//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - bangun _pw

Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12] 13 14 15 16 17 18 19 ... 45
166
wah sudah cukup lama cerita ini terpending...
maaf sekali...karena kemaren masa aktif langgana internet telah habis jadi terpending...,besok saya lanjutkan ceritanya kembali,,
saya harap dapat segera menyelesaikan cerita ini...hehe

anumodana..

167
Buddhisme untuk Pemula / Re: tolong jawab
« on: 12 August 2012, 11:47:40 PM »
 :outoftopic:

menurut saya... baik pertanyaan yang sederhana dari saudara Stephensuleeman  djawab saja...
nanti juga ketahuan kalau si bro Stephensuleeman  itu bner2 ingin tahu atau mengada2..
misalanya seperti yang dtanyakan bro forte tidak dapat dijawab saudara Stephensuleeman para member dapat membantu menjawabnya...

sangat dsayangkan sekali setiap saya membaca thread selalu ada perdebatan kaya gini yang terus menerus...
saya rasa biar kesanya rapih saja saat dbaca...
meskipun kadang suatu perdebatan dalam diskusi tidak dapat ddihindari namun saya rasa bisa diminimalisir...

hanya sekedar saran..

168
g perlu bilang apa2?
kalo bilang dalam hati itu juga bilang kan, dan pasti ada kata2nya apalah begitu. :)
agar lebih semangat untuk berjuang.

oke deh...
dalam hati  "aku pasti bisaaaaaaaaa....."

169
adhitthananya gagal dong? ???
memangnya pas melakukan tekad bilangnya bagaimana?
saya bertekad tidak akan mengubah posisi duduk selama satu sesi meditasi ini, kecuali jika sakitnya sudah tak tertahankan. ;D
harusnya kamu bertekad tidak akan merubah posisi sampai maut tiba. :whistle:

ya dalam sehari emang gak selalu sukses dalam beradithana...misal dari 10x meditasi paling ga 3x gagal lah...kalo awal2 beradithana memang sangat sulit..
belum cleansheet sehari sukses adithana trus...kalo melihat siswa2 lama mereka bagai "patung buddha" kata orang yg melihatnya..
kalo saya belum sanggup...baru bertekad tidak hanya 3x namun berusaha setiap jam2 meditasi.

untuk beradithana sendiri saya rasa gak perlu bilang apa2...just do it
kalo ampe maut ntar rame lagi kaya thread "meditasi bisa bikin mati"
tapi saya pernah membaca tentang meninggal saat meditasi..kalo gak salah , salah satu murid sang buddha ingin membuktikan sejauh mana batas galaksi ini..
(kalo gak salah lagi) sang buddha bilang bahwa hal tersebut adalah tindakan sia2 karena tidak akan memajukan batin..
namun si murid tetap melakukannya...akhirnya dia dalam meditasinya (entah kesadarannya atau apa) mencoba mencari batas dari angkasa hingga dia meninggal dalam pengembaraaannya mencari batas dari angkasa.
 (mungkin para sesepuh dapet memberi referensi tentang cerita tersebut apakah benar2 ada cerita tersebut atau tidak)


170
saya lanjutkan episode ke-4 ini..
karena sebelumnya tidak dapat meneruskan cerita karena suatu kesibukan, maka hari ini saya lanjutkan..

hari ke-4 :

hari ke-4 dmana para siswa diajarkan teknik vipassana...pertama2 siswa mendengarkan cd  dari SN Goenka tentang teknik vipassana (sepanjang hari akan ada penjelasan tentang cara2 melakukan teknik anapanassati maupun vipassana)
lalu SN Goenka menjelaskan tentang Adithana ( ikrar atau tekad yang sangat kuat), dimana nanti setiap jam2 tertentu siswa melakukan meditasi dengan beradithana yaitu dalam 1 jam siswa tidak boleh merubah posisi meditasi (pada hari 1-3 siswa masih boleh bergerak/mengganti posisi mencari posisi nyaman), dalam sehari ada 3x siswa wajib melakukan adithana..
lalu siswa dsuruh merasakan perasaan pada bagian ubun2, saya pertama merasakan kesulitan untuk mencari perasaan2 yang timbul pada daerah ubun2...
di sinilah menariknya...

