//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - chizz_roll

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8
76
Kafe Jongkok / menjadi dirimu yang terbaik
« on: 23 September 2008, 04:45:52 PM »
Menjadi dirimu yang terbaik

(To be your best self)
 
Kebaikan yang kau dapati pada orang lain juga ada dalam dirimu. Kesalahan yang kau temukan pada orang lain juga merupakan kesalahanmu. Maka untuk mengenali sesuatu kau harus mempunyai pengetahuan tentangnya. Kemungkinan yang kau lihat dalam diri orang lain juga mungkin teradapat dalam dirimu.

Kecantikan yang kau lihat di sekelilingmu juga merupakan kecantikanmu. Dunia disekitarmu adalah refleksi, cermin yang menggambarkan orang macam apa kau ini.

Untuk mengubah dunia kau harus mengubah dirimu terlebih dahulu. Menyalahkan orang lain dan berkeluh kesah hanya akan membuat urusan semakin runyam. Apapun yang menjadi pedulimu adalah juga tanggung jawabmu.

Apa yang kau lihat pada orang lain menunjukkan kepadamu dirimu sendiri. Lihatlah yang terbaik pada orang lain niscaya kau akan menjadi yang terbaik bagi dirimu. Hargailah keindahan niscaya kaupun akan menjadi indah, kagumilah kreatifitas niscaya kau akan menjadi kreatif.

Berikan cintamu maka kau pun akan dicintai. Berusahalah untuk memahami, maka kaupun akan dipahami. Dengarkanlah, maka suaramu akan didengar. Ajarkanlah maka kaupun akan mendapatkan pengetahuan.

Tampilkan wajah terbaikmu di hadapan cermin, maka kau akan senang dengan wajah yang menatapmu.

(Author Unknown)

Ps : copas dari email.. pls delete kalo repost

77
Kafe Jongkok / ini dan itu cinta
« on: 23 September 2008, 04:40:44 PM »
Untuk semua teman - teman  yg sedang jatuh
cinta, lagi patah hati atau mungkin jatuh hati atau sejenisnya.. ..

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,
sebab keelokan paras
dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada
kekayaannya karena kekayaan
dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang
dapat membuatmu tersenyum,
karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari
yang gelap menjadi cerah.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat
merindukan seseorang
sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan
memeluknya dalam alam
nyata.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu
impikan,pergilah ke
tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang
kamu inginkan, karena
kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu
kesempatan untuk melakukan
hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup
untuk membuatmu baik
hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat,
kesedihan yang cukup untuk
membuat mu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk
membuatmu bahagia dan
uang yang cukup untuk membeli segala keperluanmu.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu
yang lain dibukakan.
Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada
pintu yang tertutup
sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan
bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk
berayun-ayun di beranda
bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan
kemudian kamu
meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap
lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita
miliki sampai kita
kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita
tidak tahu apa yang
belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang
lain. Apabila hal itu
menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu
menyakitkan hari orang lain
pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat
menyulut perselisihan.
Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu
kehidupan. Kata-kata yang
diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan.
Kata-kata yang penuh
cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang
kita cintai menjadi
dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kita
inginkan.Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan
diri sendiri yang kita
temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak
selalu memiliki hal-hal
terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang
terbaik dari setiap hal yang
hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan
beberapa orang yang
salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita
harus mengerti
bagaimana berterimakasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir
seseorang, sejam untuk
menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai
seseorang, tetapi diperlukan
waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang
menangis,mereka yang disakiti
hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang
mencoba. Karena hanya mereka
itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang
pernah hadir dalam hidup
mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa,
gairah,romantika dan masih
tetap perduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika
kamu bertemu seseorang
yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada
akhirnya bahwa tidak demikian
adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh
dengan sebuah ciuman
dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap
sekalipun pernah
dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya
sekalipun pernah dikhianati,
kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah
disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang
tidak mencintaimu, tetapi
lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan
tidak pernah memiliki
keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung pada
masa lalu yang dilupakan.
Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu
tidak melupakan
kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika
kamu masih mau mencoba,
jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa
sanggup, jangan pernah
mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu
masih tidak dapat
melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
bukanlah jaminan dia akan
membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta,
tunggulah sampai cinta
berkembang di hatinya, tetapi jika tidak,
berbahagialah karena cinta tumbuh
di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi
tidak akan pernah kamu
dengar dari orang yang kamu harapkan untuk
mengatakannya. Namun demikian,
janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari
orang yang mengatakannya
dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang- orang
disekelilingmu
tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu
kamu meninggal, kamu
tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

