//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mencapai pencerahan dengan sex?  (Read 116616 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #195 on: 12 February 2009, 10:24:06 AM »
jangan-jangan bisa melenceng ke ajaran seperti yang ada di berita...
kelibat sex dengan keponakan...dan mengaku TUHAN..... kacau dah.  [at] _ [at]
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #196 on: 12 February 2009, 10:49:27 AM »
thread thread seperti ini-lah yang diperlukan supaya para pengunjung DC (kemungkinan yang masih pemula dalam buddhisme dan akan memilih aliran) bisa menentukan manakah ajaran yang di-ikuti tanpa adanya dasar untuk fanatisme dan egoisme... demikian saya makin mantap dengan apa yang saya ikuti...

BRAVO DC...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #197 on: 12 February 2009, 11:17:57 AM »
Quote
paling gak.. kan bisa dipegang ada kata-kata 'sang Buddha mengunjungi', 'sang Buddha berkata', bukan mengambang?.
nah yang paling saya ingin ketahui, ada gak.. ujaran pengajaran sang Buddha mengenai mencapai pencerahan dengan sex, dengan penjelasan diawali seperti kata-kata kutipan diatas.
nah klo Guhyasamaja Tantra, Hevajra Tantra ini menjelaskan tentang apa, mencapai pencerahan dengan sex? coba anda tulis lengkap menjelaskan tentang apa isi pesan moralnya?

Bro. coeda, kalau anda mau lebih tahu, silahkan bertanya pada Rinpoche Tibetan yang berkompeten.... jangan tanya pada saya.... apalagi di sebuah forum....

Penjelasan dan pengetahuan saya sebagai umat yang belum qualified hanya sebatas pada yang saya postingkan selama ini. Saya jamin di forum manapun umat Tantra nggak akan bicara lebih jauh dari apa yang saya postingkan ini.

Sekali lagi, kalau memang anda sungguh-sungguh ingin tahu, maka tanyalah pada Rinpoche... jangan di forum-forum diskusi... apa sulitnya untuk bertemu dengan seorang Rinpoche?

Untuk bro. merecedes, yaitu seks dengan keponakan... yah jelas ini merupakan pelanggaran sila ketiga karena objeknya merupakan objek yang tidak patut disetubuhi.... demikian menurut paham Vajrayana. Maka dari itu sebagai Penjaga Dharma tentu kita harus mengusahakan agar karmamudra tidak melenceng jadi praktek seks rendahan.

Kasus seperti ini pernah terjadi di Tibet, di mana karmamudra disalahgunakan sehingga menjadi seks yang tidak bermoral. Bhiksu Atisha Dipamkara yang saat itu ke Tibet sampai melakukan perbaikan di sana sini, sehingga ajaran Dharma yang benar dapat dikembalikan di Tibet.

Bro.coeda, kalau anda mau tahu tentang intinya, maka intinya adalah penyatuan metode, welas asih dan kebijaksanaan. Itulah salah satu inti dari Tantra, baik karmamudra maupun metode Tantrik lainnya.

Lagipula mengetahui terlalu banyak tentang karmamudra pun tidak ada manfaatnya bagi kita manusia yang belum qualified ini. Kebanyakan di kalangan Vajrayana, anda akan lebih banyak mendapatkan pengajaran tentang Mahayana.

Bahkan ketika anda memilih aliran Vajrayana, tidak harus berarti anda menerima praktek karmamudra mentah-mentah. Karena di kalangan Vajrayana, seorang Guru mengerti tentang kapasitas anda, jadi pertama-tama seseorang akan diajari pengertian Hinayana dan Mahayana.... maka dari itu nggak jauh beda apabila anda memilih Theravada atau Mahayana...

Bila anda selama hidup ini belum siap untuk memasuki ajaran Anuttarayoga Tantra, maka tentu sang guru tidak akan mengajari anda. Bila anda memang siap hanya dalam ajaran Mahayana, tentu Mahayana-lah yang akan diajarkan pada anda.

Maka dari itu saya menyadari pentingnya Lamrim!

