//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis  (Read 24448 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« on: 10 January 2008, 11:00:00 AM »
pagi menjelang siang all :)
saya mau tanya kalau bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis gimana
bisnis disini dalam kata arti beternak sarang walet ;D

thanks all ;D

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #1 on: 10 January 2008, 11:05:55 AM »
Soal bisnis walet ya..
Saya pikir itu ada potensi melakukan pelanggaran sila 1.

AFAIK, walet itu merupakan hewan yang lemah dan gampang bunuh diri.
Walet memiliki kebiasaan mudah stress kalau sedang terluka perasaannya.
Terluka perasaannya bisa diakibatkan karena hilangnya telur yang dikeluarkannya.

Jadi misalnya ketika kita beternak burung walet dan mengambil sarangnya.
Ternyata di dalam sarangnya itu ada telurnya. Maka bila si walet tahu telurnya sudah tidak ada. Maka dia akan stress dan melakukan aksi harakiri (bunuh diri).

Jadi gimana ya.. menurut saya, sebaiknya kalau bisa dihindari.
CMIIW

 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline huihui

  • Sebelumnya parahita
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.273
  • Reputasi: 109
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #2 on: 10 January 2008, 11:43:42 AM »
 _/\_
 
kl menurut hui, kl bisa jangan melibatkan setiap makhluk hidup apapun untuk dijadikan bisnis, karena kita nggak pernah tahu siapa dan  apa hubungan mahkluk itu dikehidupan yang lampau dengan kita.

bisa saja di kehidupan kita yang lampau  si walet itu adalah orang tua kita, kita kan nggak tahu dan bisa jadi karena masih ada ikatan jodoh/karma/kondisi yang membuat kita ketemu lagi dengan si walet itu. tapi sekarang kita malah menghancurkan sarang burung walet nya yang merupakan tempat tinggalnya (rumahnya) bersama telur2nya. padahal untuk membuat sarang pasti si walet penuh dengan kerja keras dan capek banget deh, apa kita tega??  :(

emang sih kl dilihat dari sisi perkembangan bisnis nya sangat menggiurkan, tapi kl dilihat dari sisi buddhis itu sama saja dengan menyakiti/membuat mahkluk lain jadi sedih..


 _/\_

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #3 on: 10 January 2008, 12:16:46 PM »
burung ini buat sendiri loh sarangnya
tampa di undang awal nya ;D ;D ;D
karna banyak lama lama
dibangun deh rumahnya lagi untuk tuh sarang
ada sekitar 6 pintu
nah kalau ini di kondisi kan kehadirannya

dan menurut cerita
uangnya enak hehheh jujur aja deh
1kg bisa puluhan juta
dan 1 bln bisa puluhan kg

gimana nih :( :( :(
uang.... lagi lagi uang..... nyanyi "mode on"
ada yang bilang tampa uang engak isa hidup hhehehe
sampe sampe tiap hari kerja cari sekarung berlian ;D ;D   

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #4 on: 10 January 2008, 12:37:40 PM »
pagi menjelang siang all :)
saya mau tanya kalau bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis gimana
bisnis disini dalam kata arti beternak sarang walet ;D

thanks all ;D

 :-? :-? pernah di tanyakan dimilis sp, coba u buka2 arsipnya deh.. :-?
seinget ai.. ada yg ngomong gini:
brg walet kalo bikin sarang gak 1 atau 2, melainkan agak banyak.. susah payah dari ludahnya sendiri , kalo diambilin terus yah.. dia buat terus.. sampe berdarah.. ludahnya.. TEGA KAH ANDA??

biasanya sarang burung walet itu tidak di gunakan semua, atau jika sudah di gunakan maka akan ditinggalkan dan buat yg baru...
nah kalo sudah begitu kan bisa diambil.. namun mungkin memang jgk waktunya.. tidak seperti pengusaha2 kejam yg doyan duit...
« Last Edit: 10 January 2008, 12:44:18 PM by andry »
Samma Vayama

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #5 on: 10 January 2008, 01:04:46 PM »
Quote
dan menurut cerita
uangnya enak hehheh jujur aja deh
1kg bisa puluhan juta
dan 1 bln bisa puluhan kg
tergantung kualitas, 10jt ~ 20jt

Quote
atau jika sudah di gunakan maka akan ditinggalkan dan buat yg baru...
nah kalo sudah begitu kan bisa diambil..
setahu saya, sarang yg berkualitas itu diambil sebelum burung tsb bertelur, jadi masih bersih. kalau mau tunggu sampe anak burung dewasa & pergi, biasanya sarang udah penuh kotoran. (ada teman saya bilang harganya sih masih 10jt/kg) sarang ini kalau tidak diambil malah akan menyebabkan ruang tsb banyak penyakit.
jadi menurut saya, apakah bisnis ini baik atau buruk, tergantung pelakunya sendiri.

