah.
soalnya dulu waktu mendesign artikel utk mading, ada satu salam redaksi yg dibuat oleh wakil ketuanya.
di sana dia tulis sadhu sadhu sadhu= semoga semoga semoga
jadi aye pikir y sadhu tuh artinya semoga.
wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
^:)^ ^:)^ ^:)^
_/\_
-
kenapa tidak perlu???
apakah tidak ada pemahaman /kata-kata buddha dalam kitab suci yang mencerminkan pengharapan???
-
sepertinya kita tidak diajarkan utk mengharap2kan sesuatu...
seperti kata Buddha kepada Angulimala:
"Aku sudah berhenti, kamulah yg terus berlari... Apa yg kamu cari?"
-
Semoga semua makhluk terhindar dari marabahaya. Semoga semua makhluk terhindar dari penderitaan fisik.
Semoga semua makhluk terhindar dari penderitaan mental. Semoga semua makhluk berbahagia.
Sadhu! Sadhu! Sadhu!
-
sepertinya kita tidak diajarkan utk mengharap2kan sesuatu...
seperti kata Buddha kepada Angulimala:
"Aku sudah berhenti, kamulah yg terus berlari... Apa yg kamu cari?"
betul tuh kata ko tesla.
mungkin bukan pengharapan kali ?
-
salah ya,kalo orang orang bilang amin jadinya untuk mengungkapkan apa ya???
bingung nich
-
amin tuh bukan nya seperti mudah2an gt ?
semoga anak mu pintar ya; amin.
-
nah kalo di agama Buddha jadinya apa tu???
Ada yang tau ga??
-
Bukan salah, tapi tidak perlu. Karena anda bisa terikat dengan kebiasaan yang pada dasarnya memang tidak perlu.
Apabila hanya sekedar untuk menyamakan dengan tradisi yang lain seperti kata amin, nantinya bisa timbul mencari kata lain sebagai contoh bismillah, dan lain-lain,yang sekali lagi sebenarnya tidak perlu, namun apabila merasa diperlukan, mungkin saran bro Karuna bisa digunakan, atau lebih singkatnya :
"Semoga semua mahluk berbahagia" merupakan kalimat pengharapan yang mulia.
Just my two cent worth.
-
Ini semua cuma sebagai pencetus/pendorong "batin"
jadi ketika diucapkan "semoga kamu kaya" >> amin, sebab ada pencetus atau rasa kebahagiaan dio dalamnya.
ganti aja dengan kata
misalkan amin jadi amit2
"semoga kamu kaya" >>> amit2
so terlihat kan perbedaan didalam batin masing2
amin > dgn kegembiraannya ,penerimaan semoga saya jadi kaya
amit2> harafiahnya semoga tidak terjadi. namun bagaimana jika dirubah amit2=amin!! mengerti kah anda?
cuma ilusi doang kok! jadi jika anda bisa merubah/mengalami keseimbangan batin anda.
two thumbs up
-
Sadhu! Sadhu! Sadhu!
Menunjukkan "Hal itu benar", menunjukkan persetujuan, menunjukkan sangat baik, atau ikut bergembira atas perbuatan baik orang lain.
kalo kayak gitu yang paling pantas berarti sadhu sadhu sadhu dong ya
Semoga semua mahluk hidup berbahagia
sadhu sadhu sadhu
-
IMO, kalau mau pakai sadhu,
mungkin sadhu sendiri itu lebih fleksibel.
X:anda sudah makan?
Y:sudah, saudara X
X: sadhu-sadhu-sadhu (biar keliatan umat buddha yang baik dan benar,rajin sembahyang dan bermeditasi)
apa arti sadhu di kepala X?
yg tahu sapa?
yah cuma si X!! mungkin... sadhu (semoga membawa kesehatan), sadhu (semoga anda dapat berbuat kamma baik dengan makanan yang anda makan), sadhu (saya senang anda telah makan).iya gak? iya dong.. masa iya lah..