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #198 on: 12 February 2009, 11:26:55 AM »
Quote
thread thread seperti ini-lah yang diperlukan supaya para pengunjung DC (kemungkinan yang masih pemula dalam buddhisme dan akan memilih aliran) bisa menentukan manakah ajaran yang di-ikuti tanpa adanya dasar untuk fanatisme dan egoisme... demikian saya makin mantap dengan apa yang saya ikuti...

BRAVO DC...


Wah.... sama dong.... saya juga makin mantap dengan apa yang saya ikuti.... karena saya juga belajar banyak dari forum DC ini..... ketika saya membalas postingan pun saya juga belajar....

Bravo DC!!

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #199 on: 12 February 2009, 12:26:18 PM »
Kutipan dari Highest Yoga Tantra, ajaran esoterik Tantrayana. snow lion publications ithaca, new york USA.

"to proceed from mental isolation to the next level, that of the illusory body, one must switch from imagined to actual consort if one has not done so already."

"because Shakyamuni Buddha accumulated merit for three periods of countless great aeons, he was able to actualize the clear light  without having to attain the impure illusory body, which would have required the use of a consort. This does not mean, however that he became enlightened in his coarse body, nor that he shunned the use of consort on the path. At the end of his lifetime prior to enlightenment, he attained the last of the ten Bodhisatvva grounds (the ten levels of the path of meditation, which immediately precede the path of no more learning, ie, Buddhahood). He was taken to a highest pure land where in his tantric practice he eventually joined to a consort named Hlay-bu-mo Tik-lay-chok-ma or Devi Tilottama (divine daughter whose drop is supreme). He receives instructions and initiations from previous Buddhas, actualised the clear light, the pure illusory body and union, whereupon he became completely enlightened.


Penyatuan dengan Devi Tilottama adalah abhiseka ketiga.....

Masih ada lagi abhiseka keempat di mana tindakan Buddha dilakukan dan masuk dalam meditasi vajra.

Quote
"to proceed from mental isolation to the next level, that of the illusory body, one must switch from imagined to actual consort if one has not done so already."

Bisa minta kutipan yang lengkap tentang paragraf ini?

 _/\_
The Siddha Wanderer

on the level of mental isolation, that which is isolated or suppressed, is conceptuality; the mind is isolated from conceptuality by being made to appear as entity of undifferentiable bliss and emptiness. The practices begun on the level of verbal isolation are continued. "to proceed from mental isolation to the next level, that of the illusory body, one must switch from imagined to actual consort if one has not done so already."

keterangan: wisdom seal adalah internal (imajinasi), action seal adalah external (aktual/actual consort).

an action seal is a special partner, one who must have received initiation in the tantra, know its meaning, keep the pledges and vows, and at least have the experience of the stage of generation, if not the stage of completion. Some tantra even specify the shape, type of eyes, tone of voice, and skill in the sixty four "arts of love" that should possesed by an ideal action seal.


mau seru cari sendiri deh di amazon, pengarangnya Daniel Cozort.
               
« Last Edit: 12 February 2009, 12:28:16 PM by truth lover »
The truth, and nothing but the truth...

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #200 on: 12 February 2009, 12:33:58 PM »
Ooohh begitu....

Tapi saya lebih berpegangan pada apa yang dikatakan Dalai Lama 1 dibanding Daniel Cozort:

“Para yogi yang sebenarnya muncul di dalam tubuh kekosongan Kalachakra dan Shakti ada tiga tipe: tajam, menengah, dan tumpul. Yang pertama dari ketiga ini [yaitu orang yang tajam kapasitasnya] bergantung sepenuhnya pada Mahamudra. Mereka mampu mengalami kebahagiaan [bliss] agung yang tidak berubah semata-mata melalui penyatuan dengan dirinya. Yang kedua [kapasitas menengah] pertama-tama harus bergantung pada jnanamudra untuk membangkitkan dasar dari kebahagiaan sehingga mereka mampu memasuki Mahamudra. Praktisi di kategori ketiga, yaitu mereka yang kapasitasnya tumpul, pertama-tama harus bergantung pada karmamudra, atau consort fisik, dengan tujuan untuk mendorong pengalaman kebahagiaan.”