kalo repost, tulung didelete aja , tq  _/\_

78
Kafe Jongkok / Pilihan di dalam kehidupan
« on: 20 September 2008, 07:12:56 PM »
PILIHAN DALAM KEHIDUPAN
   
Jerry seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dlm
semangat yg baik & selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika
seseorang bertanya tentang apa yg sedang dia kerjakan,
dia akan selalu menjawab, "Jika aku dpt yg lebih baik, aku lebih
suka menjadi orang kembar !". Banyak pelayan di restorannya keluar
jika Jerry pindah kerja, jadi mereka dpt tetap mengikutinya
dari satu restoran ke restoran yg lain. Alasan mengapa para pelayan
restoran tsb keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.
Jerry adalah seorang motivator alami. Jika karyawannya
mengalami hari buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu
bagaimana melihat sisi positif dari situasi yg tengah dialami.
Melihat gaya tsb membuatku penasaran, jadi suatu
hari aku temui Jerry & bertanya padanya, "Aku tak mengerti!
Tak mungkin seseorang menjadi orang yg berpikiran positif
sepanjang waktu. Bagaimana kamu dpt melakukannya?"
Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun & berkata pada diriku, aku
punya dua pilihan hari ini. Aku dpt memilih utk ada di dlm
suasana yg baik/memilih dlm suasana yg jelek. Aku selalu
memilih dlm suasana yg baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dpt
memilih utk menjadi korban / aku belajar dari kejadian itu. Aku
selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada seseorang
menyampaikan keluhan, aku dpt memilih utk menerima keluhan mereka/aku dpt mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi
positifnya". "Tapi tak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang
begitu," kata Jerry, "HIDUP ADALAH SEBUAH PILIHAN. SAAT KAMU MEMBUANG
SELURUH MASALAH, SETIAP KEADAAN ADALAH SEBUAH PILIHAN. KAMU MEMILIH
BAGAIMANA BEREAKSI TERHADAP SEMUA KEADAAN. KAMU MEMILIH BAGAIMANA
ORANG-ORANG DI SEKELILINGMU TERPENGARUH OLEH KEADAANMU. KAMU MEMILIH
UNTUK ADA DALAM KEADAAN YG BAIK / BURUK. ITU ADALAH PILIHANMU,
BAGAIMANA KAMU HIDUP."
Beberapa thn kemudian, ku dengar Jerry mengalami musibah yg tak
pernah terpikirkan terjadi: membiarkan pintu
belakang tak terkunci pd suatu pagi & dirampok oleh tiga orang
bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetar karena
gugup & salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik &
menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan & segera dibawa ke
rumah sakit. Setelah operasi selama 18 jam & seminggu
perawatan intensif, Jerry dpt meninggalkan rumah sakit dgn
beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat
Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Saat aku tanya Jerry
bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dpt yg lebih baik,
aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku ?"
Aku menunduk utk melihat luka-lukanya, tapi aku masih juga
bertanya apa yg dia pikirkan saat terjadinya perampokan. "Hal
pertama yg terlintas di pikiranku adalah bahwa aku harus
mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka
menembak & aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua
pilihan: aku dpt memilih utk hidup / mati. Aku memilih utk
hidup".
"Apakah kamu tak takut ? " tanyaku. Jerry melanjutkan, "Ahli
medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat
mereka mendorongku ke ruang gawat darurat & melihat ekspresi wajah
para dokter & suster aku jadi takut". Mata mereka berkata 'Orang
ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan". "Apa yg
kamu lakukan ?" tanyaku. "Di sana ada suster gemuk yg bertanya
padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. “Ya”
jawabku. Para dokter & suster berhenti bekerja & mereka menunggu
jawabanku. Aku menarik nafas dlm &
berteriak, “PELURU !”. Di tengah tertawa mereka, aku katakan, 'Aku
memilih utk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan
orang mati.".
Jerry dpt hidup karena keahlian para dokter, tapi juga karena
sikap hidupnya yg mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari
kamu dpt memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu /
membencinya….


From: Chicken Soup For The Soul

Copas dari email nih, as usual kalo repost, pls delete  ;D

79
Kafe Jongkok / Memutus rantai gajah
« on: 20 September 2008, 07:01:47 PM »
Kita semua pastilah tahu gajah liar. Tapi tahukah kita bahwa dalam kondisi liar
ia mampu berjalan lebih dari 40 km per hari? Ia juga mampu mencari makan dalam
jumlah yang berlimpah. Memiliki kekuatan merobohkan pohon, merusak satu kampung
dan memiliki kekuatan lain.

Anda tahu bagaimana cara menjinakkan gajah liar itu? Pertama, tembak gajah itu
dengan obat bius. Kedua, ikat gajah itu dengan rantai dan ikatkan di pohon yang
besar. Setelah siuman gajah akan lari, tapi karena kakinya diikat dengan rantai,
gajah itu pasti akan terjatuh. Setelah terjatuh dia bangun lagi, lari... dan
jatuh lagi. Begitu terus berulang-ulang. Setelah gajah lelah datanglah pawang
gajah memberinya makan. Ketika gajah memiliki tenaga baru, dia berusaha lari
lagi... dan terjatuh lagi. Lalu datang pawang lagi, memberi makan. Kejadian
seperti itu terus berulang sampai kira-kira selama 2 pekan.

Di pekan ketiga sang pawang akan mengganti rantai yang mengikat kaki gajah
dengan tali plastik. Akankah si gajah mencoba berotak lagi? Ternyata tidak.
Mengapa? Dia takut terjatuh lagi. Dia sudah punya pengalaman berkali-kali di dua
pekan sebelumnya; kalau dia berlari pasti terjatuh. Dari sini kita bisa
menyimpulkan bahwa kemampuan gajah berkurang dan dibatasi dengan pikirannya
sendiri. Bahkan sampai mati nanti, kehidupan gajah dibatasi dengan pikirannya
sendiri. Bila sudah begini, dia tidak mau lagi berjalan lebih dari 40 km. Dia
tidak mau lagi mencari makanan sendiri, "Toh nanti ada yang mengantar makanan,"
pikir si gajah.

Sesungguhnya di dalam diri manusia pun banyak "rantai gajah". "Tak mungkin saya
berhasil, saya kan bukan sarjana"; Nggak mungkin saya sukses, bapak dan kakek
buyut saya kan miskin, garis keturunan saya adalah garis kere."; Nggak mungkin
saya berwirausaha, darah saya kan jawa, cocoknya pegawai negeri."
Ungkapan-ungkapan diri seperti itulah yang saya katakan sebagai "rantai gajah"
dalam diri kita.

"Rantai gajah" juga bisa mewujud untuk membatasi pikiran ketika mendapati
kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan rendah, kemiskinan, usia
dan lain sebagainya. Ini tentu akan menghambat prestasi dan kemampuan kita yang
sesungguhnya. Kemampuan optimal kita pun tak pernah tercermin dalam aktivitas
sehari-hari.

Bila kita ingin memunculkan potensi diri kita yang sesungguhnya, kita harus
"take action" untuk membuang "rantai gajah" dalam pikiran kita. Lihatlah Ucok
Baba, aktor bertubuh mungil, atau Tukul Arwana yang sosoknya oleh dirinya
sendiri diakui sebagai sosok wong ndeso, mampu menjadi presenter di televisi.
Anda tentu juga mengenal Helen Keler. Ia buta, tuli dan "gagu", tapi dia mampu
lulus dari Harvard University. Kita juga pasti kenal Hee Ah Lee, seorang yang
harnya memilki 4 jari; 2 di kanan, 2 di kiri, namun ia menjadi pianis hebat
dunia dan sudah menggelar konser di berbagai negara.

Pendidikan juga tak boleh menjadi "rantai gajah". Bill Gates tidak menyelesaikan
pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer dan orang terkaya di
dunia saat ini.

Kemiskinan pun tak boleh menjadi "rantai gajah". Mantan Meneg BUMN, Sugiharto
pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir, dan kuli pelabuhan. Kemiskinan
juga melilit masa lalu kehidupan Sylvester Stallone, yang kini menjadi bintang
Hollywood papan atas.

Mari segera buang "rantai gajah" yang masih melekat dalam pikiran kita agar kita
mampu menembus berbagai keterbatasan.

