//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Untuk direnungkan bersama...  (Read 3524 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nayrexus

  • Teman
  • **
  • Posts: 79
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Nyalakan lilin kebahagiaan orang di sekitar Anda.
Untuk direnungkan bersama...
« on: 13 March 2013, 10:59:28 PM »
Saudara/i se-Dhamma, Namo Budhaya..

Tarik napas,, hembuskan..hehe

Pernahkah kita merenung atau berpikir, Kita membuka Forum ini untuk apa ya?

apakah untuk menambah pengetahuan Dhamma..?
apakah untuk Sharing pengalaman2..?
apakah untuk membangun relasi..?
apakah untuk berdebat..?
atau yang lain..?

Saya harap bukan yang ke empat ya..haha

Pertanyaan2 ini untuk ditanyakan ke diri kita masing2 bukan untuk saling tunjuk ya. :)


Apakah pernyataan dan pertanyaan yang kita tulis di Forum ini disertai dengan cinta kasih, kerendah hatian, kejujuran, kebijaksanaan, kesabaran?
Atau sebaliknya, disertai dengan penuh kebencian, egois, sombong?


Apakah setelah ikut bergabung dalam Forum ada peningkatan kualitas diri cth: lebih sabar, murah hati, welas asih?
Atau tidak ada peningkatan sama sekali bahkan menurun?


Apakah kita sadar bahwa setiap pernyataan2 kita dibaca oleh publik yang mana tulisan kita dapat mempengaruhi orang banyak?
Bila yang kita sampaikan pandangan benar tentu kita menimbun berkah, Bila yang kita sampaikan pandangan salah tentu menjadi bencana.

Setelah merenung semoga Kita semua dapat lebih Bijak dalam menyampaikan pernyataan maupun pertanyaan di Forum ini.
 _/\_

Terima Kasih.
Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #1 on: 14 March 2013, 06:52:45 AM »
Saudara/i se-Dhamma, Namo Budhaya..

Tarik napas,, hembuskan..hehe

Pernahkah kita merenung atau berpikir, Kita membuka Forum ini untuk apa ya?

apakah untuk menambah pengetahuan Dhamma..?
apakah untuk Sharing pengalaman2..?
apakah untuk membangun relasi..?
apakah untuk berdebat..?
atau yang lain..?

Saya harap bukan yang ke empat ya..haha

Pertanyaan2 ini untuk ditanyakan ke diri kita masing2 bukan untuk saling tunjuk ya. :)


Apakah pernyataan dan pertanyaan yang kita tulis di Forum ini disertai dengan cinta kasih, kerendah hatian, kejujuran, kebijaksanaan, kesabaran?
Atau sebaliknya, disertai dengan penuh kebencian, egois, sombong?


Apakah setelah ikut bergabung dalam Forum ada peningkatan kualitas diri cth: lebih sabar, murah hati, welas asih?
Atau tidak ada peningkatan sama sekali bahkan menurun?


Apakah kita sadar bahwa setiap pernyataan2 kita dibaca oleh publik yang mana tulisan kita dapat mempengaruhi orang banyak?
Bila yang kita sampaikan pandangan benar tentu kita menimbun berkah, Bila yang kita sampaikan pandangan salah tentu menjadi bencana.

Setelah merenung semoga Kita semua dapat lebih Bijak dalam menyampaikan pernyataan maupun pertanyaan di Forum ini.
 _/\_

Terima Kasih.
jadi anda yakin setiap post anda pandangan benar?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #2 on: 14 March 2013, 09:24:02 AM »
Tiap org punya pendapat masing2
Mw apa
Ya tecerah mereka

Toh admin jg bisa bekerja dgn baik

Aplg jaman demokrasi , tiap org berhak berpendapat
Masa tiap x mw post mesti merenung mulu

Cpddd
Dan masa org mw post mesti diatur

Cpddd

Manx berdebat tidak sama dgn diskusi ya ???
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #3 on: 14 March 2013, 10:03:15 AM »
Saudara/i se-Dhamma, Namo Budhaya..

