//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 588468 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1350 on: 05 April 2013, 02:31:32 PM »
Bisa dituliskan di sini apa yang anda anggap bermanfaat tu apa saja?
Gw bertanya bukan untuk menjebak lho.  :)
Ajaran Buddha yang seperti 3 Corak Kehidupan. Karena saat saya mencoba menyadari bahwa segala sesuatu yg berkondisi adalah tidak kekal dan seterusnya, usaha seperti ini menenangkan pikiran saya, mengikis setidaknya sedikit dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan saya. Di sini saya tidak bertujuan untuk menciptakan aliran, saya menjalankan ajaran ini karena bermanfaat untuk diri saya. Mohon dimengerti.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1351 on: 05 April 2013, 02:36:39 PM »
Xuan Tsang dan Fa Xien, lebih duluan atau belakangan dibandingkan dengan dokumentasi konsili ke-4 ?
Mereka lebih belakangan dibandingkan dengan konsili 4. Bedanya, dokumentasi konsili 4 yang di Srilanka, hanya membahas dari satu sisi, sedangkan Xuan Tsang dan Fa Xien mengumpulkan catatan tentang perkembangan Buddhisme di India secara keseluruhan.


Konsili ke 2 membahas tentang pelanggaran vinaya oleh sekelompok bhikkhu, yg diduga menjadi pemicu terjadinya perpecahana theravada vs mahayana, tetapi ternyata perpecahan itu terjadi tidak sesederhana itu, menurut wiki perpecahan dimulai dari konsili 3 http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist_councils.
lengkapnya mari kita tunggu pembabaran dari Yang Mulia kutu
Balik lagi ke reply# 1291 saya sebelumnya, perihal "Mahayana" itu muncul masih jauh setelah perpecahan, tidak ada hubungannya dengan perpecahan awal.

Untuk yang konsili ke 2, justru dalam konsili itu dicapai kesepakatan bahwa sekelompok bhikkhu itu melanggar vinaya. Jadi tidak ada perpecahan apapun di sini, dan semua pihak mengakui vinaya yang sama.
Perpecahan awal ini diduga terjadi setelah konsili ke 2 dan sebelum konsili ke 3, pemicunya adalah:
-menurut Sthaviravada: Mahasanghika mo sunat vinaya
-menurut Mahasanghika: Sthaviravada mo tambah vinaya

Masa ini juga sama sekali belum ada "Mahayana".

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1352 on: 05 April 2013, 05:11:29 PM »
Mereka lebih belakangan dibandingkan dengan konsili 4. Bedanya, dokumentasi konsili 4 yang di Srilanka, hanya membahas dari satu sisi, sedangkan Xuan Tsang dan Fa Xien mengumpulkan catatan tentang perkembangan Buddhisme di India secara keseluruhan.

Balik lagi ke reply# 1291 saya sebelumnya, perihal "Mahayana" itu muncul masih jauh setelah perpecahan, tidak ada hubungannya dengan perpecahan awal.

Untuk yang konsili ke 2, justru dalam konsili itu dicapai kesepakatan bahwa sekelompok bhikkhu itu melanggar vinaya. Jadi tidak ada perpecahan apapun di sini, dan semua pihak mengakui vinaya yang sama.
Perpecahan awal ini diduga terjadi setelah konsili ke 2 dan sebelum konsili ke 3, pemicunya adalah:
-menurut Sthaviravada: Mahasanghika mo sunat vinaya
-menurut Mahasanghika: Sthaviravada mo tambah vinaya

Masa ini juga sama sekali belum ada "Mahayana".

kalau soal kitab yang diambil dari alam "NAGA" ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1353 on: 05 April 2013, 05:18:26 PM »
Sebenarnya Konsili III di bawah Moggalliputtatissa hanya dikisahkan dlm tradisi Theravada dan Dharnaguptaka, hanya Konsili I dan II yg dikisahkan dalam Vinaya semua aliran...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1354 on: 05 April 2013, 05:25:37 PM »
kalau soal kitab yang diambil dari alam "NAGA" ?
Yah mirip2 dengan legenda Sang Buddha membabarkan abhidhamma di tavatimsa
There is no place like 127.0.0.1