saat melakukan adhitana seluruh badan mulai berontak...sama sekali tidak ada kenyamanan...kosentrasi berubah menjadi sakit badan dimana2
saya yang mempunyai cedera dipangkal pahapun mulai kambuh...banyak sekali perasaan2 yang timbul saat melakukan adhitana...baik perasaan2 kasar yang timbul di anggota tubuh maupun perasaan batin yang tidak nyaman..saya benar2 menderita, bukan cara mengatasi rasa sakit yang saya peroleh malahan rasa sakit yang menderita yang saya dapatkan di hari ke-4....apalagi saat cidera saya kambuh....benar2 panas dingin badan saya...
konon siddharta gautama berikrar akan melakukan adhitana sampai beliau mendapat sebuah pencerahan...tidak dapat dibayangkan...(mungkin rekan2 yang mengetahui ini dapat memberikan referensinya dari sutta mana)
setelah melakukan adhitana untuk berdiri saja cukup sulit...sering kali kaki menjadi kesemutan...apalagi waktu istirahat hanya 5 menit...jadi saya sering kali melakukan peregangan dulu sebelum meditasi, karena saya bertekad bukan hanya sehari 3x melakukan adhitana...namun sepanjang jam2 meditasi saya akan melakukan adhitana...meskipun apabila rasa sakit yang sudah tidak dapat diperatahankan saya merubah posisi sebanyak beberapa kali..
lalu setelah merasakan perasaan di ubun2 siswa dianjurkan merasakan perasaan2 yang timbul dari ujung kepala(ubun2) sampai ujung kaki..baik perasaan kasar maupun perasaan halus...perbagian anggota tubuh...secara berurutan..
namun sambil beradhitana seringkali perasaan2 kasar yang terasa seperti perasaan sakit, panas, berkedut...
pada awalnya saya sama sekali tidak mengerti perasaan halus itu seperti apa...
dan saya juga masih berpikir...bagaimana cara mengatasi rasa sakit yang guru bilang akan diajarkan pada hari ke-4...

"pada dasarnya sejak awal para meditator hanya disuruh mengamati perasaan2 yang timbul dan tenggelam...agar mengerti tentang anicca, khususnya di dalam diri kita..sehingga apapun yang meditator rasakan, meditator diwajibkan untuk tenang dan seimbang batinnya..yaitu apabila meditator merasakan perasaan kasar maupun halus...cukup amati...jangan memberikan reaksi"

hal ini ternyata sangat bermanfaat bagi saya dalam menjalani kehidupan saat ini...
dan di sinilah saya dapat mengatasi rasa sakit dalam beradithana maupun saat nyamuk2 menyerang....karena saya mulai menyadari hal tersebut...
mungkin dsinilah mulai mengerti tentang "EMPAT KESUNYATAAN MULIA" itu dapat dipahami..

Pertama Kesunyataan Mulia tentang Dukkha
(rasa sakit yang saya alami)

Kedua Kesunyataan Mulia tentang asal mula Dukkha
(rasa sakit terjadi karena saya melakukan reaksi terhadapnya misalnya rasa sakit ini sangat tidak nyaman...saya ingin menyingkirkannya karena sangat membuat menderita, alih2 rasa sakit itu hilang malah rasa sakit itu makin menjadi sakit karena saya melakukan reaksi ingin menyingkirkannya, mungkin ini ada hubungannya dengan penderita2 sakit kronis yang dapat mengatasi rasa sakitnya dengan meditasi)

Ketiga Kesunyataan Mulia tentang lenyapnya Dukkha
(dengan tidak melakukan reaksi yaitu keadaan dalam keadaan tenang dan seimbang dengan maksud tidak menolak rasa sakit itu, tidak membencinya, tidak ingin menyingkirkannya maka lenyaplah rasa sakit itu,karena menyadari bahwa rasa sakit inipun akan berlalu..baik secara cepat maupun sangat lambat. saya pernah membaca tentang perumpamaan badan boleh sakit tapi batin kita tidak boleh ikut sakit, saya setuju sekali karena apabila badan kita sakit dan batin kita ikut sakit semakin sakitlah badan kita , menurut saya inilah hal2 penyebab penyakit2 semakin kronis karena kekuatiran kita akan penyakit tersebut dan pada dasarnya hal itu terjadi karena banyak orang tidak ingin mati..jadi yang ditakutkan adalah KEMATIAN. Dengan menyingkirkan sakit batin tersebut diperolehlah lenyapnya penderitaan)

