//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - GandalfTheElder

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 95
76
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 26 November 2011, 10:03:05 PM »
Quote
karena tantangan tentara kanesten panadol telah di terima oleh mas tidar
mari kita simak diskusi ini
moga2 sich gak muter2 gaya khas kanesten panadol

Hahahahah mas tidar selamat memasuki 'permainan' yang dibuat si kanesten. Gunakan 'permainan'-nya menjadi sebuah 'kesempatan'! hahahaha

Kan si kanesten sengaja masuk ke forum DC buat dikeroyok orang banyak....hahahaha... di manapun umat agama apapun kalau masuk ke forum agama A tapi malah menyebarkan agama B serta menjelek"an agama A ya hasilnya pasti menyebabkan pengikut agama A mengeroyoknya. Hanya orang aneh limited edition yang tidak pernah sadar dan paham.

 _/\_
The Siddha Wanderer

77
Di sela-sela perdebatan panas menyoal pengikut kanesten yang keblinger, mari kita simak damainya hubungan Buddhis Khatolik di Korea Selatan:

http://www.asianews.it/news-en/Korean-Catholics-and-Buddhists-on-Vesak-stress-shared-commitment-to-reconciliation-and-dialogue-21557.html
Korean Catholics and Buddhists on Vesak stress shared commitment to reconciliation and dialogue

http://www.ucanews.com/2011/05/03/archbishop-delivers-vaticans-vesak-message/

Cuplikan:
Seoul (AsiaNews) – At a time of trials and difficulties, the great religions must promote “true reconciliation and dialogue.” For this reason, it is important “to reconfirm the common mission of Christians and Buddhists who share a deep sense of respect for human life and dignity as well as respect for and responsibility towards nature,” said Mgr Huginus Kim, archbishop of Gwangju and president of the Committee for Promoting Christian Unity and Interreligious Dialogue, in a message he delivered to Rev Beopman, a great Buddhist monk from Seunwun Temple. The Buddhist religious leader thanked the catholic representative, renewing his commitment to work together.

http://www.catholic.org/international/international_story.php?id=19563
Buddhist ritual performed at Catholic cathedral compound

Pyeonghwa Broadcasting Corporation (PBC), the cable TV station run by Seoul Archdiocese, invited Buddhists to perform the Yeongsanjae ritual at Coste Hall in the Myongdong Cathedral compound on April 19. The performance was part of a mostly musical program for an audience of about 200 Buddhists and Catholics.

http://www.ucanews.com/2010/09/27/catholic-church-most-trusted-religion/
Catholicism is Korea’s ’most trusted religion’
Menarik: Khatolik dan Buddhisme adalah dua agama yang paling dipercayai di Korea Selatan dengan perolehan suara beda tipis, yaitu sekitar 50%. Sedangkan Prostestan hanya 26,4 %. Tanya kenapa?

http://www.hani.co.kr/arti/english_edition/e_national/409868.html
Catholic Bishops’ Conference of Korea announces opposition to Four Rivers project

Umat Khatolik getol memprotes proyek Lee Myung Bak yang sangat merugikan Buddhisme.

http://www.ucanews.com/2010/08/25/catholics-buddhists-in-joint-organ-donor-appeal/
Catholics, Buddhists in joint organ donor appeal

The One-body One-spirit Movement (OSOB) of the Seoul Archdiocese has joined with the Buddhist-operated Life Share Association and Vitallink, a transplantation medical experts’ group, to launch a new national organization to be known as the Korea Donate Life Network (KODONET).

Toleransi ini seperti angin yang sejuk.  _/\_

 _/\_
The Siddha Wanderer

78
Di Korea Selatan, hubungan Buddhis - Katholik sangat baik. Antar tokoh agama saling berkunjung. Bhiksu berkunjung ke Gereja. Romo berkunjung ke Vihara. Bhiksu turut merayakan Natal, Romo turut merayakan Waisak. Sangat rukun di sana, contoh sejati dari pengikut Kristus.

