//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 569573 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1245 on: 14 January 2009, 10:04:46 PM »
lumayan bisa ngehapus yang gobel posting nih pa ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1246 on: 14 January 2009, 10:10:10 PM »
Quote
dan bahkan tidak mungkinlah TIPITAKA terbentuk........karena ada "ide"/ "aku" yang ingin menuliskan Tipitaka itu ke Daun.

Yang menghafalkan dan menulis Tipitaka itu bukan arahat, bukan orang yang telah bebas. Orang yang telah bebas tidak punya motivasi untuk menulis kitab suci.
Jadi penasaran...
Siapa yah yang mengajarkan Dhamma, dan mempopulerkan dhamma,
Siapa pula yang mengkotbahkan sutta-sutta yang didalam tipitaka...

Apa pula motivasi'nya?
Masa iya orang yang telah bebas punya motivasi untuk berkhotbah?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1247 on: 14 January 2009, 10:30:31 PM »
Seseorang yang tidak melekat pada label tapi ingin punya label =)) =))

Wah, udah jadi "Global Moderator" ya?  ckckckck ....
wah, masih melekat dengan "MMD" ya? ckckckck ....
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1248 on: 14 January 2009, 10:55:22 PM »
pertama anda harus mengerti jelas apa itu Samadhi...kondisi Samadhi(Dhyana) itu jauh di atas meditasi...bisa dikatakan meditasi hanyalah pembuka jalur Samadhi.
Dalam buku Vimuttimagga karya Arahat Upatissa, tidak dibedakan antara samadhi dan meditasi, samadhi=meditasi...

btw...
gw rasa ada perbedaan besar antara samadhi (versi buddhaghosa/visudhi-magga)
dengan samma-samadhi (versi JMB8)

Lalu apa itu Jhana (Dhyana) ?
apa pula bhavana ?
apa pula samadhi ?

btw...
Dhyāna (jhāna) in refers to a stage of meditation, which is a subset of samādhi.
http://en.wikipedia.org/wiki/Dhyana
« Last Edit: 14 January 2009, 11:02:12 PM by Kemenyan »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1249 on: 14 January 2009, 11:06:50 PM »

JMB8 Bagi MMD bukan berasal dari mulut sang Buddha :)
Ic.. terserah sih, kembali ke ybs lagi. Kalau saya sih berdasarkan pd Buku "A History of Mindfulness: How Insight worsted Tranquility in Satipatthana Sutta." oleh Bhikkhu Sujato.

Asli tidak, liat ke esensinya lagi, bisa gak membawa ke perkembangan batin?
Dan scholar banyak melihat JMB8 itu dari Sang Buddha koq. Tentang metode yg diajarkan Sang Buddha tentunya atas dasar upaya-kosalla masing2 orang. Jadi, ada yg perlu penjelasan panjang, ada yg tidak. Karena itu Sang Buddha mengatakan pula 'dari murid2-Nya, dlm pencapaian magga phala, Bahiya adlh yg tercepat.' <referensi: dhammapada atthakatha>

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1250 on: 14 January 2009, 11:23:36 PM »
Kalau mau dilihat, intinya adalah Bagi MMD untuk menarik Pasar Buddhis maka di ambillah rujukan Bahiya dan malunkya, dari pasar keristen ada ayatnya juga, dari islam juga pasti punya ayatnya untuk menghubungkan ajaran intinya yaitu ajaran Krisnamurti.
Sehingga dibutuhkanlah sebuah label yaitu ingin di akui bahwa ajarannya berasal dari Buddha.
Tapi IMO pelajaran yang sepotong2 yang diklaim cukup untuk pembebasan itu menjadi meragukan, bahkan aye lihat sih ingin mengambil sutta2 untuk pembenaran2 versinya lho ;D

