[at] bro bond,
no.1 memang tidak bisa sampai jhana
no.2 Visualisasi wujud Buddha--> saya belum tau, tapi dilihat secara teknis kemungkinan bisa masuk jhana jika patibagha nimittanya muncul karena mirip dengan objek kasina.
no.3 terpusat pada sifat2 kemuliaan Buddha _--> sifat2 adalah bukan objek tunggal jadi ini adalah perenungan terhadap sifat2 Buddha juga tidak bisa mencapai jhana, jika bisa ada referensi sutranya atau Anda telah mempratekannya lalu masuk jhana atau ada yg pernah Anda tau, jika ada bisa di share disini? bahkan menurut visuddhi magga pun juga tidak bisa.
no.4 fokus pada kekosongan ataupun kondisi tanpa kondisi juga tidak bisa langsung diawal karena perlu konsentrasi yg cukup dalam terlebih dahulu dan ada landasan jhana sebelumnya. realitas sejati bukan kekosongan. Jadi tidak benar. Apakah Anda tau kekosongan itu jhana berapa?
Jika Anda rasa bisa sama pertanyaan saya pada no 3.
Mengenai meditasi meditasi bukan meditasi , tentu harus diliat secara praktek untuk membuktikan teori yg ada. Nah menurut praktisi2 yg sudah malang melintang memang demikian adanya seperti penjelasan saya .Hal yg belum saya ketahui tentu saya katakan tidak tau.
Patut diingat bahwa meditasi adalah sesuatu yg dipraktekan bukan masalah hak siapa dan siapa. Tetapi apabila Anda masih bersikeras, saya ataupun teman2 lainnya tidak bisa berbuat apa2 dan itu hak anda. Tapi kembali lagi bahwa Ajaran Sang Buddha adalah untuk dibuktikan(ehipasiko) dan dipraktekan. Jika Anda bisa membuktikan dan bukan "katanya" maka diharapkan hal ini bisa menjadi masukan bagi kita.
Hehe...oke jujur kata saya tidak bisa membuktikan apa2 pada anda. Tapi saya juga mohon anda bisa buktikan kepada saya, bukan sekedar mengutip dari teks book atau ucapan si a , si b, dsb. Sama saja toh?
Ngomong2 saya memang sangat mendambakan dapat belajar meditasi lebih intensif, mungkin bro bisa mengajarkan pd saya suatu saat.
Jenis2 Nienfo di atas apakah dapat mencapai jhana atau tidak, saya blm merasakannya sendiri, tetapi saya memiliki seorang sahabat yg pernah mempraktikkan nienfo dengan melafal buddha dalam hati. Beliau nienfo hingga pada kondisi suara luar tidak terdengar lagi, kondisi eksternal seperti sirna dari batin dia. Pikirannya sepenuhnya terpusat pd nama buddha yg berkesinambungan tetapi tidak terbawa arus kesinambungan itu sendiri. Saya tidak tau itu sudah masuk sampai ke faktor jhana ekagatta atau tidak, tapi saya menebak faktor piti, vitaka dan sukha mungkin sudah dia lewati sehingga bisa masuk ke tahap yg spertinya adalah ekagatta. Praktisi Nienfo selalu menekankan pada pencapaian Ekagatta (yi xin bu luan). Karena memang dalam Amitabha Sutra menyebutkan tentang yixinbuluan. Kita tidak bisa menjudge bahwa yixinbuluan itu bukan ekagatta dalam praktik jhana. Karena ini murni harus dipraktikkan dan dirasakan sendiri. Tetapi para sesepuh telah membahas dengan komprehensif ttg yixinbuluan, secara atribut definisi itu sangat matching dengan keharusan mencapai konsentrasi penuh (appana samadhi) dan tahapan dari yixinbuluan tentu melalui tahap piti, vitaka dan sukha. Saya ambil satu contoh, master GuangQing, beliau kerap menyepi di goa utk praktik nienfo dan sering masuk dalam kondisi samadhi. Bahkan dalam sela2 itu , baik sdg jalan, bediri, duduk, baring, lantunan nienfo terus berksinambungan selama 3 bulan, faktor eksternal seperti background sirna. Beliau menyebutnya sangat menakjubkan. Gambaran tepatnya tentu sulit dijelaskan.
(detil2 nya seperti apa ya jangan tanya saya, saya juga gak tau tepatnya hehe)
Saya sendiri blm bisa memastikan (krn blm ehipasiko sendiri) apakah benar melafal nama itu dapat mencapai jhana atau tidak. Dalam Theravada mengatakan gak bisa. Ok. Tetapi dalam banyak risalah para sesepuh nienfo mengatakan bisa. Sebelumnya saya mengatakan gak bisa bukan maksud utk menyetujui bahwa memang gak bisa, tetapi maksud saya ingin mengatakan "ok lah..kalo itu dibilang gak bisa, nih ada jenis nienfo lain yg bisa." Jadi saya tidak sependapat bila kita harus jadikan visuddhimagga sebagai parameter yg fix. Oya, lagi pula juga tidak ada ketentuan harus mencapai jhana baru disebut meditasi. Vipassana dilakukan tanpa harus ada jhana, dan ini saja masih merupakan perbedaan pendapat dikalangan meditator vipassana. Saya rasa itu karena setiap orang memiliki watak yg beda, maka muncul perbedaan seperti itu.
Melafal nama Buddha bisa mencapai samadhi mengapa saya kaitkan dengan Jhana? Karena memang ditekankan pentingnya mencapai yixinbuluan yang kalo kita sepadankan ya itu ekagatta.
Pencapaian ini tentu beda dengan teknik nienfo yg dilakukan oleh orang awam yg sering disindir sbg praktik dari para encim2 encek2. haha..
Makanya, dalam risalat nienfo selalu menekankan bahwa melafal sampai tenggorokan pecah jg percuma karena jika dipraktikkan tdk sesuai dengan ketentuannya. Selain itu praktik nienfo juga memiliki level yg beda2 disesuaikan dengan watak orang masing2.