//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: perbedaan mahayana ama theravada  (Read 137133 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sumanto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 25
  • Reputasi: -3
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #75 on: 21 January 2009, 09:21:47 PM »
Terlalu banyak sutra yang kalian puja wahai manusia buat apa? Buat mengejar hanya 1 jalan? oh, kalian begitu susah untuk mencari jawaban. oh manusia-manusia

Offline sumanto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 25
  • Reputasi: -3
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #76 on: 21 January 2009, 09:22:53 PM »
Disini-disana adalah sama saja. Yang kalian cuma 1 kenapa harus mengikuti belenggu sutra? oh kasihan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #77 on: 21 January 2009, 09:23:39 PM »
Kebenaran tidak perlu dicari, coba kalian bercermin. Itulah kebenaran.

walaupun kata kata ini sering dikatakan, tetapi sulit dipraktekkan... Terima kasih atas mengingatkan saya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #78 on: 21 January 2009, 09:24:34 PM »
Disini-disana adalah sama saja. Yang kalian cuma 1 kenapa harus mengikuti belenggu sutra? oh kasihan

mana yang mau diikuti, bang ? kasih petunjuk...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline sumanto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 25
  • Reputasi: -3
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #79 on: 21 January 2009, 09:26:23 PM »
Sebenarnya tidak sulit untuk mempraktekkannya. Kalian manusia hanya melihat keatas atau yang kalian sebut adalah tujuan. Kalian hanya perlu mengenali diri mu sendiri.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #80 on: 21 January 2009, 09:28:04 PM »
Sebenarnya tidak sulit untuk mempraktekkannya. Kalian manusia hanya melihat keatas atau yang kalian sebut adalah tujuan. Kalian hanya perlu mengenali diri mu sendiri.

bagaimana mengenali diri kita sendiri bang ?

apakah dengan sejenis meditasi ?

seperti contohnya MEDITASI MENGENAL DIRI ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline sumanto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 25
  • Reputasi: -3
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #81 on: 21 January 2009, 09:31:45 PM »
Mengenali diri sendiri adalah mengakui bahwa dirimu sekarang ada. Tidak semua manusia bisa mengenali dirinya sendiri. Meditasi adalah pelarian dari lingkungan mu sendiri. Karena lingkungan terlalu bising. Maka kau mengucilkan diri mu sendiri dengan alasan meditasi. Itulah kesalahan yang terbesar. Mengenali diri adalah mengetahui dari mana kau sebenarnya berasal. Ketika dirimu mengetahui asalnya maka wahai manusia yang aneh akan kau bilang sempurna

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #82 on: 21 January 2009, 09:33:45 PM »
sesunguh nya frorum ini juga menganut pannati dhamma dimana ada aturan aturan yang tertulis

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #83 on: 21 January 2009, 09:35:08 PM »
Mengenali diri sendiri adalah mengakui bahwa dirimu sekarang ada. Tidak semua manusia bisa mengenali dirinya sendiri. Meditasi adalah pelarian dari lingkungan mu sendiri. Karena lingkungan terlalu bising. Maka kau mengucilkan diri mu sendiri dengan alasan meditasi. Itulah kesalahan yang terbesar. Mengenali diri adalah mengetahui dari mana kau sebenarnya berasal. Ketika dirimu mengetahui asalnya maka wahai manusia yang aneh akan kau bilang sempurna

Untung saya belum pernah meditasi (ini pengakuan jujur bang)... Kemudian masalah dari mana asal kita ? sampai sekarang masih tidak jelas... dan bakal kemana kita ini (setelah meninggal) juga tidak jelas ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline BlackDragon

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 154
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • *SADHAKA*
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #84 on: 21 January 2009, 10:29:31 PM »
Terlalu banyak sutra yang kalian puja wahai manusia buat apa? Buat mengejar hanya 1 jalan? oh, kalian begitu susah untuk mencari jawaban. oh manusia-manusia

Waduh yg bicara manusia apa bukan neh? 
^:)^ ^:)^ ^:)^

Kalo ada pesan2 tolong disampaikan masss...
 _/\_
« Last Edit: 21 January 2009, 10:31:51 PM by BlackDragon »
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #85 on: 21 January 2009, 11:13:53 PM »
Pernah tahu Tipitaka Pali (yang dipakai oleh Theravada) = Agama Sutra dalam Mahayana ?

Note : Kelompok Sutra dalam Mahayana ada 5 yaitu (Avatamsaka Sutra, Agama Sutra, Vaipulya Sutra, MahaPrajnaparamita Sutra, Saddharmapundarika serta Mahaparinirvana Sutra)...