Saya lihat menurut kesaksian2nya banyak yang mendapat manfaat dari MMD dan itu dari berbagai lintas agama, itu sudah sangat baik nah kenapa tidak berpikir bahwa MMD itu untuk semua kalangan dan kenapa masih membutuhkan pengakuan bahwa MMD itu murni ajaran Buddha?
oh ya dan apakah setelah melaksanakan retreat, ketika mereka dilepas kembali apakah kembali kekeadaan semula? pikirannya apakah eling terus? atau hanya eling ketika MMD saja? atau bisa mengaplikasikan MMD dalam kehidupannya sehari?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1251 on: 15 January 2009, 12:34:28 AM »
Quote
"Tidak jadi menggaruk", "tidak jadi minum", "tidak jadi mandi", "tidak ingin namaskara"--KALAU itu memang benar-benar terjadi pada Anda, dan di sini saya mulai meragukan kejujuran Anda!--itu tidak lebih daripada REAKSI dari si aku lagi. ... Yang tadinya tanpa berpikir panjang dilakukan, sekarang segala sesuatu dinegasikan ... kedua-duanya adalah reaksi si aku terhadap suasana di sekitarnya.

Di dalam sadar yang sebenarnya, tidak ada yang seperti itu, tidak ada pola tertentu yang diikuti: kalau gatal, bisa menggaruk bisa pula tidak; kalau haus, bisa minum bisa pula tidak; kalau badan gerah, bisa mandi bisa pula tidak. ... Jadi sadar itu bukan berarti melahirkan suatu pola tingkah laku yang seragam dan bisa diprediksi lebih dulu, seperti perilaku orang yang selalu terseret oleh pikirannya.
pada saat anda marah...ketika anda melihat marah dan sadar....
apakah masih marah?...sy bukannya melihat "tidak jadi marah,dsb-nya"
karena yang saya alami...dimana keinginan itu muncul....tetapi diberi kesadaran didalamnya
maka tidak jadi berlanjut

ambil saja contoh sederhana pak hud.........
ketika dalam kesadaran penuh vipassana seperti yang anda maksudkan.....

lalu anda ditanya kepada seseorang "apakah menjaga ucapan,pikiran,tindakan itu baik?"
jawaban apa yang anda berikan?



saya merasa belajar seperti ini,ibarat kembali ke seseorang yang tidak dapat lagi membedakan hal baik dan buruk..........
memang di satu sisi pikiran ini tidak lagi terjebak "ini baik"  "ini buruk" seperti plongg...
tetapi ada masalah dalam batin saya...(sulit saya jelaskan) hanya bisa saya katakan
"it's something wrong"

sekira nya anda dapat membimbing saya..._/\_

-------------------------------------------------
Quote
Yang menghafalkan dan menulis Tipitaka itu bukan arahat, bukan orang yang telah bebas. Orang yang telah bebas tidak punya motivasi untuk menulis kitab suci.

lalu bahiya sutta itu anda dapat dari mana?....
bagaimana jika saya katakan ananda yang mencapai tingkat kesucian arahat sebenarnya tidak punya motivasi untuk mengulang dhamma dan vinaya bersama Upali dan Maha Kassapa...
dan tertulis dalam bahiyasutta ataupun semua Tipitaka itu bohong dan karangan belaka?.....

_/\_

--------------------------------
Quote
Ini sudah saya jawab, tidak perlu diulang-ulang lagi. Jangan mencoba-coba memahami jalan pikiran seorang arahat, sebelum Anda sendiri menjadi arahat.
tidak ada masalah jika tidak ingin menjawab-nya..................ataupun tidak tahu..
sy anggap pertanyaan yang disimpan saja........

sekali lagi saya tidak ingin mengajak berdebat ataupun membenarkan argumen saya....
apa yang saya alami hanya sebagai pertanyaan atas mengapa ini. mengapa itu.........
dan saya hanya ingin belajar semua apa yang ada. _/\_
« Last Edit: 15 January 2009, 12:39:04 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1252 on: 15 January 2009, 12:55:23 AM »

Bro Kainyn....

