Nah, inikan lebih masuk akal.
Ketika tanpa sesuatu pun, tanpa air, api tanah, angin>makhluk hdup / alam, dsb kosong, hanya ada adi buddha (Tuhan dalam buddhisme) itu sendiri (mungkin ESA), dan oleh krna melalui Esa ini (tak tercipta tak terlahirkan, mutlak) ini muncul segala api, air, tanah dan angin> disebut makhluk dan alam).
Dan Esa, satu2nya tak terlahirkan, tak terciptakan, mutlak.
Sdangkan makhluk>terciptakan dari sebab pertama oleh Yang tak terlahirkan, tak terciptakan.
Dan Yang tak terlahirkan, tak terciptakan inilah yang sering disebut TUHAN yg tanpa awal dan tanpa akhir.
Sdang semua makhluk( sbgai entitas bhavanga, pemilik karma) secara logis pasti ada awal dan ada finish. . .
Dan finishnya inilah disebut mencapai Nibbana dalam agama Buddha, atau moksha dalam hindu. .atau kembali kepada Tuhan dlm agm ln.
Kan gak masuk awal, kebradaan excist semua mkhluk itu tiada awal, tapi ada finishnya > gak logis.
Tuhan > tiada awal, maka logikanya Tuhan > tiada akhir.
Makhluk dan alam >ada awal maka logisnya juga ada akhir.