//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manusia malang  (Read 11473 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Manusia malang
« on: 18 December 2013, 02:22:54 PM »
3. Para Buddhis KTP
Mereka, baik yang suka datang ke vihara ataupun tidak. Mereka, walaupunmempunyai kesempatan yang baik untuk mempelajari Dhamma, tetapi karenakebodohan,  kemalasan, dan terbelengguoleh keserakahan, mereka tidak mempelajarinya. Walaupun mereka tidak menjalanikehidupannya seperti orang-orang dalam kelompok kedua, tetapi mereka juga dalammenjalani hidupnya – ketika berusaha mencari kebahagiaan – sangat seringmelakukan pelanggaran sila. Mereka tidak banyak tahu tentang Dhamma, bahkanpengetahuan mengenai Dana dan Sila saja sangat minim sekali. Bagi mereka yangsuka pergi ke vihara, kebanyakan hanya sebatas hafal Tisaraṇa, Pañcasīla, danbeberapa paritta, tanpa mengetahui artinya. Hal ini sungguh sangat menyedihkan.
Akibat pengetahuan Dhamma yang sangat minim, walaupun mereka mempunyai niatyang baik, mereka sering kali menyalurkan niat baiknya dengan cara yang salah.Contoh yang umum terjadi di lapangan adalah praktik berdana uang, mereka mendanakan uang secara langsung kepadapara bhikkhu, sangha, atau sekelompok bhikkhu yang mengaku sebagai sangha,misalnya pada saat selesai ceramah Dhamma dari suatu kebaktian biasa ataupunpada saat perayaan hari besar umat Buddha (baik itu dipimpin oleh para ketuadan pengurus vihara ataupun para romo pandita). Contoh lain lagi adalah paraumat yang membantu para bhikkhumenjualkanjubah yang mereka dapat saat perayaan kathina. Mereka ini, juga disebutsebagai Manusia Malang, karena walaupun sudah mengeluarkan sumber daya (uang,tenaga, dll.) yang mereka dapatkan bukanlah karma baik, melainkan karma buruk.Sehingga, tidaklah berlebihan bila dikatakan “Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga.” [ix]
Masalah praktik berdana dengan cara yang salah ini sudah begitu kuat,karena sudah lama dilakukan. Hal ini bukan hanya terjadi pada orang dewasa ataupara orang tua, bahkan para mahasiswa juga mengira hal ini adalah hal yangbenar. Contohnya adalah ketika penulis selesai berceramah Dhamma untuk paramahasiswa Universitas Bina Nusantara, Jakarta (11/03/2011), mereka berusaha memberikanuang dalam amplop kepada penulis dan ketika ditolak, mereka kebingungan. Yanglebih parah lagi adalah para guru (bahkan guru pelajaran agama Buddha) mengajarkanpara muridnya untuk melakukan cara berdana yang salah ini. Pada tanggal19/05/2011 penulis diminta berceramah Dhamma dalam rangka menyambut perayaanWaisak di sekolah PaHoa, Gading Serpong, TNG. Ketika selesai ceramah, anak-anakSMP & SMA diminta oleh guru mereka untuk berdana dan ternyata itu ditujukanuntuk penulis. Guru yang berusaha memberikan dana tersebut merasa kaget ketikaditolak. Padahal, ketika ceramah belum dimulai, penulis sempat berdiskusidengan guru agama tersebut dan menjelaskan bahwa seorang bhikkhu tidak bolehmenerima uang; bahkan kira-kira satu minggu sebelumnya, keponakan penulis telahmemberikan buku DANA kepadanya. Satu contoh lagi, belum lama ini (14/11/2013),ada orang tua murid yang memberitahu penulis bahwa anaknya yang masih SD yangbersekolah di sekolah Ehipassiko, BSD, TNG, diminta oleh gurunya untuk menabungdi celengan dan hasilnya akan didanakan langsung ke bhikkhu/sangha pada saatperayaan kathina di sekolah tersebut.
  • Dari kejadian ini, terlihat bahwa ternyata bukan hanya para umat awam biasa,tetapi bahkan banyak para guru agama, ketua dan pengurus vihara, serta pararomo pandita[xi]yang termasuk dalam kategori Buddhis KTP. Oh, betapa menyedihkannya!
Pengambilan Tisaraṇa, para Buddhis KTP ini juga tidak mengerti apa itu yang dimaksud berlindungkepada Buddha, Dhamma, dan (Ariya) Sangha. Mereka, pada umumnya, berpikir bahwadengan melakukannya mereka akan dilindungi oleh Tiratana. Bahkan penulismengetahui (dari pengakuan para umat) bahwa banyak dari mereka yang berdoamemohon perlindungan kepada Sang Buddha, mohon dapat berkah, umur panjang,jodoh, kesembuhan, dll. Hal ini juga sangat mudah dilihat, misalnya pada saatperayaan Waisak atau ulang tahun, banyak para umat yang mengirimkan ucapanselamat kepada sesama Buddhis yang berbunyi, “Semoga Sang Tiratana selalumelindungimu.” Sang Buddha telah wafat dan tidak terlahir kembali karena tidakada lagi pendambaan (taṇhā) yangdapat membuat fenomena mental ataupun fenomena jasmaninya berlanjut kembali.Bagaikan api-lilin yang telah kebahisan baik lilin maupun sumbunya, lenyaptanpa jejak. Jangankan setelah Beliau wafat, bahkan ketika Beliau masih hidup,Beliau tidak bisa menolong sanak-saudaranya yang akan dibunuh oleh RajaVidūdabha (Viṭaṭūbha).[xii]Selain itu, Beliau juga tidak bisa menolong Āḷāra Kālāma danUddaka Rāmaputta dengan mengajarkan Dhamma kepada mereka karena keduanya telahterlahir di alam arupa brahma (tidak punya jasmani, contohnya tidak punyatelinga untuk mendengar Dhamma).[xiii] Dengan demikian, mengacupada hal itu, bagaimana Sang Buddha yang fenomena mental dan jasmani telahlenyap dapat mendengar doa atau permohonan anda? [xiv]
Pengambilan Pañcasīla, seperti pada pengambilanTisaraṇa,sebagian besar dari para Buddhis KTP hanya bisa mengucapkan bahasa Pāli-nyatanpa mengetahui artinya, bahkan banyak juga yang tidak tahu sama sekali. Karena ketidaktahuan inilah, walaupunsetiap kali kebaktian membacakan pancasila, tetapi pelanggaran sila jalanterus. Maka, pengambilan silanya hampir tidak ada manfaatnya sama sekali. Contohyang lain adalah banyaknya Buddhis yang menyukai dan mengidolakan tokoh JamesBond, seorang pelanggar semua sila dari pancasila. Bahkan, banyak para wanita –yang merupakan objek permainannya –  jugamenyukainya, bukankah ini merupakan suatu hal yang sudah keterlaluan! Contohlain, penulis mengenal seorang umat Buddhis KTP yang berdasarkan pandangan umumdapat dikatakan sebagai orang yang cukup baik. Dia sering melanggar silapertama dari pancasila Buddhis yaitu membunuh serangga, selain itu dia jugacepat marah. Walaupun dia adalah orang kaya, tetapi karena pikirannya kasar dansering melakukan perbuatan tidak baik ini, hidupnya sangat menderita – selaludihantui oleh ketakutan. Mengapa bisa demikian?, karena pikirannya sering atauselalu diliputi dengan pikiran yang kejam dan kasar. Orang yang demikian, jugaakan berpikir bahwa orang lain pun sama seperti dirinya, kejam dan kasar. Olehkarena itu, dia selalu dihantui oleh kecemasan dan ketakutan akan dijahati ataudicelakai oleh orang lain. Untuk dapat mengalami hal ini, seseorang tidak perlumenjadi seperti orang-orang dalam kelompok kedua.
Kelompok ketiga ini bagaikan orang yang lahir dan tinggal di area tambangpermata. Karena malas dan bodoh mereka tidak banyak mendapatkan manfaat dariterlahir dan tinggal di tambang permata tersebut. Mereka tidak berusahamenggali dan menambangnya, mereka hanya bersantai-santai di rumahnya dengansesekali berkeliling atau berjalan-jalan untuk melihat-lihat area tempat parapenambang bekerja. Ini bagaikan sesekali datang ke vihara, mungkin hanya untukmenghilangkan rasa bosan di rumah atau untuk bercengkerama dengan teman-teman,atau pada saat peringatan hari raya umat Buddha, tanpa ada niat untuk belajarDhamma. Sesekali mungkin mereka menemukan batu kerikil atau akik yang terdapatdi permukaan tanah saat berjalan-jalan di tambang. Maksudnya adalah merekaberdana atau mengambil sila (ini pun mungkin karena terpaksa atau sekedarikut-ikutan) ketika berkunjung datang ke vihara, tetapi hal itu sangat jarangsekali terjadi, seperti jarangnya mereka pergi ke vihara atau mempraktikkanDhamma.
Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa menjadi Buddhis KTP sangatlahrugi, karena mereka tidak bisa mendapatkan manfaat dan berkah dari keberadaanDhamma yang sungguh mulia ini. Selain itu, bila mereka tetap tidak mau berusahauntuk mempelajari Dhamma, mereka akan menjadi seperti orang-orang pada kelompokpertama dan kedua. Maka, mereka pun pantas dikatakan sebagai para ManusiaMalang.