MMD = ajaran
Pak Hud = pendiri MMD

Kalo Pendiri & Praktek MMD aja batinnya merosot (dalam kehidupan sehari2 ato cara dia diskusi di milis/forum), gimana dengan pengikutnya yg menjalankan ajaran itu? Mari kita renungkan....;D
_/\_ :lotus:

:) :) :)

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1253 on: 15 January 2009, 01:24:00 AM »
dear Kai,

Beberapa hal yang sampai saat ini masih dipegang dari MMD adalah :
-   tidak mengakui JMB8 yg notabene sudah dinyatakan dgn jelas sebagai satu2nya jalan utk mencapai nibbana
-   hanya mengakui tentang sati saja, yg notabene hanya merupakan salah empat dari 37 faktor
-   Mengusung ajaran J. Khrisnamurti, namun menggunakan label Buddhism.
Padahal ajaran J. Khrisnamurti sudah jelas berisikan mengenai Nihilisme, yg merupakan salah satu dari pandangan salah mengenai Atta yg disebut dalam Brahamajala Sutta
-   mengenai Terhentinya Pikiran : sudah jelas ini selaras dengan Nihilisme itu, jadi tidak ada apapun.
Berbeda sekali dengan Buddhism dimana pada saat mencapai nibbana sekalipun, selalu ada proses batin (pikiran/citta dan cetasika/faktor batin)

Kalau mau dilihat metode MMD yg tidak sesuai dengan meditasi adalah :
1.   Prinsip Nihilisme : tujuan bhavana adalah pencapaian nibbana. Sementara krn prinsip MMD berasas dari JK maka akan berujung pada Sunya/Kosong.
2.   Pada MMD, disebut bhw pada Arahat ada tahap terhentinya pikiran. Ini sangat keliru karena spt yg sy sebut diatas. Ini yg membuat org ”anti” thd pikiran itu, yg jika dikembangkan terus, dlm kelahiran mendatang mgkn bisa menjadi mahluk asannasatta (tidak punya sanna atau batin) karena dlm kelahiran saat ini, batinnya terus mengembangkan konsep nihilisme itu sendiri

Dan sampai saat ini, bro hudoyo masih terus hal2 yg disebut diatas......

silahkan bro Kai nilai sendiri

HUDOYO:

Rekan Markos Prawira,

Memang Anda menguasai kitab Abhidhamma Pitaka, tapi Anda tidak memahami ajaran Buddha Gotama berikut ini:

"Seorang arahat/buddha mengalami langsung nibbana, tapi tidak membayangkan nibbana, TIDAK BERPIKIR: 'Aku di dalam nibbana, aku berhadapan dengan nibbana, aku memiliki nibbana, aku berbahagia di dalam nibbana." ... Ini diulangi untuk semua pikiran apa pun yang bisa dipikirkan oleh manusia ... Dengan kata lain, Sang Buddha menegaskan, dalam diri arahat/buddha TIDAK ADA LAGI PIKIRAN yang berkaitan dengan aku, sebagaimana seorang puthujjana SELALU berpikir. Dengan kata lain, Sang Buddha hendak menegaskan bahwa dalam batin seorang arahat/buddha TIDAK ADA LAGI PIKIRAN SEBAGAIMANA PUTHUJJANA BERPIKIR!

Lalu Anda juga tidak memahami tuntunan vipassana ajaran Buddha Gotama kepada Bahiya & Malunkyaputta: "Bahiya, lakukan demikian: di dalam apa yang terlihat hanya ada yang terlihat [jangan diikuti oleh si aku & pikiran yang menanggapi apa yang terlihat] ... begitu seterusnya dengan semua yang tercerap dan semua yang dapat dikenal ... Kalau kamu bisa berada dalam keadaan itu, maka KAMU TIDAK ADA LAGI, KAMU TIDAK ADA DI MANA PUN JUGA! Itulah akhir dukkha."

KESIMPULAN:

Anda sama sekali tidak memahami ajaran Sang Buddha dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta, karena menurut LOGIKA Anda di atas maka Sang Buddha pun mengajarkan "NIHILISME" kepada kedua orang itu, sebagaimana Krishnamurti dan saya mengajarkan "nihilisme" di abad ke-20 dan 21 ini.

