//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tuhan sudah Murka  (Read 7305 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Tuhan sudah Murka
« on: 25 November 2010, 06:00:46 PM »
ada yg copy di status FB nya
buat referensi deh

Bencana datang karena TUHAN sudah tidak tahan melihat dosa manusia dan karenaTuhan mau menghukum manusia.... BULLSHIT dan NGACO... Berikut adalahpandangan Alkitab mengenai Bencana dan hubungannya dengan amarah Tuhan.Yang pasti, WRATH OF GOD IS SATISFIED.baca ini...

            Ketika bencana datang menimpa Indonesia, maka ada banyak Pendeta yang tiba-tiba dapat penglihatan bahwa waktunya sudah semakin dekat dan amarah Tuhan sudah melanda. Ini juga merupakan tanda bahwa cawan murka Allah sedang ditumpahkan dan All............ah sedang meluapkan amarahnya karena manusia yang tidak kunjung bertobat.Data mencatat ada 110 orang tewas akibat banjir bandang di Wasior (Papua), 445 orang tewas akibat tsunami di Mentawai (Sumatra Barat) dan 89 orang tewas akibat meletusnya Gunung Merapi dan korban diperkirakan akan terus bertambah.Benarkah semua ini terjadi karena Tuhan marah dan sudah tidak tahan melihat dosa manusia yang tidak kunjung bertobat?

            TUHAN TIDAK MARAH LAGI
            Saya ingin anda memperhatikan teks Yesaya 54:9-10 "Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."

            Ayat diatas merupakan nubuatan yang disampaikan oleh Tuhan akan masa depan yaitu ketika Yesus digantung diatas kayu salib (anda bisa baca di ayat sebelumnya). Ketika Yesus mati diatas kayu salib maka MURKA BAPA SUDAH DIPUASKAN.

            Mengapa murka Bapa sudah dipuaskan? Ingat, satu hal yang Bapa marah dari manusia adalah dosa. Dan dosa itu seudah ditanggung oleh Yesus diatas kayu salib dan saat itu Bapa menumpahkan amarah dan murkaNya ketika Yesus berada diatas kayu salib; itulah sebabnya Bapa sampai memalingkan wajahNya dari Yesus. Dan ketika Yesus berkata "Sudah Selesai" itu berarti semua harga dosa sudah dibayar dan AMARAH TUHAN SUDAH TERPUASKAN ketika dia melihat AnakNya sendiri diremukkan karena dosa.

            Seandainya saja saat ini Tuhan masih menghukum manusia dan masih marah dengan cara menuangkan bencana, maka pengorbanan Yesus diatas kayu salib sama sekali tidak berarti. Mengapa? Karena tidak ada gunanya Yesus mati jika Allah masih menumpahkan amarahNya. Buat apa Yesus mati kalau saja Allah masih menghukum manusia dengan cara seperti itu.

            TUHAN PERNAH MARAH?? YA, SEBELUM YESUS MATI DI KAYU SALIB
            Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. (Yesaya 54:7-8)

            Ya, Tuhan memang pernah marah. Setelah Tuhan menumpahkan Air Bah memang Tuhan berjanji tidak akan menghukum bumi lagi, tapi apakah Tuhan masih penuh amarah kepada manusia setelah Air Bah? Sekali lagi jawabannya adalah ya. Mengapa? Karena setelah itu Tuhan memberikan TAURAT. "Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran." (Roma 4:15).Melalui Taurat, Tuhan memberikan batasan mengenai apa yang salah dan apa yang benar. Siapapun yang melanggar Taurat berarti melakukan dosa, dan Tuhan sangat benci terhadap dosa, itu sebabnya manusia harus mempersembahkan darah kurban untuk mendamaikan.

            Ketika Taurat diberikan, tidak ada satu manusiapun yang dapat mentaatinya secara penuh. Artinya semua manusia jadi berdosa karena Taurat dan Tuhan benci terhadap hal itu dan sangat marah.

            ALLAH SEBENARNYA TIDAK INGIN MARAH KARENA ITU BUKAN SIFATNYA
            "Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu." (Yesaya 54:7-8)

            Jadi walaupun Bapa marah, Dia juga ingin mencari cara agar Dia tidak lagi dapat menghukum manusia akibat apa yang manusia perbuat. Dia marah, namun hanya sesaat sampai ketika Yesus mati di atas kayu salib.

            DAMAI SEJAHTERA
            Ada satu pujian yang dinaikkan oleh para Malaikat Sorga ketika Yesus lahir, yaitu ""Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14).