Berbeda dengan kaum Protestan di sana, yang dengan pikiran korslet membakar rupang dan vihara-vihara Buddha serta terang-terangan mendiskreditkan Buddhisme. Tak tahu lagi di mana moralitas mereka sebagai manusia ya?

Quote
Kalo di Indonesia mungkin mereka akan mendoakan supaya candi Borobudur, Prambanan, Sewu, dst diruntuhkan Tuhan.....

Wah bisa-bisa bukan candi saja, tapi juga mendoakan agar slogan bangsa "Bhinneka Tungal Ika" diganti saja karena asalnya dari kitab Buddhis Sutasoma karangan pendeta Buddha Mpu Tantular.  ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer

79
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 26 November 2011, 08:31:26 AM »
Quote
Namun faktanya berbicara lain Dato, contohnya Ambapali, jika berzinah itu karma buruk, kapan Ambapali bisa menjadi Arahat dan tak terlahir lagi? Bagaimana hukum karma bisa meloloskan seorang Ambapali yg kerjanya adalah pelacur kelas tinggi selama 10.000 kali kehidupan karena karma buruknya? Dan fakta lainnya sesuai kisah kitab suci Therigata Sutta mengatakan bahwa Ambapali akhirnya menjadi seorang Arahat dimasa Buddha Gotama, how come?? Kontradiksi bukan??? Makanya banyak bikkhu tak pernah berbicara secara tegas BAHWA berzinah itu menghasilkan KARMA BURUK, dan butuh berapa kelahiran untuk perbuatan demikian

Ok, kalo begitu coba kamu pikirkan kasus Ambapali yg jadi pelacur itu, apa yg seharusnya terjadi padanya yg telah berzinah???

Hahahahahahah mas sugianto mas sugianto..... yah saya jelaskan secara Mahayana ajah ya!!

Ini ada kisah zaman dulu ketika bhiksu Sukhavati Honen (pendiri Jodo Shu) bertemu dengan seorang pelacur di pelabuhan Muro di Jepang.

Prostitute: Owing to what kind of evil karma I don't know, but I have come to earn my living by this disgraceful profession. How can such a sinful person like me be saved and attain Birth in the Pure Land?

Si pelacur bertanya bahwa bukannya dirinya sangat berdosa karena melakukan bisnis prostitusi. Bagaimana bisa ia mencapai Sukhavati dalam batinnya sendiri a.k.a menjaid tercerahkan?

Honen: No one knows what kind of evil karma has made you enter into such a profession. However, if you can find another way of living, you may as well throw the profession away as soon as possible. If it is impossible, you should practice the nembutsu as you really are. You should not despise yourself so much. It is for such a sinful being as yourself that Amida Buddha made his Original Vow. If you rely on it and practice the nembutsu, you are sure to attain Birth.

Honen berkata dengan tegas bahwa janganlah si pelacur memandang rendah dirinya sendiri, Beliau menasihati agar si pelacur segera berhenti melakukan pelacuran dan mulai berpraktik Dharma. Amitabha ada di hati setiap orang, yaitu Tathagatagarbha atau sifat sejati Ke-Buddhaan, baik para pelacur sekalipun.

Maka dari itu seberapa berat karma buruk seseorang, mislanya seperti Amrapali, ia berkesempatan membangkitkan batin Bodhi yang inheren di dalam dirinya dan mencapai pencerahan sempurna seorang Buddha. kebajikan yang dihasilkan dari praktik Dharma dapat memberangus karma buruk seberat apapun.

“Di dalam diri putri Matangi, bekas pelacur, cinta emosional dan keinginan telah dilenyapkan oleh kekuatan spiritual dari mantra [Buddha]. Sekarang nama Dharmanya adalah Bhiksuni Alam.”

(Shurangama Sutra)

 Putri Matangi yang seorang pelacur kemudian mencapai tingkatan Arhat.