https://www.facebook.com/notes/u-sikkhananda-andi-kusnadi/manusia-malang/10151586752897609

Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline pengelana_abadi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 653
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • walking on the path of Dhamma
Re: Manusia malang
« Reply #1 on: 18 December 2013, 07:21:30 PM »
ini ceritanya lagi menyindir umat2 di salah satu vihara terbesar di Jak-bar yang dulu pernah kena bom itu ya, gryn? :o
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^

Offline suwarto8116f

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 202
  • Reputasi: 3
  • kilesa sebab akibat.
Re: Manusia malang
« Reply #2 on: 18 December 2013, 09:34:13 PM »
wuihhh mengena banget postingannya  ;D

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manusia malang
« Reply #3 on: 18 December 2013, 10:53:40 PM »
menurut saya sih, yang sangat malang itu adalah mereka yang sudah belajar agama buddha secara intelektual tapi tidak merasakan manfaatnya secara konkrit dalam hidup (selain angan2 mengenai "pengertian dhammanya yg maju"), tidak mengurangi dosa-lobha-mohanya, tidak mengurangi kemelekatan dan egonya, malah mungkin nambah, tetap susah berteman, tetap susah berhubungan dengan orang lain, tetap kurang ajar dengan orang tua, tetap diombang-ambingkan penderitaan yang tidak perlu, dll...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Manusia malang
« Reply #4 on: 19 December 2013, 08:58:12 AM »
menurut saya sih, yang sangat malang itu adalah mereka yang sudah belajar agama buddha secara intelektual tapi tidak merasakan manfaatnya secara konkrit dalam hidup (selain angan2 mengenai "pengertian dhammanya yg maju"), tidak mengurangi dosa-lobha-mohanya, tidak mengurangi kemelekatan dan egonya, malah mungkin nambah, tetap susah berteman, tetap susah berhubungan dengan orang lain, tetap kurang ajar dengan orang tua, tetap diombang-ambingkan penderitaan yang tidak perlu, dll...
wah saya banget ini...  ^:)^
(kecuali yg ortu kali ya :P )
agama baru jadi pemuas nafsu intelektual saja ni :'(