-
Svaha!..... :lotus:
_/\_
The Siddha Wanderer
-
smoga demikian lah adanya ;))
tp kalo di pelem kungpu biasanya kan .. buddha bless u wekekekekeke terus pedang2 an .. palu2 an :hammer: .. gepeng smua dah :D
dulu buddha bless u itu ngetop banget ... skrg mala yg ngetop GBU :D .. apa karena uda pada sadar .. buddha ga pake bless bless an ... emang GODBLESS (grup musik rock itu)
-
Kenapa kita umat Buddha selalu ingin meniru2 agama lain? kenapa sesuatu yg ada di agama lain harus ada pula di agama Buddha?
kalau di agama lain ada "amin", kenapa di agama Buddha juga harus ada?
contoh lain adalah berdoa sebelum makan, sekarang anak2 sekolah minggu diajarkan berdoa sebelum makan, dan ini sebenarnya tidak pernah diajarkan oleh Sang Buddha, yg benar adalah melakukan pelimpahan jasa setelah makan. tapi karena di agama lain biasanya bedoa sebelum makan, maka "siapa bilang di agama Buddha tidak ada?" maka dibuatlah paritta doa sebelum makan.
Ajaran Buddha memang berbeda dengan ajaran agama lain, dan sebaiknya memang jangan berusaha disamakan.
Sikap yg seperti ini menunjukkan bahwa kita tidak bangga sebagai umat Buddha dan tidak bangga dengan Ajaran Buddha.
_/\_
-
hehehe bentul nya bener kata mas indra :)
saya justru katut (kecanthol) ama ajaran SB karena perbedaan ini ... kalo ajarannya sama ... ga menarik dah ...justru karena berbeda .. seperti iklannya minuman di tipi .. tea with shocking soda :)) jadi terkaget2 awal2 tau ajaran nya ...
tp ga tau gimana kondisi nya utk anak2, dimana sebagai generasi penerus ... karena cukup sulit utk memahami ajaran SB ini menurut saya ...
saya pun berusaha jelasin perbedaan ajaran2 SB di lingkungan saya sendiri ga perna berhasil :) .... smua agama sama gitu umumnya ... bahkan ada lagunya dari andi lauw ... wo de tong bu shi ni de tong .. wo de lei bu shi ni de lei .. yi yang the tian gong ... cmiiw ....
-
eh memang ada toh sadhu, sadhu, sadhu itu asli loh.(lah yang amin dan insya allah itu yang mungkin meniru kita)
kalo yang lain Namo Amitabha.
-
Ami to fo
-
Puji Buddha !
-
Puji Buddha !
puji buddha pula. :o :o :o
no ikt2an la.
yg asli dr buddha donk.
-
insya Buddha .... ;D
-
insya Buddha .... ;D
dulu guru agama w juga bilang gt.
tp ngak deh.........
wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
-
insya Buddha .... ;D
Kalau saya bilang sih itu pelecehan terhadap Sammasambuddha.
Secara harafiah berarti terjadilah menurut kehendak Buddha. Memangnya Buddha makhluk biasa yang punya keinginan apa?
-
Kenapa kita umat Buddha selalu ingin meniru2 agama lain? kenapa sesuatu yg ada di agama lain harus ada pula di agama Buddha?
kalau di agama lain ada "amin", kenapa di agama Buddha juga harus ada?
contoh lain adalah berdoa sebelum makan, sekarang anak2 sekolah minggu diajarkan berdoa sebelum makan, dan ini sebenarnya tidak pernah diajarkan oleh Sang Buddha, yg benar adalah melakukan pelimpahan jasa setelah makan. tapi karena di agama lain biasanya bedoa sebelum makan, maka "siapa bilang di agama Buddha tidak ada?" maka dibuatlah paritta doa sebelum makan.
Ajaran Buddha memang berbeda dengan ajaran agama lain, dan sebaiknya memang jangan berusaha disamakan.