Saya rasa perlu penjelasan kata Mahayana di sini diartikan sebagai apa? Siapa yang mengelompokkan seperti itu? Kenapa 'Mahayana' punya lima kelompok sutra seperti itu?

Sebelumnya saya ingin mengutarakan isi hati bahwa: saya benar-benar menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas, mohon dijawab semua. Samasekali bukan untuk memojokkan atau membantah, tetapi perlu penjelasan untuk menghindari salah paham. Bagi saya sungguh absurd jika sebuah ajaran -yang tidak ada bentuknya, bukan pelaku, bukan organisasi- dapat "memiliki lima kelompok sutra." Bahkan dikatakan bahwa patriarch Zen, Hui Neng, adalah seorang buta huruf; ketika ada seseorang yang bertanya mengenai arti sebuat ayat sutra tertentu beliau meminta si penanya mengucapkan ayat tersebut terlebih dahulu.

Sejujurnya, saya merasa bahwa anda masih berpikir bahwa 'Mahayana' adalah satu organisasi, satu kelompok orang yang berideologi tertentu. Itu akan menjadi pernyataan sepihak, jika ternyata orang-orang di Pure Land, di Zen, bahkan tidak mengenal pengelompokkan seperti itu.

Bayangkan: sekelompok orang memakai ikat kepala berlabel tertentu menuding semua orang yang tidak bergabung dengan mereka, "Hey you, cults!" Kemudian orang-orang lain itu bingung dan membalas dengan emosi "Hey you, moron!" Mau jadi apa? :)

Salam,
« Last Edit: 21 January 2009, 11:25:18 PM by eddyg30 »
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #86 on: 22 January 2009, 02:07:11 AM »
Pernah tahu Tipitaka Pali (yang dipakai oleh Theravada) = Agama Sutra dalam Mahayana ?

Note : Kelompok Sutra dalam Mahayana ada 5 yaitu (Avatamsaka Sutra, Agama Sutra, Vaipulya Sutra, MahaPrajnaparamita Sutra, Saddharmapundarika serta Mahaparinirvana Sutra)...

Saya rasa perlu penjelasan kata Mahayana di sini diartikan sebagai apa? Siapa yang mengelompokkan seperti itu? Kenapa 'Mahayana' punya lima kelompok sutra seperti itu?

Sebelumnya saya ingin mengutarakan isi hati bahwa: saya benar-benar menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas, mohon dijawab semua. Samasekali bukan untuk memojokkan atau membantah, tetapi perlu penjelasan untuk menghindari salah paham. Bagi saya sungguh absurd jika sebuah ajaran -yang tidak ada bentuknya, bukan pelaku, bukan organisasi- dapat "memiliki lima kelompok sutra." Bahkan dikatakan bahwa patriarch Zen, Hui Neng, adalah seorang buta huruf; ketika ada seseorang yang bertanya mengenai arti sebuat ayat sutra tertentu beliau meminta si penanya mengucapkan ayat tersebut terlebih dahulu.

Sejujurnya, saya merasa bahwa anda masih berpikir bahwa 'Mahayana' adalah satu organisasi, satu kelompok orang yang berideologi tertentu. Itu akan menjadi pernyataan sepihak, jika ternyata orang-orang di Pure Land, di Zen, bahkan tidak mengenal pengelompokkan seperti itu.

Bayangkan: sekelompok orang memakai ikat kepala berlabel tertentu menuding semua orang yang tidak bergabung dengan mereka, "Hey you, cults!" Kemudian orang-orang lain itu bingung dan membalas dengan emosi "Hey you, moron!" Mau jadi apa? :)

Salam,

coba ke link ini...

http://www.buddhistdoor.com/OldWeb/passissue/9710/sources/lotus3.htm
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #87 on: 22 January 2009, 06:14:37 AM »
coba ke link ini...
http://www.buddhistdoor.com/OldWeb/passissue/9710/sources/lotus3.htm

Dan ini kutipan dari halaman di link yang anda sebutkan:
Quote
"In studying Buddhist Sutras, some methods have to be used to analyse the nature of the teaching of each Sutra. According to Tien Tai School, the Buddha's Sutras are divided into Five Periods and Eight Teachings."

"Sometimes, The Five Periods are represented by an analogy of milk products: ...."

