//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?  (Read 30734 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #60 on: 03 February 2011, 11:28:17 PM »
Kepercayaan Relik dari berbagai agama didunia

Gigi Buddha

Menurut legenda Sri Lanka, sebuah gigi tetap utuh saat kremasi Buddha Gotama. Saat ini, relik ini dapat ditemui di Wihara Gigi di Kandy, Sri Lanka.

Salib Anggur

Legenda mengatakan bahwa St. Nino, seorang wanita dari Kapadokia (sebuah wilayah di tengah Turki), mengajar ajaran kr****n di Georgia pada abad ke-4 Masehi, dikatakan telah menerima Salib Anggur, sebuah salib dengan tangan menuju arah bawah, oleh Bunda Maria sendiri. Salib ini kemudian menjadi simbol Gereja Ortodox Georgia dan sempat menjelajahi berbagai negara sebelum akhirnya berdiam di Katedral Sioni di Tbilisi, Georgia.

Jubah Sang Perawan Suci
Spoiler: ShowHide

Meskipun Katedral Chartes di Perancis merupakan salah satu contoh arsitektur gothic yang terkenal, itu bukanlah satu-satunya alasan banyak wisatawan datang mengunjungi katedral tersebut. Katedral ini juga adalah tempat kediaman sebuah jubah yang dikenakan oleh Bunda Maria selama kelahiran Yesus Kristus. Jubah yang dinamakan Sancta Camisia, diceritakan diberikan kepada gereja tahun 876 dan disangka telah lenyap terbakar pada tahun 1194. Tiga hari kemudian keajaiban terjadi ketika jubah ini ditemukan tidak terbakar sedikit pun dalam kotak penyimpanan.

Ikat Pinggang Maria
Spoiler: ShowHide

Dikisahkan Bunda Maria memberikan ikat pinggang buatan tangannya sendiri yang terbuat dari rambut unta kepada Rasul Thomas tepat sebelum beliau menuju surga. Ikat pinggang ini ditemukan kembali di Prato, Italia pada abad ke-14 Masehi dan sebuah kapel didirikan. Sekarang, ikat pinggang yang disebut Sacra Cintola, dianggap sebagai sebuah peninggalan dari Bunda Maria dan dipamerkan sebanyak 5 kali setiap tahunnya (Natal, Paskah, 1 Mei, 15 Agustus dan pada hari ulang tahun Maria, 8 September).

Kain Kafan Turin
Spoiler: ShowHide

Entah itu benar atau tidak, kain kafan dari Turin telah diyakini oleh sebagian umat kr****n sebagai kain kafan Yesus Kristus dan telah menjadi daya tarik para umat dan wisatawan untuk mengunjungi Italia. Meskipun gambar yang tertera pada kain kafan ini menyerupai seseorang dengan luka seperti yang dialami Yesus Kristus, tes karbon yang dilakukan tahun 1988 menunjukkan bahwa kain tersebut dibuat antara tahun 1260 dan 1390, dan oleh karena itu, tidaklah mungkin digunakan untuk membungkus jenazah Yesus Kristus sebelum kebangkitannya. Meskipun demikian, kain ini tetap menjadi primadona di kalangan umat Kristiani yang sengaja datang ke sana.

Janggut Muhammad
Spoiler: ShowHide

Diyakini berasal dari janggut yang dicukur dari wajah Nabi Muhammad oleh tukang cukur favoritnya, janggut ini dapat disaksikan di Museum Istana Topkapi di Istanbul, Turki. Meskipun relik ini tidak memiliki pengesahan oleh agama Islam, tetapi pengunjung museum ini tetap banyak setiap tahunnya.

Darah San Gennaro
Spoiler: ShowHide

Setiap tahun masyarakat Naples, Italia, berkumpul untuk memperingati kematian martir seorang santo, San Gennaro, dan untuk melihat sebuah keajaiban mencairnya darah beku santo. Keajaiban ini terjadi pada tanggal 19 September dan sebanyak 18 kali lagi dalam setahun. Fenomena ini mengundang banyak ilmuwan bertanya-tanya dan meragukannya, tetapi hal tersebut tidak menghentikan perayaan ini. Banyak yang percaya bahwa keajaiban darah tersebut melindungi kota dari segala mara bahaya.

Jejak Kaki Buddha

Jejak kaki Buddha dapat ditemukan di hampir seluruh Asia Timur dan Selatan. Jejak kaki ini tentu saja bukanlah jejak kaki asli sang Buddha, melainkan replika atau representasi dari kehadiran Buddha. Biasanya dengan simbol-simbol yang menyiratkan makna tertentu seperti Dharmachakra.