Jadi consort fisik bukanlah suatu keharusan. Buktinya Tsongkhapa dan Gampopa nggak pernah ngelakuin karmamudra tapi yah mencapai Pencerahan....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #201 on: 12 February 2009, 01:06:06 PM »
Ujaran berasal dari siapa?
Yang saya bingung atau belum tahu, semua pengajaran ini ada kata siapa (diatas-namakan dari perkataan/ujaran pengajaran siapa)? sedangkan semua yang tercantum dari pengajaran perkataan para Buddha dan Bodhisatva yang dikenal secara umum misal Sakyamuni, Amitabha, Avalokitevara pada sumber-sumber kitab-kitab atau sutta-sutta awal/asal nyata-nyata tidak ada menceritakan pengalaman-pengalaman kejadian itu atau tekhnik-tekhnik seperti itu sedikitpun juga atau bahkan berlawanan dengan standar moral ajaran dan kesaksian tindakan mereka. Bahkan lebih dari hal yang sepele, kalau ada bisa-bisa lebih keras lagi devadatta atau guru-guru lain (termasuk guru meditasi Siddharta awal, 5 pertapa yang menjadi murid awal bahkan yang berlatih dengan cara-cara ekstrim) menyerang/memprotes guru Buddha Sakyamuni atau murid-murid yang lainnya, tapi kayaknya gak ada kisah-kisah itu?!, ujaran siapa?!



ujaran BUDDHA lho, dalam kitab kitab aliran vajrayana... sebagaimana halnya para mahayanis menyatakan kitab kitab mahayana ujaran BUDDHA, kemudian para  theravadin menyatakan kitab kitab kanon pali juga ujaran BUDDHA... Tapi kalau dilihat lihat kok pada beda beda...

kalau saya nulis buku sekarang kemudian diawalnya saya tambahkan "demikianlah yang kudengar, suatu ketika Sang Buddha bersemayam di....... " mungkin ratusan tahun kemudian tulisan saya juga menjadi ujaran Buddha   ;D
The truth, and nothing but the truth...

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #202 on: 12 February 2009, 01:10:26 PM »

Maka dari itu saya menyadari pentingnya Lamrim!

kayaknya mantap tuh Lamrim... saya lagi cari buku LIBERATION IN YOUR HAND karya Pabongka Rinpoche yang membahas tentang ajaran Lamrim... di Gramedia Medan kayaknya belum tersedia...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #203 on: 12 February 2009, 01:15:07 PM »
Ujaran berasal dari siapa?
Yang saya bingung atau belum tahu, semua pengajaran ini ada kata siapa (diatas-namakan dari perkataan/ujaran pengajaran siapa)? sedangkan semua yang tercantum dari pengajaran perkataan para Buddha dan Bodhisatva yang dikenal secara umum misal Sakyamuni, Amitabha, Avalokitevara pada sumber-sumber kitab-kitab atau sutta-sutta awal/asal nyata-nyata tidak ada menceritakan pengalaman-pengalaman kejadian itu atau tekhnik-tekhnik seperti itu sedikitpun juga atau bahkan berlawanan dengan standar moral ajaran dan kesaksian tindakan mereka. Bahkan lebih dari hal yang sepele, kalau ada bisa-bisa lebih keras lagi devadatta atau guru-guru lain (termasuk guru meditasi Siddharta awal, 5 pertapa yang menjadi murid awal bahkan yang berlatih dengan cara-cara ekstrim) menyerang/memprotes guru Buddha Sakyamuni atau murid-murid yang lainnya, tapi kayaknya gak ada kisah-kisah itu?!, ujaran siapa?!



ujaran BUDDHA lho, dalam kitab kitab aliran vajrayana... sebagaimana halnya para mahayanis menyatakan kitab kitab mahayana ujaran BUDDHA, kemudian para  theravadin menyatakan kitab kitab kanon pali juga ujaran BUDDHA... Tapi kalau dilihat lihat kok pada beda beda...

kalau saya nulis buku sekarang kemudian diawalnya saya tambahkan "demikianlah yang kudengar, suatu ketika Sang Buddha bersemayam di....... " mungkin ratusan tahun kemudian tulisan saya juga menjadi ujaran Buddha   ;D


bisa jadi... boleh dicoba tuh bro...  ;)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #204 on: 12 February 2009, 01:16:24 PM »
Ooohh begitu....