ada jg metoda yg mengganti sarang asli dg kertas/plastik... saya tidak tau efeknya bagi burung2 walet tsb. mungkin in bisa jadi solusi bagi yg serakah ingin mengambil sarang burung selagi bersih ya... ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #6 on: 10 January 2008, 01:43:41 PM »
kalo susu perahan, melanggar sila ngak ya? ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Femmy

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 6
  • Gender: Female
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #7 on: 10 January 2008, 02:59:49 PM »
iya nih saya jg ngalamin dilema soal bisnis sarang walet
ceritanya gini papa saya ada bikin satu rumah (dan rumah ini kelak untuk saya) buat sarang walet, hasilx sih blum tll bnyk & tiap kali panen tuh hasilx saya yg dikasih tp saya jg bagi2in buat sodara2 saya. Sebenarx sih saya nggak setuju bisnis spt itu krn bisa melanggar sila 1 & 2, tapi papa saya nggak bisa dibantah.
saya kasian sama walet2 itu yg kalo bikin sarangx sampe berdarah2  :'( blum lg kadang2 ada telur yg mati krn dimakan hama dll...tapi yah saya nggak bisa berbuat banyak untuk mencegah semua itu, yg bisa saya lakukan untuk sedikit meringankan karma buruk yg akan diterima kelak yaitu tdk tll ngurusin, mewanti2 org yg akan panen untuk tidak mengambil sarang yg msh dipakai/yg ada anak & blum bisa terbang, tidak tll sering panen biarpun sehrsx udah saatx dipanen,hasilx saya sisihkan untuk beramal misx fang shen, bagi beras buat fakir miskin, dana buat vihara, traktir tmn2 & sodara2 ;D, dll...
ada jg sih teman pernah bilang kan bgs jg bisnis gt karna kita jg melakukan perbuatan baik dgn memberikan tempat tinggal buat tuh burung2 :-? tp IMO tetap aja lbh banyak jelekx.
dan saya sadar biarpun udah banyak amal yg diperbuat toh tetap aja akan ada karma buruk yg akan diterima sehubungan dgn bisnis itu...
saya setuju dgn pendapat sis huihui kl bisa jgn melibatkan makhluk apapun untuk dijadikan bisnis, jd saya saranin aja buat teman2 kalo bisa hindari aja bisnis gituan...jgn tergiur oleh duitx yg memang lumayanlah buat sesuap berlian  :)) "nikmat membawa sengsara"
Jangan karena marah dan benci mengharap yang lain celaka >:D

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #8 on: 10 January 2008, 04:31:26 PM »
IMO,
kalau melakukan bisnis walet hanya dengan mengambil sarang yg telah ditinggalkan saja, maka itu karma baik. karena 1)sudah memberikan tempat tinggal 2)membersihkan sisa kotoran mereka & memberikan tempat bagi kehidupan keluarga yg lain

jadi tergantung pribadi pelaku bisnis itu sendiri... mau untung besar atau mau membantu kehidupan burung2 tsb.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #9 on: 10 January 2008, 04:45:53 PM »
hm... benar juga kata bro tesla. Semua tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri.
Jika pelaku bisnis melakukan cara seperti kata bro tesla, maka mungkin akan melindungi burung itu sendiri dari kotoran yang bisa menimbulkan penyakit, menguntungkan pelaku bisnis/ pemilik t4, dan masyarakat yang tetap dapat menkonsumsi sup sarang burung.

 [at] bond : sy pernah dengar bahwa kalau sapi tidak di perah susunya dalam beberapa hari bisa sakit ( CMIIW), jadi memerah susu sapi sesuai dengan kondisi sapi mungkin masih bisa di toleransi ;D.
Selain sapi sehat, pemilik sapi untung dan masyarakat juga bisa mengkonsumsi susu untuk kesehatan.

 _/\_





Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #10 on: 10 January 2008, 04:56:15 PM »
hm... benar juga kata bro tesla. Semua tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri.
Jika pelaku bisnis melakukan cara seperti kata bro tesla, maka mungkin akan melindungi burung itu sendiri dari kotoran yang bisa menimbulkan penyakit, menguntungkan pelaku bisnis/ pemilik t4, dan masyarakat yang tetap dapat menkonsumsi sup sarang burung.

 [at] bond : sy pernah dengar bahwa kalau sapi tidak di perah susunya dalam beberapa hari bisa sakit ( CMIIW), jadi memerah susu sapi sesuai dengan kondisi sapi mungkin masih bisa di toleransi ;D.
Selain sapi sehat, pemilik sapi untung dan masyarakat juga bisa mengkonsumsi susu untuk kesehatan.

