//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)  (Read 18306 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline karma_tenpe_gyatso

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 29
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Om mani padme hum
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #15 on: 06 October 2008, 07:09:56 PM »
A lotus for all, Buddha to be

Ingin ikutan nimbrung...kalau salah...tolong dikoreksi ya... ;D

Sunyata mencakup anatta juga...bahwa pada hakikatnya segala sesuatu adalah tidak berinti.
Mengenai sunyata, bisa diidiomkan dengan alam semesta yang ada di dunia ini.

Atau bisa meminjam istilah YM Bhante Thich Nhat Hanh yaitu interdependensi. Sebagai contoh kertas. Kertas terdiri dari elemen2 non kertas, antara lain air, matahari, awan, penebang kayu dsbnya....Singkat kata seluruh alam semesta bisa ditemukan pada sehelai kertas tersebut. Dan bila kertas tersebut dibakar, maka seluruh elemen2 tersebut juga kembali lagi ke alam semesta.

Untuk lebih jelasnya, bisa dibaca di Buku Thich Nhat Hanh yang berjudul 'The Heart of Understanding' - Thay menjelaskan  Sutra Hati dengan sangat sederhana dan mudah dicerna

Rgds and bow,
Tenpe
Karena Bodhicitta sangat berharga, Semoga mereka yang belum memilikinya sekarang, membangkitkannya.
Semoga mereka yang sudah memilikinya, tidak menghancurkannya. Semoga Bodhicitta tersebut semakin tumbuh & berkembang

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #16 on: 06 October 2008, 08:37:39 PM »
Saya setuju bahwa sebagian dari Prajna-Paramita Hrdaya Sutra menyampaikan Dharma yang mirip dengan yang pernah disampaikan dalam Anatta-lakkhana Sutta dalam pemahaman bahwa rūpam, vedanā, samjñā, samskārā, dan vijñānam adalah tidakkekalan atau sunyata.

Tetapi bagaimana menjelaskan bahwa "ketidakkekalan"/ketidakberintian" dapat dijelaskan dengan kalimat ini, "sifat kekosongan dari segala sesuatu adalah: bukan muncul, bukan lenyap, bukan kotor, bukan bersih, bukan berkurang, bukan bertambah."

Apakah ada ide dari teman-teman?

Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

cunda

  • Guest
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #17 on: 06 October 2008, 10:16:49 PM »
Sekedar pendapat:
Dalam teks yang diposting sama cunda di atas, kata "Iha Śāriputra rūpam śūnyatā, śūnyataiva rūpam," diterjemahkan sebagai "Di sini o Śāriputra, badan jasmani (rūpa) adalah kekosongan, dan kekosongan adalah badan jasmani." Pemahaman ini agak berbeda dengan kata inti=kosong, kosong=inti, karena lebih tepat dirumuskan sebagai: badan jasmani (rupa)=kekosongan (sunyata), kekosongan (sunyata)=badan jasamani (rupa).

Kemudian pada beberapa bait kemudian di bawah dilanjutkan dengan kata-kata berikut:
"Oleh karena itu, oh Śāriputra, dalam kekosongan itu bukan badan jasmani (na rūpam), bukan perasaan (na vedanā), bukan pencerapan (na samjñā), bukan bentuk-bentuk mental (na samskārā), bukan kesadaran (na vijñānam)."

Dalam bagian ini ia menyebutkan bukan hanya rūpam sebagai sunyata, tetapi juga vedanā, samjñā, samskārā, dan vijñānam. Disebutkannya keempat hal tersebut, di samping rūpam, bukankah hal tersebut menunjukkan bahwa dimaksud adalah panca skandha? Jika demikian, apakah lebih tepat dikatakan kalau: panca skandha=sunyata, sunyata=panca skandha.

Bagaimana menurut teman-teman?


namaste suvatthi hotu

Badan jasmani (rūpam), perasaan (vedanā), pencerapan (samjñā), bentuk-bentuk mental (samskārā), kesadaran (vijñānam)." dalam pengertian umum (biasa) terlihat utuh ketika masih tersusun dari komponen pembentuk.

Namun dalam tataran pengertian yang lebih tinggi ternyata apa yang disebut Badan jasmani (rūpam) adalah bukan badan jasmani yang sesungguhnya (na rūpam) , yang disebut perasaan (vedanā) adalah bukan perasaan yang sesungguhnya (na vedanā), yang pencerapan (samjñā) adalah bukan pencerapan yang sesungguhnya (na samjñā), yang disebut bentuk-bentuk mental (samskārā) adalah bukan bentuk-bentuk mental yang sesungguhnya (na samskārā), yang disebut kesadaran (vijñānam) adalah bukan kesadaran yang sesungguhnya (na vijñānam).

