saudara coedabgf yang bijak,
saya tidak tahu ven,Ajahn Chah itu sudah jagoan atau belum...^^
tetapi yang saya tahu pasti,
beliau tidak menambahkan khayalan pada anicca.anicca tetap anicca....demikian dikatakan itu begini-begitu...
tetaplah itu sifat nya yakni adalah dukkha...bahkan bisa di lihat sekarang pun.
lalu apa hubungannya dengan pencapaian beliau sudah tercerahkan atau belum?
andaikata beliau "belum/telah" tercerahkan... apa berarti kata beliau bahwa "anicca" itu
indah lantas harus kita percaya? karena label mereknya.....
bahkan anak TK sekalipun,jika menyatakan kenyataan, dimana apa yang "dia lihat sebagai apa yang dilihat - nya" maka anak itu adalah anak yang lebih pintar dari Ajahn Chah sekalipun.
bagaimana pun "terkenal-nya" seseorang,apabila orang tersebut berkata bahwa segala sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan.. maka orang itu tetap lah buta.
sama halnya dengan kutipan sutra...dikatakan telah mencapai sammasambuddha...tetapi kenyataan penderitaan terus menerus ada di situ...
lalu apa untung-nya mencapai sammasambuddha?
dimana letak
kebahagiaan-nya?jelaskan donk.. ^^
‘mengapa secara umum umat seolah-olah bijaksana berpengetahuan seolah-olah berbicara prisip kebenaran berasal dari inti pengajaran guru Buddha, padahal semua itu dinyatakan oleh guru Buddha bukan dari inti kebenaran sejati melainkan sebagai ciri-ciri fenomena dari ketidak-kekalan semua yang bersifat duniawi atau carnal (daging) yang harus ditanggalkan/dilepaskan/tidak sepatutnya layak dipercayai’, awal untuk dapat masuk/mengenal dan menyelami kedalam pengetahuan kebenaran sejati (pengalaman udanna VIII.3), masih bersifat dangkal atau kulit luar bukan kebenaran inti yang sesungguhnya yang dimaksudkan guru Buddha tetapi umat/awam sangat tercekat, sukar untuk memisahkan diri.
sudah saya posting 2x dan ini ke-3x -nya..
hanya umat
"awam" yang memang berpikir demikian.
‘mengapa secara umum umat seolah-olah bijaksana berpengetahuan seolah-olah berbicara prisip kebenaran berasal dari inti pengajaran guru Buddha
apa hubungannya anicca dengan buddha gotama?
gotama hanya menyatakan anicca itu sebagai apa yang dilihat-nya dari kenyataan...
sama seperti penemu hukum gravitasi bumi.....
apa hubungannya penemu dengan konsep/rumus-nya?...
tanpa penemu sekalipun, konsep/rumus itu memang sudah ada sebelumnya...‘Sebab keBuddhaan sudah diluar dari pengetahuan/kebenaran itu semua’
kebenaran apapun itu..semua hanya ada dalam pikiran... bukan di luar pikiran.
sama halnya ruang dan waktu....
apakah pikiran ada dalam ruang dan waktu atau
atau ruang dan waktu ada dalam pikiran?
tentu saja ruang dan waktu lah yang ada dalam pikiran.. bukan pikiran ada dalam ruang dan waktu.
matahari,bulan,gunung,anicca,bahkan kita...
semua hanya ada didalam pikiran..bukan pikiran ada dalam itu semua.
‘masih bersifat dangkal atau kulit luar bukan kebenaran inti yang sesungguhnya yang dimaksudkan guru Buddha tetapi umat/awam sangat tercekat, sukar untuk memisahkan diri’, ‘bukan dari inti kebenaran sejati melainkan sebagai ciri-ciri fenomena dari ketidak-kekalan semua yang bersifat duniawi atau carnal (daging) yang harus ditanggalkan/dilepaskan/tidak sepatutnya layak dipercayai’, tetapi melainkan ‘sebagai pengetahuan awal untuk dapat masuk/mengenal kedalam pengetahuan kebenaran sejati’. Dan apalagi kalau dalam kapasitas kebenaran kata-kata saja seperti yang sudah saya tulis diatas sebagai berikut :
ven Ajahn Chah attained kebenaran sejati atau tidak, awam siapa yang tahu.
Kalaupun ven Ajahn Chah mencapai kebenaran sejati, kata-katanya hanyalah kata-kata, realitas kebenarannya hanya dapat diraih oleh pengalaman pribadi. Diluar realitas pengalaman kebenaran sendiri, pengetahuan atau kata-kata kebenaran tetaplah hanyalah ilusi.
saudara coedabgf yang bijak,
saya ulangi lagi... kalau pikiran seperti itu hanyalah dimiliki bagi seseorang yang "ragu" akan kenyataan yang dilihat-nya.
pikiran membentuk sesuatu yang kita harapkan, akan tetapi kenyataan berbeda..lalu manakah yang benar?
kenyataan lah yang benar...apapun itu.
jadi saya tanyakan kepada anda.....^^
apakah "kelahiran(bhava) = penderitaan(dukkha / jara-marana)" merupakan kebenaran sejati?"dari tadi kan di bahas kebenaran sejati.....
silahkan anda jawab sendiri. ^^
salam metta.