Sikap yg seperti ini menunjukkan bahwa kita tidak bangga sebagai umat Buddha dan tidak bangga dengan Ajaran Buddha.
_/\_
Sangat setuju dengan Anda _/\_
-
semoga demikianlah adanya ...
-
insya Buddha .... ;D
Kalau saya bilang sih itu pelecehan terhadap Sammasambuddha.
Secara harafiah berarti terjadilah menurut kehendak Buddha. Memangnya Buddha makhluk biasa yang punya keinginan apa?
Ayee malah gak tau arti harafiah yg sebenarnya dari kata insya ....
cuma ingat wkt skull dulu sering menyebut2 demikian ...
Anumodana ....... :lotus: Bro Karuna atas infonya _/\_
kalo ayee sick lebiih suka menyebut suvatthi hotu :)
-
_/\_
Thanks for all..
Sbelumnya aku jg agak bingung dengan pernyataan itu, tapi setelah membaca comment2 diatas membuat saya jadi mengerti..
mungkin pada intinya didalam ajaran agama Buddha tidak mengajarkan tentang hal seperti itu...
-
dear hendri,
kalau saya boleh sebut, bahwa buddhism berbeda dengan paham lain.
kalau paham lain, adalah outside in. Jadi objek benar atau salah, itu adalah sifat/nature dari objek itu. Itu kenapa muncullah larangan2 yang sifatnya pembatasan objek seperti RUU pornografi.
Atau singkatnya kalau ada akusala, yang disalahkan adalah objeknya. Misal kehujanan, maka si "hujan" dimaki2.... kalo macet, ngomel2, dsbnya.........
sementara buddhism mengajarkan untuk inside out dimana sifat objek adalah netral, persepsi manusialah yang membuatnya jadi kusala atau akusala.
contoh paling jelas adalah uang Rp 5.000.
jika diberikan pada seorang pengemis, diyakini dia akan amat sangat berterima kasih
namun bagaimana jika diberikan pada seorang konglomerat, misal Ical Bakrie?? hampir dipastikan dia akan marah, atau setidaknya tidak berterima kasih
disini dapat dilihat, dengan objek yang sama, ternyata respons dari setiap manusia itu berbeda2, tergantung dari persepsi setiap orang
semoga penjelasan ini bisa membuat kita lebih bangga pada Buddhism yah _/\_
-
ane lebih cocok sebut sadhu
-
dhamma sudah lengkap di babarkan sang bhagava.. kenapa harus tiru yg lain??
-
Kalo nurut gw,
umat buddha saat mau makan nasi dngan lauk enak, akan berdoa bgini, "aku bersyukur pada diri ku dimasa lampau , karena diriku telah berbuat kebaikan, shngga diri ku yg skrang dapat makan enak, terima kasih oh diriku yg dimasa lampau"
-
_/\_
Istilah di Buddhis adalah "Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia"
-
Kalo nurut gw,
umat buddha saat mau makan nasi dngan lauk enak, akan berdoa bgini, "aku bersyukur pada diri ku dimasa lampau , karena diriku telah berbuat kebaikan, shngga diri ku yg skrang dapat makan enak, terima kasih oh diriku yg dimasa lampau"
kalau anda berpikir seperti ini, itu masih konsep "ATTA", bro....
sementara dalam buddhism, semua itu hanyalah nama dan rupa yg terus berproses...
itulah kenapa disebut ANATTA......
semoga bisa dimengerti yah
-
Gan En _/\_
-
islam--> insya Allah
kr****n--> insya Yesus
buddha--> ya.. insya Buddha lah, ikut2an donk biar seragam
-
islam--> insya Allah
kr****n--> insya Yesus
buddha--> ya.. insya Buddha lah, ikut2an donk biar seragam
buat apa d seragam-seragamkan??
kalau satu masuk sumur? semua ikut masuk sumur??
-
Kl berbicara dng umat lain : diam aja kali ya?!