Tapi saya lebih berpegangan pada apa yang dikatakan Dalai Lama 1 dibanding Daniel Cozort:

“Para yogi yang sebenarnya muncul di dalam tubuh kekosongan Kalachakra dan Shakti ada tiga tipe: tajam, menengah, dan tumpul. Yang pertama dari ketiga ini [yaitu orang yang tajam kapasitasnya] bergantung sepenuhnya pada Mahamudra. Mereka mampu mengalami kebahagiaan [bliss] agung yang tidak berubah semata-mata melalui penyatuan dengan dirinya. Yang kedua [kapasitas menengah] pertama-tama harus bergantung pada jnanamudra untuk membangkitkan dasar dari kebahagiaan sehingga mereka mampu memasuki Mahamudra. Praktisi di kategori ketiga, yaitu mereka yang kapasitasnya tumpul, pertama-tama harus bergantung pada karmamudra, atau consort fisik, dengan tujuan untuk mendorong pengalaman kebahagiaan.”

Jadi consort fisik bukanlah suatu keharusan. Buktinya Tsongkhapa dan Gampopa nggak pernah ngelakuin karmamudra tapi yah mencapai Pencerahan....
 _/\_
The Siddha Wanderer

Jadi Tsongkhapa dan Gampopa lebih hebat dari Shakyamuni Buddha ya? Shakyamuni Buddha termasuk orang yang kapasitasnya tumpul ya  ::)
The truth, and nothing but the truth...

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #205 on: 12 February 2009, 01:29:16 PM »
Ooohh begitu....

Tapi saya lebih berpegangan pada apa yang dikatakan Dalai Lama 1 dibanding Daniel Cozort:

“Para yogi yang sebenarnya muncul di dalam tubuh kekosongan Kalachakra dan Shakti ada tiga tipe: tajam, menengah, dan tumpul. Yang pertama dari ketiga ini [yaitu orang yang tajam kapasitasnya] bergantung sepenuhnya pada Mahamudra. Mereka mampu mengalami kebahagiaan [bliss] agung yang tidak berubah semata-mata melalui penyatuan dengan dirinya. Yang kedua [kapasitas menengah] pertama-tama harus bergantung pada jnanamudra untuk membangkitkan dasar dari kebahagiaan sehingga mereka mampu memasuki Mahamudra. Praktisi di kategori ketiga, yaitu mereka yang kapasitasnya tumpul, pertama-tama harus bergantung pada karmamudra, atau consort fisik, dengan tujuan untuk mendorong pengalaman kebahagiaan.”

Jadi consort fisik bukanlah suatu keharusan. Buktinya Tsongkhapa dan Gampopa nggak pernah ngelakuin karmamudra tapi yah mencapai Pencerahan....
 _/\_
The Siddha Wanderer

Jadi Tsongkhapa dan Gampopa lebih hebat dari Shakyamuni Buddha ya? Shakyamuni Buddha termasuk orang yang kapasitasnya tumpul ya  ::)

ceritanya kan Sakyamuni melakukan "HAL" itu di alam itu... (gua gak hafal alam-nya)... beda alam dengan Jey Tsongkhapa dan Gampopa yang hidup di dunia manusia... hehehehe...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #206 on: 12 February 2009, 01:36:44 PM »
Ooohh begitu....

Tapi saya lebih berpegangan pada apa yang dikatakan Dalai Lama 1 dibanding Daniel Cozort:

“Para yogi yang sebenarnya muncul di dalam tubuh kekosongan Kalachakra dan Shakti ada tiga tipe: tajam, menengah, dan tumpul. Yang pertama dari ketiga ini [yaitu orang yang tajam kapasitasnya] bergantung sepenuhnya pada Mahamudra. Mereka mampu mengalami kebahagiaan [bliss] agung yang tidak berubah semata-mata melalui penyatuan dengan dirinya. Yang kedua [kapasitas menengah] pertama-tama harus bergantung pada jnanamudra untuk membangkitkan dasar dari kebahagiaan sehingga mereka mampu memasuki Mahamudra. Praktisi di kategori ketiga, yaitu mereka yang kapasitasnya tumpul, pertama-tama harus bergantung pada karmamudra, atau consort fisik, dengan tujuan untuk mendorong pengalaman kebahagiaan.”