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1355 on: 05 April 2013, 06:00:07 PM »
Yah mirip2 dengan legenda Sang Buddha membabarkan abhidhamma di tavatimsa

dan catatan tentang vassa ke-7 memang tidak ada di sutta-vinaya ?

dan Berarti Bhikkhu2 di Konsili ke-4 dengan sangat berani menyisip-kan "kisah fiktif" ke dalam tiga keranjang pitaka... Kalau begitu, jika Abhidhamma di-ragu-kan, maka seharus-nya semua kitab yang dihasilkan di konsili ke-4 juga harus di-ragu-kan... BUKAN-KAH DEMIKIAN LOGIKA-nya ?

« Last Edit: 05 April 2013, 06:02:54 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1356 on: 05 April 2013, 07:35:48 PM »
dan catatan tentang vassa ke-7 memang tidak ada di sutta-vinaya ?

dan Berarti Bhikkhu2 di Konsili ke-4 dengan sangat berani menyisip-kan "kisah fiktif" ke dalam tiga keranjang pitaka... Kalau begitu, jika Abhidhamma di-ragu-kan, maka seharus-nya semua kitab yang dihasilkan di konsili ke-4 juga harus di-ragu-kan... BUKAN-KAH DEMIKIAN LOGIKA-nya ?



"kisah fiktif" itu juga tidak ada dalam Abhidhamma Pitaka.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1357 on: 05 April 2013, 09:35:35 PM »
wah, baru gak dibuka sehari topiknya dah berkembang banyak... ikutan nonton aja deh.

mau mengomentari soal "sangat berani menyisipkan kisah fiktif"...

blom tentu juga maksud awalnya seperti itu. mungkin awalnya udah menjadi pengetahuan umum abhidhamma itu karangan belakangan. trus murid2nya yang gak mengikuti cerita dari awal menganggap itu langsung dari Buddha. trus cucu muridnya menganggap perlu dibikin cerita panjang mengenai latar belakang Buddha membabarkan abhidhamma di tavatimsa. penerusan informasi dari generasi ke generasi bisa melahirkan distorsi dan pergeseran informasinya mulai dari kecil sampai menjadi segede gajah...

sutta2 yang dari empat nikaya nilai keotentikannya tentu tinggi ketimbang yg lainnya (apalagi abhidhamma) karena kitab2 yang pakai oleh banyak sekte2 awal itu memuat sutta2 yang sama isi dan esensinya.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1358 on: 06 April 2013, 08:29:00 AM »
dan catatan tentang vassa ke-7 memang tidak ada di sutta-vinaya ?

dan Berarti Bhikkhu2 di Konsili ke-4 dengan sangat berani menyisip-kan "kisah fiktif" ke dalam tiga keranjang pitaka... Kalau begitu, jika Abhidhamma di-ragu-kan, maka seharus-nya semua kitab yang dihasilkan di konsili ke-4 juga harus di-ragu-kan... BUKAN-KAH DEMIKIAN LOGIKA-nya ?


AFAIK sih nda ada. itu hanya kisah2 legenda yg sudah mixed up, yg kemudian dicatat sepertinya dalam komentarial
There is no place like 127.0.0.1

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1359 on: 06 April 2013, 10:16:31 AM »
kalau soal kitab yang diambil dari alam "NAGA" ?
Sama saja. Apapun klaimnya, tapi secara sejarah tercatat bahwa tidak ada kitab itu sampai sekitar abad 1 SM. Dan tidak perlu analisa mendalam untuk melihat betapa tendensiusnya kitab-kitab yang menggambarkan Buddha memihak satu sekte dan menolak sekte lain, seolah-olah di jaman Buddha sudah ada sekte.