Ntar kaya bro Petrus lg bagaikan ayam dan bebek.
Pucing jelasinnya. ^-^
-
[at] nobby
diam hanya salah satu dari cara menjawab bro.
cara lainnya adalah :
1. menjawab langsung
2. menjawab dengan menjelaskan
3. menjawab dengan balik bertanya
disini dituntut kebijaksanaan kita...... kapan harus mengimplementasikan cara menjawab yg berbeda2....
semoga bisa bermanfaat yah
-
berhubung saya juga masih menganut agama "bukan buddha" nih tak kasih tau arti sederhananya.
amin (ada di K maupun I ) artinya "semoga Tuhan(Allah) mengabulkan" -->mereka percaya bahwa segala sesuatu datangnya dari Allah makanya mereka berharap agar Allah mengabulkan/merealisasikan doa/harapan/keinginan mereka. bagi buddha kata amin jelas tidak ada, kan di buddha gak ada doa/memohon-mohon sama Tuhan, jadi apanya yang musti diamini/dikabulkan ma Tuhan. ya kan?
insya allah ( hanya ada di I) artinya "jika Allah menghendaki" --> Allah bagi mereka punya sifat "berkehendak", jika Allah menghendaki sesutu ada maka ada, tidak ada maka tidak ada. namun pada kenyataannya kalimat ini biasanya malah digunakan untuk "ngeles" ketika disuruh berjanji atau memberi jawaban yang pasti. misal:
A = besok kamu ke rumahku kan?
B = (karena ia masih ragu untuk menjawab "ya" dan tidak tega jika harus menjawab "tidak", maka B berkata...) "insya allah"
A = kok insya allah sih, yang pasti dong!
B = lho gimana mau pasti, kita kan gak tau apa yang terjadi besok. Hanya Allah yang tahu, maka saya besok datang/tidak juga tergantung kehendak Allah.
yah..seperti itulah kira-kira.
-
berhubung saya juga masih menganut agama "bukan buddha" nih tak kasih tau arti sederhananya.
amin (ada di K maupun I ) artinya "semoga Tuhan(Allah) mengabulkan" -->mereka percaya bahwa segala sesuatu datangnya dari Allah makanya mereka berharap agar Allah mengabulkan/merealisasikan doa/harapan/keinginan mereka. bagi buddha kata amin jelas tidak ada, kan di buddha gak ada doa/memohon-mohon sama Tuhan, jadi apanya yang musti diamini/dikabulkan ma Tuhan. ya kan?
insya allah ( hanya ada di I) artinya "jika Allah menghendaki" --> Allah bagi mereka punya sifat "berkehendak", jika Allah menghendaki sesutu ada maka ada, tidak ada maka tidak ada. namun pada kenyataannya kalimat ini biasanya malah digunakan untuk "ngeles" ketika disuruh berjanji atau memberi jawaban yang pasti. misal:
A = besok kamu ke rumahku kan?
B = (karena ia masih ragu untuk menjawab "ya" dan tidak tega jika harus menjawab "tidak", maka B berkata...) "insya allah"
A = kok insya allah sih, yang pasti dong!
B = lho gimana mau pasti, kita kan gak tau apa yang terjadi besok. Hanya Allah yang tahu, maka saya besok datang/tidak juga tergantung kehendak Allah.
yah..seperti itulah kira-kira.
Thanks ... sis Dewi :) _/\_
atas segala penjelasan, ... lengkap :)
disini kita bisa saling share, belajar dll
Semoga sis Dewi betah disini ..... :)
-
sadhu bro.
galo nga amithuofo aja
-
sadhu bro.
galo nga amithuofo aja
Sadhu artinya apa ?
-
sadhu artinya semogalah
-
klo ajaran aa, insyalatono... klo di buddhist bs insyalabuddha... hahaha... =))
-
sadhu bro.
galo nga amithuofo aja
Sadhu artinya apa ?