            Malaikat bernyanyi seperti itu karena para Malaikat tahu bahwa Yesus yang lahit itu akan membawa damai dan menyelesaikan permusuhan antara Bapa dengan manusia yang berdosa. Bukan hanya itu, para malaikat juga tahu bahwa Yesus yang lahir itu akan membawa kedamaian antara pihak sorga dan bumi dan karena para malaikat juga tahu bahwa MURKA BAPA AKAN DIPUASKAN melalui YESUS.

            PENUTUP
            Dia bukanlah tipikal pribadi yang penuh dengan amarah. Seringkali kita bernyanyi dan berkata "YESUS ITU BAIK". Tapi sering banyak orang yang percaya bahwa "Yesus itu baik kalau kita menjaga hidup dari dosa". Kalau memang seperti itu, lalu apa bedanya Yesus dengan allah di agama lainnya, karena mereka juga percaya bahwa allah mereka baik selama mereka hidup suci.

            Saya percaya Yesus itu baik sampai selama-lamanya bukan karena kita hidup benar melainkan karena dia datang untuk membawa damai. Jadi jangan punya pikiran lagi bahwa Bapa sedang marah kepadamu atau tangan Bapa sedang teracung kepada kita dan siap menumpahkan amarahNya. TIDAK. Anda tahu mengapa? Karena ketika Bapa melihat saya, maka Dia tidak melihat saya dengan segala kekurangan saya (karena saya tidak akan pernah cukup layak bagiNya) tetapi Dia melihat Yesus dan karyaNya dalam hidup saya.

            Tersenyumlah, karena Bapa tidak marah lagi. Tersenyumlah karena bukan kita lagi yang hidup, tetapi Yesus yang hidup dalam kita.
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #1 on: 25 November 2010, 07:00:42 PM »
Pertamax?!!

Thread propaganda ni..
MOD close please..:P
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline yanfei

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 430
  • Reputasi: 12
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #2 on: 25 November 2010, 11:12:08 PM »
kalo gw jadi TUHAN, ngapain gw ngorbanin anak sendiri, gw kan maha kuasa dan maha pencipta, gw bikin aja tuh manusia baik semua

tapi sudahlah, toh itukan kepercayaan mereka, biarkanlah mereka dengan kepercayaannya, kalo mereka berjodoh dengan buddha dan dhamma mereka akan berpikir kembali tentang dongeng diatas _/\_

Offline Ruenis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #3 on: 26 November 2010, 06:28:13 AM »
Berati Tuhan Bukan maha penyayang,tapi maha murka,Bukan Maha kuasa tapi Maha penonton.heheheeh,kok Tuhannya terkesan seperti penonton yang hanya bisa ngamuk
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #4 on: 26 November 2010, 09:49:05 AM »
Tuhan medho..??

Offline yanfei

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 430
  • Reputasi: 12
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #5 on: 26 November 2010, 09:36:24 PM »
Berati Tuhan Bukan maha penyayang,tapi maha murka,Bukan Maha kuasa tapi Maha penonton.heheheeh,kok Tuhannya terkesan seperti penonton yang hanya bisa ngamuk
itu tandanya Tuhan itu seperti bonek dan Jackmania =))

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #6 on: 26 November 2010, 09:59:31 PM »
lebih baik kita tidak membicarakan apa yang tidak kita lihat!

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #7 on: 26 November 2010, 11:25:18 PM »
lebih baik kita tidak membicarakan apa yang tidak kita lihat!

kelomopk batin, ie. perasaan, persepsi, pikiran, dan kesadaran juga tidak bisa kita lihat, apakah ini juga tidak boleh dibicarakan?

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #8 on: 27 November 2010, 12:32:09 AM »
tuhan ada lah saya dan saya ada lah tuhan,...
bencana datang dan pergi suka datang berganti sedih
hehehe,... ini namanya samsara
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #9 on: 27 November 2010, 10:10:43 PM »
kelomopk batin, ie. perasaan, persepsi, pikiran, dan kesadaran juga tidak bisa kita lihat, apakah ini juga tidak boleh dibicarakan?

tidak. saya tidak menyebut semua itu sebagai sesuatu yang tidak bisa dilihat. itu semua adalah dhamma. dan dhamma itu adalah "Ajaran yang bisa dilihat". apakah melihat dhamma selalu harus dengan indra mata?


tentang tuhan itu, masalahnya begini :

sebagian orang merasa dirinya "dapat melihat tuhan". Dan ia bersikukuh bahwa "tuhan itu ada", karena ia melihatnya. ia berpikir, bahwa karena ia melihatnya sendiri, maka pasti semua orang juga bisa melihat tuhan. maka ia berpikir "seharusnya semua orang percaya akan adanya tuhan".