 _/\_
The Siddha Wanderer

80
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 26 November 2011, 02:30:01 AM »
Dan tahukah anda, pak sugianto, bahwa "godfather of prostitution" atau "Bapak Prostitusi" di Thailand adalah seorang Kristiani?

http://www.tomvater.com/thailand/306/
Chuwit Kamolvisit – Thailand’s Godfather of Sex turns politician

http://www.thailandnews.co/2011/09/seizure-of-thai-mp-chuwits-bt3-4-million-related-to-prostitution-ring/
Seizure of Thai MP Chuwit’s Bt3.4 million related to prostitution ring

Chuwit Kamolvisit, a former brothel owner and born-again Christian, is running on an anti-graft ticket, telling all about the hefty kickbacks he once paid to police to keep his massage empire running.
http://the-diplomat.com/2011/07/01/thailand-readies-for-election/



Curiously there’s a plaque at the entrance to the park which reads:
“Dedicated to the Lord  Christ
29th August 2005
To God be the glory”
Perhaps Chuwit got his interest in Christianity from his ex-wife, who was American, or maybe from his father, who was Hong Kong Chinese.

http://apostcardfromthailand.wordpress.com/2011/06/20/the-planking-politician/

 _/\_
The Siddha Wanderer

81
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 26 November 2011, 01:45:21 AM »
Quote
Fakta realita lain : Thailand negara MAYORITAS BUDDHIS yg dikenal sebagai "SORGANYA LELAKI" how come? Mana para bikkhunya koq nggak bersuara??

Quote
Bro, setiap 3 bulan sekali saya ke Thailand untuk bisnis, kolega saya sering mengajak saya ketempat gituan, saya tolak dengan halus untuk ketempat ginian, saya udah berkeluarga. Saya lebih takut pada Allahku daripada gituan......HAHAHAHAH....
Saya tahu situasinya tak berbeda seperti di Jkt dan Sby......... Kemiskinan bukanlah isu sebenarnya, banyak tempat2 yg miskin tapi penduduknya tidak melakukannya.... Ini lebih banyak dikaitkan dengan falsafah hidup dan etos kerja........dalam hal ini peranan tokoh agama sangat penting......Kasihan anak2 perempuan dan lelaki diexploitasi sedemikian rupa.......ckckckckck

Masalahnya, adakah himbauan dari para rohaniawan Buddha dalam hal demikian??

“Seorang siswa Buddha tidak seharusnya, oleh karena demi mendapatkan keuntungan ataupun dengan kehendak jahat, bekerja dalam bisnis prostitusi.”
(Shakyamuni Buddha, Brahmajala Sutra)

==================================================================================

"If the Buddha were here today I think he would say that selling children to prostitution or accept or receive money from prostitution is a sin."
(Sampop Jantraka)

http://articles.cnn.com/2002-04-29/world/thai.sompop_1_prostitution-poor-children-children-first?_s=PM:asiapcf
Humble Thai 'hero' tackles child prostitution

Organisasi yang didirikan Sampop jantraka ini memberika solusi dan bantuan Buddhis bagi anak-anak untuk menghindarkan mereka dari bisnis seks.

http://depdcblog.wordpress.com/2010/06/26/the-buddhist-project/

With the help of the Canadian Embassy in Thailand, Ianic learnt about DEPDC/GMS. She was particularly impressed by the organisation’s focus on prevention to stop the trafficking of children and youth into the sex industry or other exploitative child labour situations. DEPDC/GMS offers free education, vocational training and full-time accommodation for young girls and boys in an effort to achieve these goals.