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Manusia malang
« Reply #5 on: 19 December 2013, 12:25:28 PM »
menurut saya sih, yang sangat malang itu adalah mereka yang sudah belajar agama buddha secara intelektual tapi tidak merasakan manfaatnya secara konkrit dalam hidup (selain angan2 mengenai "pengertian dhammanya yg maju"), tidak mengurangi dosa-lobha-mohanya, tidak mengurangi kemelekatan dan egonya, malah mungkin nambah, tetap susah berteman, tetap susah berhubungan dengan orang lain, tetap kurang ajar dengan orang tua, tetap diombang-ambingkan penderitaan yang tidak perlu, dll...
nah.. setuju..
sebenarnya pemikiran saya senada juga..

pengertian malang ini bagaimana ?

Katakanlah ada 2 orang :

A seorang buddhist KTP memiliki anak dan istri, hanya tahu sembahyang sesuai tradisi, ramah, dan penuh damai.

B seorang buddhist yang penuh dengan literatur, merasa diri pintar, sombong akan kepintaran, memandang yang lain salah, dan tidak segan2 untuk memicu pertikaian. Tiap kali ketemu ngomongnya sutta melulu sampai cewek pun enggan mendekati.

Kalau dilihat sekilas maka A lebih bahagia dibanding si B. Intinya kebahagiaan tidak terletak harus tahu semua ajaran Buddhisme. Tapi lebih menerapkan ajaran Buddhisme itu sendiri.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Manusia malang
« Reply #6 on: 19 December 2013, 12:33:58 PM »
nah.. setuju..
sebenarnya pemikiran saya senada juga..

pengertian malang ini bagaimana ?

Katakanlah ada 2 orang :

A seorang buddhist KTP memiliki anak dan istri, hanya tahu sembahyang sesuai tradisi, ramah, dan penuh damai.

B seorang buddhist yang penuh dengan literatur, merasa diri pintar, sombong akan kepintaran, memandang yang lain salah, dan tidak segan2 untuk memicu pertikaian. Tiap kali ketemu ngomongnya sutta melulu sampai cewek pun enggan mendekati.

Kalau dilihat sekilas maka A lebih bahagia dibanding si B. Intinya kebahagiaan tidak terletak harus tahu semua ajaran Buddhisme. Tapi lebih menerapkan ajaran Buddhisme itu sendiri.
:jempol: :jempol:
I'm an ordinary human only

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Manusia malang
« Reply #7 on: 19 December 2013, 01:28:30 PM »
Lain kali dibaca dulu link yg dikasi, biar lgkp baca na,



Itu cm satu point dr bbrp point.. Krn gx bisa di copas semua, kpanjangan


https://www.facebook.com/notes/u-sikkhananda-andi-kusnadi/manusia-malang/10151586752897609
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Manusia malang
« Reply #8 on: 19 December 2013, 01:32:58 PM »
Lain kali dibaca dulu link yg dikasi, biar lgkp baca na,



Itu cm satu point dr bbrp point.. Krn gx bisa di copas semua, kpanjangan


https://www.facebook.com/notes/u-sikkhananda-andi-kusnadi/manusia-malang/10151586752897609
berarti lain kali kalau buat postingan panjang ya harus disummary dulu apa yang hendak disampaikan ;D
sekarang sudah tahu kepanjangan, terus hanya copas dan kasih link tujuannya buat apa ? ;D

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Manusia malang
« Reply #9 on: 19 December 2013, 01:39:55 PM »
berarti lain kali kalau buat postingan panjang ya harus disummary dulu apa yang hendak disampaikan ;D
sekarang sudah tahu kepanjangan, terus hanya copas dan kasih link tujuannya buat apa ? ;D


Klo gt kamu kasi pmeberitahuan  az kpd semua member yg mw posting, n pm semua member n  blg gt,,,



Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Manusia malang
« Reply #10 on: 19 December 2013, 01:40:44 PM »
Uda ya mwlas debat ama org tua, n gx guna jg, klo gx suka , gx usa coment, gampang kan,, n klo mw ribut cari org lain az, lmao
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Manusia malang
« Reply #11 on: 19 December 2013, 01:50:53 PM »
Klo gt kamu kasi pmeberitahuan  az kpd semua member yg mw posting, n pm semua member n  blg gt,,,
Uda ya mwlas debat ama org tua, n gx guna jg, klo gx suka , gx usa coment, gampang kan,, n klo mw ribut cari org lain az, lmao
:))
1. emang siapa yang ngajak berdebat ? ???
saya hanya mengatakan ada baiknya anda men-summary apa yang hendak anda sampaikan
2. kenapa anda hari ini begitu sensitif ?
saya tidak ada berstatement saya tidak suka, postingan ini tidak berguna , kenapa anda berasumsi demikian ?
3. apakah anda menerapkan apa yang anda posting ?
anda begitu semangat dalam posting "Manusia Malang". Isi postingan yang sangat bagus. Pertanyaannya, apakah anda menerapkannya ? Jika anda menerapkannya dari mana datangnya emosi, pemikiran saya ingin berdebat dll ? Dan apakah anda sekarang bahagia ? Mengapa pikiran anda negatif ?

