//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 588429 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #510 on: 05 February 2011, 09:26:29 AM »
Tentang makanan terakhir Sang Buddha yang diberikan Cunda. Walaupun makanan tersebutlah yang menyebabkan Sang Buddha sakit perut, tapi dikatakan bahwa dana tersebut setara dengan dana pemberian Sujata. Dalam diri Cunda pasti merasa bersalah karena mengira dirinya adalah penyebab meninggalnya Sang Buddha. (saya tidak tau apakah Cunda cukup puas dengan pernyataan bahwa dananya setara dengan dana Sujata).

Misalnya ada kisah yang mirip dengan kisah Cunda tsb di kehidupan nyata. Seseorang tau betul dia menyebabkan hal buruk terjadi, dan dia membawa-bawa perasaan bersalah itu seumur hidupnya (padahal sebenarnya dia tidak bersalah sama sekali, malah perbuatan itu adalah bajik). Kalo dalam kasus Cunda, dia mungkin saja berpikir bahwa dia pasti akan terjerumus ke Avici.

Pertanyaannya, seberapa besarkah pengaruh feel of guilty terhadap kelahiran mendatang seseorang? Kalo perasaan atau pikiran ini membayanginya saat meninggal, dia tidak akan lahir di alam bahagia?

Spoiler: ShowHide
Kalo pertanyaan ini sebetulnya hanya pertanyaan spekulasi saja, tidak dijawab juga tidak apa.


Saya rasa perasaan bersalah yang tidak benar ini tidak akan membawa pada kelahiran kembali seperti yang ia pikirkan (misalnya rasa bersalah Cunda membawa pada Avici), tetapi sebatas mengkondisikan karma buruk lain berbuah (karena pikiran tidak bermanfaatnya itu). Sama juga kebalikannya, orang yang (juga berpandangan salah) menganggap setelah membunuh 1000 orang non-Buddhis, dia bisa terlahir di Tavatimsa. Menjelang kematian, dia sangat berbahagia akan terlahir di Tavatimsa, tapi apakah kira-kira pikiran bahagianya bisa membawanya ke alam bahagia? Mungkin juga, jika memang dia ada timbunan karma baik yang sudah waktunya berbuah, tapi bukan pikiran ngaconya yang menyebabkannya terlahir di alam bahagia.


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
manusia dgn kondisi (pikiran) spt apa yg siap menyambut kematian ?
« Reply #511 on: 05 February 2011, 10:26:31 AM »


mulai yg muda, tua, kaya, miskin, yg punya isteri atau tidak
kematian bisa datang setiap saat....

nahhh :

manusia dgn kondisi (pikiran) spt apa yg siap menyambut kematian ?
mohon sharingnya..
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #512 on: 05 February 2011, 02:48:02 PM »
Saya pernah dengar juga tips kalau rumah banyak tikus, usahakan tangkap satu hidup-hidup, potong buntutnya lalu lepaskan. Hal ini tidak membahayakan si tikus (walaupun tetap saja penganiayaan) dan akan membuat tikus yang lain juga ketakutan dan menghindari rumah itu.

ngebaca buntut tikus, saya jadi inget suatu ingetan dari belasan tahun yang lalu ;D.

yang pertama, tikus yang ditangkep diberi cat yang terang, seperti warna putih ;D.
cara kedua, tikus yang ditangkap diganduli dengan krincingan ;D.
dengan begitu tidak ada tikus yang lain yang berani mendekati tikus itu, pada kabur semua dari sarangnya ;D.
tapi itu cuma cara jaman dulu, ngak tahu masih berlaku ngak untuk saat ini ;D.

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: manusia dgn kondisi (pikiran) spt apa yg siap menyambut kematian ?
« Reply #513 on: 05 February 2011, 02:55:51 PM »


mulai yg muda, tua, kaya, miskin, yg punya isteri atau tidak
kematian bisa datang setiap saat....

nahhh :

manusia dgn kondisi (pikiran) spt apa yg siap menyambut kematian ?
mohon sharingnya..

kalo menurut saya sih ada banyak kondisi,

misalnya orang yang sakit parah, maka ada yang pasrah dengan kematian ;D.
atau orang yang harga dirinya tinggi, dia siap juga berjuang sampai tetes darah terakhir ;D.
atau orang yang sudah dicuci otaknya dengan konsep-konsep atau doktrin-doktrin ;D.
dan yang pasti, orang yang sudah benar-benar sadar akan inti dari kehidupan ini ;D.
dll ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #514 on: 05 February 2011, 03:05:32 PM »


mulai yg muda, tua, kaya, miskin, yg punya isteri atau tidak
kematian bisa datang setiap saat....

nahhh :

manusia dgn kondisi (pikiran) spt apa yg siap menyambut kematian ?
mohon sharingnya..