Jejak Kaki Muhammad

Beberapa Muslim mempercayai bahwa dimana pun Nabi Muhammad berada, kaki kirinya membuat sebuah jejak. Jejak-jejak kaki tersebut ditemukan di berbagai situs keagamaan di seluruh Timur Tengah dan sekarang dipajang di masjid-masjid, museum-museum dan situs-situs bersejarah lainnya di wilayah ini. Salah satu jejak kaki itu berada di Museum Istana Topkapi di Istanbul, juga tempat berdiamnya janggut Muhammad.
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #61 on: 03 February 2011, 11:34:23 PM »
dgr2 katanya relik gigi sang buddha berujuran besar ya?

apakah ada kemungkinan orang2 jaman dulu bertubuh besar ya?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #62 on: 04 February 2011, 06:02:17 AM »
relik dari para santo itu umumnya berupa benda-benda yg dipakai oleh santo itu semasa hidup, dan jarang sekali para santo itu dikremasi, biasanya dikubur.

selain itu, jika ada para santo yg mencapai kesucian (dalam pengertian Buddhis, ie, sotapanna ... Arahat), tentu gelar santonya seketika dicabut dan dianggap murtad.

betul tuh

seperti dikutip bagian isi dari Ratana Sutta,
Dengan kesempurnaan pandangan benar (pandangan setingkat sotapattimagga)
Sotapanna telah mematahkan tiga belenggu yakni :
Sakkayaditthi, Vicikiccha, Silabbata-paramasa (Kelekatan keliru pada sila dan brata)
dan tidak melakukan Enam Abhitthana (Garuka kamma + satu keyakinan salah)


_/\_
« Last Edit: 04 February 2011, 06:04:47 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #63 on: 04 February 2011, 12:01:48 PM »
mang bro bisa rasain engergi ya?
sy sendiri yang pegang dan saya sendiri yang merasakan, jadi tentu saya yakin kalau relik itu bukan benda biasa
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #64 on: 04 February 2011, 12:04:53 PM »
sy sendiri yang pegang dan saya sendiri yang merasakan, jadi tentu saya yakin kalau relik itu bukan benda biasa

bro berarti bukan 'orang biasa' dong ya?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #65 on: 04 February 2011, 02:28:39 PM »
yang masih belem ketemu relik rambut sang Bodhisatva Sidartha Gautama.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #66 on: 04 February 2011, 02:28:47 PM »
sy sendiri yang pegang dan saya sendiri yang merasakan, jadi tentu saya yakin kalau relik itu bukan benda biasa
memancarkan energi gmn ya? kalau perasaan... sorry, namanya barang itu dah berkesan thd bro, relik gitu loh, makanya kerasa ada sesuatu gitu...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #67 on: 04 February 2011, 05:18:25 PM »
yang masih belem ketemu relik rambut sang Bodhisatva Sidartha Gautama.

ada di Pagoda Swedagon, Yangon, Myanmar
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #68 on: 04 February 2011, 05:20:07 PM »
bro berarti bukan 'orang biasa' dong ya?

maksud bro NPNG,  bro marcedes 'orang luar biasa' ! :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #69 on: 04 February 2011, 05:31:16 PM »
ada di Pagoda Swedagon, Yangon, Myanmar
beneran nihh?

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #70 on: 05 February 2011, 02:13:49 AM »
yang masih belem ketemu relik rambut sang Bodhisatva Sidartha Gautama.



Dua Pedagang Bersaudara, Tapussa dan Bhallika, Menerima Perlindungan Ganda

mudian dua pedagang bersaudara, Tapussa dan Bhallika, sedang melakukan perjalanan dengan lima ratus kereta dari rumah mereka di Ukkalàjanapada menuju Majjhima-Desa untuk berdagang. Saat mereka tiba di jalan besar di dekat pohon Ràjàyatana, kereta-kereta itu berhenti seolah-olah rodanya tertahan oleh lumpur walaupun tanah di jalan tersebut rata dan tidak becek. Dan ketika mereka terheran-heran, “Apa penyebabnya?” dan berdiskusi, satu dewa laki-laki yang memiliki hubungan yang erat dengan kedua pedagang bersaudara tersebut dalam kehidupan lampau menampakkan dirinya secara fisik dari atas sebuah pohon dan berkata, “Anak muda, tidak lama setelah mencapai Kebuddhaan, Buddha yang tenggelam dalam kebahagiaan Kearahattaan masih berdiam di bawah pohon Ràjàyatana saat ini tanpa makan selama empat puluh sembilan hari. Anak muda, berilah hormat kepada Buddha dengan memberikan dàna makanan. Ini akan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam waktu yang lama kepada kalian.”