Maaf jika postingan saya tidak berkenan bagi anda _/\_ Tapi sebenarnya kalau dilihat memang manusia itu kebanyakan penuh teori koq, dan ketika dilanda masalah, semua teori yang dipelajari juga hilang.. termasuk saya.. ;D

Dan ini sekaligus sebagai contoh dari postingan saya :
Intinya kebahagiaan tidak terletak harus tahu semua ajaran Buddhisme. Tapi lebih menerapkan ajaran Buddhisme itu sendiri.
« Last Edit: 19 December 2013, 02:09:41 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manusia malang
« Reply #12 on: 19 December 2013, 02:45:59 PM »
menurut saya sih, di saat sebuah tulisan dipost ke sebuah forum terbuka, tentunya post itu bebas untuk dibaca, dikomentari dan didiskusinya oleh orang banyak... kecuali kalo tulisannya ditulis disebuah diary pribadi, dikunci dalam lemari.

kalo saya pribadi sih malah senang ada yang mengomentari dan memperdebatkan post saya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Manusia malang
« Reply #13 on: 19 December 2013, 03:17:52 PM »
menurut saya sih, di saat sebuah tulisan dipost ke sebuah forum terbuka, tentunya post itu bebas untuk dibaca, dikomentari dan didiskusinya oleh orang banyak... kecuali kalo tulisannya ditulis disebuah diary pribadi, dikunci dalam lemari.

kalo saya pribadi sih malah senang ada yang mengomentari dan memperdebatkan post saya...


Lain anda , lain jg saya,,


Jd klo mw berdebat ama yg lain az, gryn gx mw berdebat lg, percuma, gx berguna buat perkembangan batin gryn ,, ,,


Jd gx usa buang [size=78%]wktu n buat tenaga n pikiran utk berdebat ama gryn , anggap az kamu memang lbh pintar dr gryn, n gryn bego, [/size]


Postingan ini cm utk di share, jd kembali diri masing2,, suka gx suka kembali pd diri sendiri,,


Aplg disini byk org berumur, dpd gryn berdebat ama org berumur, ntar dblg gx menghormati org yg lbh tua lg,


Dan buat gryn pribadi, berdebat mulu buat gryn malah memicu kemerosotan batin gryn..


Dan cm utkn"pamer" kepintaran doanx, tp hasil na mgkn nol






Owwce,,
« Last Edit: 19 December 2013, 03:20:21 PM by gryn tea »
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Manusia malang
« Reply #14 on: 19 December 2013, 04:28:55 PM »
nah.. setuju..
sebenarnya pemikiran saya senada juga..

pengertian malang ini bagaimana ?

Katakanlah ada 2 orang :

A seorang buddhist KTP memiliki anak dan istri, hanya tahu sembahyang sesuai tradisi, ramah, dan penuh damai.

B seorang buddhist yang penuh dengan literatur, merasa diri pintar, sombong akan kepintaran, memandang yang lain salah, dan tidak segan2 untuk memicu pertikaian. Tiap kali ketemu ngomongnya sutta melulu sampai cewek pun enggan mendekati.

Kalau dilihat sekilas maka A lebih bahagia dibanding si B. Intinya kebahagiaan tidak terletak harus tahu semua ajaran Buddhisme. Tapi lebih menerapkan ajaran Buddhisme itu sendiri.

klo kebagiaan hanya berupa punya istri,anak, tau sembayang, ...kurasa bahkan ga perlu adanya Buddha..krn itu bisa banyak yg bisa dpt kebahagian ntsb .. ( tidak termasuk sifat istri, dan sifat anak...apakah sembayangnya doanya terkabul or gak), dan tentu para bhikhu yg paling menderita..krn tidak punya istri dan anak...
...

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Manusia malang
« Reply #15 on: 19 December 2013, 04:52:17 PM »
klo kebagiaan hanya berupa punya istri,anak, tau sembayang, ...kurasa bahkan ga perlu adanya Buddha..krn itu bisa banyak yg bisa dpt kebahagian ntsb .. ( tidak termasuk sifat istri, dan sifat anak...apakah sembayangnya doanya terkabul or gak), dan tentu para bhikhu yg paling menderita..krn tidak punya istri dan anak...
inti yang saya tekankan bukan di istri / anak bro Ronald, tetapi pada percuma tahu literatur tapi tidak mempraktekkannya.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manusia malang
« Reply #16 on: 19 December 2013, 04:57:30 PM »
3. Para Buddhis KTP

Pengambilan Pañcasīla, seperti pada pengambilanTisaraṇa,sebagian besar dari para Buddhis KTP hanya bisa mengucapkan bahasa Pāli-nyatanpa mengetahui artinya, bahkan banyak juga yang tidak tahu sama sekali. Karena ketidaktahuan inilah, walaupunsetiap kali kebaktian membacakan pancasila, tetapi pelanggaran sila jalanterus. Maka, pengambilan silanya hampir tidak ada manfaatnya sama sekali. Contohyang lain adalah banyaknya Buddhis yang menyukai dan mengidolakan tokoh JamesBond, seorang pelanggar semua sila dari pancasila. Bahkan, banyak para wanita –yang merupakan objek permainannya –  jugamenyukainya, bukankah ini merupakan suatu hal yang sudah keterlaluan!