Tarik napas,, hembuskan..hehe

Pernahkah kita merenung atau berpikir, Kita membuka Forum ini untuk apa ya?

apakah untuk menambah pengetahuan Dhamma..?
apakah untuk Sharing pengalaman2..?
apakah untuk membangun relasi..?
apakah untuk berdebat..?
atau yang lain..?

Saya harap bukan yang ke empat ya..haha

Pertanyaan2 ini untuk ditanyakan ke diri kita masing2 bukan untuk saling tunjuk ya. :)


Apakah pernyataan dan pertanyaan yang kita tulis di Forum ini disertai dengan cinta kasih, kerendah hatian, kejujuran, kebijaksanaan, kesabaran?
Atau sebaliknya, disertai dengan penuh kebencian, egois, sombong?


Apakah setelah ikut bergabung dalam Forum ada peningkatan kualitas diri cth: lebih sabar, murah hati, welas asih?
Atau tidak ada peningkatan sama sekali bahkan menurun?


Apakah kita sadar bahwa setiap pernyataan2 kita dibaca oleh publik yang mana tulisan kita dapat mempengaruhi orang banyak?
Bila yang kita sampaikan pandangan benar tentu kita menimbun berkah, Bila yang kita sampaikan pandangan salah tentu menjadi bencana.

Setelah merenung semoga Kita semua dapat lebih Bijak dalam menyampaikan pernyataan maupun pertanyaan di Forum ini.
 _/\_

Terima Kasih.

Ada lagi satu mahluk "suci" datang, setiap postnya akan memberikan pandangan benar.....hehehehe....

Kayaknya belakangan ini forum ini didatangi banyak makhluk "suci"....

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #4 on: 14 March 2013, 10:27:37 AM »
Gryn tetarik am kalimat terakhir na

"Setelah merenung semoga Kita semua dapat lebih Bijak dalam menyampaikan pernyataan maupun pertanyaan di Forum ini. "

1. Kesan na koz jd kyk "admin" ya ??

2. Jd cm org bijak yg boleh post ??

3. Anda merasa bijak n seberapa bijak ???

4. Gmn anda mengukur kebijakkan org,??

5. Apakah org diam itu "bijak" ??

Maaf klo tersingung

Hehee
Bearti ad jg mesti merenung dulu ya
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #5 on: 14 March 2013, 12:42:31 PM »
Saudara/i se-Dhamma, Namo Budhaya..

Tarik napas,, hembuskan..hehe

Pernahkah kita merenung atau berpikir, Kita membuka Forum ini untuk apa ya?

apakah untuk menambah pengetahuan Dhamma..?
apakah untuk Sharing pengalaman2..?
apakah untuk membangun relasi..?
apakah untuk berdebat..?
atau yang lain..?

Saya harap bukan yang ke empat ya..haha

Pertanyaan2 ini untuk ditanyakan ke diri kita masing2 bukan untuk saling tunjuk ya. :)

Terima Kasih.

1-5 pasti ada, bahkan yang cari jodoh juga ad kok !
kegiatan mahluk penghuni alam DC tidak bisa di prediksi
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #6 on: 14 March 2013, 12:53:00 PM »
Seandai na yg bikin thread ini jg "merenung" dulu jg

Mgkn thread ini gx dipost

???
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #7 on: 14 March 2013, 02:20:21 PM »
Saudara/i se-Dhamma, Namo Budhaya..

Tarik napas,, hembuskan..hehe

Pernahkah kita merenung atau berpikir, Kita membuka Forum ini untuk apa ya?

apakah untuk menambah pengetahuan Dhamma..?
apakah untuk Sharing pengalaman2..?
apakah untuk membangun relasi..?
apakah untuk berdebat..?
atau yang lain..?

Saya harap bukan yang ke empat ya..haha

Pertanyaan2 ini untuk ditanyakan ke diri kita masing2 bukan untuk saling tunjuk ya. :)


Apakah pernyataan dan pertanyaan yang kita tulis di Forum ini disertai dengan cinta kasih, kerendah hatian, kejujuran, kebijaksanaan, kesabaran?
Atau sebaliknya, disertai dengan penuh kebencian, egois, sombong?