Sadhu ..... Semoga demikian adanya
-
klo g insyague =))
-
subhanabuddha! hehhe
-
Halelubuddha aja deh =)) yang artinya terpujilah buddha
-
wa kita nnt di blg ga kreatif nih hahhaha
-
insya allah ( hanya ada di I) artinya "jika Allah menghendaki" --> Allah bagi mereka punya sifat "berkehendak", jika Allah menghendaki sesutu ada maka ada, tidak ada maka tidak ada. namun pada kenyataannya kalimat ini biasanya malah digunakan untuk "ngeles" ketika disuruh berjanji atau memberi jawaban yang pasti. misal:
A = besok kamu ke rumahku kan?
B = (karena ia masih ragu untuk menjawab "ya" dan tidak tega jika harus menjawab "tidak", maka B berkata...) "insya allah"
A = kok insya allah sih, yang pasti dong!
B = lho gimana mau pasti, kita kan gak tau apa yang terjadi besok. Hanya Allah yang tahu, maka saya besok datang/tidak juga tergantung kehendak Allah.
yah..seperti itulah kira-kira.
iya kdg kesal jg jawaban kyk gt ga tegas dan terlalu gmn gt...
-
Karena di agama lain ada Tuhan, maka agama Buddha juga harus punya Tuhan. jadi dikarang2lah Tuhan Buddha itu. Karena agama lain ada Amin, maka agama Buddha juga harus ada.
pertanyaan saya: apakah semua yg ada di agama lain juga harus ada di Agama Buddha? Apakah Dhamma masih belum sempurna dibabarkan?
-
iye, kayak gak punya jati diri ajah
-
di mana mana minoritas seharusnya meniru/seperti mayoritas ^^
-
iye, kayak gak punya jati diri ajah
iya ,apakah umat buddha harus gencar mengatakan sadduh, namo buddhaya meskipun yg di hadapinya org dr bukan buddhist, dan ini sepertinya bs membuat identitas buddhistik kita lbh bs di kenal/terkenal, jika sudah terkena/dikenal maka tdk perlu tiru meniru lg hahaha :) :) :)
-
Gimana dengan Suvatthi Hottu? (maaf kalo salah penulisan)
Jadi ingat dulu ketika memberi salam Buddhis ke pandita, selalu dijawab Suvatthi Hottu.
artinya apa sih?
-
hmm, ga ad ygmwjb??
-
Buddhis ada kok
biasanya dulu di sekolah guru agama kami pandita kumala sewaktu mau masuk ngajar dia selalu Bilang
"Swatthi Hottu"
Lalu kami murid murid jawab "Namo Buddhaya" sambil bernamaskara _/\_
-
apa guna nya kata "amin"
dan apa guna nya kata "insyaalah"
-
Judulnya: kalo kr****n amin, kalo Islam insya allah, bagaimana dengan agama Buddha????
Jawabannya: di agama Buddha, gak ada. Emang harus ada ya? ngapain ikut-ikutan?
-
tapi saya paling senang mendengar maupun mengucapkan
"Semoga semua makhluk berbahagia"
it's so simple ^_^
-
kalau di dalam agama Buddha itu kita mengucapkan
Saddhu 3x
dan artinya Semoga
setiap selesai membacakan paritta suci pasti kita mengucapkan "Saddhu 3x"
_/\_
-
Moga demikian
-
ucapan(kata2) HANYA lah alat komunikasi antar umat manusia,
tapi sekarang dalam realita,umat beragama sudah banyak salah anggapan.
ucapan dipakai sebagai alat komunikasi antara dirinya dengan dewa,dewi,Tuhan.
ucapan dipakai sebagai alat untuk menambah pahala,karma baik__dikira dengan banyak mengucap kalimat/kata tertentu manfaatnya sudah segudang.
ucapan semakin keras ,semakin sering maka manfaatnya semakin tinggi,sehingga karena seringnya mengucap dia lupa dengan tindakan.