(a) Empat kecakapan si pembaca
1. Si pembaca harus memiliki kemampuan membaca kalimat-kalimat dan kata-kata dalam bahasa Pali dengan ucapan, artikulasi dan aksen yang tepat.
2. Ia harus memahami benar kalimat-kalimat Pali yang ia bacakan.
3. Si pembaca harus membacakan Paritta tanpa mengharapkan imbalan atau hadiah.
4. Paritta harus dibacakan sengan hati yang penuh cinta kasih dan belas kasihan.
Paritta hendaknya dibacakan hanya dalam kondisi ini agar efektif dalam menghindari dan menghalau bahaya yang akan terjadi bagi si pendengar. Jika kondisi ini tidak terpenuhi oleh si pembaca, tidak ada manfaat yang akan diperoleh dari pembacaan Paritta.
Kondisi dalam membacakan dan mendengarkan Paritta dijelaskan dalam komentar Digha Nikaya. Si pembaca harus mempelajari dan meneliti kata-kata dan kalimat-kalimat secara sistematis, serta harus memperhatikan dan memahami istilah-istilah Pali. Jika tidak benar-benar mempelajari ucapan dan makna dari kata-kata Pali, kecil kemungkinan untuk memperoleh manfaat yang diinginkan. Hanya pembacaan oleh mereka yang telah mempelajari dengan sungguh-sungguh cara membaca Paritta ini yang akan menghasilkan manfaat yang besar. Pembacaan Paritta oleh mereka yang mengharapkan imbalan atau hadiah tidak akan menghasilkan manfaat apapun. Pembacaan Paritta oleh mereka yang memiliki hati yang penuh cinta kasih dan belas kasihan dan dengan kecenderungan yang mengarah kepada membebasan dari lingkaran penderitaan akan sangat bermanfaat.
[N.B: Oleh karena itu, siapapun yang membacakan Paritta, terlebih dahulu harus mempelajari bahasa Pali beserta komentar-komentarnya di bawah bimbingan seorang guru yang baik, juga diharapkan lebih memperhatikan cara pengucapan, aksen dan penggalan. Setiap penghilangan kata, atau kalimat dari kitab Pali akan menyebabkan pembacaan itu menjadi tidak berguna. Pembacaan yang benar dengan pemahaman penuh atas maknanya merupakan kekuatan dari Paritta yang akan membawa manfaat yang diharapkan.
Kesalahan dalam cara membacakan, kesalahan dalam pengucapan dan salah memahami makna sebenarnya, apalagi ditambah dengan keinginan untuk memperoleh imbalan, akan mengurangi kekuatan Paritta dan tidak akan memperoleh manfaat yang diinginkan.
Oleh karena itu, harus ditekankan, mengenai pentingnya membaca Paritta sesuai kondisi yang telah digariskan, dengan hati penuh cinta kasih dan belas kasihan serta bertekad untuk terbebas dari Samsara dan tidak mengharapkan imbalan.]
(b) Empat kecakapan si pendengar
1. Si pendengar harus terbebas dari kesalahan atas lima pelanggaran besar yang akibatnya akan segera berbuah yaitu, (a) membunuh ayah, (b) membunuh ibu (c) membunuh seorang Arahat (d) melukai seorang Buddha, (e) memecah-belah kesatuan para siswa Sang Buddha.
2. Si pendengar harus bebas dari pandangan salah (Niyata-micchÈditthi).
3. Si pendengar harus memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan mengenai kemanjuran dan manfaat dari Paritta.
4. Si pendengar haus mendengarkan pembacaan Paritta dengan tekun, penuh perhatian dan penuh hormat.