« Last Edit: 06 April 2013, 10:33:03 AM by Kainyn_Kutho »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1360 on: 06 April 2013, 10:17:09 AM »
Sebenarnya Konsili III di bawah Moggalliputtatissa hanya dikisahkan dlm tradisi Theravada dan Dharnaguptaka, hanya Konsili I dan II yg dikisahkan dalam Vinaya semua aliran...
Tentu saja. Karena dalam "Konsili III" itu 'kan aliran2 lain dianggap sesat. Mana mungkin mereka mengakui konsili tersebut?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1361 on: 06 April 2013, 10:54:05 AM »
dan catatan tentang vassa ke-7 memang tidak ada di sutta-vinaya ?
Sutta hanya membahas kumpulan khotbah, sedangkan vinaya mencakup disiplin latihan. Pengulangan keduanya memang bukan bertujuan mencatat kehidupan Buddha secara kronologis, jadi memang sangat wajar kalau tidak memuat lengkap jadwal vassanya.


Quote
dan Berarti Bhikkhu2 di Konsili ke-4 dengan sangat berani menyisip-kan "kisah fiktif" ke dalam tiga keranjang pitaka...
Menurut saya, ini agak berbeda dengan kitab 'alam naga' yang tampaknya terorganisir dalam membuat kisah, perihal Abhidhamma sepertinya lebih ke arah legenda yang diturunkan dalam waktu lama dan berangsur-angsur diterima.


Quote
Kalau begitu, jika Abhidhamma di-ragu-kan, maka seharus-nya semua kitab yang dihasilkan di konsili ke-4 juga harus di-ragu-kan... BUKAN-KAH DEMIKIAN LOGIKA-nya ?
Bukan demikian logikanya, bahkan tidak berhubungan.

Abhidhamma tidak diterima karena 4 nikaya diterima, dan tidak ditolak karena 4 nikaya ditolak.
Demikian juga 4 nikaya tidak ditolak karena abhidhamma ditolak, dan 4 nikaya tidak diterima karena abhidhamma diterima.
Masing-masing dilihat sebagai hal terpisah yang harus diselidiki secara tersendiri. Bahkan seperti Khuddaka Nikaya pun diteliti dan bisa dipisahkan antara karya kuno dan karya belakangan.

Untuk Abhidhamma, sudah disinggung juga bahwa diragukan sebab tidak ada jejak abhidharma sampai sekitar 200 tahun Mahaparinirvana, sementara penggunaan Nikaya/Agama, memang konsisten ada sejak awal. Alasan lainnya, ketika Abhidharma telah muncul, setiap sekte memiliki Abhidharma yang berbeda, bahkan ada yang tidak memiliki serta menolak Abhidharma.


Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1362 on: 06 April 2013, 11:05:07 AM »
Tentu saja. Karena dalam "Konsili III" itu 'kan aliran2 lain dianggap sesat. Mana mungkin mereka mengakui konsili tersebut?

Sebenarnya gak juga, kalo dalam kisah Konsili III itu sendiri yang dipermasalahkan adalah ajaran lain (non-Buddhis) seperti nihilisme dan eternalisme yang dibawa oleh para pertapa non-Buddhis yang menyamar sbg bhikkhu untuk memperoleh keuntungan materi (karena Raja Asoka mendukung ajaran Buddha saat itu dan berdana kepada Sangha besar-besaran). Kathavatthu sendiri tidak menyebut nama aliran, tetapi komentarnyalah yang menyebut nama aliran yang dibantah oleh Moggalliputtatissa. Catatan maklumat Raja Asoka juga menyatakan pemurnian Sangha ini.