Manusia yang siap menyambut kematian itu ada 2 macam:
1. Yang tukang cari mati (em cai si)
2. Yang memang sadar bahwa hidup pasti mati

Kalau Ajaran Buddha mengajarkan kita mencapai kebahagiaan dalam hidup, menghargai hidup, tapi tetap sadar bahwa semua yang berkondisi pasti berubah, yang hidup juga pasti suatu saat mati. Jadi siap jika memang saatnya tiba. Jadi type no. 1 dihindari. :D

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #515 on: 05 February 2011, 06:49:26 PM »
Apakah seorang Buddhist yg benar2 mengerti ajaran Sang Buddha setiap saat siap menghadapin kematiannya ?

contoh : kalau si A, yg baru memenangkan undian bank sekian M rupiah... dia pikir ingin keliling dunia dulu dehhh, bila kematian begitu cepat datang, dia bakal tidak rela.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #516 on: 05 February 2011, 07:34:55 PM »
Manusia yang siap menyambut kematian itu ada 2 macam:
1. Yang tukang cari mati (em cai si)
2. Yang memang sadar bahwa hidup pasti mati

Kalau Ajaran Buddha mengajarkan kita mencapai kebahagiaan dalam hidup, menghargai hidup, tapi tetap sadar bahwa semua yang berkondisi pasti berubah, yang hidup juga pasti suatu saat mati. Jadi siap jika memang saatnya tiba. Jadi type no. 1 dihindari. :D
Artinya,teroris yg bernama amrozi setelah mati terlahir di alam bahagia?
Dan,sy pernah melihat video pemenggalan kepala oleh mafia meksiko,korban terlihat panik ketika mau dieksekusi..
apa si korban karena kepanikannya akan terlahir dialam menderita?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #517 on: 08 February 2011, 10:18:57 AM »
Apakah seorang Buddhist yg benar2 mengerti ajaran Sang Buddha setiap saat siap menghadapin kematiannya ?

contoh : kalau si A, yg baru memenangkan undian bank sekian M rupiah... dia pikir ingin keliling dunia dulu dehhh, bila kematian begitu cepat datang, dia bakal tidak rela.
Kalau Buddhist yang benar-benar mengerti Ajaran Buddha, saya pikir seharusnya memang selalu sadar kematian itu tidak terhindarkan. Dapat 1 M atau 1 T, tetap saja bukan berarti kematian bisa ditunda. Sama juga seperti orang yang baru ketemu pasangan hidup yang didambakan atau baru akan menikah, lalu tiba-tiba harus kehilangan. Ini penderitaan yang berat karena baru bertemu sesuatu yang sangat menyenangkan namun harus segera berpisah.
Harus ekstra hati-hati dan berusaha sadar setiap saat.


Offline rice cooker rusak

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #518 on: 08 February 2011, 10:20:53 AM »
Kalau Buddhist yang benar-benar mengerti Ajaran Buddha, saya pikir seharusnya memang selalu sadar kematian itu tidak terhindarkan. Dapat 1 M atau 1 T, tetap saja bukan berarti kematian bisa ditunda. Sama juga seperti orang yang baru ketemu pasangan hidup yang didambakan atau baru akan menikah, lalu tiba-tiba harus kehilangan. Ini penderitaan yang berat karena baru bertemu sesuatu yang sangat menyenangkan namun harus segera berpisah.
Harus ekstra hati-hati dan berusaha sadar setiap saat.

bagaimana cara menghadapi kematian versi buddha?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #519 on: 08 February 2011, 10:30:33 AM »
Artinya,teroris yg bernama amrozi setelah mati terlahir di alam bahagia?
Entahlah, bisa iya, bisa tidak. Pastinya perbuatan membunuh orang lain tidak menyebabkan orang terlahir di alam bahagia, tapi bukan berarti membunuh orang lain pasti menyebabkan orang tidak terlahir di alam bahagia.
Buddha Gotama mengatakan bahwa ada kasus di mana orang jahat terlahir di sorga dan orang baik terlahir di alam menderita. Ini disebabkan BUKAN karena kejahatan atau kebaikannya itu, tetapi karma masa lampau lain yang berbuah.


Quote
Dan,sy pernah melihat video pemenggalan kepala oleh mafia meksiko,korban terlihat panik ketika mau dieksekusi..
apa si korban karena kepanikannya akan terlahir dialam menderita?
Saya rasa bisa jadi demikian jika ada karma buruk yang mendukung.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #520 on: 08 February 2011, 10:32:08 AM »
bagaimana cara menghadapi kematian versi buddha?
Cara menghadapi kematian tidak ada versi Buddha atau non-buddha. Semua hanya menyadari bahwa kematian adalah tidak terhindarkan, maka sebaiknya tidak melekat.

Offline rice cooker rusak

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #521 on: 08 February 2011, 10:33:11 AM »
Cara menghadapi kematian tidak ada versi Buddha atau non-buddha. Semua hanya menyadari bahwa kematian adalah tidak terhindarkan, maka sebaiknya tidak melekat.

melekat terhdap kematian?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #522 on: 08 February 2011, 10:35:24 AM »
melekat terhdap kematian?
Melekat terhadap apapun, karena semua hal adalah berkondisi dan berubah. Apa yang berubah, berpotensi menimbulkan penderitaan.

Offline rice cooker rusak

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #523 on: 08 February 2011, 10:40:59 AM »
Melekat terhadap apapun, karena semua hal adalah berkondisi dan berubah. Apa yang berubah, berpotensi menimbulkan penderitaan.

kalo hati dari sedih jd senang kok disebut menderita ya?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #524 on: 08 February 2011, 10:49:30 AM »
kalo hati dari sedih jd senang kok disebut menderita ya?
Bisa dicontohkan kasus yang menggambarkan 'dari sedih jadi senang' tersebut?

 

anything