Master Xuyun, sesepuh Chan terkemuka di Tiongkok, yang snagat legendaris, pun juga menguasai silsilah Mahayana yang lain pernah bercakap-cakap dengan Chiang kai-shek dan Sun Yat Sen (dua"nya seorang Kristiani) tentang Yesus dan agama Kristiani.
Beliau mengatakan pada Chiang Kai Shek kurang lebih: "Ajaran Kristiani dan Tanah Murni hampir mirip, Sang Buddha lahir sebelum Yesus, tidak mungkin ajaran Tanah Murni berasal dari Kristiani. Raja Ashoka mengutus para bhiksu sampai ke Syria, Mesir dsb...Timur Tengah. Para sarjana barat menemukan sebuah buku karya Petrus (salah satu 12 rasul murid Yesus) yang berjuful Kronologis Rasul Aquarian (beda dengan Injil Aquarian), Yesus pernah belajar agama Buddha di India dan membawa kembali ajarannya. Kisha ini awalnya ada di Injil namun dihapus oleh gereja Vatikan Roma. Jika teori ini benar, maka Yesus mungkin saja mendapat pengaruh dari agama Buddha, di mana beliau mendapatkan Amitabha Sutra dan kembali ke tanah kelahirannya mendirikan agama baru."
Dalam "Kronologis Rasul aquarian" yang ditulis Rasul Petrus dikisahkan bahwa Yesus saat itu berdiam di Galilea, seorang Farisi menanyainya sipakah gurunya? Yesus berkata bahwa Sang Buddha adalah gurunya. Beliau berkata bila dia mengajarkan Buddha Dharma, orang" Yahudi itu tidak akan mengerti, sehingga ia hanya menjabarkan Dharma yang sederhana (paham Kristiani). Yesus mengatakan bahwa dia harus mengasihi Buddha, baru beliau dan Bapa (Allah) mengakuinya sebagai murid. Yesus berjanji menghantarkan mereka yang percaya pada Tanah Suci Sukhavati Amitabha Buddha.
Dengan Sun Yat Sen, Xuyun pertama ditanya oleh Dr. Sun: "Takhayulisme dari tradisi seharusnya dihapuskan, seperti kepercayaan pada penyembuhan magis menggunakan "hu", membakar dupa dan lilin sebnayak-banyaknya untuk emndapatkan apa yangdiinginkan, membakar kertas."
Xu Yun kemudian menimpali: "Itu bukanlah Buddha Dharma. Buddha Dharma tidak mengajarkan takhayulisme semacam itu. Masyarakat biasa secara membuta memuja dewa Buddha dan Bodhisattva sehingga mereka mengacaukan ajaran Buddha yang murni.
Dr. Sun berkata: "Ini sama dengan Yesus yang mengajarkan cinta kasih universal, namun para pengikutnya saling bertengkar. Saya merasa bahwa jiwa Kristiani dan buddhis sangatlah dekat, sama" mengajarkan cinta kasih universal bagi semua ornag tanpa mebdea-bedakan serta mengajarkan kerelaan. Di hatiku, aku merasa Kristianitas dan Buddhisme itu selaras. Maka saya mengkritisi para penganut Kristiani yang menyerang Buddhisme."
Xu Yun menjawab: "Ya, Buddhisme dan kristianitas itu selaras. Setelah Yesus berumur belasan tahun ia pergi ke India belajar agama Buddha. Yesus belajar bertahun-tahun di Ibndia dan kembali ke Israel untuk mewartakan karya misionaris." Murid dekat yesus yaitu Petrus menulis Kronologis Rasul Aquarian, mencatat kejadian tersebut namun skerang disembunyikan oleh Vatikan, sehingga tidak menyebar.
Dr. Sun berkata: kalau ada buku seperti ini tentu harus dipelajari! Di manakah dapat ditemukan buku ini?
Xu Yun menjawab: "Aku mendengar dari seorang asing bahwa buku ini masih secara minim dipublikasikan di perpustakaan Vatikan dan perpustakaan British."
Xu Yun suatu kali juga pernah mengatakan bahwa Kristianitas terlahir dari Amitabha Sutra. Buddha menjabarkan tentang Sukhavati. Yesus menjabarkan tentang Kerajaan Surga. Sembilan jenis kelahiran di Sukhavati dapat diperbandingkan dengan 9 kelas malaikat dalam paham Katholik. Kemudian juga menjabarkan persamaan lainnya.
Master Hsuan Hua, murid Xu Yun mengatakan bahwa: "Avalokitesvara menjelma menjadi Bunda Maria untuk secara upaya kausalya membimbing para makhluk ke alam surga [deva]." " Yesus adalah Bodhisattva bhumi ketujuh.
Sedangkan Chogyam Trungpa Rinpoche mengatakan bahwa Yesus adalah Bodhisattva bhumi keenam. Dalai Lama juga menyebut Yesus sebagai seorang Bodhisattva.
Sesso, seorang master Zen abad pertengahan di Jepang, mengatakan bahwa "Yesus adalah murid Shakyamuni Buddha", namun di akhirnya ajarannya menyimpang dari Buddha Dharma yang sebenarnya.
Kesimpulan: Mungkinkah Yesus adalah Bodhisattva dan murid Buddha, yang sedang melakukan upaya kausalya, mengajarkan paham kristiani bagi mereka yang batinnya belum matang sepenuhnya tuk menerima Buddha Dharma?
The Siddha Wanderer