"According to the Tien Tai School, before lecturing the Sutra proper, one first examines its principles by means of the Five Profound Meanings."

dari http://www.buddhistdoor.com/OldWeb/passissue/9710/sources/glosst-z.htm#tientai:
Quote
Tien Tai Sect 

One of the Ten Great Sect in Chinese Buddhism. It was initiated by Hui Man in the dynasty of Bei-Chai, and was promoted by Chi-Hai in Tsui Dynasty. Mainly based on Lotus Sutra, Tien Tai Sect explains all universal phenomena with Three Dogmas. For the practices, it emphasizes cutting off Three Delusions, thus establishes the method of Three Meditations of One Mind.

Saudara dilbert,

Tanpa niat merendahkan keyakinan Tradisi Tien Tai (karena ini juga untuk semua tradisi), saya ingin mengajak kita mengingat lagi pesan yang sangat terkenal dari Kalama Sutra:

"Do not believe anything just because it is a legend.
 Do not believe anything just because it belongs to a tradition.
 Do not believe anything just because many people talk about it.
 Do not believe anything just because it is written in the scriptures or books.
 Do not believe anything just because it is a metaphysical argument.
 Do not believe anything just because it agrees with your own ideas.
 Do not believe anything just because it is based on superficial data.
 Do not believe anything just because it agrees with your own prejudices.
 Do not believe anything just because it has the support of an authority or a power.
 Do not believe anything just because it is preached by missionaries or by your spiritual teachers.

 When you hear anything, you have to examine it, think about it, and experience it. When you know for yourselves that certain things are wholesome and good, moral, beneficial to yourself and to others, only after that you should believe in them, accept them, and practice them."

Kita semua datang/mulai dari satu tradisi tertentu, mengenal dharma yang indah melalui seorang guru, membaca dari sutra tertentu, menganalisa dan mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman, dan kemudian menjalaninya sepenuh hati untuk meraih hidup yang lebih berarti. Sangat wajar jika setiap dari kita memiliki interpretasi masing-masing, teknik masing-masing, tujuan masing-masing. Tetapi di luar semua itu, dharma bersifat universal. Tidak mahayana atau hinayana, seperti ini atau seperti itu, tidak dengan ini atau itu, dst. Bahkan.. saat kita menyadari dan mengalami benar "universal dharma," dikatakan bahwa itu hanyalah perahu yang kita gunakan untuk menyeberang ke sisi lain (prajnapramita), saat sampai di sisi lain tersebut kita akan melanjutkan perjalanan meninggalkan perahu itu.

Sedari awal teman-teman di sini telah berusaha mengungkapkan tentang "universal dharma" ini, setiap orang berusaha memberikan penjelasan kenapa menjadi tidak universal. Tanyakan kepada 100 orang, maka akan muncul 100 pendapat berbeda mengenai dharma. Jika setiap orang menjadi "secangkir teh yang penuh," maka 100 orang tersebut akan selalu berdebat siapa yang paling benar. Saya tidak ingin mengatakan bahwa Theravadin keras kepala, menutup diri, picik, dsb.. saya sudah bertemu orang-orang Theravada yang membaca sutra-sutra mahayana dan merasa puas, malahan ada orang dari aliran tertentu yang katanya "mengenal dharma universal" selalu menjelekjelekkan tradisi lain. Demikianlah jika kita mencari perbedaan, maka perbedaan lah yang kita dapatkan. Tetapi apakah berarti semua sama? Tidak seperti itu juga, kita hanya perlu dapat membedakan dengan tepat.

Semoga.. diskusi ini bermanfaat, menjawab pertanyaan dan mengakhiri semua perdebatan dalam pikiran kita.

Salam,
« Last Edit: 22 January 2009, 06:38:15 AM by eddyg30 »
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #88 on: 22 January 2009, 08:34:48 AM »
coba ke link ini...
http://www.buddhistdoor.com/OldWeb/passissue/9710/sources/lotus3.htm

Dan ini kutipan dari halaman di link yang anda sebutkan:
Quote
"In studying Buddhist Sutras, some methods have to be used to analyse the nature of the teaching of each Sutra. According to Tien Tai School, the Buddha's Sutras are divided into Five Periods and Eight Teachings."

"Sometimes, The Five Periods are represented by an analogy of milk products: ...."

"According to the Tien Tai School, before lecturing the Sutra proper, one first examines its principles by means of the Five Profound Meanings."

dari http://www.buddhistdoor.com/OldWeb/passissue/9710/sources/glosst-z.htm#tientai:
Quote
Tien Tai Sect 

One of the Ten Great Sect in Chinese Buddhism. It was initiated by Hui Man in the dynasty of Bei-Chai, and was promoted by Chi-Hai in Tsui Dynasty. Mainly based on Lotus Sutra, Tien Tai Sect explains all universal phenomena with Three Dogmas. For the practices, it emphasizes cutting off Three Delusions, thus establishes the method of Three Meditations of One Mind.