Dikutip dari buku Menyemai Impian Meraih Sukses Mulia, Jamil Azzaini

COpas from milis femina, so kalo repost, pls delete.. thanks  _/\_

80
Kafe Jongkok / hari ini sebelum kamu mengeluh
« on: 18 September 2008, 06:46:58 PM »
HARI INI SEBELUM KAMU MENGELUH….

 

 

→Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,

→Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

→Hari ini Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu...

→Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

→Hari ini Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa...

→Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

→Hari ini Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk...

→Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

→Hari ini Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu...

→Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup...

→Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu...

→Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

→Hari ini Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu.

→Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya tidak bisa

→Hari ini Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena  pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,

→Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan dan tidak punya rumah

→Hari ini Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah berkendara..

→Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan kaki

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu. ..

→Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda...

 Life is a gift…

 Live it...

 Enjoy it...

 Celebrate it...

 And fulfill it!

Ps : fwd dari email, kalo repost, tolong didelete.. tq  _/\_

81
Kafe Jongkok / 3 hari saja
« on: 17 September 2008, 08:57:25 PM »
3 Hari Saja 

Yang pertama: Hari kemarin.
Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan
mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Yang kedua: hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini
bila anda mampu memaafkan hari kemarin
dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan
hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini,
hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat,
meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini,
karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain
bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga


82
Kafe Jongkok / Kehidupan bukan mengenai bungkusnya
« on: 17 September 2008, 08:49:15 PM »
Satu hari, ada reuni kecil2an diantara beberapa teman lama tempat bekerja dulu. Dahulu mereka saling memulai karir dari bawah dan sekarang lihatlah, semua sudah berada pada posisi tinggi di beberapa perusahaan besar. Kemudian muncul ide untuk datang dan mengunjungi rumah mantan atasan tempat mereka bekerja dulu, sewaktu mereka sama2 bekerja dalam satu perusahaan.

 Setelah mendapatkan persetujuan si mantan atasan, kemudian hari yang ditentukan pun tiba. Mereka dijamu dan duduk akrab di ruang tamu rumah mantan atasannya tsb sambil bercanda ria mengingat-ingat masa yang pernah mereka lewati bersama. Tampaknya seru. Berbicara & bercanda tawa dari mulai joke kecil sampai pada pengalaman2 bekerja yang mereka kisahkan senang, penting maupun menjengkelkan. Sungguh suatu permulaan yang penting dari karir yang mereka dapatkan sekarang. Tak lama, berbagi pengalaman tsb pun menjadi ajang keluh kesah mereka thd hidup, pekerjaan dan jabatan yang mereka dapatkan saat ini. Semuanya mengeluhkan bahwa stress yang mereka alami sungguh berat dan ingin rasanya keluar dari kejenuhan yang ada.

Source : forward dari email
as usual, kalo repost, pls delete.. thanks

Tak lama kemudian, si mantan atasan datang membawa satu teko besar berisi teh hangat dan beberapa gelas dan cangkir. Ada yang besar dan kecil, bagus dan kelihatan mahal dan ada yang beberapa kelihatan tua dan murah.

 Sambil masing2 mengambil gelas dan cangkir tersebut, mantan atasan mereka menyilahkan untuk menuang sendiri dan berkata anggaplah rumah sendiri. Hampir semuanya memilih cangkir dan gelas yang kelihatan mahal dan bagus. Melihat dari karir yang mereka dapatkan, wajar juga kalo mereka memilih tempat minum yang terbaik untuk mereka.

 Melihat hal ini, si mantan atasan memulai untuk berbicara : “dari cara kalian memilih gelas dan cangkir, disitulah bermula masalah tadi”.

“kalian hanya memikirkan untuk mendapatkan gelas dan cangkir yang terbaik. Sesekali melirik gelas dan cangkir milik teman kalian. Berharap gelas dan cangkir tsb bisa kalian dapatkan atau pakai”.

 Mungkin kita lupa, bahwa kehidupan ini bukanlah mengenai bungkusnya, tetapi bagaimana merasakan isinya. Cangkir dan gelas hanyalah tempat dimana teh tsb berada, bukan kehidupan itu sendiri. Rasa dan aroma teh tersebut tetap sama apapun gelas dan cangkir yang kita pakai. Tetapi banyak orang yang justru meributkan wadahnya, bukan isinya. Uang, jabatan, karir adalah gelas untuk menampung teh kehidupan. Tapi banyak yang akhirnya tidak dapat menikmati teh kehidupan krn terlalu sibuk memikirkan wadahnya. Disaat wadahnya selesai diperebutkan, teh-nya sudah basi atau tumpah.

Life is all about " choice "

Life is already hard, then make it simpler. The happiest person is not who can have everything but they who could make the best thing of everything they have.




83
Kafe Jongkok / Anissa berbicara bahasa inggris
« on: 15 September 2008, 09:52:27 PM »
Kisah ini seperti kisah yg ada dlm buku "Do you believe rebirth?"

Annisa Mendadak Bicara dalam Bahasa Inggris

Jumat, 12 September 2008 | 11:03 WIB SURABAYA - Setelah selama ini
hanya menyebarkan ilmunya lewat ceramah-ceramah dan kuliah Annisa Rania
Putri kini mulai menjangkau lebih banyak orang. Bocah ajaib berusia 9
tahun itu menerbitkan sebuah buku yang berisi kumpulan tulisannya selama
ini yang diberi judul Hope Is on the Way: Kumpulan Pesan Alam. Rabu
(10/9) malam, ditemani ayah-ibunya, Annisa mampir ke kantor Surya untuk
berbagi cerita tentang bukunya (yang baru diluncurkan di Jakarta 29
Agustus) sekaligus melakukan tanya jawab dengan awak redaksi Surya yang
penasaran dengan kelebihan Annisa.Bocah yang menguasai bahasa Inggris,
Arab, Korea, dan Belanda tanpa belajar secara formal itu memang memiliki
daya linuwih, kemampuan supranatural. Ia bisa melihat hal-hal gaib yang
tak bisa ditembus penglihatan orang awam. Ia bisa menjangka masa depan,
menyembuhkan orang sakit, dan melatih meditasi orang-orang
dewasa.Bahkan, saat berusia 6 tahun, Annisa sudah merancang arsitektur
sebuah bangunan megah berlantai empat di kawasan Kelapa Gading,
Jakarta."Buku ini berisi kumpulan ceramah dan kuliah saya di berbagai
tempat dan waktu. I just fixed some of them (saya cuma memperbaiki
beberapa saja) sebelum diterbitkan, " tutur Annisa yang tak bisa
berbahasa Indonesia.Perihal bahasa ini, orangtua Annisa (pasangan dr
Arwin SpKj dan Yenni Handojo) beberapa kali sempat miskomunikasi dengan
anaknya itu.