Pedagang Tapussa dan Bhallika mempersembahkan Kue Nasi dan Gumpalan Madu pada Buddha
Mendengar hal ini, mereka menjadi sangat bergembira dan mempertimbangkan, “Butuh waktu lama untuk menanak nasi.” Mereka mendatangi Buddha dengan membawa kue nasi dan gumpalan makanan dari madu yang menjadi bekal mereka. Setelah mendekati Buddha, mereka dengan penuh hormat bersujud kepada-Nya, dan berdiam di tempat yang sesuai. “Yang Mulia, sudilah Yang Mulia menerima kue nasi kami dan gumpalan makanan madu. Penerimaan-Mu akan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam waktu yang lama kepada kami.”


Buddha bertanya-tanya, “Semua saudara-Ku, Buddha-Buddha masa lampau, tidak pernah menerima dàna makanan dengan tangan Mereka. Jadi, dengan apakah Aku harus menerima kue nasi dan gumpalan makanan madu yang dipersembahkan oleh kedua pedagang bersaudara ini?” (Karena mangkuk tanah yang didanakan oleh Brahmà Ghatikàra sewaktu Beliau melepaskan keduniawian telah lenyap pada hari Beliau menerima nasi susu dari Sujàtà).


Mengetahui pikiran Buddha, empat raja dewa dari empat arah, yaitu: Dhataratta, Virulhaka, Virupakkha, dan Kuvera dengan hormat menyerahkan empat mangkuk terbuat dari batu zamrud. Tetapi Buddha menolak menerima mangkuk tersebut. Sekali lagi, empat raja dewa tersebut menyerahkan empat mangkuk dari batu (alami) berwarna hijau daun. Empat mangkuk ini diterima oleh Buddha. Dan karena welas asih-Nya kepada para raja dewa tersebut, Buddha menumpuk empat mangkuk tersebut dan berkehendak, “Semoga empat mangkuk ini menjadi satu.” Segera empat mangkuk tersebut melebur menjadi satu mangkuk bersegi empat.

Kemudian Buddha menerima kue nasi dan gumpalan makanan madu dengan mangkuk dan memakannya dan memberikan khotbah yang sesuai untuk kedua pedagang bersaudara tersebut. Kemudian kedua pedagang bersaudara tersebut menyatakan berlindung kepada Buddha dan Dhamma (karena Sangha belum terbentuk pada waktu itu), dan dengan demikian menjadi siswa yang hanya mengucapkan dua kata perlindungan (Devàcika-sarana) yang ditujukan kepada Buddha dan Dhamma, dengan mengucapkan,

“Kami menyatakan berlindung, Yang Mulia, kepada Buddha dan Dhamma” (Ete mayam bhante Bhagavàntam saranam gacchàma Dhamman ca). (Kedua bersaudara ini adalah siswa pertama yang menyatakan berlindung dengan mengucapkan kedua kata ini.)


Setelah itu kedua pedagang bersaudara mengajukan permohonan dengan berkata, “Buddha Yang Mulia, berikanlah sesuatu kepada kami berkat welas asih-Mu sebagai objek pemujaan kami selamanya.” Buddha mengusap kepala-Nya dengan tangan kanan-Nya dan memberikan mereka relik dari rambut-Nya sesuai permintaan mereka. Kedua bersaudara tersebut sangat gembira menerima relik rambut Buddha, seolah-olah disiram air surga. Setelah menyelesaikan perdagangan, mereka kembali dan tiba di kota mereka Pukkharavati di distrik Ukkalà di mana mereka membangun cetiya untuk memuja relik rambut yang disimpan dalam peti emas.

Pagoda Swedagon, Yangon, Myanmar

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #71 on: 05 February 2011, 05:45:58 AM »
^^^
Pagoda ini dibangun oleh Raja Okkalapa
dan pagoda ini sudah beberapa kali mengalamai perubahan/renovasi karena bencana alam , perampokan oleh  penjajahan

semoga bermanfaat
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #72 on: 05 February 2011, 04:37:13 PM »
relik rambut yang di pagoda itu ada fotonya? seperti rambut kita bentuknya?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #73 on: 05 February 2011, 07:04:40 PM »
relik rambut yang di pagoda itu ada fotonya? seperti rambut kita bentuknya?

pernah liat rambutkan ?  ^-^
« Last Edit: 05 February 2011, 07:06:35 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Benarkah mereka yg mencapai kesucian meninggalkan relik?
« Reply #74 on: 05 February 2011, 10:14:12 PM »
pernah liat rambutkan ?  ^-^

kalau sehelai kan tipis sekali, Buddha memberinya sehelai saja? ada fotonya? asli ya?

 

anything