==================================================================================

Bhikkhuni Theravada Thailand Dhammananda (sebelumnya Prof. Chatsumarn Kabilsingh) buka usraa soal prostitusi:

Buddhism does not support prostitutes. On the contrary it points out that prostitution is an unwholesome act. Buddhists do not look down upon prostitutes. If they choose to practice dharma, they have an equal, if not better chance to become enlightened.
(Bhikkhuni Dhammananda)

http://www.buddhanet.net/e-learning/history/wbq27.htm
What is Buddhist attitude towards prostitution? by Chatsumarn Kabilsingh


This situation of low wages and employment discrimination helps contribute to the sex industry. Prostitution has been in Thailand for a long time. It became a serious social concern in the 1960s, when the USA designated Thailand as a rest and recreation (R&R) center for its military personnel involved in the war in Vietnam, thus creating new Thai phrases like "rented wife". Many young girls are sold into prostitution today to save their families from bankruptcy due to a poor harvest. Brothel agents from Bangkok visit depressed rural areas in northern Thailand during annual ceremonies that offer "forest robes" to monks in village temples. This turns temples into viewing stations where girls suitable for the flesh trade down south can be selected. Girls as young as seven or eight years old are now being sold. The current Thai government has promised strict measures to root out child prostitution, but action is yet to be seen. Many non-governmental organizations are also working on this issue.
A VISION OF DHARMIC SOCIETY: A BUDDHIST WOMAN'S PERSPECTIVE, Chatsumarn Kabilsingh (Dhammananda), founder of Sakyadhita)

==================================================================================

Ven. Mettanando, bhikkhu Theravada Thailand buka suara soal prostitusi:

http://thanhsiang.org/en/session-ven-mettanando

http://thanhsiang.org/en/terminal-care-ven-mettanando

http://groups.yahoo.com/group/DhammaTimes/message/2422
Legalized prostitution not enough for society by Bhikkhu Mettanando

Story told by Mettanando Bhikkhu, a Buddhist monk from Thailand, illustrates the nature of our responsibility.

 A woman approached the Buddhist monk and said: "When I was 12, my parents, who were very poor, sold me to a brothel and I have had to do this work ever since. I must beg your forgiveness for my sin."

The monk replied; "There is no need to beg forgiveness from me. It is I and the world who should beg your forgiveness, for we have not done enough to protect you. Please forgive me and the world for having failed to protect you in the first place."

==================================================================================

Jadi anda terlalu berlebihan dengan mengklaim tidak ada bhikkhu Sangha yang menghimbau atau bersuara. Pada kenyataannya para bhikkhu dan aktivis Buddhis di Thailand sedang memerangi prostitusi.

Jika anda tidak tahu, lebih baik tidak usah berkoar-koar.

 _/\_
The Siddha Wanderer

82
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 26 November 2011, 12:56:31 AM »
Quote
Yang benar aja bro, dulu tahun 1980 belum ada ipad n facebook, koq nggak masalah ya? Jika logika berpikir Anda seperti itu bisa bahaya bro, kalo tak ada listrik dan komputer pertama, apakah hari ini ada Steve Job dan Mark??  Kalo hari ini ada yg sakit dan perlu check badan maka diperlukan MRI yg menciptakan itu seorang kr****n taat lho...........Apakah org Nasrani perlu bilang, jangan pake itu barang ciptaan org kr****n lho!!!! Khan nggak gitu ya bro, setuju ya??? Jangan2 entah siapa yg tinggal di zaman batu nanti.......hahahahaha

Wakakakakakka cara berpikir yang unik. Ya silahkan saja anda kembali ke zaman di mana ada listrik tapi gak bisa buka Google, Facebook dan gak bisa buka Windows, Mac dsb..... silahkan kembali ke masa komputer masih jadul dan hiduplah tanpa jejaring sosial apapun.

Lagian kan DARI AWAL saya gak pernah bilang kalau produk org Kristiani itu keterbelakangan kan? Saya sangat menghormati umat Kristiani yang sejati, bukankah saya sudah katakan berulang-ulang di banyak postingan saya? Silahkan anda cari kutipan kalau saya pernah mengatakan org Kristiani keterbelakangan. Kalau sampai tidak ketemu anda harus kasih saya hadiah yang saya minta nanti. Terima "tantangan" ini?

Anda dengan sengaja mengelak demi nafsu merendahkan Buddhisme saja. Sayang sekali. Bagi saya menggunakan produk org Kristiani ya kaga ada masalah... emang kenapa? Setiap umat beragama berkesempatan memberikan kontribusi pada dunia.... dan saya apresiasi itu.