Saudara dilbert,

Tanpa niat merendahkan keyakinan Tradisi Tien Tai (karena ini juga untuk semua tradisi), saya ingin mengajak kita mengingat lagi pesan yang sangat terkenal dari Kalama Sutra:

"Do not believe anything just because it is a legend.
 Do not believe anything just because it belongs to a tradition.
 Do not believe anything just because many people talk about it.
 Do not believe anything just because it is written in the scriptures or books.
 Do not believe anything just because it is a metaphysical argument.
 Do not believe anything just because it agrees with your own ideas.
 Do not believe anything just because it is based on superficial data.
 Do not believe anything just because it agrees with your own prejudices.
 Do not believe anything just because it has the support of an authority or a power.
 Do not believe anything just because it is preached by missionaries or by your spiritual teachers.

 When you hear anything, you have to examine it, think about it, and experience it. When you know for yourselves that certain things are wholesome and good, moral, beneficial to yourself and to others, only after that you should believe in them, accept them, and practice them."

Kita semua datang/mulai dari satu tradisi tertentu, mengenal dharma yang indah melalui seorang guru, membaca dari sutra tertentu, menganalisa dan mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman, dan kemudian menjalaninya sepenuh hati untuk meraih hidup yang lebih berarti. Sangat wajar jika setiap dari kita memiliki interpretasi masing-masing, teknik masing-masing, tujuan masing-masing. Tetapi di luar semua itu, dharma bersifat universal. Tidak mahayana atau hinayana, seperti ini atau seperti itu, tidak dengan ini atau itu, dst. Bahkan.. saat kita menyadari dan mengalami benar "universal dharma," dikatakan bahwa itu hanyalah perahu yang kita gunakan untuk menyeberang ke sisi lain (prajnapramita), saat sampai di sisi lain tersebut kita akan melanjutkan perjalanan meninggalkan perahu itu.

Sedari awal teman-teman di sini telah berusaha mengungkapkan tentang "universal dharma" ini, setiap orang berusaha memberikan penjelasan kenapa menjadi tidak universal. Tanyakan kepada 100 orang, maka akan muncul 100 pendapat berbeda mengenai dharma. Jika setiap orang menjadi "secangkir teh yang penuh," maka 100 orang tersebut akan selalu berdebat siapa yang paling benar. Saya tidak ingin mengatakan bahwa Theravadin keras kepala, menutup diri, picik, dsb.. saya sudah bertemu orang-orang Theravada yang membaca sutra-sutra mahayana dan merasa puas, malahan ada orang dari aliran tertentu yang katanya "mengenal dharma universal" selalu menjelekjelekkan tradisi lain. Demikianlah jika kita mencari perbedaan, maka perbedaan lah yang kita dapatkan. Tetapi apakah berarti semua sama? Tidak seperti itu juga, kita hanya perlu dapat membedakan dengan tepat.

Semoga.. diskusi ini bermanfaat, menjawab pertanyaan dan mengakhiri semua perdebatan dalam pikiran kita.

Salam,

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, hendaknya sdr.edy mengikuti thread dengan topik "bhavaviveka vs mahayana" di subforum Mahayana...

Kemudian, ada tulisan sdr.edy diatas tentang "KITA HANYA PERLU DAPAT MEMBEDAKAN DENGAN TEPAT"... sdr.edy tentunya tahu bahwa memang ada perbedaan antara theravada dan mahayana... Apakah yang kita diskusi kan di forum DC ini tentang perbedaan mahayana dan theravada tidak tepat ? atau ada hal hal yang kita politisir ? coba sdr.edy ikuti dulu thread yang saya sebutkan di atas, mungkin sdr.edy bisa memberikan masukan dari sisi pandang sdr.edy.
« Last Edit: 22 January 2009, 08:39:57 AM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #89 on: 22 January 2009, 11:27:14 AM »
bebek berbeda dengan ayam..pada hakikat nya..........jadi orang tidak bijaksana saja yang tidak bisa melihat perbedaan itu dan menanggapnya sama.

dan jikalau sudah beda....apakah yang masih mau di tanyakan/diperdebatkan?

pikiran yang menembus segala batasan,lepas dari konsep adalah bagus.
pikiran yang menembus segala pikiran termasuk ada dan tiada adalah suci.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

 

anything