Wow apa salahku???? saya cuma main film untuk sesuap nasi.  :whistle:
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Manusia malang
« Reply #17 on: 19 December 2013, 07:08:31 PM »
inti yang saya tekankan bukan di istri / anak bro Ronald, tetapi pada percuma tahu literatur tapi tidak mempraktekkannya.

yah itu termasuk ktp lah....
...

Offline neutral

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.510
  • Reputasi: 89
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Manusia malang
« Reply #18 on: 20 December 2013, 08:49:59 AM »
Wow apa salahku???? saya cuma main film untuk sesuap nasi.  :whistle:

LOL  :))
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Manusia malang
« Reply #19 on: 20 December 2013, 09:19:12 AM »
Wow apa salahku???? saya cuma main film untuk sesuap nasi.  :whistle:

Salah mu, krn cm buat sesuap nasi Z
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Manusia malang
« Reply #20 on: 20 December 2013, 09:23:53 AM »
saya ini sebenarnya ngefans sama gryn... polanya nggemesin sampe pingin nyekik :))

jangan gitu dong gryn. aktivitas utama forumer ya tukar pendapat, mendengar dan didengar. harus mampu ngadepin manifesitas-manifesitas lobha, dosa, moha yang beragam bentuknya (baca: member lain :))). enjoy aja... tidak terima/merasa kalah/tersindir, tinggal matiin pc/leptop. gampang kan? :))

justru debat bisa buat ngetes kualitas batin... apakah memang sudah sehebat yang dikira atau malah mudah digalaukan dengan kata-kata ^-^

btw kemerosotan batin is part of the learning :whistle:
btw eike juga penggemar james bond lho :whistle:

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Manusia malang
« Reply #21 on: 20 December 2013, 10:17:57 AM »
aku suka film zombie seh..btw..membunuh zombie itu pelangaran sila ga? dia mahluk hidup ga seh?
...

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Manusia malang
« Reply #22 on: 20 December 2013, 10:29:26 AM »
Room baru yuk ron... gue jg pengen tau...
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Manusia malang
« Reply #23 on: 26 December 2013, 01:07:17 AM »
banyak hal yang sulit di lakukan tanpa uang..
kemarin waktu perayaan kathina di makassar, segerombolan bikkhu kamboja termasuk sangharaja sendiri datang menghadiri...

acara nya bisa dibilang lebih ke arah "pengumpulan duit/dana"

-pembukaan pembacaan beberapa parita
-mengundang bikkhu sangha memasuki altar upacara
-baca tisarana,pancasila,dll
-abis itu acara sumbangan,banyak umat masukin amplop yg lebih dulu di siapkan panitia pada saat penerimaan tamu.
-setelah acara dana, blessing air...abis itu pulang...dhammadesana? gak ada.

pertanyaan nya apakah berbuat sesuatu yang salah? kan gak..
mereka bikkhu kamboja butuh dana agar vihara mereka disana bisa lebih baik, sebab kalau harap umat dari kamboja yg rata rata petani, kapan jadi 1 vihara...

dalam dunia kek gini, kalau tidak ada timbal balik dari sesuatu kepercayaan,nyaris mustahil dapat dana...apalagi yg amplop tebal. itu rata rata butuh sedikit ilmu khusus...biar yg dompet tebal mau keluarin duit..

misalkan si orang kaya punya bisnis ada masalah....
kemudian minta tolong sama bikkhu biar ada solusi...
selain solusi memperbaiki diri sendiri , ada solusi yg di luar konteks kitab suci...entah itu jimat, ritual dll.
toh setelah si orang kaya ini mengikuti saran dan terbukti...baru lah dompet berani kasih lebih dari yg di kira...
rata rata seperti itu..

pernah ada kutipan yg saya dengar..kurang lebih seperti ini.

- memang benar banyak umat buddha tidak mengerti sesungguh nya ajaran buddha,mereka menganggap buddha masih hidup, bisa memberi pertolongan,dsb nya...
tapi dalam ketidak tahuan mereka, mereka berdana berbuat sedikit kebajikan, kelak di kehidupan mendatang memperoleh kesempatan lebih jauh untuk mengerti buddha dhamma -

pada saat diri kita di posisikan sebagai yang melihat dan juri, hanya penderitaan hasil nya..jangan ambil pusing saja, let it flow.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manusia malang
« Reply #24 on: 26 December 2013, 09:30:13 AM »
pertanyaan nya apakah berbuat sesuatu yang salah? kan gak..
mereka bikkhu kamboja butuh dana agar vihara mereka disana bisa lebih baik, sebab kalau harap umat dari kamboja yg rata rata petani, kapan jadi 1 vihara...
konteks copasan ts itu adalah duit yang diberikan langsung kepada bhikkhu.
tidak ada yang salah pada dana uang untuk membangun vihara, organisasi dan keperluan pengembangan agama buddha lainnya.

dalam dunia kek gini, kalau tidak ada timbal balik dari sesuatu kepercayaan,nyaris mustahil dapat dana...apalagi yg amplop tebal. itu rata rata butuh sedikit ilmu khusus...biar yg dompet tebal mau keluarin duit..

misalkan si orang kaya punya bisnis ada masalah....
kemudian minta tolong sama bikkhu biar ada solusi...
selain solusi memperbaiki diri sendiri , ada solusi yg di luar konteks kitab suci...entah itu jimat, ritual dll.
toh setelah si orang kaya ini mengikuti saran dan terbukti...baru lah dompet berani kasih lebih dari yg di kira...
rata rata seperti itu..

pernah ada kutipan yg saya dengar..kurang lebih seperti ini.