Setelah Konsili III berhasil memurnikan Dhamma dari ajaran non-Buddhis, diutuslah para Dhammadutta ke berbagai penjuru, antara lain Yonaka Dhammarakkhita (menurut beberapa sarjana ini bersinonim dengan Dharmagupta) yang menyebarkan Dhamma di daerah Aparantaka (ini menjadi cikal bakal aliran Dharmaguptaka menurut analisis Bhikkhu Sujato) dan Mahinda putra Raja Asoka ke Sri Lanka (yang kemudian menjadi cikal bakal Theravada saat ini). Ini menyatakan bahwa perpecahan Theravada dan Dharmaguptaka hanyalah akibat pemisahan geografis akibat penyebaran ajaran. Jadi, wajar hanya Dharmagupta dan Theravada yang mencatat Konsili III.

Sedangkan aliran2 lain menurut analisis ini juga muncul karena pemisahan geografis, misalnya (Mula) Sarvastivada bisa dianggap berasal dari tradisi yang telah ada sejak masa Sang Buddha di daerah Mathura (Pali: Madhura) karena salah satu siswa langsung Sang Buddha, Mahakaccayana pernah mengajar di sana (dalam Madhura Sutta yang terkenal dari Majjhima Nikaya). Atau kalo tidak, berasal dari salah satu misi pengiriman Dhammadutta pada masa Raja Asoka. Salah satu kitab Abhidharma Sarvastivada mencatat perdebatan antara Moggalliputtatissa yang mewakili ajaran mereka melawan ajaran Puggalavada. Ini menarik karena topik ttg "pribadi" (puggala) juga menjadi fokus utama dalam kitab Kathavatthu dan menjadi bab pertama kitab tsb.

Mulanya semua aliran tsb tidak menyatakan diri mereka sbg tradisi yang terpisah, tetapi beberapa lama setelah Konsili III muncul para guru yang menafsirkan ajaran berdasarkan interpretasi mereka sendiri. Muncul perdebatan antara yang pro dan kontra. Umumnya perbedaan penafsiran terhadap Abhidhamma sehingga muncul istilah "sarvastivada" sbg lawan dari "vibhajjavada" dst. Ini tercatat dalam teks Sarvastivada (dan Mahasanghika walaupun berbeda kisahnya). Akhirnya perbedaan ini menimbulkan perpecahan sehingga muncul 18 aliran Buddhisme awal (jumlah aliran-aliran yang muncul setelah Parinibbana Sang Buddha yang ditemukan hampir dalam semua teks aliran-aliran tsb, tetapi berbeda dalam rincian nama-nama aliran tsb).

Tetapi ini hanya hipotesis saja, tidak dapat dibuktikan kebenarannya, kecuali dari peninggalan sejarah dan peninggalan tekstual aliran-aliran Buddhisme awal yang sampai ke tangan kita saat ini.
« Last Edit: 06 April 2013, 11:39:21 AM by ariyakumara »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1363 on: 06 April 2013, 11:10:44 AM »

Sedangkan aliran2 lain menurut analisis ini juga muncul karena pemisahan geografis, misalnya (Mula) Sarvastivada bisa dianggap berasal dari tradisi telah ada sejak masa Sang Buddha di daerah Mathura (Pali: Madhura) karena salah satu siswa langsung Sang Buddha, Mahakaccayana pernah mengajar di sana (dalam Madhura Sutta yang terkenal dari Majjhima Nikaya). Atau kalo tidak, berasal dari salah satu misi pengiriman Dhammadutta pada masa Raja Asoka. Salah satu kitab Abhidharma Sarvastivada mencatat perdebatan antara Moggalliputtatissa yang mewakili ajaran mereka melawan ajaran Puggalavada. Ini menarik karena topik ttg "pribadi" (puggala) juga menjadi fokus utama dalam kitab Kathavatthu dan menjadi bab pertama kitab tsb.


itu bukan Madura yg di Jawa Timur ya?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1364 on: 06 April 2013, 11:34:11 AM »
itu bukan Madura yg di Jawa Timur ya?

#tepokjidat  :))
« Last Edit: 06 April 2013, 11:39:40 AM by ariyakumara »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

 

anything