Apakah setelah ikut bergabung dalam Forum ada peningkatan kualitas diri cth: lebih sabar, murah hati, welas asih?
Atau tidak ada peningkatan sama sekali bahkan menurun?


Apakah kita sadar bahwa setiap pernyataan2 kita dibaca oleh publik yang mana tulisan kita dapat mempengaruhi orang banyak?
Bila yang kita sampaikan pandangan benar tentu kita menimbun berkah, Bila yang kita sampaikan pandangan salah tentu menjadi bencana.

Setelah merenung semoga Kita semua dapat lebih Bijak dalam menyampaikan pernyataan maupun pertanyaan di Forum ini.
 _/\_

Terima Kasih.

Perenungan Pertama

HARAP DIPERHATIKAN

Alkisah suatu hari di era Perang Dunia I, ada sebuah kapal perang inggris yang baru saja mengalami perang yang sangat hebat. Kapal ini adalah kapal pemenang.

Ketika kapal ini mulai memasuki area lautan Inggris yang berkabut, maka kapal ini melihat ada sebuah sorot lampu di kejauhan.

Segera dikirimkanlah berita : Segera menyingkir. Titik.

Dijawablah berita itu : Anda yang menyingkir. titik.

Komandan kapal itu mulai marah. Dikirim berita lain : Ini adalah kapal admiral (laksamana). menyingkir. ttk.

Dijawab pula : Saya tidak dapat menuruti permintaan anda. titik.

Dengan marah ... dikirimlah berita terakhir : Ini kapal perang utama. Menyingkir atau kami tabrak. ttk.

Lalu jawaban datang : Ini mercusuar. Anda menyingkir atau anda karam. ttk.

Komandan kapal itu terdiam, dan menyuruh untuk bergeser haluan.

Perenungan :

Kadang-kadang kita merasa paling hebat karena kemampuan dan prestasi kita selama ini. Tetapi ada batas yang harus kita pahami, bahwa selalu ada langit di atas langit. Jangan pernah merasa paling pintar, kuat, hebat dan "suci", atau anda akan KARAM !

 _/\_
 

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #8 on: 14 March 2013, 02:22:29 PM »
Perenungan Kedua

HIJAU BELUM TENTU BAIK

Dikisahkan pada zaman dahulu di Mesir hidup seorang raja. Sang raja mengalami masalah sakit mata, ditambah lagi usia yang semakin senja,  penglihatan sang raja mulai terganggu dan mulai rabun tua.  Untuk mengurangi sakit matanya, sang raja memerintahkan pengawal istana untuk segera memanggil tabib istana. Ketika sang tabib tiba, sang raja menyampaikan penderitaan sakit matanya kepada tabib sakti  yang selama ini terkenal manjur pengobatannya.   

Sang Raja berkata ; “Tabib sakti.., ada masalah apa dengan sakit mata ku ini, bisakah engkau sembuhkan?”. (Tabib) : “Dari hasil DIAGNOSA ku Yang Mulia hanya mengalami sakit mata biasa, dan masih dapat disembuhkan, dengan satu syarat, Yang Mulia harus menjalankan terapi  penyembuhannya”. Mendengar itu, sang raja merasa bahagia : “Cepat katakan syaratnya hai tabib” !!! “Baginda harus makan obat yang saya beri dan yang lebih penting baginda harus melihat yang hijau-hijau setiap hari, karena warna hijau sangat  baik bagi kesembuhan mata baginda. 

Di Mesir pada saat itu musim panas berkepanjangan. Yang kelihatan dari dekat sampai kejauhan hanyalah gurun pasir yang tandus dan sedikit pohon kaptus, itu pun berwarna hijau kecoklatan. Sungguh tidak mudah menemukan tanaman hijau dan segar. Namun.., Sang Raja ingin cepat sembuh. Sang Raja memerintahkan penghuni istana untuk menghijaukan dinding dan lantai istana dengan cat dan bahan pewarna hijau. Seketika se-isi istana berwarna hijau. Raja merubah penampilan alam disekitarnya menjadi tidak menarik lagi, yang ada hanyalah warna hijau. 