- memang benar banyak umat buddha tidak mengerti sesungguh nya ajaran buddha,mereka menganggap buddha masih hidup, bisa memberi pertolongan,dsb nya...
tapi dalam ketidak tahuan mereka, mereka berdana berbuat sedikit kebajikan, kelak di kehidupan mendatang memperoleh kesempatan lebih jauh untuk mengerti buddha dhamma -
jadi maksud anda, boleh2 saja menyebarkan ketidakbenaran dulu, untuk menyebarkan kebenaran kemudian?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Fool

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 13
  • Reputasi: 1
Re: Manusia malang
« Reply #25 on: 26 December 2013, 11:34:04 AM »
menurut saya sih, yang sangat malang itu adalah mereka yang sudah belajar agama buddha secara intelektual tapi tidak merasakan manfaatnya secara konkrit dalam hidup (selain angan2 mengenai "pengertian dhammanya yg maju"), tidak mengurangi dosa-lobha-mohanya, tidak mengurangi kemelekatan dan egonya, malah mungkin nambah, tetap susah berteman, tetap susah berhubungan dengan orang lain, tetap kurang ajar dengan orang tua, tetap diombang-ambingkan penderitaan yang tidak perlu, dll...

loh bukannya belajar agama Buddha itu makin autis. makin penyendiri. makin kurang gaul?
berhubungan dengan orang lain ga selalu menghasilkan kebahagiaan loh (bisa iya, bisa tidak)

(namun makin bahagia)
ini ID cloning utk berbicara sesuka hati

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manusia malang
« Reply #26 on: 26 December 2013, 12:52:12 PM »
loh bukannya belajar agama Buddha itu makin autis. makin penyendiri. makin kurang gaul?
berhubungan dengan orang lain ga selalu menghasilkan kebahagiaan loh (bisa iya, bisa tidak)

(namun makin bahagia)
point dari post saya di atas, orang yang malang adalah orang yang tidak merasakan manfaat konkrit dalam hidup setelah belajar agama buddha.

gak terlalu berhubungan sih antara kebahagiaan dan hubungan dengan orang lain. hubungan dengan orang lain bisa mengakibatkan kesenangan dan bisa juga penderitaan. tergantung bagaimana melihatnya...

menurut saya, seharusnya orang yang mengikis egonya adalah seorang teman yang baik, seorang yang gampang berhubungan dengan orang lain.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Manusia malang
« Reply #27 on: 26 December 2013, 03:32:04 PM »
Dalam Gotami Sutta (Anguttara Nikaya VIII. 53) , Sang Buddha menjelaskan kepada Y.A. Mahapajapati Gotami:

"Bila, Gotami, engkau mengetahui hal-hal secara pasti: `Hal-hal ini menuju pada nafsu, bukan pada tanpa-nafsu; pada kemelekatan, bukan pada tanpa-kemelekatan; pada pengumpulan, bukan pada pelepasan; pada memiliki banyak keinginan, bukan pada memiliki sedikit keinginan; pada ketidakpuasan, bukan pada kepuasan; pada suka berkumpul, bukan pada kesendirian; pada kelambanan, bukan pada kebangkitan semangat; pada kehidupan yang mewah, bukan pada kesederhanaan` - tentang hal-hal ini engkau bisa merasa pasti: `Ini bukanlah Dhamma; ini bukanlah Vinaya; ini bukanlah Ajaran Sang Guru.`”

"Tetapi, Gotami, bila engkau mengetahui hal-hal secara pasti: `Hal-hal ini menuju pada tanpa-nafsu, bukan pada nafsu; pada tanpa-kemelekatan, bukan pada kemelekatan; pada pelepasan, bukan pada pengumpulan; pada memiliki sedikit keinginan, bukan pada memiliki banyak keinginan; pada kepuasan, bukan pada ketidakpuasan; pada kesendirian, bukan pada berkumpul; pada kebangkitan semangat, bukan pada kelambanan; pada kesederhanaan, bukan pada kehidupan mewah` - tentang hal-hal ini engkau bisa merasa pasti: `Ini adalah Dhamma; ini adalah Vinaya; ini adalah Ajaran Sang Guru.`
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Manusia malang
« Reply #28 on: 27 December 2013, 01:29:26 AM »
konteks copasan ts itu adalah duit yang diberikan langsung kepada bhikkhu.
tidak ada yang salah pada dana uang untuk membangun vihara, organisasi dan keperluan pengembangan agama buddha lainnya.
jadi maksud anda, boleh2 saja menyebarkan ketidakbenaran dulu, untuk menyebarkan kebenaran kemudian?

nah loh.... ketidakbenaran dan kebenaran...ibarat hitam dan putih...kalau abu" apa?

sy tidak tau anda pernah atau tidak turun di lapangan,setiap lapangan kan kondisi berbeda, masyarakat berbeda..
tingkat pemahaman pun berbeda..
kalau kita mau memaksakan tingkat intelektual orang yg pola pikirnya sudah super sulit di ubah = penderitaan.

kebetulan sy jual hp...
ada sy liat orang tua, bisa upgrade otaknya dari nokia jadul akhir nya mengerti pakai android sampai iphone..
ada juga yg biar di jelaskan sampai cape abis, tetap gak bisa ngerti....malah mereka langsung berkata "malas pakai yg ribet"
apa yg bisa kita perbuat?