"Suatu saat, karena beberapa kali kami sempat tidak menangkap bahasa
Annisa, dengan polos dia berujar 'kenapa kok orangtua saya bodoh
begini'," tutur Yenni yang tak pernah tersinggung tapi justru terhibur
dan bersyukur memiliki anak Annisa yang dilahirkannya secara caesar di
Jakarta pada 5 Juli 1999.Meski masih anak-anak, buku Annisa jelas bukan
untuk konsumsi anak-anak, apalagi anak seusianya. Bahkan, remaja pun
belum tentu bisa mencerna pesan yang disampaikan Annisa dalam bukunya
yang diterbitkan kelompok penerbit Gramedia itu.Sebab, isi pesan-pesan
dalam tulisan Annisa memang kelas berat, filosofis, dan mungkin baru
bisa ditangkap oleh orang-orang dewasa atau yang sudah tercerahkan. Ia
membahas, misalnya, tentang misteri kebijaksanaan, kasih, dan keadilan
serta makna puasa.Semua isi buku itu berasal dari 'pesan-pesan alam'
yang bisa ditangkap Annisa kapan saja. Bisa tiba-tiba di sela-sela
pembicaraan dengan orang lain, tapi kerap di keheningan malam.

"Kalau sedang mendapat 'pesan alam', tangan Annisa biasanya bergerak
mencoret-coretkan 'pesan alam' itu atau bibirnya seperti mengucapkan
sesuatu. Hurufnya tak bisa dipahami orang lain kecuali ia sendiri," kata
Yenni.Kelebihan Annisa sudah diakui banyak pihak. Wapres Jusuf Kalla
pernah mengundangnya, berbagai universitas terkenal telah memintanya
untuk memberi ceramah, dan sebuah majelis taklim yang beranggotakan
orang-orang kelas menengah atas di Jakarta kerap mengundang Annisa.Bocah
itu juga memberi pelatihan dan konsultasi pada beberapa kelompok
meditasi di ibu kota. Kalau sampai sekarang Annisa belum bersekolah,
bukan bebarti orangtuanya membiarkannya. "Tapi, ketika sekolah di dalam
kelas justru gurunya yang belajar dari Annisa. Ia kemudian tak mau
sekolah," ucap Yenni.Kemampuan berbahasa Inggris Annisa pun diperoleh
secara alamiah. Setelah mulai bisa bicara saat berusia setahun lebih,
tiba-tiba Annisa sudah cas cis cus dalam bahasa Inggris. Tentu
orangtuanya bingung karena bahasa Inggris bukanlah bahasa sehari-hari
mereka.Keanehan lain, ketika belum lancar bicara, saat diajak menjenguk
neneknya yang sakit, Annisa bilang "kembang" dalam bahasa Inggris. Tak
berapa lama, neneknya meninggal. Kembang tadi tampaknya isyarat
kematian.Saat ditanya Surya apa cita-citanya, Annisa bilang ingin
menjadi pengacara (lawyer). Terakhir, ketika agak bergurau Surya
bertanya apakah kantor Surya "bersih", Annisa menjawab, "Yang ada
makhluk putih, bukan hitam. Tidak apa-apa, mereka baik,
pelindung."Ibunya, Yenni Handojo, yang memperhatikan gerak-gerik anaknya
itu beberapa kali berujar, "Annisa, Annisa...." ida/sko

Ps: seperti dikutip dari email, as usual, kalo repost tolong didelete :)

84
Kafe Jongkok / Kisah masa tua bagi seorang ayah
« on: 12 September 2008, 10:06:23 PM »
> SEDIKIT RENUNGAN BUAT KITA-K IT A YANG MASIH MUDA ( YANG
> KELAK AKAN
> MENJADI  TUA PULA .... )
>
> Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo
> atau lebih
> terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan
> teman-temannya.
> Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu
> tua, tiba-tiba
> mata teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk
> menyendiri
> sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.
>
> Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba
> mengajaknya
> berbicara.. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau
> mengobrol dengannya
> dan si opa menceritakan kisah hidupnya.
>
> Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus
> mencari usaha
> yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak
> yang sangat saya
> cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami
> bisa tinggal
> dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang
> sangat bagus.
>
> Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil
> sekolah sampai
> ke luar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi.
> Akhirnya
> mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan
> juga dalam
> berkeluarga..
>
> Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya
> pensiun dan
> menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang
> selalu setia
> menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini
> meninggal dunia
> karena sakit yang sangat mendadak. Sejak kematian istri
> saya tinggallah
> saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami
> sudah
> mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang,
> tiada lagi
> orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukan
> nya.
>
> Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun
> memberi kabar
> melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan
> mengatakan
> kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien
> juga toh saya
> dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga
> saya
> menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah
> besar lagi tapi
> tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah
> itu saya ikut
> dengan anak saya yang sulung.
>
> Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk
> sendiri-sendiri
> dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun
> mereka mau menyapa
> saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah
> saya selalu
> hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak
> pernah
> sakit-sakitan.
>
> Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain. Saya
> berharap kalau saya
> akan mendapatkan sukacita didalamnya, tapi rupanya tidak.
> Yang lebih
> menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti,
> mereka
> menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk
> keselamatan
> saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya
> memecahkan
> alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya
> makan dan minum
> dari alat-alat kayu atau
> plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para
> pembantu dan
> anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil
> mengucurkan
> airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?
>
> Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak
> yang dulu
> sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu
> adalah seorang anak
> yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi
> apa yang saya
> dapatkan?
>
> Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak
> saya dan istrinya
> mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim
> saya untuk
> tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya
> teman untuk
> berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi
> saya.
>
> Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun
> dari mereka yang
> datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan
> kesukaan saya.
> Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya
> besarkan dengan
> segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya
> bertanya-tanya mengapa
> kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya
> bukanlah
> orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil.
> Saya hanya
> minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk
> dengan diri
> sendiri.
>
> Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan
> anak-anak yang
> demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman
> dan juga
> kunjungan dari sahabat - sahabat yang mengasihi saya tapi
> tetap saya
> merindukan anak-anak saya.
>
> Sejak itu sahabat saya selalu menyempatkan diri untuk
> datang kesana dan
> berbicara dengan sang opa.
> Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti
> dengan
> keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa
> serta
> anak-anaknya untuk berkunjung.
>
> Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan
> menyesali
> hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita.
>
> Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua
> dan kesepian ?
> Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di
> dunia dan
> menjadi seperti ini.
>
> Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab
> banyak anak
> yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.
>
> Jika kamu menerima e-mail ini berarti masih ada orang yang
> peduli
> kepadamu untuk mengingatkan jasa kedua orang tuamu.
>
> When was the last time you chat to your parent? THEY NEED
> YOU!
>
> Love your parents in anyway they are...

