//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi ala mahayana  (Read 37503 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #75 on: 06 June 2009, 01:45:43 PM »
saya adalah emansipasi dari buddha loh....tapi nanti cari istri kemudian cari uang,pergi ke clubing,dsb-nya...
apakah itu masuk akal?

sama seperti anda mengatakan Siddharta adalah emansipasi,tapi kok hidup nya cari istri, kemudian butuh guru untuk di-ajarin meditasi?
tolong jangan langsung lihat dari sisi setelah mencapai.
cobalah lihat sebelum mencapai pencerahan di bawah pohon bodhi,bagaimana kehidupan Siddharta apakah seperti orang tercerahkan atau tidak...

jujur saja ini tambah aneh dan membingungkan.




Apakah itu adalah "drama dari Sang Bodhisattva"...?

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #76 on: 06 June 2009, 02:43:22 PM »
 [at] bro bond,
Quote
no.1 memang tidak bisa sampai jhana


no.2 Visualisasi wujud Buddha--> saya belum tau, tapi dilihat secara teknis kemungkinan bisa masuk jhana jika patibagha nimittanya muncul karena mirip dengan objek kasina.

no.3 terpusat pada sifat2 kemuliaan Buddha _--> sifat2 adalah bukan objek tunggal jadi ini adalah perenungan terhadap sifat2 Buddha juga tidak bisa mencapai jhana, jika bisa ada referensi sutranya atau Anda telah mempratekannya lalu masuk jhana atau ada yg pernah Anda tau, jika ada bisa di share disini?  bahkan menurut visuddhi magga pun juga tidak bisa.

no.4 fokus pada kekosongan ataupun kondisi tanpa kondisi  juga tidak bisa langsung diawal karena perlu konsentrasi yg cukup dalam terlebih dahulu dan ada landasan jhana sebelumnya. realitas sejati bukan kekosongan. Jadi tidak benar. Apakah Anda tau kekosongan itu jhana berapa?
Jika Anda rasa bisa sama pertanyaan saya pada no 3.

Mengenai meditasi meditasi bukan meditasi , tentu harus diliat secara praktek untuk membuktikan teori yg ada. Nah menurut praktisi2 yg sudah malang melintang memang demikian adanya seperti penjelasan saya .Hal yg belum saya ketahui tentu saya katakan tidak tau.

Patut diingat bahwa meditasi adalah sesuatu yg dipraktekan bukan masalah hak siapa dan siapa. Tetapi apabila  Anda masih bersikeras, saya ataupun teman2 lainnya tidak bisa berbuat apa2 dan itu hak anda. Tapi kembali lagi bahwa Ajaran Sang Buddha adalah untuk dibuktikan(ehipasiko) dan dipraktekan. Jika Anda bisa membuktikan dan bukan "katanya" maka diharapkan hal ini bisa menjadi masukan bagi kita.
Hehe...oke jujur kata saya tidak bisa membuktikan apa2 pada anda. Tapi saya juga mohon anda bisa buktikan kepada saya, bukan sekedar mengutip dari teks book atau ucapan si a , si b, dsb. Sama saja toh?
Ngomong2 saya memang sangat mendambakan dapat belajar meditasi lebih intensif, mungkin bro bisa mengajarkan pd saya suatu saat.  ;D