Tuh banyak sekalii penemu-penemu dan scientist Muslim yang luar biasa pada zaman dulu... kemudian baru penemuan mereka diadopsi oleh orang-orang Kristiani di Eropa sono.

Namun sayangnya, ANDA SENDIRI yang mendiskriminasikan umat Buddha sebagai pemilik KETERBELAKANGAN MENTAL dan akhirnya terlihat bahwa statement anda ini tidak ada dasarnya karena anda sendiri tidak tahu apa yang mendasari banyak tren teknologi di dunia ini.

Tambahan ya, kalau anda lihat sejarah, Buddhisme Zen mempengaruhi gerakan Bauhaus di Jerman dan gerakan itu menjadi pelopor semua desain modern di dunia ini, baik desain grafis maupun arsitektur. Pengaruhnya snagat besar. jadi kalau anda lihat gedung-gedung tinggi modern, rumah-rumah modern minimalis, desain-desain grafis yang modern dan simple.... semuanya adalah berkat pengaruh Buddhisme Zen. jadi kalau anda tetap mendikreditkan Buddhisme dengan keterbelakangan mental, maka ntar kalau bangun rumah jangan yang modern ya, pakai saja yang model tradisional murni....., juga kalau punya perusahaan jangan pake desain yang modern juga.... silahkan pakai desain jadul....

Oya tambahan, penemu lampu listrik Thomas Alva Edison itu Atheis lo. Jadi kalau anda juga ga suka sama atheis, jangan pake lampu listrik, pakai lilin aja. (kalau saya gak peduli mau atheis atau apa kek, karena saya menghargai itu semua)

"So far as religion of the day is concerned, it is a damned fake... Religion is all bunk."
(Thomas Alva Edison)

"I'm not going to listen to anymore of this nonsense (Christianity)."
(Thomas Alva Edison)

"I have never seen the slightest proof of the religious theories of heaven and hell, of future life for individuals, or of a personal God...If there is really any soul, I have found no evidence of it in my investigations."
(Thomas Alva Edison)

Lalu Benjamin Franklin, penemu prinsip elektrisitas / listrik juga "murtad" dari Kristianitas.

"I have found Christian dogma unintelligible. Early in life, I absenteed myself from Christian assemblies."
"Lighthouses are more helpful than churches."

Franklyn, B. Franklyn's Autobiography. New York: Rinehart and Co., Inc., 1959, 292. 

"My parents had given me betimes religions impressions, and I received from my infancy a pious education in the principles of Calvinism. But scarcely was I arrived at fifteen years of age, when, after having doubted in turn of different tenets, according as I found them combated in the different books that I read, I began to doubt of Revelation itself"

Franklyn, B. Franklyn's Autobiography. p. 66

"If belief in the miraculous revelation of the Old Testament and the New is required to make a man religious, then Franklin had no religion at all. It would be an insult to say that he believed in the popular theology of his time, or of ours, for. I find not a line from his pen indicating any such belief."
Theodore Parker, who made a study of Franklin's religious opinions

Franklin was not an Atheist; he did not deny the existence of a God; he believed in a God; but his God was the humane conception of Deism and not the God of Christianity.

 _/\_
The Siddha Wanderer

83
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 25 November 2011, 08:28:09 PM »
http://www.christianaggression.org/item_display.php?type=ARTICLES&id=1113838580

Who Created Religious Disharmony in Sri Lanka?

Posted April 18, 2005
Ramani D. Wickramaratne

Quote
lihat juga di Myanmar, suku minoritas Karen yg kr****n dipaksa bersujud patung Buddha, jika tak mau ditembak.

Yang mengancam mereka adalah militer Junta, yang tidak segan-segan menangkapi dan menyiksa para bhikkhu Buddha.