Ketika.., seorang Guru Spiritual Raja datang ke istana. Sang raja kelihatan murung dan mengungkapkan keluhannya. Dirinya dan seluruh penghuni istana, mulai merasa bosan dengan keadaan istana yang hanya berwarna hijau. Selain itu.., Sang Raja sendiri mulai merasa tertekan sehingga penyakitnya tidak kunjung sembuh karena stress. Kehidupan istana sudah tidak cerah, tidak bervariasi dan memburuk. 

Lalu Guru Spritual berkata : “Baginda.., “Bila Baginda hendak melihat warna hijau dimana-mana tanpa mengubah yang sudah ada, apakah tidak lebih baik Baginda menggunakan kaca mata berwarna hijau saja”.

Raja sangat terkejut bukan main dengan jawaban satu ini !!   “Karena dorongan keinginan diri sendiri, Baginda  mengubah keadaan diluar diri Baginda. Ternyata selain belum tentu baik untuk diri Baginda, juga belum tentu cocok untuk penghuni istana.

Masalah sesungguhnya akan menjadi lebih ringan bila Baginda mencoba mengatasi setiap masalah DENGAN CARA YANG BIJAKSANA DAN JITU yaitu dengan memakai kaca mata hijau yang benar dan sesuai ukuran Baginda. Baginda akan merasa bahagia, karena selain APA YANG BAGINDA INGINKAN TERCAPAI, keadaan istana juga damai dan tidak menjadi rusak seperti asal mulanya yang indah dan bervariasi warna”.   

Perenungan : Menuntut segala sesuatu yang ada diluar diri kita berubah sesuai dengan apa yang kita kehendaki sering kali memunculkan biaya tinggi.  Tetapi merubah cara pandang diri kita terhadap kondisi disekeliling tentu biayanya  jauh lebih murah dan bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan kehendak kita.

Cara kedua tentu akan membantu kita dalam mencapai pencerahan mental spritual kita.  Maka :“RUBAHLAH CARA BERPIKIR DAN CARA MEMANDANG ANDA DAN PERHATIKAN KEAJAIBAN AKAN TERJADI PADA DIRI ANDA".

 _/\_

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #9 on: 14 March 2013, 02:25:42 PM »
Perenungan Ketiga

3 PINTU KEBIJAKSANAAN
Oleh: Tidak Diketahui

Seorang Raja, mempunyai anak tunggal yg pemberani, trampil dan pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang pertapa bijaksana.

"Berikanlah pencerahan padaku tentang Jalan Hidupku" Sang Pangeran meminta.

"Kata-kataku akan memudar laksana jejak kakimu di atas pasir", ujar Pertapa.

"Saya akan berikan petunjuk padamu, di Jalan Hidupmu engkau akan menemui 3 pintu.

Bacalah kata-kata yang tertulis di setiap pintu dan ikuti kata hatimu.

Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya. Segera ia menemukan sebuah pintu besar yang di atasnya tertulis kata "UBAHLAH DUNIA"

"Ini memang yang kuinginkan" pikir sang Pangeran. "Karena di dunia ini ada hal-hal yang aku sukai dan ada pula hal-hal yang tak kusukai. Aku akan mengubahnya agar sesuai keinginanku"

Maka mulailah ia memulai pertarungannya yang pertama, yaitu mengubah dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya membantunya dalam usaha menaklukkan dunia agar sesuai hasratnya. Ia mendapatkan banyak kesenangan dalam usahanya tetapi hatinya tidak merasa damai. Walau sebagian berhasil diubahnya tetapi sebagian lainnya menentangnya.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa kembali.

"Apa yang engkau pelajari dari Jalanmu ?" Tanya sang Pertapa

"Aku belajar bagaimana membedakan apa yang dapat klakukan dengan kekuatanku dan apa yang di luar kemampuanku, apa yang tergantung padaku dan apa yang tidak tergantung padaku" jawab Pangeran

"Bagus! Gunakan kekuatanmu sesuai kemampuanmu. Lupakan apa yang diluar kekuatanmu, apa yang engkau tak sanggup mengubahnya" dan sang Pertapa menghilang.