Semua itu cuma "konsep", istilah yang kita lekatkan sebagai hasil kesepakatan bersama, namu pada hakekatnya yang sesungguhnya semua itu "kosong dari konsep", namun harus diwaspadai kata "kosong dari konsep" ternyata itupun masih berupa konsep.

Kekosongan yang dibicarakan tetap berupa konsep, oleh karena itu "kekosongan" itu sendiri hendaknya dipahami bersifat śūnyata.

Puyenk ya

tolong dibantu

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #18 on: 23 January 2009, 03:09:08 PM »
tertarik.

jadi cuma mo munculin lagi aja.

silahkan lanjutkan. khususnya pertanyaan dari sobat-dharma, i jadi penasaran.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #19 on: 23 January 2009, 07:55:44 PM »
memang benar apa yang dikatakan [at]cunda.
segala konsep ttg sesuatu muncul karena kesepakatan bersama....

tetapi tidaklah mungkin jika kita berkata "ayam dan bebek adalah sama"
dan bisa saja dikatakan "sama"
karena ayam dan bebek semua terdiri dari jasmani dan batin....jadi sama
tetapi hakekat nya tidak sama.

memahami 1 dan memahami lainnya saling melengkapkan......jadi tidak lah perlu membebani pikiran dengan hal-hal yang melekat....
biarkan saja demikian. _/\_

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #20 on: 23 January 2009, 09:21:16 PM »
hehe jadi ingat sebuah ungkapan:
Ketika Sesat, Triloka adalah eksis
Saat Tercerahkan, Sepuluh penjuru adalah kosong belaka.

cunda

  • Guest
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #21 on: 23 January 2009, 09:36:42 PM »
hehe jadi ingat sebuah ungkapan:
Ketika Sesat, Triloka adalah eksis
Saat Tercerahkan, Sepuluh penjuru adalah kosong belaka.


namaste suvatthi hotu


śūnyata tidak berarti kosong gak ada apa-apa, tapi kosong dari keberadaan diri yang kekal atau "atma" (pada makhluk hidup) dan inti yang kekal atau "dharma (pada benda mati), hal ini hanya terlihat jelas oleh orang yang telah tercerahkan
thuti

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #22 on: 24 January 2009, 09:41:13 AM »
hehe jadi ingat sebuah ungkapan:
Ketika Sesat, Triloka adalah eksis
Saat Tercerahkan, Sepuluh penjuru adalah kosong belaka.


namaste suvatthi hotu


śūnyata tidak berarti kosong gak ada apa-apa, tapi kosong dari keberadaan diri yang kekal atau "atma" (pada makhluk hidup) dan inti yang kekal atau "dharma (pada benda mati), hal ini hanya terlihat jelas oleh orang yang telah tercerahkan
thuti

kosong dari keberadaan diri yg kekal? jadi apa itu?    :whistle:
 
 

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #23 on: 24 January 2009, 10:25:16 PM »
Sunyata juga bisa diartikan sebagai fatamorgana...


[at] coedabgf

Blog Anda menarik. Bahkan saya kira tadinya Anda adalah Buddhis. :)

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #24 on: 24 January 2009, 10:33:02 PM »
 [at] upasaka,
thanks... mungkin bisa berguna buat menambah meluruskan jalan praktek menuju keBuddhaan teman-teman, sebab keBuddhaan bukan sebatas dari teori/pengetahuan atau praktek jalan/perbuatan (sebab segala sesuatunya (yang berkondisi) dibatasi oleh Tilakhana bersifat fana/sementara/khayal saja) tetapi segala sesuatunya (kebenaran) terbuka diawali dengan mengenal hati bodhi/hati keBuddhaan/hati keTuhanan, hati yang murni kita yang bebas dari dualisme ciri aku diri fana (carnal).

good hope and love
« Last Edit: 24 January 2009, 10:35:09 PM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #25 on: 24 January 2009, 11:17:19 PM »
[at] upasaka,
thanks... mungkin bisa berguna buat menambah meluruskan jalan praktek menuju keBuddhaan teman-teman, sebab keBuddhaan bukan sebatas dari teori/pengetahuan atau praktek jalan/perbuatan (sebab segala sesuatunya (yang berkondisi) dibatasi oleh Tilakhana bersifat fana/sementara/khayal saja) tetapi segala sesuatunya (kebenaran) terbuka diawali dengan mengenal hati bodhi/hati keBuddhaan/hati keTuhanan, hati yang murni kita yang bebas dari dualisme ciri aku diri fana (carnal).