 _/\_
The Siddha Wanderer

84
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 25 November 2011, 08:24:19 PM »
Quote
Benar, namun tak ada api mana mungkin ada asap??? Di Korea Selatan tak berani, tapi di Srilangka berbeda loh, ratusan sekolah kr****n diambil paksa, gereja dan kuil Hindu dibakar, pendeta dan keluarganya diintimidasi bunuh, lihat juga di Myanmar, suku minoritas Karen yg kr****n dipaksa bersujud patung Buddha, jika tak mau ditembak...........
.

Nimbrung ya.

Benar sekali kata-kata anda..... ada asap karena ada api. Anda tahu kenapa di Srilanka seperti itu? Karena pihak Kristiani di Srilanka pada suka bikin api.

http://freetruth.50webs.org/D4g.htm

http://balawegaya.wordpress.com/2011/04/03/christian-fanaticism-in-sri-lanka/
CHRISTIAN FANATICISM IN SRI LANKA

The arrival of Christianity to Sri Lanka was marked by violence and bloodshed.

Sedangkan di Korea? Buddhis ga maen api, para K fundamentalis dengan menggila membakar vihara-vihara. Pantas saja theologian Kristiani CS Lewis me-warning, mengatakan bahwa banyak umat K yang perilakunya tidak beda dengan iblis.

Suatu kali theologian Kristiani Anglikan CS Lewis (Narnia) menulis surat pada biarawan Khatolik Bede Griffiths:
"Even more disturbing as you [Dom Bede Griffiths] say, is the ghastly record of Christian persecution. It had begun in Our Lord's time - `Ye know not what spirit ye are of' (John of all people!) I think we must fully face the fact that when Christianity does not make a man very much better, it makes him very much worse...Conversion may make of one who was, if no better, no worse than an animal, something like a devil."
[C. S. Lewis in a letter to Bede Griffiths, dated Dec. 20, 1961, not long before Lewis' death, The Letters of C. S. Lewis, ed., W. H. Lewis, (New York: Harcourt, Brace & World, Inc., 1966), p. 301.]

 _/\_
The Siddha Wanderer

85
Diskusi Umum / Re: Altar rumahku, mohon pencerahannya
« on: 25 November 2011, 07:13:33 PM »
Yah terserah sih mau majang rupang apa. Tapi kalau anda Buddhis lebih baik meletakkan altar Buddhis daripada menambahi altar dengan dewa dewi Tao. Kalau anda mau menaruh Ma Zu ya gapapa, tapi kalau anda Buddhis ya lebih baik Di Zang Wang Pu Sa.

Kan aneh misalnya org ka****k majang rupang Buddha di altar atau org Buddhis majang Bunda Maria di altar? Demikian juga dengan dewa dewi Tao, apakah tidak aneh dipajang di altar umat Buddha?

Yang pasti kalau anda bersikeras untuk menaruh rupang dewa dewi Tao, ya posisikan Bodhisattva atau Buddha berada di tempat yang lebih terhormat, misal di tengah atau di bagian yang lebih tinggi.

Kai Guang padanan Sanskritnya adalah Abhiseka. Baik di Theravada, Mahayana dan Vajrayana, rupang-rupang Buddha biasanya di-abhiseka terlebih dahulu. Jd saya rasa perlu. Abhiseka itu semacam peresmian / upacara. Pada waktu hari2 raya Nasional kemerdekaan dsb semuanya perlu diadakan upacara bendera. Membuka mall atau restoran baru perlu upacara grand opening atau soft opening. Jd abhiseka / kai guang pun perlu, tapi jangan dipahami secara takhayul mistik.

 _/\_
The Siddha Wanderer

86
 [at] Indra

Harusnya Dharmaguptaka... tp karena semangat Mahayana itu non-sektarian terhadap 18 aliran Shravakayana, maka kemungkinan juga mengambil poin" dr Mulasarvastivada Vinaya.

Quote
terus yang mana seharusnya vinaya "turunan" buddha Gautama ?

Masing" mengaku paling asli.

 _/\_
The Siddha Wanderer

87
Diskusi Umum / Re: Bertemu Dengan Banyak Dewa/Bodhisattva/Buddha
« on: 22 November 2011, 06:29:50 AM »
Mudah saja caranya mau tahu pengalaman mereka benar atau tidak.