mau gak mau kasih mereka tanam kebajikan dolo dgn berdana sederhana bukan...dana kan mudah dan simple.
dgn berbuat baik, toh pasti ada buah kebajikan yg membuat mereka terlahir dgn kondisi yg lebih mengerti buddha dhamma seperti anda bro morp.
« Last Edit: 27 December 2013, 01:35:26 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manusia malang
« Reply #29 on: 27 December 2013, 09:39:35 AM »
nah loh.... ketidakbenaran dan kebenaran...ibarat hitam dan putih...kalau abu" apa?
saya bicara yang ringan2 saja, artinya kebenaran relatif saja, kebenaran yang dipersepsikan masing2, bukan yang muluk2.

point saya, keliatan ironis aja kalau pemuka agama, mereka yang terpelajar dalam agama buddha, mengajarkan ketidakbenaran dengan dalih nantinya itu untuk kebenaran. seperti orang yang menggali2 pupuk kandang dengan alasan supaya bisa punya uang untuk beli parfum...

sy tidak tau anda pernah atau tidak turun di lapangan,setiap lapangan kan kondisi berbeda, masyarakat berbeda..
tingkat pemahaman pun berbeda..
kalau kita mau memaksakan tingkat intelektual orang yg pola pikirnya sudah super sulit di ubah = penderitaan.

kebetulan sy jual hp...
ada sy liat orang tua, bisa upgrade otaknya dari nokia jadul akhir nya mengerti pakai android sampai iphone..
ada juga yg biar di jelaskan sampai cape abis, tetap gak bisa ngerti....malah mereka langsung berkata "malas pakai yg ribet"
apa yg bisa kita perbuat?

mau gak mau kasih mereka tanam kebajikan dolo dgn berdana sederhana bukan...dana kan mudah dan simple.
dgn berbuat baik, toh pasti ada buah kebajikan yg membuat mereka terlahir dgn kondisi yg lebih mengerti buddha dhamma seperti anda bro morp.
saya ngerti maksud anda. tadinya saya hanya membantu meluruskan apa yang dimaksud artikel copasan di atas karena tsnya mengaku nggak mau diskusi...

saya sendiri lebih melihat kepada perubahan perilaku daripada "pengertian dhamma" yang tinggi2, karenanya saya celetuk di atas bahwa yang sangat malang adalah mereka yang belajar agama buddha tapi tidak ada perubahan perilaku dan tidak mendapat manfaat apa2 dari pengertian intelektualnya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Manusia malang
« Reply #30 on: 27 December 2013, 10:50:01 AM »
saya bicara yang ringan2 saja, artinya kebenaran relatif saja, kebenaran yang dipersepsikan masing2, bukan yang muluk2.

point saya, keliatan ironis aja kalau pemuka agama, mereka yang terpelajar dalam agama buddha, mengajarkan ketidakbenaran dengan dalih nantinya itu untuk kebenaran. seperti orang yang menggali2 pupuk kandang dengan alasan supaya bisa punya uang untuk beli parfum...
saya ngerti maksud anda. tadinya saya hanya membantu meluruskan apa yang dimaksud artikel copasan di atas karena tsnya mengaku nggak mau diskusi...

saya sendiri lebih melihat kepada perubahan perilaku daripada "pengertian dhamma" yang tinggi2, karenanya saya celetuk di atas bahwa yang sangat malang adalah mereka yang belajar agama buddha tapi tidak ada perubahan perilaku dan tidak mendapat manfaat apa2 dari pengertian intelektualnya...


nah loh, ketidakbenaran mana kalau cuma melakukan sumbangan dana?

memang nya memberikan solusi, blessing + amulet itu salah?

sy juga cuma memberikan pandangan apa yg saya liat di lapangan, ternyata banyak yang tidak sesuai apa yg seharusnya menjadi acuan dasar buddhis zaman dulu...kalau berpandangan terlalu kaku gak bisa menyesuaikan yah pasti ketinggalan..

dulu-dulu bikkhu jalan di jalan minta dana pagi pagi dianggap normal...
coba di indo sini, jangan jauh jauh deh...dijakarta aja jalan pagi pagi minta dana mana ada yg mau kasih?
kecuali vihara buat semacam pemberitahuan akan ada pattidana barulah umat berbondong bondong datang kan.
« Last Edit: 27 December 2013, 10:59:43 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manusia malang
« Reply #31 on: 27 December 2013, 01:22:20 PM »
nah loh, ketidakbenaran mana kalau cuma melakukan sumbangan dana?

memang nya memberikan solusi, blessing + amulet itu salah?

sy juga cuma memberikan pandangan apa yg saya liat di lapangan, ternyata banyak yang tidak sesuai apa yg seharusnya menjadi acuan dasar buddhis zaman dulu...kalau berpandangan terlalu kaku gak bisa menyesuaikan yah pasti ketinggalan..

dulu-dulu bikkhu jalan di jalan minta dana pagi pagi dianggap normal...
coba di indo sini, jangan jauh jauh deh...dijakarta aja jalan pagi pagi minta dana mana ada yg mau kasih?
kecuali vihara buat semacam pemberitahuan akan ada pattidana barulah umat berbondong bondong datang kan.
pembahasannya kesana kemari :)

saya sekat2 koridor pembahasan menurut aktornya ya:

* bhikkhu
bhikkhu diminta nasihat ngasih nasehat, gak salah. bhikkhu diminta blessing ngasih blessing, gak salah.

bhikkhu menerima uang ya jelas salah. bhikkhu jualan amulet ya jelas salah. bhikkhu berjualan apapun ya jelas salah. bhikkhu itu adalah pertapa, bukan pedagang. kalau bhikkhu tidak bertapa, tidak ada rencana untuk bertapa dan tidak ada niat untuk bertapa, ya kenapa harus menjadi bhikkhu. "terpaksa" berjualan karena gak ada yang ngasih makan? ya kenapa harus jadi bhikkhu. kan bisa jadi umat biasa...