 Jenis2 Nienfo di atas apakah dapat mencapai jhana atau tidak, saya blm merasakannya sendiri, tetapi saya memiliki seorang sahabat yg pernah mempraktikkan nienfo dengan melafal buddha dalam hati. Beliau nienfo hingga pada kondisi suara luar tidak terdengar lagi, kondisi eksternal seperti sirna dari batin dia. Pikirannya sepenuhnya terpusat pd nama buddha yg berkesinambungan tetapi tidak terbawa arus kesinambungan itu sendiri. Saya tidak tau itu sudah masuk sampai ke faktor jhana ekagatta atau tidak,  tapi saya menebak faktor piti, vitaka dan sukha mungkin sudah dia lewati sehingga bisa masuk ke tahap yg spertinya adalah ekagatta. Praktisi Nienfo selalu menekankan pada pencapaian Ekagatta (yi xin bu luan). Karena memang dalam Amitabha Sutra menyebutkan tentang yixinbuluan. Kita tidak bisa menjudge bahwa yixinbuluan itu bukan ekagatta dalam praktik jhana. Karena ini murni harus dipraktikkan dan dirasakan sendiri. Tetapi para sesepuh telah membahas dengan komprehensif ttg yixinbuluan, secara atribut definisi itu sangat matching dengan keharusan mencapai konsentrasi penuh (appana samadhi) dan tahapan dari yixinbuluan tentu melalui tahap piti, vitaka dan sukha. Saya ambil satu contoh, master GuangQing, beliau kerap menyepi di goa utk praktik nienfo dan sering masuk dalam kondisi samadhi. Bahkan dalam sela2 itu , baik sdg jalan, bediri, duduk, baring, lantunan nienfo terus berksinambungan selama 3 bulan, faktor eksternal seperti background sirna. Beliau menyebutnya sangat menakjubkan. Gambaran tepatnya tentu sulit dijelaskan.
(detil2 nya seperti apa ya jangan tanya saya, saya juga gak tau tepatnya hehe)    

Saya sendiri blm bisa memastikan (krn blm ehipasiko sendiri) apakah benar melafal nama itu dapat mencapai jhana atau tidak. Dalam Theravada mengatakan gak bisa. Ok. Tetapi dalam banyak risalah para sesepuh nienfo mengatakan bisa. Sebelumnya saya mengatakan gak bisa bukan maksud utk menyetujui bahwa memang gak bisa, tetapi maksud saya ingin mengatakan "ok lah..kalo itu dibilang gak bisa, nih ada jenis nienfo lain yg bisa."  Jadi saya tidak sependapat bila kita harus jadikan visuddhimagga sebagai parameter yg fix. Oya, lagi pula juga tidak ada ketentuan harus mencapai jhana baru disebut meditasi. Vipassana dilakukan tanpa harus ada jhana, dan ini saja masih merupakan perbedaan pendapat dikalangan meditator vipassana. Saya rasa itu karena setiap orang memiliki watak yg beda, maka muncul perbedaan seperti itu.

Melafal nama Buddha bisa mencapai samadhi mengapa saya kaitkan dengan Jhana? Karena memang ditekankan pentingnya mencapai yixinbuluan yang kalo kita sepadankan ya itu ekagatta.
Pencapaian ini tentu beda dengan teknik nienfo yg dilakukan oleh orang awam yg sering disindir sbg praktik dari para encim2 encek2. haha..
Makanya, dalam risalat nienfo selalu menekankan bahwa melafal sampai tenggorokan pecah jg percuma karena jika dipraktikkan tdk sesuai dengan ketentuannya. Selain itu praktik nienfo juga memiliki level yg beda2 disesuaikan dengan watak orang masing2.  

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #77 on: 06 June 2009, 02:55:24 PM »
saya adalah emansipasi dari buddha loh....tapi nanti cari istri kemudian cari uang,pergi ke clubing,dsb-nya...
apakah itu masuk akal?

sama seperti anda mengatakan Siddharta adalah emansipasi,tapi kok hidup nya cari istri, kemudian butuh guru untuk di-ajarin meditasi?
tolong jangan langsung lihat dari sisi setelah mencapai.
cobalah lihat sebelum mencapai pencerahan di bawah pohon bodhi,bagaimana kehidupan Siddharta apakah seperti orang tercerahkan atau tidak...

jujur saja ini tambah aneh dan membingungkan.