 _/\_

Yang saya tahu, masalahnya untuk membersihkan sarang burung yang kotor itu sangat susah dan dilakukan secara manual. Akibatnya hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja dan meningginya HPP. Efeknya ya mungkin harga sup sarang burung menjadi lebih mahal.. Ya semuanya serba dilemma.

Soal sapi, saya pernah dengar dari Manager QC sini yang kebetulan punya pengalaman kerja di Greenfield (produksi susu Real Good), benar yang dikatakan bro felix. Pada saat2 tertentu jika stok susu di sapi tersebut penuh maka hal itu justru menyakiti si sapi itu. Makanya sapi ketika akan diperah sapinya sangat senang :) Manager saya ini juga cerita, kadang manusia ini lucu juga, disuruh antri saja susah, padahal sapi2 yang mau diperah susunya bisa antri dengan tertib menunggu giliran diperah dengan mesin.
 
« Last Edit: 10 January 2008, 04:58:26 PM by FoxRockman »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #11 on: 10 January 2008, 05:08:20 PM »
Quote
Yang saya tahu, masalahnya untuk membersihkan sarang burung yang kotor itu sangat susah dan dilakukan secara manual. Akibatnya hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja dan meningginya HPP. Efeknya ya mungkin harga sup sarang burung menjadi lebih mahal.. Ya semuanya serba dilemma.
ironisnya sarang burung yg kotor harganya lebih rendah & bakal banyak bagian yg terbuang :P
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #12 on: 10 January 2008, 10:38:16 PM »
kalo susu perahan, melanggar sila ngak ya? ;D
yah sama seperti bro felix.. dari milis tetangga juga.. kalo gak diambil beberapa hari akan terasa sakit bagi sang sapi, asalkan kalo udah tua yah di pensiunkan .. jgn di potong.. biarkan dia mengalami masa tua yg indah

gimana kalo dgn mengambil telor langgar sila 2 gak yah??
kan qt gak ngomong ama si ayam, yam gue minta telor elo yah..
petok..petok.. iye boleh kata si ayamm
Samma Vayama

Offline Kembara

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 426
  • Reputasi: 13
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #13 on: 10 January 2008, 10:57:48 PM »
kalo susu perahan, melanggar sila ngak ya? ;D
yah sama seperti bro felix.. dari milis tetangga juga.. kalo gak diambil beberapa hari akan terasa sakit bagi sang sapi, asalkan kalo udah tua yah di pensiunkan .. jgn di potong.. biarkan dia mengalami masa tua yg indah

gimana kalo dgn mengambil telor langgar sila 2 gak yah??
kan qt gak ngomong ama si ayam, yam gue minta telor elo yah..
petok..petok.. iye boleh kata si ayamm

Hahaha...Andry emang ayam ??? :))

Iya sih, sependapat dengan Hui Hui dan Femmy, idealnya sih kalo bisa, hindari cari nafkah dari yang ada kaitannya dengan makhluk lain.

Tapi sekali lagi, semuanya kembali ke individu masing2, ada yang bisa punya pilihan tapi tidak mau memilih yang terbaik, tapi banyak juga orang yang tidak ada pilihan, jadinya ya terpaksa.

Kalau yang sudah terpaksa, mudah2an bisa imbangi dengan banyak berbuat kebajikan aja deh, bukan untuk excused melainkan untuk mengurangi karma buruk (IMO).

SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


Offline mushroom_kick

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.302
  • Reputasi: 92
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #14 on: 10 January 2008, 11:18:29 PM »
IMO bukan bisnis yank baik kasian walet na, begitu juga bisnis madu kasian lebah na, sama2 merusak rumah makhluk lain!! ;D. Ingat hukum karma.
 >:D
 _/\_
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #15 on: 11 January 2008, 08:08:57 AM »
OOT dikit dari topik burung walet :
Hm.. menurut kalian bagaimana sebaiknya jalan tengahnya ?

Kalau tidak ada hewan yang di potong, kita juga tidak dapat mengkonsumsi daging.
Apa sebaiknya kita semua vegetarian saja, supaya para pebisnis2 itu tidak lagi menggunakan hewan sebagai lahan untuk meraup keuntungan ?

Coba untuk tidak melihat di satu sisi, hewan itu saja. Perhatikan juga peternak hewan yang membiayai keluarganya ( istri, anak ) dan juga masyarakat yang mengkonsumsi bisa bertahan hidup.

Masing2 perbuatan ada karmanya ...

 _/\_



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #16 on: 11 January 2008, 08:26:57 AM »
OOT dikit dari topik burung walet :
Hm.. menurut kalian bagaimana sebaiknya jalan tengahnya ?