sedangkan sebagian orang merasa "tidak pernah melihat tuhan". Dan ia bersikukuh bahwa "tuhan itu tidak ada", karena ia tidak pernah melihatnya. ia berpikir, bahwa karena dia tidak pernah melihatnya, maka pasti semua orang juga tak bisa melihat tuhan. karena itu, ia berpikir bahwa tuhan itu tak pernah ada. dan ia berpikir "seharusnya semua orang percaya akan tidak adanya tuhan".

itulah mengapa, perdebatan mengenai tuhan tidak pernah berujung. seharusnya, mereka yang merasa bisa melihat tuhan, menunggu orang lain untuk terlebih dahulu sama sperti dirinya, yakni melihat tuhan. baru bicarakan bersama soal tuhan itu. kalau orang lain lom bisa melihat tuhan, lebih baik ia diam. dan seharusnya, mereka yang merasa tidak bisa melihat tuhan, menunjukan kebenaran yang bisa dilihat dirinya dan orang lain, bukan memperdebatkan sesuatu yang hanya karena ia tidak melihatnya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #10 on: 27 November 2010, 10:19:35 PM »
tidak. saya tidak menyebut semua itu sebagai sesuatu yang tidak bisa dilihat. itu semua adalah dhamma. dan dhamma itu adalah "Ajaran yang bisa dilihat". apakah melihat dhamma selalu harus dengan indra mata?


tentang tuhan itu, masalahnya begini :

sebagian orang merasa dirinya "dapat melihat tuhan". Dan ia bersikukuh bahwa "tuhan itu ada", karena ia melihatnya. ia berpikir, bahwa karena ia melihatnya sendiri, maka pasti semua orang juga bisa melihat tuhan. maka ia berpikir "seharusnya semua orang percaya akan adanya tuhan".

sedangkan sebagian orang merasa "tidak pernah melihat tuhan". Dan ia bersikukuh bahwa "tuhan itu tidak ada", karena ia tidak pernah melihatnya. ia berpikir, bahwa karena dia tidak pernah melihatnya, maka pasti semua orang juga tak bisa melihat tuhan. karena itu, ia berpikir bahwa tuhan itu tak pernah ada. dan ia berpikir "seharusnya semua orang percaya akan tidak adanya tuhan".

itulah mengapa, perdebatan mengenai tuhan tidak pernah berujung. seharusnya, mereka yang merasa bisa melihat tuhan, menunggu orang lain untuk terlebih dahulu sama sperti dirinya, yakni melihat tuhan. baru bicarakan bersama soal tuhan itu. kalau orang lain lom bisa melihat tuhan, lebih baik ia diam. dan seharusnya, mereka yang merasa tidak bisa melihat tuhan, menunjukan kebenaran yang bisa dilihat dirinya dan orang lain, bukan memperdebatkan sesuatu yang hanya karena ia tidak melihatnya.

menurut anda kenapa Sang Buddha mengajarkan Dhamma yg sudah Beliau capai kepada orang2 yg belum melihat Dhamma? bukankah jika menuruti statement anda maka seharusnya Sang Buddha menunggu agar orang2 juga sudah melihat Dhamma baru membicarakan Dhamma kepada mereka?

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #11 on: 27 November 2010, 10:44:59 PM »
menurut anda kenapa Sang Buddha mengajarkan Dhamma yg sudah Beliau capai kepada orang2 yg belum melihat Dhamma? bukankah jika menuruti statement anda maka seharusnya Sang Buddha menunggu agar orang2 juga sudah melihat Dhamma baru membicarakan Dhamma kepada mereka?

beliau memulainya dari apa yang bisa dilihat oleh "orang-orang".  dengan cara itu beliau "ber-ehipasiko". oleh karena itu, beliau sendiri berpesan agar dhamma disampaikan secara "Bertahap".

ada orang yang cenderung berdebat, gemar berbantah-batahan, sombong dan gemar mengejek orang lain. kepada orang ini, tidak layak menyampaikan "ajaran yang tidak bisa dilihatnya", karena hanya akan menimbulkan perdebatan yang tidak berujung.  bila membicarakan apa yang bisa dia lihat, maka ia tidak bisa membantahnya lagi.

ada orang yang cenderung menghindari masalah, tidak ingin berkonflik, tak ingin disalahkan, menghindari perdebatan, maka orang ini tak peduli dengan ajaran-ajaran yang ia tak bisa melihatnya sendiri. tapi  ia tidak suka menentang. oleh karna, ajaran apapun yang disampaikan kepadanya, selama ia tidak  melihatnya sendiri, ia hanya akan mendengar, tapi ia melihatnya sebagai "omong ksong"

ada orang yang cenderung fanatik. apapun yang dikatakan orang kepercayaannya, ia segera meyakininya. ia akan berbuat seolah "melihat" padahal ia "tidak melihat". ia akan berbuat seolah mengerti. padahal ia "tidak mengerti".