Cross check pengetahuan mereka ttg agama Buddha dan Tripitaka,
cross check juga bagaimana keyakinan mereka pada Triratna.
cross check juga penguasaan batin mereka dan tata perilaku mereka
cross check juga pendapat mereka ttg pengalaman mereka dengan isi Tripitaka

Bila benar-benar sejalan, pengalaman mereka dengan Buddha Bodhisattva Dharmapala bisa dikatakan benar.

Jika tidak, maka sama saja mereka lagi MAIN TIPU saja atau cuma FANTASI mereka sendiri (umumnya sih yang beginian yang banyak merajalela).  ^-^ ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer

88
Ya masalah menerima dan memegang uang dsb itu bukan masalah upaya kausalya, bukan masalah pembenaran di zaman modern, tetapi lebih karena mereka memegang satu KODE SET aturan yang BERBEDA atau VINAYA yang BERBEDA.

1. Mahasanghika Vinaya membolehkan para bhiksu menerima uang tapi tidka boleh menyentuhnya, jadi mereka memakai semacam pelindung tangan untuk tidak menyentuh uang secara langsung.

2. Mulasarvastivada Vinaya membolehkan para bhiksu menerima uang dan melakukan berbagai transaksi ekonomi serta kegiatan komersial lainnya. Dalam Vinaya tersebut dicatat bahwa Sang Buddha Shakyamuni sendiri yang memberikan berbagai macam saran bagaimana cara meng-handle uang secara bijaksana oleh para anggota Sangha.

Anggota Sangha Tibetan dan Shingon Jepang mengikuti Vinaya Mulasarvastivada. Anggota Sangha Mahayana Tiongkok dan Jepang yang lain mengikuti Dharmaguptaka Vinaya.

Dharmaguptaka Vinaya (Four Parts Vinaya) melarang menerima dan memegang uang seperti layaknya Theravada. Namun di era modern ini tampaknya para bhiksu Mahayana Tiongkok juga mengikuti satu kode etik yang disarankan Mulasarvastivada Vinaya ttg uang.

Jadi kalau ada kejadian kaya bhiksu menerima uang tidak usah dipolemikkan. A mengikuti Vinaya A. B mengikuti Vinaya B. Dan beres. 8)

Yang perlu dipolemikkan adalah, apakah cara meng-handle uang yang dilakukan Sangha bertentangan denagn cara bijaksana yang dianjurkan di dalam Vinaya? Dari kasus di atas, bisa dilihat mereka malah terikat dengan uang itu sendiri, mencari untung semata bagi pribadi (dilihat dari mematok tarif tinggi-tinggi), menjadikan semacam saingan bisnis bhiksu lain, ini yang tidak pernah dianjurkan Vinaya manapun.

 _/\_
The Siddha Wanderer

89
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 19 November 2011, 04:37:24 PM »
Quote
Sama dong, di Nasrani "berselingkuh/ berzinah" dilarang, tapi di buddhisme itu kelihatan "sah2" saja kelihatan ya?..........         

Kenapa ya kalo di kr****n jarang dibahas ajaran buddhisme tapi di DC malahan digalakkan ya,,   apakah mengajarkan kebenaran HARUS mencari dukungan ajaran dari pihak lain dengan cara menjelekkannya??? Nggak beda ya dengan ajaran tetangga yg satu lagi?  Hahahahah.......

Kalo ajaran Buddha hebat, logis kenapa tidak menghasilkan pengikut2 yang hebat2 ya, tapi kelihatan outputnya adalah KETERBELAKANGAN?? Untunglah Korea Selatan mulai terlepas dari lubang hitam yg tak ada awal dan akhirnya?? Dan pemerintah China yg notabene mayoritas Buddhis tradisional sekarang udah melihat kearah kekr****nan, banyak universitas2 pemerintah mengundang para pengajar kr****n untuk mendidik mahasiswanya dalam hal moralitas dan etos kerja kr****n kepada mereka. Kenapa nggak Buddhisme? Pemerintahnya takut, negara akan hancur kalo diterapkan falsafah buddhis yang menolak "materialisme" itu.......Kasihan deh kalo itu terjadi..........
     