Dan yang terakhir atau yang ke-4 adalah Kesunyataan Mulia tentang Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha
(yaitu pokok dasar ajaran para buddha sila, samadhi dan panna.. dimana para meditator dikondisikan pada saat itu untuk melaksanakan Delapan Jalan Utama (Jalan Utama Beruas Delapan) :

Pañña    
1.    Pengertian Benar (sammä-ditthi)
2.    Pikiran Benar (sammä-sankappa)
Sila    
3.    Ucapan Benar (sammä-väcä)
4.    Perbuatan Benar (sammä-kammanta)
5.    Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
Samädhi    
6.    Daya-upaya Benar (sammä-väyäma)
7.    Perhatian Benar (sammä-sati)
8.    Konsentrasi Benar (sammä-samädhi)
Jika dalam menjalankan kebhikkhuan kondisi ini akan mudah dilaksanakan dari pada para perumah tangga yang masih memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang dimilikinya, namun dalam retreat kondisi tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi menjalankan kebhikkhuan (menurut SN Goenka) )

* sekali lagi saya tidak bermaksud mempromosikan/menyatakan meditasi yang lain tidak bagus. Pada dasarnya setiap meditasi (sesuai dengan ajaran Sang buddha) adalah baik
baik samatha maupun vipassana karena masing2 mempunyai kelebihan dan menurut saya masing2 berbeda tujuan namun saling mendukung...yang satu untuk ketenangan batin(samantha) dan satu lagi untuk pandangan terang(vipassana)

cerita selanjutnya....
perasaan yang saya rasakan selama meditasi....


171
siapa suruh bikin poling bagus bangettt....kereennnn.....tiap detik kutunggu kelanjutannya...

biasa hem...teknik menjual tuh...

172
ya nangkep. :)
lanjut hari ke 5.
hari ke 4 juga belum hem2
besok ajalah.... kepala saya kalo dsuruh mengingat cepat lowbat

173
hati2 dengan kata kumis.
kalo yang g punya kumis bagaimana? apa g bisa ikut meditasi?

btw, madu kan memang boleh, buat yang atthasila juga g masalah. :)

kalo cwe kumis tipis dah..
kalo gada kumis tipis ya calon tumbuhnya kumis...

ya intinya si kekhuatiran akan maag itu ternyata tidak terjadi....jadi nantinya tidak tergantung dengan madu lg...gtu kayaknya

174
noted : ternyata roti tawar  yang tersedia di sore hari saat hari pertama adalah roti untuk makan siang hari saja....jadi saat itu tertinggal....jadi setelah hari pertama dan seterusnya tidak ada roti tawar di sore hari 

175
clicked, +1 gara2 merasa tersindir
ni om saya kasih bonus

176
Mungkin ...agar lebih interaktif dan tidak membosankan rekan2 dapat bertanya kepada saya tentang pengalaman saya..
saya usahakan menjawab semampu....seju2rnya....dan  jika ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab saya akan beri alasannya..
sebisa mungkin bertanya sesuai alur yang telah diceritakan....


177
ok.....setelah melakukan pendinginan saya lanjut lagi ceritanya...
pertama2 saya ucapkan terimakasih kepada rekan2 yang telah memberikan GRP....
maupun yang berencana memberikan GRP (si hem2 ) serta rekan2 yang memberikan komentar maupun yang membaca sebagian maupun seluruh dari isi cerita ini...
pada dasarnya saya hanya membagikan pengalaman saya sebagai meditator pemula dan tidak mengharapkan reputasi apapun...dan semoga cerita tentang pengalaman saya sebagai meditator pemula ini dapat membangkitkan semangat dan motivasi kepada rekan2 dalam belajar bermeditasi, baik vipassana maupun samatha bhavana..