PS : kalo repost, tolong di delete ya.. thanks  _/\_

85
Kafe Jongkok / Menyembuhkan luka batin
« on: 01 September 2008, 01:19:39 PM »
Menyembuhkan Luka Batin
( Anthony Dio Martin )

Ada sebuah kisah inspiratif yang saya ambil dari buku pertama saya, Emotional Quality Management. Kisahnya begini.

"Ada sebuah kisah tentang sebuah rumah. yang kebetulan dihuni seekor monster yang menetap di ruang bawah tanah. Sang pemilik rumah tahu tentang kehadiran monster itu. Jika merasa terusik, monster itu akan keluar menjahati, mengganggu bahkan memangsa siapa pun yang ada di dalam rumah, kecuali pemilik rumah itu. Hal ini membuat si pemilik rumah menyatakan perang dengan si monster. Namun, monster itu tak pernah berhasil diusir keluar. Maka monster itu pun dikurung di ruang bawah tanah.

Tetapi, monster itu selalu mampu menemukan jalan keluar. Bertahun-tahun, monster itu selalu mengancam kehidupan pemilik rumah. Hingga akhirnya, pemilik rumah memutuskan untuk membiarkan monster itu naik, dan tinggal di ruang dalam. Ruang bawah tanah pun dihancurkannya. Monster itu, ternyata merasa tidak tahan terus-terusan tinggal di dalam rumah. Monster itu pun pergi.... Selamanya!"

Kisah di atas saya pakai untuk menggambarkan soal berbagai 'monster' kepahitan, rasa sakit, luka ataupun kepedihan yang kita simpan terus-menerus dalam diri kita.

Hikmahnya, selama tidak pernah diselesaikan, kepedihan itu akan terus-menerus menghantui dan mengganggu kehidupan kita. Itulah sebabnya, ada benarnya saat Milton Wrad, penulis buku The Brilliant Function of Pain (Fungsi Brilian dari Rasa Sakit), mengatakan, "Fearing pain, fighting pain, avoiding pain or ignoring pain, only increasing it. Flow with it". Artinya, ketakutan pada rasa sakit, melawan rasa sakit, menghindari rasa sakit dan mengelak dari rasa sakit hanya akan meningkatkan rasa sakit kita. Mengalirlah dengan rasa sakit itu. Hal ini terutama benar, khususnya kalau kita bicara soal rasa sakit emosional.

Setiap orang pastilah pernah memiliki luka emosional. Bagi segelintir orang, luka tersebut menjadi luka batin berkepanjangan. Namun, di pihak lain ada yang bisa memilih untuk tidak menjadi terhambat karena luka-luka tersebut.

Saya ingat, ada dua wanita yang pernah dilecehkan secara seksual oleh orangtuanya. Satunya hidup menderita dan mulai membenci semua laki-laki. Satunya lagi, bisa belajar memaafkan dan memulai lembaran hidup baru dengan lebih berhati-hati memilih pasangan.

Wanita yang kedua ini, bisa kembali menjalani hidupnya secara tegar. Saat ditanya, bagaimana filosofi hidupnya dan mengapa dia bisa bertahan, jawabnya sederhana, "Pain is inevitable. Suffering is optional." (mengalami rasa sakit itu lumrah, tidak akan terhindari. Tapi menderita itu adalah soal pilihan kita). Sebuah filosofi hidup yang menarik.

6 Langkah

Nah, memasuki bulan Ramadan ini, ada baiknya juga jika kita menggunakan momen berharga ini bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga untuk membereskan luka-luka pada diri kita. Secara psikologis, ada enam langkah proses penyembuhan luka batin yang bisa kita lakukan pada diri kita.

Pertama, identifikasi. Yakni mengidentifikasikan kembali isu-isu lama yang pernah membuat Anda terluka. Banyak orang enggan melakukannya, karena takut membangunkan 'monster' yang tertidur.

Namun, selama hanya ditimbun dan tidak diselesaikan secara tepat, maka monster ini akan terus-menerus mencari cara mengganggu kehidupan kita. Cara terbaik adalah menghadapinya dengan gagah berani dan sikap yang positif. Itulah sikap terbaik menghadapi luka-luka lama kita.

Kedua, kaitkan. Tanyakanlah pada diri Anda bagaimana luka-luka batin itu berpengaruh terhadap kehidupan Anda sekarang. Bagaimanakah hal itu mengganggu proses Anda sekarang. Kaitkan isu lama Anda dengan situasi yang Anda alami sekarang.

Biasanya luka batin serta pengalaman tak menyenangkan pada masa lampau memberikan pengaruh terhadap apa yang terjadi saat ini. Semakin banyak Anda terpengaruh, semakin Anda perlu membereskan.

Ketiga, pikirkan. Pikirkan apa yang mau diubah. Pikirkan pula, apa akibatnya bagi diri Anda jika hal tersebut dapat diubah dan diselesaikan. Pikirkan pula apa akibatnya jika ternyata Anda tidak mengubahnya sama sekali.

Keempat, afirmasi. Di langkah keempat ini, lakukanlah afirmasi terus-menerus kepada diri sendiri, bahwa Anda perlu, ingin serta memilih untuk berubah. Berlajarlah untuk mengatakan, "Luka ini menyiksaku, tetapi saya lebih kuat dan saya ingin menyelesaikan sehingga luka ini tidak lagi menghalangi hidupku", Ayo. Diriku lebih kuat dari luka ini." Saya tidak akan membiarkan luka ini mengganggu hidupku. Itulah pilihanku".

Kelima, ventilasi emosi. Di sinilah kita ditantang untuk memventilasikan emosi kita secara positif. Arti sederhananya, Anda perlu mencari cara untuk menyalurkan kemarahan tersebut secara sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas atau kegiatan seperti menulis diary, membagikan dengan orang lain, berbicara dengan seorang ahli, berolah raga, yoga, meditasi, dan masih banyak aktivitas lainnya.

Akhirnya, tahap keenam penyembuhan. Di sinilah kita mencoba melakukan proses penyembuhan baik secara mental maupun spiritual. Dalam tahapan ini, kita bisa membingkai ulang dengan memaknai secara berbeda apa yang terjadi ataupun mengganti kesan kita yang negatif soal luka itu, dengan pikiran positif.