Tak lama kemudian, sang Pangeran tiba di Pintu kedua yang bertuliskan "UBAHLAH SESAMAMU"

"Ini memang keinginanku" pikirnya. "Orang-orang di sekitarku adalah sumber kesenangan, kebahagiaan, tetapi mereka juga yang mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi"

Dan kemudian ia mencoba mengubah semua orang yang tak disukainya. Ia mencoba mengubah karakter mereka dan menghilangkan kelemahan mereka. Ini menjadi pertarungannya yang kedua.

Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.

"Apa yang engkau pelajari kali ini?"

"Saya belajar, bahwa mereka bukanlah sumber dari kegembiraan atau kedukaanku, keberhasilan atau kegagalanku. Mereka hanya memberikan kesempatan agar hal-hal tersebut dapat muncul. Sebenarnya di dalam dirikulah segala hal tersebut berakar"

"Engkau benar" Kata sang Pertapa. "Apa yang mereka bangkitkan dari dirimu, sebenarnya mereka mengenalkan engkau pada dirimu sendiri.

Bersyukurlah pada mereka yang telah membuatmu senang & bahagia dan bersyukur pula pada mereka yang menyebabkan derita dan frustrasi.

Karena melalui mereka lah, Kehidupan mengajarkanmu apa yang perlu engkau kuasai dan jalan apa yang harus kau tempuh"

Kembali sang Pertapa menghilang.

Kini Pangeran sampai ke pintu ketiga "UBAHLAH DIRIMU"

"Jika memang diriku sendiri lah sumber dari segala problemku, memang disanalah aku harus mengubahnya". Ia berkata pada dirinya sendiri.

Dan ia memulai pertarungannya yang ketiga. Ia mencoba mengubah karakternya sendiri, melawan ketidak sempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yg tak ia sukai dari dirinya, yang tak sesuai dengan gambaran ideal.

Setelah beberapa tahun berusaha, dimana sebagian ia berhasil dan sebagian lagi gagal dan ada hambatan, Pangeran bertemu sang Pertapa kembali.

"Kini apa yang engkau pelajari ?"

"Aku belajar bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang bisa ditingkatkan dan ada yang tidak bisa saya ubah"

"Itu bagus" ujar sang pertapa. "Ya" lanjut Pangeran, "tapi saya mulai lelah untuk bertarung melawan dunia, melawan setiap orang dan melawan diri sendiri. Tidakkah ada akhir dari semuai ini ? Kapan saya bisa tenang ? Saya ingin berhenti bertarung, ingin menyerah, ingin meninggalkan semua ini !"

"Itu adalah pelajaranmu berikutnya" ujar Pertapa. Tapi sebelum itu, balikkan punggungmu dan lihatlah Jalan yang telah engkau tempuh". Dan ia pun menghilang.

Ketika melihat ke belakang, ia memandang Pintu Ketiga dari kejauhan dan melihat adanya tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi "TERIMALAH DIRIMU".

Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui pintu tsb.

"Ketika seorang mulai bertarung, maka ia mulai menjadi buta" katanya pada dirinya sendiri.

Ia juga melihat, bertebaran di atas tanah, semua yang ia campakkan, kekurangannya, bayangannya, ketakutannya. Ia mulai menyadari bagaimana mengenali mereka, menerimanya dan mencintainya apa adanya.

Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain, tanpa mengadili, tanpa mencerca dirinya sendiri.

Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata "Aku belajar, bahwa membenci dan menolak sebagian dari diriku sendiri sama saja dengan mengutuk untuk tidak pernah berdamai dengan diri sendiri. Aku belajar untuk menerima diriku seutuhnya, secara total dan tanpa syarat."

"Bagus, itu adalah Pintu Pertama Kebijaksanaan" , ujar Pertapa. "Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"

Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya "TERIMALAH SESAMAMU"

Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, mereka yang ia suka dan cintai, serta mereka yang ia benci. Mereka yang mendukungnya, juga mereka yang melawannya.

Tetapi yang mengherankannya, ia tidak lagi bisa melihat ketidaksempurnaan mereka, kekurangan mereka. Apa yang sebelumnya membuat ia malu dan berusaha mengubahnya.