Yang Anda kuasai hanyalah isi Abhidhamma Pitaka yang dikarang oleh bhikkhu-bhikkhu non-arahat yang datang belakangan sesudah Sang Buddha, dan diklaim sebagai ajaran Sang Buddha yang diajarkan kepada ibunya di langit.

Salam,
Hudoyo

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1254 on: 15 January 2009, 01:28:01 AM »
mitos dan dongeng selalu laris bak kacang goreng ^-^
appamadena sampadetha

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1255 on: 15 January 2009, 01:50:06 AM »
 [at] bro hudoyo

bisa tolong dijelaskan yg ini?

karena menurut LOGIKA Anda di atas maka Sang Buddha pun mengajarkan "NIHILISME" kepada kedua orang itu, sebagaimana Krishnamurti dan saya mengajarkan "nihilisme" di abad ke-20 dan 21 ini.


bagian mana dari tulisan bro markos yg menunjukkan bahwa SB mengajarkan nihilisme?

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1256 on: 15 January 2009, 01:54:42 AM »
for MMD

gratis gak?

boleh berhenti gak?

mengikat gak?

ada bukunya gak?

bukunya gratis gak?

ebooknya donk.

Silakan download e-book "Vipassana Bhavana - Meditasi Mengenal Diri", oleh: Sri Pannyavaro Mahathera & Hudoyo Hupudio, dari Rapidshare: http://rapidshare.com/files/180800249/Vipassana_Bhavana_MMD.pdf

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1257 on: 15 January 2009, 02:02:46 AM »
Quote
dan bahkan tidak mungkinlah TIPITAKA terbentuk........karena ada "ide"/ "aku" yang ingin menuliskan Tipitaka itu ke Daun.

Yang menghafalkan dan menulis Tipitaka itu bukan arahat, bukan orang yang telah bebas. Orang yang telah bebas tidak punya motivasi untuk menulis kitab suci.
Jadi penasaran...
Siapa yah yang mengajarkan Dhamma, dan mempopulerkan dhamma,
Siapa pula yang mengkotbahkan sutta-sutta yang didalam tipitaka...

Apa pula motivasi'nya?
Masa iya orang yang telah bebas punya motivasi untuk berkhotbah?

Seorang yang telah bebas sempurna --seperti Buddha, Krishnamurti-- tidak akan mengajarkan kebenaran dengan merek tertentu. Mereka sekadar bicara tentang kebenaran, dan kebenaran mereka tidak bisa dibedakan satu dari yang lain ...  tapi para pendengarnyalah yang sibuk memberi merek dan mempertentangkan merek-merek.
« Last Edit: 15 January 2009, 02:15:32 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Pandangan pakar Tipitaka tentang MMD :)
« Reply #1258 on: 15 January 2009, 02:23:05 AM »
Re: Perbedaan vipassana "tradisional" dengan vipassana MMD

Dari: Milis Samaggiphala

Dari: MARKOS PRAWIRA


Sangat kontras sekali :

<< Di dalam MMD, hanya ada 'sati' (sadar/eling). Tidak dibagi-bagi menjadi "Delapan Jalan Utama", Sila, Samadhi, Pannya; pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar penghidupan benar ... dsb dsb. >>

dengan salah satu dari kesepakatan mengenai apakah sesuatu itu Buddhism atau bukan:

*Pokok-Pokok Dasar Pemersatu Theravada dan Mahayana *
*(MENURUT KONGRES SANGHA BUDDHIS SEDUNIA DI SRI LANGKA, DESEMBER 1966)*

4. Kami mengingat bahwa tujuan hidup adalah mengembangkan belas kasih untuk semua makhluk tanpa diskriminasi dan berusaha untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kedamaian mereka; dan untuk mengembangkan kebijaksanaan yang mengarah pada perealisasian Kebenaran Tertinggi.Kami menerima Empat Kebenaran Arya, yaitu dukkha, penyebab timbulnya dukkha, padamnya dukkha, dan *jalan menuju
pada padamnya dukkha*; dan menerima hukum sebab dan akibat (Paticcasamuppada/ Pratityasamutpada).

