//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tolong.. Kesurupan  (Read 41132 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #75 on: 06 December 2008, 11:39:21 AM »
uda di telponin = anestan [at]
korban keganasan

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #76 on: 06 December 2008, 11:39:54 AM »
uda di telponin = anestan [at]
maksudnya?

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #77 on: 06 December 2008, 11:42:55 AM »
mungkin awal2 jika dia bengong.. ditepukin dulu.. biar sadar.. terus ajak ngobrol.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #78 on: 06 December 2008, 11:43:56 AM »
ya itu juga begitu.. kita jadi harus sering liat dia.. kalau maen kerumah gitu... paling kita panggil.. oi.. oi.. ;D

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #79 on: 06 December 2008, 11:46:53 AM »
bisa test ga.. kalau misal dia dengar music.. apa dia bengong ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #80 on: 09 December 2008, 07:48:34 AM »
bisa test ga.. kalau misal dia dengar music.. apa dia bengong ?

ga ko.. keliatannya dia suka musik juga.. tapi kalau maen biola suka aneh..

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #81 on: 09 December 2008, 01:58:31 PM »
udh sembuh blm?

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #82 on: 09 December 2008, 02:21:15 PM »
udh sembuh blm?
blm.... masih ada ritual yang harus dijalankan.. ;D

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #83 on: 09 December 2008, 04:06:21 PM »
udh sembuh blm?
blm.... masih ada ritual yang harus dijalankan.. ;D

msh ritual apa?
biasanya kesurupan itu kalo ditanganin ama yg ahli, hari itu juga bisa dituntaskan. 

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #84 on: 09 December 2008, 04:09:16 PM »
:yes:
korban keganasan

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #85 on: 10 December 2008, 07:36:14 AM »
udh sembuh blm?
blm.... masih ada ritual yang harus dijalankan.. ;D

msh ritual apa?
biasanya kesurupan itu kalo ditanganin ama yg ahli, hari itu juga bisa dituntaskan. 
biasa.. sama orang pinter... saya juga ga tau pasti... ;D nanti dikabarin lagi...

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #86 on: 11 December 2008, 08:51:36 AM »
anestan da coba paritta ratana - sutta blomm.....

coba deh paritta itu... (ato nga, burning di CD parrita Chant Of Metta dan Ratana Sutta) minta keluarganya untuk memutar lagu itu setiap hari sampe tmn nestan itu da membaik

coba kenalin ama tmn2 yng baikk.. biar dia nya menjadi baik..

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #87 on: 11 December 2008, 09:32:33 PM »
dikutip dari buddhavamsa.....bisa di coba  _/\_



Upacara Pembacaan âtanatiya Paritta

Si pembaca âtanatiya Paritta harus memiliki pengetahuan yang mendalam dalam hal paritta, baik dalam hal kata-kata maupun maknanya. Ia harus dapat mengucapkan setiap kata dengan benar. Jika terdapat cacat dalam pengucapan dalam pembacaan, maka efektifitas paritta tersebut tidak akan memberikan hasil yang seharusnya. Efektifitasnya tergantung dari keterampilan dalam pembacaan.
Jika si pembaca memiliki motif pribadi untuk memperoleh sesuatu dalam memelajari dan membaca paritta, tujuan membacakan parita tidak akan tercapai. Si pembaca harus termotivasi oleh keinginan mencapai Pembebasan dari lingkaran kelahiran, dan membacakan paritta demi kebaikan semua makhluk. (Komentar Pàthika Vagga.)
Untuk mengatasi yakkha yang menguasai seseorang, Mettà Sutta, Dhajagga Sutta, Ratana Sutta dapat dibacakan terlebih dahulu. Hanya setelah membacakan sutta-sutta tersebut, tetapi masih gagal meskipun dibacakan sehari penuh, selanjutnya âtanatiya Paritta boleh dibacakan.

Bhikkhu yang membacakan harus menghindari memakan kue atau roti yang terbuat dari adonan, ikan, daging, dan makanan-makanan non-vegetarian lainnya, ia juga sebaiknya tidak menetap di pekuburan.
Alasannya adalah para yakkha menyukai makanan-makanan tersebut, dan juga menyukai pekuburan sebagai tempat tinggal mereka sehingga mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk menguasai orang-orang.
Tempat di mana paritta dibacakan harus dilapisi dengan kotoran sapi.(yang ini sy ragu melakukannya ;D) Sebuah alas duduk yang bersih harus disediakan bagi sipembaca, yang harus memperhatikan kebersihan diri.