* guru agama, pemuka agama atau pandita
bikin acara cari duit untuk organisasi atau vihara, gak salah. bikin acara agar umat menyerahkan duit kepada bhikkhu, ya jelas salah. mereka seharusnya mengerti kalau bhikkhu itu terikat peraturan gak menerima duit. duit bisa diserahkan kepada pengurus organisasi.

* umat buddhis
saya setuju2 aja, banyak umat buddha yang sederhana, tidak begitu mengerti peraturan vinaya bhikkhu, tidak begitu mengerti meditasi atau doktrin2 yang tinggi2. mereka hidup dalam duniawi, pengen untung, pengen kaya, pengen sukses, pengen sehat, pengen panjang umur. tugas dua aktor di atas untuk memberikan mereka pengertian yang lebih baik. tanpa pengertian yang lebih baik, maka umat merusak bhikkhu dan bhikkhu merusak umat. ini akan menimbulkan masalah yang gak sehat...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Manusia malang
« Reply #32 on: 28 December 2013, 10:51:24 PM »
pembahasannya kesana kemari :)

saya sekat2 koridor pembahasan menurut aktornya ya:

* bhikkhu
bhikkhu diminta nasihat ngasih nasehat, gak salah. bhikkhu diminta blessing ngasih blessing, gak salah.

bhikkhu menerima uang ya jelas salah. bhikkhu jualan amulet ya jelas salah. bhikkhu berjualan apapun ya jelas salah. bhikkhu itu adalah pertapa, bukan pedagang. kalau bhikkhu tidak bertapa, tidak ada rencana untuk bertapa dan tidak ada niat untuk bertapa, ya kenapa harus menjadi bhikkhu. "terpaksa" berjualan karena gak ada yang ngasih makan? ya kenapa harus jadi bhikkhu. kan bisa jadi umat biasa...

* guru agama, pemuka agama atau pandita
bikin acara cari duit untuk organisasi atau vihara, gak salah. bikin acara agar umat menyerahkan duit kepada bhikkhu, ya jelas salah. mereka seharusnya mengerti kalau bhikkhu itu terikat peraturan gak menerima duit. duit bisa diserahkan kepada pengurus organisasi.

* umat buddhis
saya setuju2 aja, banyak umat buddha yang sederhana, tidak begitu mengerti peraturan vinaya bhikkhu, tidak begitu mengerti meditasi atau doktrin2 yang tinggi2. mereka hidup dalam duniawi, pengen untung, pengen kaya, pengen sukses, pengen sehat, pengen panjang umur. tugas dua aktor di atas untuk memberikan mereka pengertian yang lebih baik. tanpa pengertian yang lebih baik, maka umat merusak bhikkhu dan bhikkhu merusak umat. ini akan menimbulkan masalah yang gak sehat...

kita persingkat saja...
saya tidak terlalu hafal pasti tentang peraturan vinaya...
kata "jual amulet" sebenarnya itu persepsi kita kan karena melihat terjadi transaksi..
dimana memberi dan diberi.

sedangkan pikiran para bikkhu bagaimana??
anda mau amulet, yah gw kasih aja...anda mau kasih sumbangan yah gw terima saja.

misalkan si A minta amulet...udah di kasih ama bikkhu. lantas si A danain vihara bangunin kuti dll..

si B liat sekilas, maka menurut persepsi dan langsung tangkap bahwa si A dan bikkhu transaksi.
maka si B berpandangan bahwa si A dan bikkhu ini melanggar aturan...
terus si B berpendapat bahwa si A dan teman nya kelak C,D dan sebagainya sebagai manusia malang.

siapa salah apakah B salah?
belum tentu juga..karena kalau misalkan benar si A dan bikkhu transaksi maka si B benar ( menurut jalan pikiran A dan bikkhu )
tapi si B mana tahu jalan pikiran si A dan bikkhu...

inilah yg saya maksud abu"

Quote
mereka sering kali menyalurkan niat baiknya dengan cara yang salah.Contoh yang umum terjadi di lapangan adalah praktik berdana uang, mereka mendanakan uang secara langsung kepadapara bhikkhu, sangha, atau sekelompok bhikkhu yang mengaku sebagai sangha,misalnya pada saat selesai ceramah Dhamma dari suatu kebaktian biasa ataupunpada saat perayaan hari besar umat Buddha (baik itu dipimpin oleh para ketuadan pengurus vihara ataupun para romo pandita).

jadi kejadian yang di vihara kemarin, bikkhu sangharaja ini gak bener gitu?  :))
« Last Edit: 28 December 2013, 10:54:30 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Manusia malang
« Reply #33 on: 29 December 2013, 07:47:54 AM »
untuk pertukaran (barter) barang dan barang... , jika si bhikkhu mengetahui ini perrtukaran, ragu bahwa itu adalah pertukaran, atau tidak tau bahwa itu pertukaran.. dan ternyata yg dilakukannya adalah pertukaran (barter)..maka melanggar nigasiya pacittiya

klo si bhikkhu mengetahui itu pertukaran, atau ragu itu adalah pertukaran..tp ternyata bukan pertukaran (barter)..maka pelangran dukkata

klo si bhikkhu mengetahui bahwa itu bukan barter dan ternyata emang bukan..tidak ada pelangaran.

hal yg sama berlaku untuk transaksi...(jual beli)
...