Ia bertemu sang Pertapa kembali, "Aku belajar" ujarnya "Bahwa dengan berdamai dengan diriku, aku tak punya sesuatupun untuk dipersalahkan pada orang lain, tak sesuatupun yg perlu ditakutkan dari merela. Aku belajar untuk menerima dan mencintai mereka, apa adanya.

"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa,

"Sekarang pergilah ke Pintu Pertama"

Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan "TERIMALAH DUNIA"

"Sungguh aneh" ujarnya pada dirinya sendiri "Mengapa saya tidak melihatnya sebelumnya". Ia melihat sekitarnya dan mengenali dunia yang sebelumnya berusaha ia taklukan dan ia ubah.

Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia. Dengan kesempurnaannya.

Tetapi, ini adalah dunia yang sama, apakah memang dunia yang berubah atau cara pandangnya?

Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa : "Apa yang engkau pelajari sekarang ?"

"Aku belajar bahwa dunia sebenarnya adalah cermin dari jiwaku. Bahwa Jiwaku tidak melihat dunia melainkan melihat dirinya sendiri di dalam dunia. Ketika jiwaku senang, maka dunia pun menjadi tempat yang menyenangkan. Ketika jiwaku muram, maka dunia pun kelihatannya muram.

Dunia sendiri tidaklah menyenangkan atau muram. Ia ADA, itu saja.

Bukanlah dunia yang membuatku terganggu, melainkan ide yang aku lihat mengenainya. Aku belajar untuk menerimanya tanpa menghakimi, menerima seutuhnya, tanpa syarat.

"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa. "Sekarang engkau berdamai dengan dirimu, sesamamu dan dunia" Sang pertapa pun menghilang.

Sang pangeran merasakan aliran yang menyejukkan dari kedamaian, ketentraman, yang berlimpah merasuki dirinya. Ia merasa hening dan damai.

 _/\_

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #10 on: 14 March 2013, 02:34:11 PM »
Perenungan Keempat :

Kata mutiara

Don’t judge abook by it’s cover

Judging a person does not define who they are ....... It defines who you are.

Setelah dan Selama berada lama di forum DC maka kita akan mengenal karakter sebenarnya dari "gaya penulisan" dan "cara menjawab" dari member yang bersangkutan. Jadi JANGAN hanya dilihat dari penulisan di satu dua thread, tetapi perhatikan keseluruhan thread. Artinya member yang kita lihat dan nilai buruk berdasarkan penilaian subyektif adalah PANTAS diragukan. Jadi jangan percaya apa yang kita baca sekilas mata hanya dari penulisan. Coba dalami penulisan member tersebut, mungkin anda akan menemukan bahwa member tersebut tidak seburuk yang anda pikirkan, BAHKAN MUNGKIN LEBIH BAIK DAN BERNILAI DARI KITA. Jadi harus kembali ke perenungan satu , dua, tiga dan lima ( dibawah ini )

 _/\_

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63

Offline nayrexus

  • Teman
  • **
  • Posts: 79
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Nyalakan lilin kebahagiaan orang di sekitar Anda.
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #12 on: 14 March 2013, 11:46:58 PM »
Thanks Bro Chance tuk renungan & nasehatnya..:-)
Maaf bila ada yang tersinggung dgn tulisan ini, motivasi saya hanya untuk berbagi.tdk ada unsur pemaksaan,hehe
Smoga bs diambil yg positifnya, yg negatif adalah kkurangan dr sy.
Masih banyak kekurangan pada saya. Karena kt smw sama2 bljr
Kalau saya hanya belajar saja tanpa share ke teman yang lain saya pikir itu egois.. Mgkn ada yg mw kasi masukkan?

Em.. Smoga kt smw Berbahagia.

Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Untuk direnungkan bersama...
« Reply #13 on: 15 March 2013, 07:40:55 AM »
1-5 pasti ada, bahkan yang cari jodoh juga ad kok !
kegiatan mahluk penghuni alam DC tidak bisa di prediksi

Ini penyebabnya pasti karena tuhan DC.
Mengapa menciptakan penghuni alam DC yang tidak sempurna.

 =)) =)) =))
~Life is suffering, why should we make it more?~