*Magga , kebenaran bahwa pembebasan ini dapat dicapai melalui Jalan Tengah yang terdiri dari delapan faktor, yang mendorong ke arah kesempurnaan akan kemoralan (sila), disiplin mental (samadhi), dan kebijaksanaan (panna).*
**
dan bahwa Satipatthana hanyalah salah empat dari 37 kualitas yang membantu menuju Pencerahan pada poin 8 yaitu
*1. Empat Bentuk Landasan Perhatian Benar (Pali: satipatthana; Skt. smrtyupasthana);*
2. Empat Daya Upaya Benar (Pali. sammappadhana; Skt. samyakpradhana);
3. Empat Dasar Kekuatan Batin (Pali. iddhipada; Skt. rddhipada);
4. Lima Macam Kemampuan (indriya: Pali. saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
5. Lima Macam Kekuatan (bala: saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
6. Tujuh Faktor Pencerahan Agung (Pali. bojjhanga; Skt. bodhianga);
7. Delapan Ruas pada Jalan Mulia (Pali. ariyamagga; Skt. aryamarga).

Disini jelas terlihat bahwa MMD hanya menjalankan Buddhism secara separuh2 saja karena tidak menjalankan Jalan Mulia berunsur delapan

Pun hanya Sati saja, yg notabene hanya salah 4 dari 37 faktor saja

Semoga perbedaan ini bisa bermanfaat bagi kita semua........

===========================================

HUDOYO:

hehe ... :) ... Memang sangat kontras sekali, Rekan Markos Prawira. ...

Apanya yang kontras? Kontras antara pemahaman Anda sebagai PAKAR KITAB SUCI (Tipitaka Pali), yang hafal seabrek-abrek kata-kata Pali,  dan pemahaman saya sebagai pemeditasi vipassana, yang di dalam meditasi vipassana kitab suci mana pun tidak relevan lagi, termasuk kitab suci Buddhis. ... :)

Di dalam MMD, ketika para pemeditasi mulai duduk diam menyadari gerak-gerik pikiran masing-masing, maka SELURUH apa yang Anda tulis di atas RUNTUH ... karena semua itu tidak lain adalah pengertian teoretis, kata-kata di dalam kepala, gerak-gerik pikiran, yang sama sekali tidak membebaskan.

Jangankan dengan doktrin-doktrin yang Anda tampilkan itu, bahkan di dalam meditasi vipassana, gambaran (image) yang ada di dalam kepala tentang Buddha, Dhamma dan Sangha itu pun runtuh ... karena itu pun cuma angan-angan pikiran belaka yang sama sekali tidak membebaskan. ...

Melihat apa yang ada (yathabhutam nyanadassanam) bukanlah melihat Buddha, Dhamma & Sangha bagi umat Buddha, bukanlah melihat Yesus Kristus bagi umat Keristen, bukanlah melihat Al-Qur'an dan Muhammad bagi umat Islam.

Kebenaran bukan milik Buddha, atau milik salah satu nabi itu, atau milik siapa pun ... Kebenaran tidak punya merek.

*****

Silakan Anda mengumpulkan seribu bhikkhu dalam Kongres Sangha Buddhis Sedunia itu untuk mendukung pernyataan Anda itu. Saya cukup dengan satu bhikkhu Indonesia saja: Sri Pannyavaro Mahathera.

Salam,
Hudoyo


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1259 on: 15 January 2009, 02:28:21 AM »
[at] bro hudoyo

bisa tolong dijelaskan yg ini?

karena menurut LOGIKA Anda di atas maka Sang Buddha pun mengajarkan "NIHILISME" kepada kedua orang itu, sebagaimana Krishnamurti dan saya mengajarkan "nihilisme" di abad ke-20 dan 21 ini.


bagian mana dari tulisan bro markos yg menunjukkan bahwa SB mengajarkan nihilisme?

Bacalah pelan-pelan dengan cermat Bahiya-sutta dan Mulapariyaya-sutta ... Anda akan menemukan isinya persis sama dengan apa yang dikatakan Markos tentang Krishnamurti.