Sebenarnya, hingga di langkah keenam ini, kita sudah menyelesaikan secara pribadi. Namun, jika diperlukan, langkah ini pun bisa dilanjutkan dengan menyelesaikan hal ini dengan penyebab luka batin Anda yang masih hidup.

Misalkan ada seorang anak dari istri pertama yang diusir keluar rumah oleh ayahnya, setelah ayahnya menikah dengan istri kedua. Hal ini menimbulkan luka batin cukup lama, tapi akhirnya setelah belajar proses di atas, dia bisa menelepon papa-nya dan mengatakan, "Papa, meskipun papa pernah usir saya dan saya terluka, saya mau bilang saya memaafkan papa hari ini." Bertahun-tahun kemudian, saat ditanya sahabatnya bagaimana dia mampu melakukannya, dia hanya berkata, "Saya menerima papa untuk menunjukkan bahwa diri saya lebih baik dari diri papa!"

Dalam kesempatan ini pula, mari kita belajar perlakukan luka batin kita dengan ramah. Lihat kembali luka itu, dan jangan ditolak. Belajarlah menerima kenyataaan dan perlakukan rasa sakit kita tersebut dengan ikhlas. Itu semua adalah pelajaran penting dalam hidup kita.

Hingga akhirnya, kita harus belajar mengatakan "Terima kasih luka batinku. Ini nggak nyaman tapi terima kasih. Kau sudah memberikan pelajaran penting bagi hidupku!". Pada akhirnya, semua luka batin yang tersembuhkan dalam hidup kita akan menjadi kebijaksanaan yang penting.

Itulah sebabnya orang mengatakan, "Wisdom is a healed pain". Begitulah. Rasa sakit dan luka batin yang telah disembuhkan, akan menjadi kebijaksanaan baru buat kita!

Sumber : http://web.bisnis.com/kolom/2id1474.html

Ps : Kalo repost, tolong didelete ya.. tq

86
Kafe Jongkok / Filosofi PEnsil
« on: 01 September 2008, 01:05:43 PM »
Filosofi Pensil

( Sumber: Anthony Dio Martin )
"Setiap orang membuat kesalahan. Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya" (Pepatah Jepang)
Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. Dikisahkan, sebuah pensil akan segera
dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil. Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.
"Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apa pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis. Kalau kamu gagal berfungsi sebagai alat tulis. Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal."
"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".
"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam
dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia".
"Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu".
"Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya.
Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi
hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat".
Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang
membutuhkannya.
Pembaca, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Saya pun percaya bahwa bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini. Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk
digenapi dan diselesaikan.
Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini. Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita, akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.

Tidak mengherankan jika Victor Frankl yang memopulerkan Logoterapi, yang dia sendiri pernah disiksa oleh Nazi, mengemukakan "tujuan
hidup yang jelas, membuat orang punya harapan serta tidak mengakhiri hidupnya". Itulah sebabnya, tak mengherankan jika dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar dari angka bunuh diri adalah kehilangan arah ataupun tujuan hidup. Maka, dari filosofi pensil di atas kita belajar mengenai lima hal penting dalam kehidupan.
Pertama, hidup harus punya tujuan yang pasti. Apapun kerja, profesi atau pun peran yang kita mainkan di dunia ini, kita harus berdaya
guna. Jika tidak, maka sia-sialah tujuan diri kita diciptakan.
Celakanya, kita lahir tanpa sebuah instruksi ataupun buku manual yang menjelaskan untuk apakah kita hadir di dunia ini. Pencarian akan tujuan dan panggilan kita, menjadi tema penting selama kita hidup di dunia.
Yang jelas, kehidupan kita dimaknakan untuk menjadi berguna dan bermanfaat serta positif bagi orang-orang di sekitar kita, minimal
untuk orang-orang terdekat. Jika tidak demikian, maka kita useless.
Tidak ada gunanya. Sama seperti sebatang pensil yang tidak bisa dipakai menulis, maka ia tidaklah berguna sama sekali.
Kedua, akan terjadi proses penajaman sehingga kita bisa berguna optimal, oleh karena itulah, sering terjadi kesulitan, hambatan ataupun tantangan. Semuanya berguna dan bermanfaat sehingga kita selalu belajar darinya untuk menjadi lebih baik. Ingat kembali soal Lee Iacocca, salah satu eksekutif yang justru menjadi besar dan terkenal, setelah dia didepak keluar dari mobil Ford. Pengalaman itu justru menjadi pemacu semangat baginya untuk berhasil di Chrysler.
Ingat pula, Donald Trump yang sempat diguncang masalah finansial dan nyaris bangkrut. Namun, kebangkrutannya itulah yang justru menjadi pelajaran dan motivasi baginya untuk sukses lebih langgeng. Kadang penajaman itu 'sakit'. Namun, itulah yang justru akan memberikan kesempatan kita mengeluarkan yang terbaik.
Ketiga, bagian internal diri kitalah yang akan berperan. Saya sering menyaksikan banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal, justru
yang hebat bukanlah karena mereka paling cantik ataupun paling tampan. Tetapi, kemampuan dalam diri mereka, filosofi serta semangat
merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa. Demikian pula pada diri kita. Pada akhirnya, apa yang ada di dalam diri kita seperti
karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar diri kita.
Keempat, pensil pun mengajarkan agar bisa berfungsi sempurna kita harus belajar bekerja sama dengan orang lain. Bayangkanlah seorang aktor atau aktris yang tidak mau diatur sutradaranya. Bayangkan seorang anak buah yang tidak mau diatur atasannya. Ataupun seorang service provider yang tidak mau diatur oleh pelanggannya. Mereka semua tidak akan berfungsi sempurna. Agar berhasil, kadang kita harus belajar dari pensil untuk 'tunduk' dan membiarkan diri kita berubah menjadi alat yang sempurna dengan belajar dan mendengar dari ahlinya. Itulah sebabnya, kemampuan untuk belajar bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan orang lain, belajar dari 'guru' yang lebih tahu adalah sesuatu yang membuat kita menjadi lebih baik.
Terakhir, pensil pun mengajarkan kita meninggalkan warisan yang berharga melalui karya-karya yang kita tinggalkan. Tugas kita bukan
kembali dalam kondisi utuh dan sempurna, melainkan menjadikan diri kita berarti dan berharga.
Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan. Tentu saja tidak perlu
yang heboh dan spektakuler.

