Ini seperti mengatakan bahwa semua agama sama saja, tergantung umat yg mengamalkannya.
Agamanya ga sama. Tapi tergantung yang menjalankannya, hasilnya bisa jadi orang baik dan orang buruk. Orang dengan agama 'terbaik' juga tetap saja bisa bejad.
Sama juga untuk bela diri, semuanya berbeda, tapi kembali lagi ke mereka yang menjalankannya.
Jelas bahwa bela diri pun ada kelasnya. Ambil contoh boxing sama wingchun, kalau muda mungkin masih sama2 kelihatan kuat. Tapi di umur 70 tahun antara petinju misalnya Muh.Ali melawan winchun misalnya Yip Man kalau duel kira2 siapa yg menang? Anggap semua faktor lain sama seperti tinggi dan berat badan. Duel bebas tangan kosong tanpa ring dan sarung tinju serta pengaman lain.
Kalau mau ngomong ilmu orang tua, itu lain cerita. Sama juga seperti kalau kita ngomong orang dengan gangguan fisiologis tertentu, ada bela diri yang kurang cocok. Konteks sebelumnya yang saya bicarakan adalah sama-sama dalam keadaan fit dan optimal.
Semakin tua maka otot, sendi, tulang, nafas melemah, dan tubuh juga kehilangan kelenturan; jadi bela diri yang pada prinsipnya sangat menekankan pada hal-hal ini, akan mengalami degradasi yang relatif lebih banyak ketimbang bela diri yang menekankan pada teknik.
Menurut gw, secara umum beladiri china (kungfu) lebih superior ketimbang yg dari Jepang seperti karate dan judo. Apalagi kalau sekedar tinju dari dunia Barat. Ada yg mengibaratkan pukulan karate seperti besi, keras tapi mudah patah. Kungfu seperti baja, lentur namun daya hantamnya tetap dahsyat.
IMO, itu opini berdasarkan "stereotype" bela diri yang banyak beredar. Saya ingat dulu masih sekolah ada teman2 yang latihan karate-do, dan masing-masing melakukan gerakan yang sama dengan cara berbeda. Pernah juga saya tanya ke seorang guru bela diri apakah tangkisan dalam karate itu memang demikian keras dan kasar, dan dijawab bahwa itu hanya pada waktu latihan saja, karena kosong, maka kita bergerak dengan keras dan bertenaga. Lalu ia menunjukkan bagaimana seharusnya tangkisan itu dilakukan, halus dan minim benturan, dan saya cukup kagum.
Lain hari saya diajak lihat latihan Judo dan agak heran dengan latihannya yang banyak 'main kotor' tidak seperti Judo yang saya tahu. Lalu saya tanya ke pelatihnya kenapa begitu dan dijawab yang biasa dilatih itu adalah untuk 'atlet', tujuannya mengambil poin dan terikat peraturan pertandingan; yang diajarkan di situ adalah untuk 'bertahan hidup'. Dari pengalaman diajak lihat2 begitu saya bisa menyimpulkan bahwa sulit untuk menilai berdasarkan yang terlihat di permukaan saja.