Bhikkhu yang akan membacakan paritta harus diantarkan ke tempat khusus di rumah si korban, dikelilingi oleh para pengawal bersenjata. Pembacaan tidak boleh dilakukan di tempat terbuka, harus dilakukan dalam ruangan tertutup, dan dijaga oleh para penjaga bersenjata. Si pembaca harus memiliki sikap baik terhadap semua makhluk (termasuk kepada si yakkha pengganggu). Pemancaran màtta adalah penjaga internal bagi si pembaca sedangkan para penjaga bersenjata adalah penjaga eksternal. Pencegahan ini diperlukan agar pembacaan tidak mengalami hambatan.

Pertama-tama, si korban harus diberikan tuntunan (lima) peraturan. Hanya setelah ia menerima Lima Sila, selanjutnya paritta boleh dibacakan sebagai perlindungannya. Langkah ini akan mengakhiri gangguan para yakkha.
Jika yakkha belum membebaskan si korban hingga akhir pembacaan, si korban harus dibawa ke vihàra dan dibaringkan di halaman pagoda. Tempat di mana si korban berbaring harus dipersembahkan kepada Buddha bersama dengan persembahan pelita.
Halaman pagoda harus disapu bersih. Syair-syair yang menggembirakan (Manggala Sutta) boleh dibacakan sebagai langkah awal. Kemudian dilakukan seruan keras untuk memanggil semua bhikkhu yang berada di dalam lingkungan vihàra untuk berkumpul di halaman pagoda.

Pasti ada sebatang pohon tertentu di sekitar vihàra yang biasanya merupakan tempat tinggal dewa pohon. Seseorang harus mendatangi pohon tersebut bertindak sebagai seorang utusan resmi dari para bhikkhu, dan ia harus mengucapkan kata-kata, “O para yakkha, kehadiranmu diharapkan oleh para bhikkhu Sangha.” Para yakkha yang berdiam di sekitar tempat itu (termasuk yakkha yang menguasai si korban) tidak akan berani mengabaikan undangan resmi karena mereka tidak berani melawan kekuasaan Buddha dan empat raja dewa.

Kemudian si korban harus ditanya, “Siapakah engkau?” (bertanya kepada si korban di sini sebenarnya adalah bertanya kepada yakkha yang menguasai korban.) Ketika si yakka mengungkapkan
namanya, para bhikkhu harus berkata, “Teman yakkha, kami melimpahkan jasa atas persembahan bunga, tempat duduk, dan makanan kepada Buddha. Sangha telah membacakan untukmu syair-syair menggembirakan; syair-syair ini adalah hadiah dari Sangha untukmu, demi Sangha, bebaskanlah korban ini.”

Si yakkha pengganggu akan memenuhi permohonan para bhikkhu yang dilakukan dengan penuh cinta kasih. Jika ia menolak, maka boleh dibacakan doa terhadap tiga puluh delapan jenderal dewa seperti Inda, Soma, Varuna, dan kepada mereka diberitahukan dalam kata-kata, “Jenderal Dewa, seperti yang kalian katahui, yakkha ini tidak memenuhi permohonan kami yang kami lakukan dengan penuh cinta kasih. Oleh karena itu kami terpaksa menggunakan kekuasaan Buddha.” Setelah memberitahu para jenderal dewa mengenai perlunya membacakan âtanatiya Paritta, maka pembacaan paritta tersebut dapat dilakukan. Ini adalah prosedur di mana si korban adalah seorang umat awam.

===========

Jika yang dikuasai oleh yakkha adalah seorang bhikkhu, tempat berkumpulnya para bhikkhu harus dibersihkan; kemudian dilakukan seruan yang menyatakan bahwa para bhikkhu telah berkumpul, selanjutnya dilakukan pelimpahan jasa kepada yakkha pengganggu (atas persembahan bunga, dan lain-lain kepada Buddha). Kemudian dilanjutkan dengan permohonan yang ramah kepada yakkha itu agar mundur. Hanya jika yakkha tersebut tidak mau memenuhi permohonan para bhikkhu, maka âtanatiya Paritta boleh dibacakan. (Ini adalah prosedur di mana si korban adalah seorang bhikkhu).
« Last Edit: 11 December 2008, 09:34:31 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #88 on: 12 December 2008, 10:30:57 AM »
wah... ada yang bisa bantu saya gak

di tempat kerja saya ada rekan kerja yang selalu dirasuki "sesuatu". apakah ada cara yang bisa membantu? soalnya kasihan juga sama dia.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Tolong.. Kesurupan
« Reply #89 on: 12 December 2008, 11:03:20 AM »
klo dirasuki, apakah mengganggu?
mksdny, jgn pukul rata klo yg merasuki itu jahat lho bro..
mungkin bro bisa cerita dgn jelas dulu kondisinya...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."