Kalau tidak ada hewan yang di potong, kita juga tidak dapat mengkonsumsi daging.
Apa sebaiknya kita semua vegetarian saja, supaya para pebisnis2 itu tidak lagi menggunakan hewan sebagai lahan untuk meraup keuntungan ?

Coba untuk tidak melihat di satu sisi, hewan itu saja. Perhatikan juga peternak hewan yang membiayai keluarganya ( istri, anak ) dan juga masyarakat yang mengkonsumsi bisa bertahan hidup.

Masing2 perbuatan ada karmanya ...

 _/\_

IMO, yang bro Felix katakan menciptakan dunia vegetaris itu idealis, sedangkan realistis nya berbeda.
Pembunuhan terhadap hewan terjadi juga diakibatkan pemahaman / doktrin yang terprogram di masing2 individu.

Sebagai contoh, di agama lain, membunuh hewan untuk dimakan itu tidak masalah. CMIIW ada sabda Tuhan di agama tetangga, bahwa Adam boleh menguasai dan menggunakan isi bumi termasuk hewan dan tumbuhan. Dan bahkan persembahan kepada Tuhan itu sendiri juga berupa daging.
 
Jadi di sini kita bisa lihat bahwa adanya doktrin2 yang menjadi kebiasaan ini yang sulit dihilangkan. Anggaplah semua Buddhist bervegetarian. Pembunuhan juga tetap terjadi karena yang mengkonsumsi daging di luar buddhist masih banyak.

Jalan tengah nya ? Serba susah juga, yang hanya bisa dilakukan hanyalah sekedar mengurangi jumlah pembunuhan. Misal makan secukupnya saja dan tidak berlebihan.
Bagi peternak hewan, mungkin yang mau berusaha, bisa mencari pekerjaan sampingan secara bertahap meninggalkan pekerjaan yang membunuh hewan ini.
Semua ada prosesnya dan dilakukan secara bertahap.


Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #17 on: 11 January 2008, 08:43:57 AM »
Seperti ceramah bhante yg pernah sy dengar, bahwa beliau sewaktu belum menjadi bikkhu suka makan di restoran yang menyediakan daging yang lezat, namun suatu hari beliau prihatin melihat hewan2 yang di bunuh untuk di santap. Dan beliau memutuskan tidak mengkonsumsi daging lagi.
Setelah lewat 1 tahun, ternyata restoran yang dulu sering di kunjungi beliau sudah membuka cabang lagi.

Inti dari cerita beliau, dengan memilih vegetarian belum menjamin akan berkurang 
penjualan daging di masyarakat. karena tiap detik lahir bayi yang akan belajar untuk menyantap daging.

 _/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Ginny

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 485
  • Reputasi: 10
  • Gender: Female
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #18 on: 11 January 2008, 08:50:09 AM »
Ginny sepaham ama ci hui2, femmy ama papa kembara.
kalo emang sekarung berliannya bisa di cari dari alternatif lain tanpa berhubungan dengan makluk hidup lebih baik tapi kalo ada pilihan
tapi kalo gak ada pilihan kita coba jalankan bisnis tuh dengan bijaksana saja.

:'( :'( :'( banyak sekali bisnis walet di luar kota medan.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: bisnis sarang burung walet dipandang dari sudut buddhis
« Reply #19 on: 11 January 2008, 10:43:04 AM »
semoga Koan ini cocok utk menjelaskan sebuah tidakan di luar apakah bisa dinilai baik ataupun buruk:

Cerita Zen -10 : Belajar Zen
-------------------------------------

Di sebuah monastery Zen terdapat seorang master Zen dan seorang muridnya.
Untuk mengajarkan kesunyataan, maka di depan murid, sang Guru mengangkat patung Buddha dari keramik dan kemudian menjatuhkannya hingga pecah.
Murid terbengong sejenak dan kemudian merasa tercerahkan.
Setelah peristiwa itu, si murid mohon diri untuk turun gunung.  Sang Guru sedih dan hendak menahannya, tapi si murid bersikeras. Tak lama kemudian, sang guru meninggal dan ada peristiwa2 yang menunjukkan bahwa beliau telah menjadi Bodhisattva.

Si murid mengajarkan hal itu kepada masyarakat desa di kaki gunung. Setiap ia menemukan pemilik rumah memiliki patung Buddha ia selalu membanting dan memecahkannya. Demikianlah seterusnya, penduduk2 desa itu mengajar ke desa-desa lain dimana orang2 semuanya mulai membanting dan memecahkan patung Buddha. Mereka berkata : patung is patung, buang ketahayulan!

Sampai suatu ketika terjadi gempa bumi dahsyat dan semua dari mereka mati. Ternyata si murid dan mereka semua terlahir di neraka.

Koan : Perbuatan yang sama, tapi terlahir di tempat yang berbeda. Mengapa???


_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~