Kalo tanpa melewati tahap2 seperti itu, bagaimana bisa meyakinkan para siswanya bahwa kita harus berlatih bertahap? 
Jadi walaupun merupakan manusia agung yg telah bisa mencapai level tinggi, pertunjukkan sebagai manusia biasa diperlukan utk menyadarkan orang bahwa kita harus berlatih melalui tahapan tahapan.
Kalo tanpa mempertunjukkan Siddharta melewati tahap awam lalu berlatih dan mencapai Kebuddhaan, apakah orang mau percaya dia telah merealisasi Pencerahan Sempurna?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #78 on: 06 June 2009, 04:32:45 PM »
[at] bro bond,
Quote
no.1 memang tidak bisa sampai jhana


no.2 Visualisasi wujud Buddha--> saya belum tau, tapi dilihat secara teknis kemungkinan bisa masuk jhana jika patibagha nimittanya muncul karena mirip dengan objek kasina.

no.3 terpusat pada sifat2 kemuliaan Buddha _--> sifat2 adalah bukan objek tunggal jadi ini adalah perenungan terhadap sifat2 Buddha juga tidak bisa mencapai jhana, jika bisa ada referensi sutranya atau Anda telah mempratekannya lalu masuk jhana atau ada yg pernah Anda tau, jika ada bisa di share disini?  bahkan menurut visuddhi magga pun juga tidak bisa.

no.4 fokus pada kekosongan ataupun kondisi tanpa kondisi  juga tidak bisa langsung diawal karena perlu konsentrasi yg cukup dalam terlebih dahulu dan ada landasan jhana sebelumnya. realitas sejati bukan kekosongan. Jadi tidak benar. Apakah Anda tau kekosongan itu jhana berapa?
Jika Anda rasa bisa sama pertanyaan saya pada no 3.

Mengenai meditasi meditasi bukan meditasi , tentu harus diliat secara praktek untuk membuktikan teori yg ada. Nah menurut praktisi2 yg sudah malang melintang memang demikian adanya seperti penjelasan saya .Hal yg belum saya ketahui tentu saya katakan tidak tau.

Patut diingat bahwa meditasi adalah sesuatu yg dipraktekan bukan masalah hak siapa dan siapa. Tetapi apabila  Anda masih bersikeras, saya ataupun teman2 lainnya tidak bisa berbuat apa2 dan itu hak anda. Tapi kembali lagi bahwa Ajaran Sang Buddha adalah untuk dibuktikan(ehipasiko) dan dipraktekan. Jika Anda bisa membuktikan dan bukan "katanya" maka diharapkan hal ini bisa menjadi masukan bagi kita.
Hehe...oke jujur kata saya tidak bisa membuktikan apa2 pada anda. Tapi saya juga mohon anda bisa buktikan kepada saya, bukan sekedar mengutip dari teks book atau ucapan si a , si b, dsb. Sama saja toh?
Ngomong2 saya memang sangat mendambakan dapat belajar meditasi lebih intensif, mungkin bro bisa mengajarkan pd saya suatu saat.  ;D