Tetap sadar dalam menulis. Kalau tidak, tulisan anda yang penuh kebencian hanya akan jadi bahan tertawaan saja.

Berselingkuh / berzinah sudah jelas melanggar Sila, kok bisa umat Buddhis menganggapnya "sah"?

DC membahas ajaran" Kristiani, dan kalau memang benar Kristiani jarang membahas ajaran Buddha, makanya ya jadi si dede gt.... gampang diobodohi oleh org" kaya Steve Cioccolanti... dan mungkin inilah sebabnya banyak menjamur pendeta" yang mengklaim umat Buddha penyembah berhala dan masuk neraka. Alasannya: gak pernah belajar Buddhisme mereka. Waduh! Gawat luar biasa!

Saya kira output keterbelakangan ada di setiap agama, di negara Bhinneka Tunggal Ika ini bagaimana anda bisa membuat pernyataan demikian?? Di mana kelogisan anda sebagai warga negara Indonesia yang harus bertoleransi di negara pluralisme ini?

Dan konyolnya lagi, masyarakat RRC bukan mayoritas Buddhis tradiisonal tapi MAYORITAS ATHEIS. Di banyak artikel berita, datang silih berganti dikatakan bahwa Buddhisme sedang membludak di Tiongkok sono, terutama di kalangan muda mudi serta para intelektual. Jadi fakta yang anda sodorkan tidak valid.

Wow anda bilang masyarakat Korea telah keluar dari lubang hitam? Maksudnya Buddhisme itu lubang hitam menurut anda? wah wah wah.....anda kaga ada bedanya dengan pengikut Kristiani Protestan fanatik di Korsel sana... atau jangan" anda seperti Pastor Paul David Yonggi Cho di Korea sono, yang cemburu dan iri hati karena jumlah anggota Buddhisme Soka Gakkai di Korea sana menyamai jumlah umat gerejanya yang disebut" sebagai gereja terbesar di Asia? hahaha......

Hmmmm justru di barat, para CEO dan businessman semuanya pada menyarankan Buddhisme tuh... bahkan Buddhisme menjadi pelajaran yang disarankan di sekolah-sekolah umum...dan bicara soal etos kerja, para karyawan Google, Facebook, Twitter semuanya pada mengadakan konferensi rutin dengan moderator dan pembicara guru-guru Buddhis. Dan juga mendinag Steve Jobs dengan etos kerjanya yang luar biasa, beliau menganut Buddhisme Zen. Mark Zuckerberg pendiri Facebook juga menyukai kata-kata Buddha tentang non-materialisme.

Yah kalau anda tetap menganggap Buddhis menghasilkan keterbelakangan, maka mulai sekarang jangan gunakan Google, jangan gunakan Facebook, jangan gunakan Apple, jangan tonton film-film buatan Pixar - Disney karena semuanya dikerjakan dengan pengaruh etos kerja semangat Buddhis. Bukankah anda sungguh tolol kalau menggunakan produk orang yang anda anggap keterbelakangan, bukankah begitu?

Jadi silahkan anda kembali ke Zaman Batu dan tetaplah ketinggalan zaman.

 _/\_
The Siddha Wanderer

90
Chan atau Zen / Re: Kriteria Guru yang Baik dan Buruk (Master Shengyen)
« on: 19 November 2011, 01:23:03 PM »
Quote
Buddha Sakyamuni (Gautama) berdasarkan penemuan arkeologi adalah nyata pernah hidup... Buddha-buddha lain ?

Setelah zaman prasejarah, emang ada Buddha lain dalam catatan sejarah selain Buddha Shakyamuni?

Apakah Vipassi (Vipasyin), Kassapa (Kasyapa), Kanakamuni pernah ada?

 _/\_
The Siddha Wanderer

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 95