87
Kafe Jongkok / Jangan melihat ke belakang
« on: 29 August 2008, 08:19:28 AM »
bagus nih buat jadi bahan perenungan, dapet dari email seorang temen :)

ketika kau menjalani hidupmu selalu ada saat-saat               
Dimana keputusan-keputusan harus diambil,
Saat pilihan begitu sulit, dan jalan keluarpun langka,
Dan hujanpun tampaknya ikut merendam pawaimu.


Ada situasi-situasi dimana yang bisa kau kerjakan
Cuma membiarkannya lewat dan tetap majulah, 
Kumpulkan tabah, keberanianmu dan pilihlah suatu arah
Yang membawamu kearah sebuah fajar baru.


Jadi kemaslah semua kesulitanmu dan ambillah selangkah kedepan
Proses pengubahan memang bisa berat dan sukar,
Tapi ingatlah akan semua keasyikan didepan
Asalkan kau cukup tegar dan tegap!


Bisa ada petualangan yang tak pernah kau bayangkan
Menunggumu dibalik tikungan itu,
Dan harapan dan impian yang hampir menjadi nyata
Dalam cara dan jalan yang belum kau pahami!


Mungkin 'kan kau temui persahabatan berawal dari hal baru
Disaat kau menantang keadaan status quo mu,
Dan belajar bahwa ada begitu banyak pilihan dalam hidup,
Dan begitu banyaknya jalan bagimu untuk tumbuh!


Mungkin kau akan pergi menuju tempat2 yang tak pernah kau duga
Dan melihat barang dan tempat yang belum pernah kaulihat,
Atau berkelana ketempat-tempat indah yang jauh
Dan semua pemandangan cantik diantaranya!   


Mungkin akan kau jumpai kehangatan, kasih sayang dan dipedulikan
Dan ada seseorang khusus disana
Untuk menolongmu tetap tinggal, mendengarkan penuh minat
Pada kisah dan perasaan yang kau bagikan.


Mungkin kau 'kan terhibur mengetahui bahwa teman-teman mu
Mendukung segala yang kau lakukan,
Dan percaya bahwa keputusan apapun yang kau buat,                         
Mereka itu pilihan-pilihan yang benar bagimu


Jadi tetaplah melangkahkan kaki satu didepan lainnya,
Dan jalani hidupmu hari demi hari.....       
Ada esok hari yang lebih terang didepan jalan itu
Jangan tengok kebelakang! Engkau tidak menuju kesana!
(JM) 


Ps : kalo repost, tolong didelete ya.. tq

88
Kafe Jongkok / Enam batu ujian cinta
« on: 29 August 2008, 08:14:57 AM »
friends, nice article nih.. terutama buat couple yang udah ingin melangkah ke jenjang lebih lanjut :)

Enam Batu Ujian Cinta
Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami
ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang
sempurna? Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang
untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup
sampai maut memisahkan?

Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama.

Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan.
Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri
sendiri.
Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berpikir, aku ingin
membagi ini bersama sahabatku? Jika kalian merencanakan sesuatu,
adakah kalian hanya berpikir tentang apa yang ingin kalian lakukan,
ataukah
apa yang akan menyenangkan pihak lain? Sebagaimana Herman Oeser, seorang
penulis Jerman pernah mengatakan, "Mereka yang ingin bahagia
sendiri,janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah
membuat
pihak yang lain bahagia. - mereka yang ingin dimengerti pihak yang lain,
janganlah kawin. Karena yang penting di sini ialah mengerti
pasangannya." Maka batu ujian yang pertama ialah:

"Apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu? Apakah aku ingin menjadi
bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?"


Kedua, Ujian kekuatan.
Saya pernah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang
risau hatinya. Dia pernah membaca entah di mana, bahwa berat badan
seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta.
Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak
kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya. Memang
benar, bahwa pengalaman cinta itu juga bisa mempengaruhi keadaan
jasmani. Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan
kekuatan kalian; bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga
baru pada kalian. Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta
membuat kalian kreaktif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi.
Batu ujian kedua :

"Apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga
kreaktif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga
kita?"


Ketiga, Ujian penghargaan.
Cinta sejati berarti juga menjunjung tinggi pihak yang lain. Seorang
gadis mungkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain
bola dan mencetak banyak gol. Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri,
"apakah aku mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku?", jawabnya
sering sekali menjadi negatif. Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang
gadis, yang dilihatnya sedang berdansa. Tapi sewaktu ia bertanya pada
diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak-anakku?",
gadis tadi mungkin akan berubah dalam pandangannya. Pertanyaannya ialah:

"Apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada
yang lainnya? Apa aku bangga atas pasanganku?"


Keempat, Ujian kebiasaan.
Pada suatu hari seorang gadis Eropa yang sudah bertunangan datang pada
saya. Dia sangat risau, "Aku sangat mencintai tunanganku," katanya,
"tapi aku tak tahan caranya dia makan apel." Gelak tawa penuh pengertian
memenuhi ruangan. "Cinta menerima orang lain bersama dengan
kebiasaannya. Jangan kawin berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa
kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah di kemudian hari. Kemungkinan besar
itu takkan terjadi. Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya
beserta segala kebiasaan dan kekurangannya. Pertanyaannya:

"Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai?"


Kelima, Ujian pertengkaran.
Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu
menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar
- tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar
bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, "Ah, belum pernah, pak,
kami saling mencintai." Saya katakan kepada mereka, "Bertengkarlah
dahulu - barulah akan kukawinkan kalian." Persoalannya tentulah, bukan
pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi. Kemampuan
ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian
pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang "dibutuhkan" sebelum
kawin. Pertanyaannya:

"Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?"

Keenam, Ujian waktu.

Sepasang muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. "Sudah berapa
lama kalian saling mencintai?" Tanya saya. "Sudah tiga, hampir empat
minggu," jawab mereka. Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu
tahun bolehlah. Dua tahun lebih baik lagi. Ada baiknya untuk saling
bertemu, bukan saja pada hari-hari libur atau hari minggu dengan
berpakaian rapih, tapi juga pada saat bekerja di dalam hidup
sehari-hari, waktu belum rapi, atau cukur, masih mengenakan kaos oblong,
belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang
atau berbahaya. Ada suatu peribahasa kuno, "Jangan kawin sebelum
mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu."
Sekiranya kalian ragu-ragu tentang perasaan cintamu, sang waktu akan
memberi kepastian. Tanyakan:

"Apakah cinta kita telah melewati musim panas dan musim dingin? Sudah
cukup lamakah kita saling mengenal?"


