Menurut saya kekotoran batin mahluk-mahluk di jaman Sang Buddha lebih sedikit dibandingkan dengan kekotoran batin mahluk-mahluk di jaman sekarang. Bila di Jaman Sang Buddha saja ajaran Mahayana tidak cocok, apakah lebih cocok di jaman sekarang dimana kekotoran batin para mahluk lebih tebal?
Justru itu, semakin banyak kekotoran batin, maka Dharma Mahayana akan lebih cocok ketimbang Dharma Hinayana. Karena Dharma Mahayana itu sangat fleksibel.
Faktanya adalah di India, Dharma Mahayana-lah yang berkembang. Hinayana malah terdesak, nggak berkembang.
Di Tiongkok, juga, Hinayana nggak berkembang.
Bahkan Theravada-nya Mahaviharavasin (Hinayana) malah sempet kelabakan sama Theravada-nya Abhayagiri (Mahayana)...
Apakah menurut mas Gandalf orang yang mencapai Nirvana sesudah meninggal ada dalam kondisi samadhi? bila demikian berarti belum terlepas dari kondisi kan?, sedangkan mas Gandalf sendiri bilang Arahat mendapatkan pembebasan diri. Jadi keterangan mas Gandalf kontradiktif nih.
Kondisi yang mana dulu? Kalau kondisi jneyavarana, tentu Arahat belum terbebas. Kalau kondisi kleshavarana, maka Arahat sudah terbebas.
Nah Arahat masih memiliki kemelekatan akan kondisi "terlepas dari kondisi".
"Pasti mau" berasal dari jawaban mas Gandalf kan? jadi saya anggap belum dijawab boleh nggak? karena kalau jawaban pribadi bisa "bias". Kalau jawaban pribadi kan bisa tanya juga kalau pasti tidak mau? bagaimana nasibnya?
Ya silahkan baca Saddharmapundarika Sutra.
Nah ini juga yang juga kontradiktif dari pernyataan mas Gandalf, bukankah dikatakan Arahat mendapatkan jalan pembebasan diri sendiri dari kondisi? terlepas dari kemelekatan? mengapa disini dikatakan Arahat kecanduan samadhi?
bila Arahat kecanduan Samadhi, maka Bodhisattva juga bisa dikatakan kecanduan Bodhicitta kan? demikian juga Sang buddha bisa dikatakan kecanduan Samyaksambodhi kan? lantas apa yang dimaksud dengan kebebasan diri, kebebasan dari kemelekatan dan kebebasan dari kondisi?
Mohon mas Gandalf jelaskan mengenai Nirvana satu-sisi, konsep apalagi tuh? saya belum pernah dengar.
terima kasih
Nirvana satu sisi adalah pandangan yang melekat pada Nirvana alias kemelekatan pada Nirvana. Maka dari itu Nirvana satu sisi seringkali dikatakan sebagai bukan Nirvana yang sesungguh-sungguhnya.
Samyaksambodhi adalah "Nirvana Tanpa Kemelekatan", di mana tidak ada dualisme lagi antara Samsara dan Nirvana. Bodhicitta adalah batin yang mengarahkan pada Samyaksambodhi.
The Siddha Wanderer
Wah mas Gandalf memang hebat terima kasih penjelasannya, ternyata Arahat belum mencapai Nirvana yang sesungguhnya ya? lantas yang dibilang benar benar mencapai Nirvana yang sesungguhnya (
Nirvana tanpa kemelekatan, yang tanpa dualisme samsara dan Nirvana)
apakah Bodhisattva yang mencapainya atau hanya seorang Samyaksambuddha yang telah mencapai Nirvana yang sesungguhnya? "Pasti mau" berasal dari jawaban mas Gandalf kan? jadi saya anggap belum dijawab boleh nggak? karena kalau jawaban pribadi bisa "bias". Kalau jawaban pribadi kan bisa tanya juga kalau pasti tidak mau? bagaimana nasibnya?
Ya silahkan baca Saddharmapundarika Sutra.
Oh ya mengenai Saddharma Pundarika Sutra setelah saya baca, ternyata tidak dibilang bahwa seorang Arahat pasti mau menjadi Bodhisattva,
mas Gandalf kelihatannya agak menutupi bahwa yang ditulis di Saddharma Pundarika sutra yaitu, Sang Buddha
"membohongi" para siswa supaya mencari jalan Arahat, dengan membohongi para Arahat bahwa inilah "tujuan", padahal tujuan belum sampai, yaitu Arahat masih harus menjadi Bodhisattva lagi.
Tidak dikatakan ada Arahat pasti mau menjadi Bodhisattva.
Mas Gandalf tolong dong terangkan mengenai jneyavarana itu apa?
Nah Arahat masih memiliki kemelekatan akan kondisi "terlepas dari kondisi".
Nah ini dia mas Gandalf, keterangan mas gandalf ini berarti sama juga dengan Samyaksambuddha juga masih ada kemelekatan terhadap Samyaksamboddhi kan? atau kemelekatan terhadap kebebasan melalui pencapaian Samyaksambodhi kan? atau bisa juga dikatakan
"kemelekatan terhadap kebebasan dari hal-hal yang diluar Samyaksambodhi.." berarti Samyaksambodhi masih memiliki kemelekatan kan?
mohon penjelasan lebih lanjut nih mas Gandalf
terima kasih