sebelum memasuki cerita hari ke 4 kita akan flashback dulu ke hari pertama.
Hari ke 4 adalah hari dimana siswa akan diajarkan meditasi vipassana bhavana, pada hari pertama hingga hari ketiga para meditator diajarkan anapanassati yaitu merasakan hembusan dan tarikan udara yang masuk melalui lubang hidung...lalu merasakan perasaan yang timbul dan tenggelam di daerah kumis(di atas bibir atas dan dibawah lubang hidung), lalu dpertajam/dpersempit lagi merasakan perasaan2 yang timbul dan tenggelam di daerah di atas daerak kumis dan diantara lubang hidung)

bagi rekan2 yang membaca cerita saya dari awal tentu ingat saat di hari pertama tepatnya saat istrahat sore hari saya menemukan roti tawar...itulah kebahagiaan saya di hari pertama...
mengingat kondisi saya yang mempunyai penyakit maag yang cukup akut...roti tawar tersebut ibarat obat yang sangat saya rindukan...
orang tua saya juga mengakhawatirkan keadaan saya, karena beliau tahu saat maag saya kambuh reaksi sakitnya sungguh luar biasa...jadi beliau mengirim pesan ke panitia tentang keadaan saya di sana....

sebenarnya saya telah menitipkan sekotak madu kepada panitia untuk berjaga2 apabila maag saya kambuh,karena peserta dilarang membawa makanan maka madu tersebut dititipkan ke panitia dan sewaktu2 saya butuhkan saya dapat meminta kepada panitia...namun dengan adanya roti tawar tersebut madu itu terasa tidak akan terpakai hingga retreat selesai..
pada hari ke2 dan waktu yang sama...setelah meditasi sore hari saya bergegas menuju ruang makan...dan apa yang terjadi sodara2....

v
v
v
v
v

roti tawar itu telah lenyap.......

perasaan sayapun mulai gelisah dengan kehilangan roti tersebut.....akhirnya saya membuat segelas susu coklat panas lalu bergegas ke panitia untuk meminta 1 saset madu (dalam 1 kotak madu kira2 berisi 12 saset madu)..
sayapun langsung menuju ke kamar untuk meminum madu tersebut di kamar....karena kurang enak kalo dilihat oleh orang lain yang sedang kelaparan saya malah enak2 minum madu...
ternyata di dalam kamar ada beberapa orang...akhirnya saya mengurungkan niat saya untuk meminum madu tersebut ...saya pikir nanti saja saat malam hari menjelang tidur...saat lampu dimatikan saya bisa menikmati madu tersebut...akhirnya saya simpan di tas.

Dan saat meditasi berakhir di hari ke 2....saya bergegas ke kamar dan mengambil madu tersebut di tas...lalu saya kantongin dan bersiap2 menikmati madu tersebut, karena saat meditasi perut sudah bernyanyi2 dan mulai terasa perih...
sambil menunggu lampu dimatikan saya memejamkan mata.....alhasil.............
v
v
v
saya terlelap tidur ....
yah...lumayan untuk persediaan besok, karena kurang enak kalau terlalu sering berbicara dengan panitia...jadi saya simpan lagi si madu ke dalam tas...
namun oh namun...
sampai retreat berakhir...madu tersebut sama sekali tidak tersentuh..
maag saya tidak kambuh.....malahan ketika saya bercerita hal tersebut (hari terakhir peserta boleh berbicara) kepada panitia yang menyimpan madu...dia sendiri malahan yang meminum madu saya...
(pada pertengahan retreat dia terserang sakit demam dan masuk angin....)

Pesan moral :
"hal2 yang kita pikirkan/takutkan di esok hari/ masa depan sering kali tidak terjadi..karena masa depan itu tidaklah pasti" (mengutip kata2 Ajahn Brahm)






178
sayang sekali post yang saya tulis panjang lebar telah terhapus seluruhnya dan tidak dapat dkembalikan karena kesalahan yang tidak diharapkan
jadi saya mandi dulu sambil membiarkan kekecewaan ini terbasuh oleh air yang mengaklir

nanti saya akan mencoba menulis kembali...