 Jenis2 Nienfo di atas apakah dapat mencapai jhana atau tidak, saya blm merasakannya sendiri, tetapi saya memiliki seorang sahabat yg pernah mempraktikkan nienfo dengan melafal buddha dalam hati. Beliau nienfo hingga pada kondisi suara luar tidak terdengar lagi, kondisi eksternal seperti sirna dari batin dia. Pikirannya sepenuhnya terpusat pd nama buddha yg berkesinambungan tetapi tidak terbawa arus kesinambungan itu sendiri. Saya tidak tau itu sudah masuk sampai ke faktor jhana ekagatta atau tidak,  tapi saya menebak faktor piti, vitaka dan sukha mungkin sudah dia lewati sehingga bisa masuk ke tahap yg spertinya adalah ekagatta. Praktisi Nienfo selalu menekankan pada pencapaian Ekagatta (yi xin bu luan). Karena memang dalam Amitabha Sutra menyebutkan tentang yixinbuluan. Kita tidak bisa menjudge bahwa yixinbuluan itu bukan ekagatta dalam praktik jhana. Karena ini murni harus dipraktikkan dan dirasakan sendiri. Tetapi para sesepuh telah membahas dengan komprehensif ttg yixinbuluan, secara atribut definisi itu sangat matching dengan keharusan mencapai konsentrasi penuh (appana samadhi) dan tahapan dari yixinbuluan tentu melalui tahap piti, vitaka dan sukha. Saya ambil satu contoh, master GuangQing, beliau kerap menyepi di goa utk praktik nienfo dan sering masuk dalam kondisi samadhi. Bahkan dalam sela2 itu , baik sdg jalan, bediri, duduk, baring, lantunan nienfo terus berksinambungan selama 3 bulan, faktor eksternal seperti background sirna. Beliau menyebutnya sangat menakjubkan. Gambaran tepatnya tentu sulit dijelaskan.
(detil2 nya seperti apa ya jangan tanya saya, saya juga gak tau tepatnya hehe)   

Saya sendiri blm bisa memastikan (krn blm ehipasiko sendiri) apakah benar melafal nama itu dapat mencapai jhana atau tidak. Dalam Theravada mengatakan gak bisa. Ok. Tetapi dalam banyak risalah para sesepuh nienfo mengatakan bisa. Sebelumnya saya mengatakan gak bisa bukan maksud utk menyetujui bahwa memang gak bisa, tetapi maksud saya ingin mengatakan "ok lah..kalo itu dibilang gak bisa, nih ada jenis nienfo lain yg bisa."  Jadi saya tidak sependapat bila kita harus jadikan visuddhimagga sebagai parameter yg fix. Oya, lagi pula juga tidak ada ketentuan harus mencapai jhana baru disebut meditasi. Vipassana dilakukan tanpa harus ada jhana, dan ini saja masih merupakan perbedaan pendapat dikalangan meditator vipassana. Saya rasa itu karena setiap orang memiliki watak yg beda, maka muncul perbedaan seperti itu.

Melafal nama Buddha bisa mencapai samadhi mengapa saya kaitkan dengan Jhana? Karena memang ditekankan pentingnya mencapai yixinbuluan yang kalo kita sepadankan ya itu ekagatta.
Pencapaian ini tentu beda dengan teknik nienfo yg dilakukan oleh orang awam yg sering disindir sbg praktik dari para encim2 encek2. haha..
Makanya, dalam risalat nienfo selalu menekankan bahwa melafal sampai tenggorokan pecah jg percuma karena jika dipraktikkan tdk sesuai dengan ketentuannya. Selain itu praktik nienfo juga memiliki level yg beda2 disesuaikan dengan watak orang masing2. 



Terima kasih atas cerita bro chingik ...coba tanyakan ke teman Anda jika sempat tidak perlu terburu-buru, adakah pengalihan objek dari nienfo pada saat mencapai ketenangan tertentu . Jika iya tanyakan apa objeknya?, dari pengalihan objek ini yg mungkin bisa mencapai jhananya. Coba tanyakan detilnya? kalau dia bisa masuk ke forum malah dengan senang hati bertukar pikiran dan pengalaman dengan dia. Ada hal yg wajar jika memang Anda belum tau dia masuk jhana atau belum dan bukan masalah atau kalau Anda bisa menampilkan isi yi xin bu luan tentang prosesnya nanti baru bisa disimpulkan.

Salam metta  _/\_
 
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #79 on: 06 June 2009, 07:09:38 PM »
saya adalah emansipasi dari buddha loh....tapi nanti cari istri kemudian cari uang,pergi ke clubing,dsb-nya...
apakah itu masuk akal?

sama seperti anda mengatakan Siddharta adalah emansipasi,tapi kok hidup nya cari istri, kemudian butuh guru untuk di-ajarin meditasi?
tolong jangan langsung lihat dari sisi setelah mencapai.
cobalah lihat sebelum mencapai pencerahan di bawah pohon bodhi,bagaimana kehidupan Siddharta apakah seperti orang tercerahkan atau tidak...

jujur saja ini tambah aneh dan membingungkan.