good hope and love

akhirnya muncul juga bro coed... salam....
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #26 on: 24 January 2009, 11:19:02 PM »
dilbert

Reputasi: 32
Online

Gender:
Posts: 1.000
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

cunda

  • Guest
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #27 on: 25 January 2009, 08:49:54 AM »


kosong dari keberadaan diri yg kekal? jadi apa itu?    :whistle:
 
 



namaste suvatthi hotu



Paham atma yang kekal dan tak berubah

Yang disebut "paham atma" adalah yang menganggap pada makhluk hidup terdapat "jiwa/diri yang kekal" dan pada benda mati ada "inti yang kekal", ketika terjadi kematian maka yang mati hanya tubuh jasmani saja dan roh atau jiwanya yang akan menerima hukuman akibat dosa di neraka dan pahala di surga.


Paham Nihilis

Sedangkan "paham nihilis" berpandangan bahwa setelah kematian "tiada roh/jiwa" samasekali, kehdidupan berakhir dengan kematian.


Paham śūnyata

Segala sesuatu bersifat (śūnyata) sarvadharma śūnyata


Segala sesuatu bersifat śūnyata (sarvadharma śūnyata)

paham śūnyata bukan paham "atma yang kekal" dan bukan "nihilis" (sama sekali tiada atma).

Melalui meditasi pandangan terang (vipasyana) orang akan melihat dengan batin yang jernih, bahwa pada segala sesuatu (sarva dharma) yang dianggap sebagai diri (atma) atau inti (dharma) yang kekal dan tidak berubah sesungguhnya "bukan diri/inti yang kekal" (anatma).

"atma pada makhluk hidup" dan "inti pada benda mati" bukan merupakan sesuatu yang utuh yang berdiri sendiri, keberadaan atma dan inti sesungguhnya merupakan perpaduan belaka (sankhara)

thuti

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #28 on: 25 January 2009, 01:01:42 PM »
[at] Romo,
Quote
Paham Nihilis

Sedangkan "paham nihilis" berpandangan bahwa setelah kematian "tiada roh/jiwa" samasekali, kehdidupan berakhir dengan kematian.
Kehidupan berakhir dengan kematian kok kesannya seperti parinibbana??
Selama ini saya menangkap bhw paham nihilis memang sama seperti pengertian parinibbana, cuma bedanya, kaum nihilis menganggap dengan tanpa melepaskan ikatan belenggu seseorang akan berakhir dengan kematian tanpa proses kelanjutan dlm tumimbal lahir. Sedangkan parinibbana adalah kematian yg berakhirnya pancaskandha.
Teori sama, tapi proses nya berbeda. Kaum nihilis menganggap kematian akan berakhir, tapi kenyataannya mereka akan tetap berproses dalam siklus samsara. Sedangkan Parinibbana baru merupakan kematian sejati. Bukan begitu romo?

cunda

  • Guest
Re: Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan (PRAJÑÂ-PÂRAMITÂ H?DAYA S?TRA)
« Reply #29 on: 25 January 2009, 01:58:01 PM »
[at] Romo,
Quote
Paham Nihilis

Sedangkan "paham nihilis" berpandangan bahwa setelah kematian "tiada roh/jiwa" samasekali, kehdidupan berakhir dengan kematian.
Kehidupan berakhir dengan kematian kok kesannya seperti parinibbana??
Selama ini saya menangkap bhw paham nihilis memang sama seperti pengertian parinibbana, cuma bedanya, kaum nihilis menganggap dengan tanpa melepaskan ikatan belenggu seseorang akan berakhir dengan kematian tanpa proses kelanjutan dlm tumimbal lahir. Sedangkan parinibbana adalah kematian yg berakhirnya pancaskandha.
Teori sama, tapi proses nya berbeda. Kaum nihilis menganggap kematian akan berakhir, tapi kenyataannya mereka akan tetap berproses dalam siklus samsara. Sedangkan Parinibbana baru merupakan kematian sejati. Bukan begitu romo?

namaste suvatthi hotu

begitulah kurang lebih, mau lbh jelas tunggu aku udh parinibbana hehehehehe
ego muncul lg deh

thuti