Dan izinkan saya memberikan suatu kesimpulan yang gamblang. Seks bukan
batu ujian bagi cinta.
"Jika sepasang muda mudi ingin punya hubungan seksual untuk mengetahui
apakah mereka saling mencintai, perlu ditanyakan pada mereka, "Demikian
kecilnya cinta kalian?" Jika kedua-duanya berpikir, "Nanti malam kita
mesti melakukan seks - kalau tidak pasanganku akan mengira bahwa aku
tidak mencintai dia atau bahwa dia tidak mencintai aku," maka rasa takut
akan kemungkinan gagal sudah cukup menghalau keberhasilan percobaan itu.
Seks bukan suatu batu ujian bagi cinta, sebab seks akan musnah saat
diuji. Cobalah adakan observasi atas diri saudara sendiri pada waktu
saudara pergi tidur. Saudara mengobservasi diri sendiri, kemudian tidak
bisa tidur. Atau saudara tidur, kemudian tidak lagi bisa mengobservasi
diri sendiri. Sama benar halnya dengan seks sebagai suatu batu ujian
untuk cinta. Saudara menguji, sesudah itu tidak lagi mau mencintai. Atau
saudara mencintai, kemudian tidak menguji. Untuk kepentingan cinta itu
sendiri, cinta perlu mengekang menyatakan dirinya secara jasmaniah
sampai bisa dimasukkan ke dalam dinamika segitiga perkawinan.

-- SUMBER : "JODOHKU",  oleh Walter Trobish

---
Ps : kalau repost, tolong didelete, tq

89
Kafe Jongkok / cinta bukan 'karena' tetapi 'walaupun'
« on: 29 August 2008, 08:09:55 AM »
L'amour N'est Pas Parce Que Mais Malgre

Suatu ketika di India, hidup seorang pendeta dengan putrinya yg amat
cantik. Ia kebingungan karena adanya lamaran dr 3 orang pendeta muda, yg
semuanya berkata akan bunuh diri kalau tidak bisa mempersunting putri
pendeta itu. Sebelum bisa memutuskan lamaran mana yang diterima, putri
pendeta tiba2 meninggal dunia.
Ketiga pendeta muda menunjukkan perilaku yg berbeda dalam menyikapi
kematian putri itu.

Pendeta 1
Duduk di atas tempat pembakaran mayat sang putri. Ia membuat gubuk dan
menetap di sana terus menerus. Ia tidak mau meninggalkan tempat itu. Tak
berhenti ia melantunkan doa pujian untuk arwah sang putri.

Pendeta 2
Pergi ke Sungai Gangga untuk melaburkan tulang belulang dalam rangka
menyempurnakan kematian sang putri. Sesuai tradisi Hindu, seseorang
melaburkan tulang belulang orang yg meninggal sebagai tanda kecintaannya.

Pendeta 3
Pergi berkelana, sampai akhirnya menemukan sebuah kitab Suci yg bisa
menghidupkan orang yg sudah mati.

Singkat cerita, dengan kitab suci yg ditemukan pendeta ke 3, sang putri
hidup kembali. Dan tambah bingung karena ke tiga pendeta merasa paling
berhak menikahi putri itu.

Pendeta 1 berkata: "Sayalah yg menunggunya siang malam seraya
melantunkan doa pujian untuknya"

Pendeta 2 : "Sayalah yg melaburkan tulang belulangnya di Gangga"
Pendeta ke-3: "Sayalah yg menemukan kitab suci yg menghidupkannya
kembali"

Pertanyaannya: "Siapakah diantara ketiga pendeta muda itu yg berhak jadi
suami sang putri?"

Pendeta 3 : Karena telah menghidupkan putri itu kembali maka ia berada
dalam posisi sebagai... BAPAK.

Pendeta 2 : Karena telah melaburkan tulang di Gangga, telah melakukan
pengabdian. Karena itu dia lebih pantas menjadi ... ANAK.

Pendeta 1: Pendeta inilah yg lebih berhak menjadi SUAMI, karena ia terus
menerus berada di tempat pembakaran mayat sang putri. Ia tetap mencintai
putri itu "walaupun" sudah menjadi debu, "walaupun" ia tidak bisa lagi
melihat senyuman sang putri, "walaupun" ia tidak bisa lagi mendengar
suara gadis yg dicintainya itu. Ia tetap setia menunggu di tempat itu
sampai kapan pun.

"L'amour n'est pas parce que mais malgre" ....kata orang Perancis...
Cinta itu bukan "karena", tetapi "walaupun"
I love u no matter what..... not I love u because......

Ps ; Kalo repost, tolong didelete, tq

90
Kafe Jongkok / love your mom
« on: 29 August 2008, 08:08:47 AM »
THE WORLD IS FULL OF SONS AND DAUGHTERS LIKE YOU AND ME.
 I had a marvelous mother who loved me, sacrificed for me, and helped me
in every way possible. In all of my growing up from childhood
through school and eventually marriage, my mother was always at
my side. And when I needed help with my little ones, she was there
for me.

A few years ago, we buried this wonderful woman. Can you imagine
how I felt when I returned home and found poem in her drawer written
by my mom?

THE TIME IS NOW
If you are ever going to love
Love me now while I can know

The sweet and tender feelings
Which from true affection flow
Love me now while I am living

Do not wait until I am gone
And then have it chiseled in marble
Sweet words on ice cold stone

If you have tender thoughts of me
Please let me know now

If you wait until I am sleeping
There will be death between us
And I won't hear you then

So if you love me, even a little bit
Let me know while I am living
So that I can treasure it

... Now she is gone and I am sick with guilt because I never told her
what she meant to me. Worse yet, I did not treat her, as she deserved
to be treated. I found time for everyone and everything but I never
made time for her. It would have been easy to drop in for a cup of tea
and a hug but my friends came first. Would any of them have done for me
what my mother did, I know the answer. When I called mom on the phone,
I was always in a hurry.

I feel ashamed when I think of the times I cut her off. I remember too,
the times I could have included her and didn't.

Our children loved Grandma from the times they were babies. They often
turn to her for comfort and advice. She understood them. I realise now
that I was too critical, too short-tempered, and too stingy with praise.

Grandma gave them unconditional love. The world is filled with sons,
daughters, and a child like me. I hope they see themselves in this letter
and realise from it.

If this has touched you, PLEASE PASS IT ON TO ALL THE SONS AND DAUGHTERS
WHO HAVE TO PRAISE THEIR MOM FOR EVERYTHING THEY ARE TODAY.

 > "work like you don't need the money,
 > love like you've never been hurt,
 > dance like nobody is watching .."

PS : Kalo repost, tolong didelete..tq  _/\_


Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8
anything