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #12 on: 27 November 2010, 10:48:05 PM »
beliau memulainya dari apa yang bisa dilihat oleh "orang-orang".  dengan cara itu beliau "ber-ehipasiko". oleh karena itu, beliau sendiri berpesan agar dhamma disampaikan secara "Bertahap".

ada orang yang cenderung berdebat, gemar berbantah-batahan, sombong dan gemar mengejek orang lain. kepada orang ini, tidak layak menyampaikan "ajaran yang tidak bisa dilihatnya", karena hanya akan menimbulkan perdebatan yang tidak berujung.  bila membicarakan apa yang bisa dia lihat, maka ia tidak bisa membantahnya lagi.

ada orang yang cenderung menghindari masalah, tidak ingin berkonflik, tak ingin disalahkan, menghindari perdebatan, maka orang ini tak peduli dengan ajaran-ajaran yang ia tak bisa melihatnya sendiri. tapi  ia tidak suka menentang. oleh karna, ajaran apapun yang disampaikan kepadanya, selama ia tidak  melihatnya sendiri, ia hanya akan mendengar, tapi ia melihatnya sebagai "omong ksong"

ada orang yang cenderung fanatik. apapun yang dikatakan orang kepercayaannya, ia segera meyakininya. ia akan berbuat seolah "melihat" padahal ia "tidak melihat". ia akan berbuat seolah mengerti. padahal ia "tidak mengerti".

bagaimana pendapat anda tentang Saccaka Sutta yg meceritakan bagaimana Sang Buddha berdebat dengan Saccaka si ahli debat, dan beberapa sutta yg lain dengan kisah serupa yg berakhir dengan si lawan debat menjadi pengikut Sang Buddha.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #13 on: 27 November 2010, 11:03:09 PM »
saya tidak terlalu ingat kisah saccaka tersebut. tetapi setau saya, sang Buddha tidak hanya berdebat dengan kata-kata, melainkan disertai dengan kekuatan batin yang beliau miliki. dengan kekuatan batin yang dimiliki sang Buddha, maka sang Buddha mampu membantu lawan debatnya "untuk melihat". sang Buddha mempelajari hal-hal yang nyata dari dalam dirinya dan juga dari alam semesta. lalu mengajak orang lain untuk sama melihatnya. sang Buddha sibuk mengajarkan dhamma, bukan sibuk menyangkal ajaran agama orang lain. sang Buddha menunjukan tiadanya atta kepada para pengikutnya, bukan sibuk menyangkal keberadaan atta kepada orang-orang yang meyakini keberadaannya.
« Last Edit: 27 November 2010, 11:04:44 PM by Satria »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tuhan sudah Murka
« Reply #14 on: 27 November 2010, 11:08:20 PM »
saya tidak terlalu ingat kisah saccaka tersebut. tetapi setau saya, sang Buddha tidak hanya berdebat dengan kata-kata, melainkan disertai dengan kekuatan batin yang beliau miliki. dengan kekuatan batin yang dimiliki sang Buddha, maka sang Buddha mampu membantu lawan debatnya "untuk melihat". sang Buddha mempelajari hal-hal yang nyata dari dalam dirinya dan juga dari alam semesta. lalu mengajak orang lain untuk sama melihatnya. sang Buddha sibuk mengajarkan dhamma, bukan sibuk menyangkal ajaran agama orang lain. sang Buddha menunjukan tiadanya atta kepada para pengikutnya, bukan sibuk menyangkal keberadaan atta kepada orang-orang yang meyakini keberadaannya.

beberapa kali tercatat dalam Sutta bahwa Sang Buddha perlu mengerahkan kesaktiannya, misalnya dalam Ambattha Sutta. tapi saya tidak membaca adanya pengerahan kesaktian tercatat dalam kasus Saccaka.

Untuk menyegarkan ingatan anda tentang kisah ini, silahkan baca sutta lengkapnya dalam Majjhima Nikaya 35 dan 36, ada dalam board Dhammacitta Press thread Majjhima Nikaya