179
Hari ke 2 dan ke 3

Saya rangkum saja karena kurang lebih sama.....
mungkin cerita saya agak sedikit berbeda dengan aslinya...karena saya hanya bercerita mengandalkan ingatan saya yang sangat buruk....
pada hari pertama meditator dfokuskan mengamati keluar masuknya udara melalui lubang hidung...dan perasaan apa saja yang dirasakan....bisa panas...dingin...berkedut...seperti kesemutan...apa yang saya rasakan adalah panas dingin...

hari kedua perasaan lebih dfokuskan di daerah diatas bibir..dibawah lubang hidung.....perasaannya jg sama...panas dingin jg...karena setiap meditator sering kali merasakan perasaan yang berbeda....
pada hari ke 2...kosentrasi sudah semakin baik....melamun ya masih sih....cuma lebih cepat sadar dan kembali kosentrasi...

hari ke3....dsini mulai menarik....

pada hari ke3....pikiran dipertajam lagi dengan dengan mempersempit titik fokus...kalo gak salah diatas bagian kumis dbawah antara lubang hidung....
kejadian menarik saat sore hari....sekitar pukul 5 sore...kini si nyamuk beraksi...
entah mengapa nyamuk2 di kaliurang sama sekali tidak mengeluarkan bunyi....tiba menempel dan menggigit....gigitannya terasa amat sakit.....kosentrasipun buyar.....badan dgerakan agar si nyamuk pergi....nampak si nyamuk terlanjur jatuh cinta pada saya....alhasil memanggil teman2nya jg....
saya berharap si nyamuk tidak menyentuh daerah muka...karena daerah tersebut sangat sensitif sekali jika digigit....
namun nyamuk tetaplah nyamuk....apa yang saya larang dsitulah dia hinggap..
sambil menahan sakit saya berusaha kosentrasi.....dan tidak berhasil...kosentrasi benar2 buyar... (emoticon ini nampaknya mewakili kondisi batin saya saat itu)
dan terparah adalah saat si nyamuk hinggap di daun telinga....sungguh luar biasa sakitnya...jika tidak dalam kondisi melaksanakan pancasila dengan teguh mungkin hal ini yang akan saya lakukan
akhir meditasi yang sangat buruk...selesai dengan perasaan jengkel dan bentolan yang cukup besar di daun telinga

dengan bekal tekad kuat "jangan membunuh/menyakiti" akhirnya saya bergegas ke kamar dan mengoleskan krim anti nyamuk keseluruh bagian kepala dan bagian tubuh yang tak tertutup pakaian...
karena istrahat hanya 5 menit saya bergegas kembali dan lonceng berbunyi kembali...menandakan waktu meditasi di mulai
dengan perasaan lega dan bermandikan krim anti nyamuk saya berharap si nyamuk enggan berdekatan dengan saya....namun oh namun...
si nyamuk sangat mencintai saya...
krim tersebut sama sekali tidak memberikan efek ......dengan gembira mereka menikmati menghisap darah saya...
akhirnya sayapun merelakannya.....
saya teringat dengan kisah ajahn bramh di buku seri k2nya kalo gak salah....dengan judul "AJAHN NYAMUK"

setelah acara ceramah dhamma dan meditasi 1 jam...setiap pukul 9 malam meditator boleh bertanya kepada guru...
sayapun memanfaatkan waktu tersebut untuk bertanya tentang kesulitan2 yang saya alami selama meditasi...khususnya "Rasa Sakit"
baik karena duduk yang terlalu lama dan nyamuk2 yang terlanjur jatuh cinta kepada saya...
sang guru pun memberitahukan kepada saya....
"Hari ke 4 akan diajarkan mengatasi rasa sakit"
sayapun sangat senang mendengarnya....

NEXT.......Hari ke 4

180
kembali saya mengisi acara ini
entah mengapa saya suka sekali menggunakan emoticon....biar gak kaku ajalah....

oke...langsung saja
apakah gerangan suara2 itu??
ternyata teman sekamar saya sedang mengigau....
jadi dalam sekamar ada 6 orang termasuk saya....3 orang dari luar n sisanya orang indonesia
sebenarnya...saat saya terbangun saya tersadar dari keadaan mengigau...jadi entah mengapa mimpi saya terasa sangat nyata...dan dalam mimpi tersebut saya sedang tertawa...dan saat bangun....sayapun masih tertawa,....yah untung saja mereka tidak bangun....

next......hari ke 2

Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12] 13 14 15 16 17 18 19 ... 45
anything