Kalo tanpa melewati tahap2 seperti itu, bagaimana bisa meyakinkan para siswanya bahwa kita harus berlatih bertahap?  
Jadi walaupun merupakan manusia agung yg telah bisa mencapai level tinggi, pertunjukkan sebagai manusia biasa diperlukan utk menyadarkan orang bahwa kita harus berlatih melalui tahapan tahapan.
Kalo tanpa mempertunjukkan Siddharta melewati tahap awam lalu berlatih dan mencapai Kebuddhaan, apakah orang mau percaya dia telah merealisasi Pencerahan Sempurna?

saudara chingik,
jadi anda membenarkan buddha melakukan HUBUNGAN INTIM demi menyadarkan makhluk lain?
apa buddha begitu tidak menemukan "CARA" lain? bahkan sampai menjilat ludah sendiri melanggar aturan vinaya yang ditetapkannya.

ya,ajak teman anda mungkin bisa menambah wawasan kita disini.

salam metta.

saya rasa jika tidak keberatan kita buka 1 thread membahas ini....karena sudah OOT.
bisa pindah ke
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11172.new.html#new
« Last Edit: 06 June 2009, 07:23:35 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #80 on: 27 June 2009, 09:47:06 AM »
Upaya Kausalya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #81 on: 27 June 2009, 07:46:14 PM »
hmm, sebenar nya ada tehnik tehnik tersembunyi dalam membaca parita baik mahayana maupun theravada. aku baru sadar setelah buku paritta ku sudah jelek dan perlu di ganti dengan buku parita baru. ternyata ada perbedaan dalam hal konsentrasi ( akibat hal ini aku jadi mempunyai 2 buah  buku parita baru karena terkejut ada nya perbedaan ini, sekarang tambah satu lagi jadi 3) . jadi sebenarnya menurut ku dalam membaca paritta di ajarkan suatu tehnik konsentrasi dan melatih konsentrasi tersebut agar dapat mengembangkan konsentrasi mencapai titik tertentu dan berguna mungkin dalam melatih meditasi dan hal lain nya. setelah membaca berualng ulang terus menerus dan jangka waktu yang lama baru bisa mengetahui ada nya perbedaan ini dengan membandingkan nya dengan buku paritta baru.

pembacaan pancasila yang mengharuskan mengeluarkan suara juga ada tujuan tertentu agar melatih kita bisa mengaum seperti auman singa sang buddha.

tadi nya semua ini hanya pikiran ku saja terhadap parita parita theravada tetapi setelah membaca di forum ini bahwa mahayana juga sengaja membaca secara cepat agar tidak berpikir yang tidak tidak/ menganggu konsentrasi.

pikiran ku jadi terbuka ternyata tehnik tehnik semacam ini memang ada dan di wariskan hanya kita perlu menyadari mungkin memakan waktu yang lama. 
« Last Edit: 27 June 2009, 07:54:38 PM by daimond »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #82 on: 27 June 2009, 10:24:42 PM »
membaca cepat? komat kamit gitu mksdnya? hmm.. :-?
appamadena sampadetha

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #83 on: 28 June 2009, 04:20:38 PM »
sudah pernah baca buku paritta mahayana kan pembacaan paritta mahayana sangat cepat dalam setarikan nafas. berbeda dengan theravada dalam setarikan nafas.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #84 on: 30 June 2009, 09:05:14 PM »
sudah pernah baca buku paritta mahayana kan pembacaan paritta mahayana sangat cepat dalam setarikan nafas. berbeda dengan theravada dalam setarikan nafas.
mksdnya? ngga nangkep.. sama2 setarikan nafas bedanya apa?
appamadena sampadetha