Jadi consort fisik bukanlah suatu keharusan. Buktinya Tsongkhapa dan Gampopa nggak pernah ngelakuin karmamudra tapi yah mencapai Pencerahan....
 _/\_
The Siddha Wanderer

Jadi Tsongkhapa dan Gampopa lebih hebat dari Shakyamuni Buddha ya? Shakyamuni Buddha termasuk orang yang kapasitasnya tumpul ya  ::)

ceritanya kan Sakyamuni melakukan "HAL" itu di alam itu... (gua gak hafal alam-nya)... beda alam dengan Jey Tsongkhapa dan Gampopa yang hidup di dunia manusia... hehehehe...

tepatnya alam Sukhavati, apakah Shakyamuni Buddha bukan hidup di alam manusia? Pertanyaannya lebih jauh, apakah orang yang kapasitasnya tumpul seperti kita akan dibawa ke alam Sukhavati? apakah itu tempat orang yang kapasitasnya tumpul diinisiasi dengan cara demikian? katanya tanah suci para Buddha.  ???
« Last Edit: 12 February 2009, 01:40:08 PM by truth lover »
The truth, and nothing but the truth...

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #207 on: 12 February 2009, 01:44:48 PM »
kayaknya mantap tuh Lamrim... saya lagi cari buku LIBERATION IN YOUR HAND karya Pabongka Rinpoche yang membahas tentang ajaran Lamrim... di Gramedia Medan kayaknya belum tersedia...

coba hubungi KCB : www.kadamchoeling.or.id

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #208 on: 12 February 2009, 02:07:06 PM »
Quote
tepatnya alam Sukhavati, apakah Shakyamuni Buddha bukan hidup di alam manusia? Pertanyaannya lebih jauh, apakah orang yang kapasitasnya tumpul seperti kita akan dibawa ke alam Sukhavati? apakah itu tempat orang yang kapasitasnya tumpul diinisiasi dengan cara demikian? katanya tanah suci para Buddha. 


Hahaha.... ya tentu Sang Buddha tidak melakukan karmamudra saja.....

Sang Buddha ya tentu juga praktek Karmamudra, Jnanamudra dan Mahamudra, makanya bisa mengajarkan pada murid-murid-Nya.... Kalau diri sendiri belum praktek, gimana mau mengajarkan pada orang lain?

Semuanya dimanifestasikan oleh Sang Buddha Sakyamuni demi manfaat semua makhluk [ingat konsep emanasi dalam Mahayana?]

Buddha satu dengan Buddha lainnya mencapai pencerahan tidak dalam jangka waktu yang sama.... Orang mencapai tingkat Arahat bisa ada yang cepat dan ada yang lambat. Bahkan seorang murid bisa saja mencapai tingkat Arahat lebih cepat daripada gurunya.

Kenapa anda mempermasalahkan ketumpulannya?? Toh anda juga sudah tahu bahwa semua itu balik lagi ke karma.....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Mencapai pencerahan dengan sex?
« Reply #209 on: 12 February 2009, 02:13:58 PM »
kutipan truth lover :
kalau saya nulis buku sekarang kemudian diawalnya saya tambahkan "demikianlah yang kudengar, suatu ketika Sang Buddha bersemayam di....... " mungkin ratusan tahun kemudian tulisan saya juga menjadi ujaran Buddha



disitulah kalau memang benar dinyatakan, letak taruhan pertanggung-jawabannya. berani menyatakan apakah benar pernyataan dari guru Buddha atau kebijaksanaan bukan berasal dari guru Buddha, bukan mengambang.
iKuT NGeRumPI Akh..!

 

anything