Berbuat baik juga tidak perlu karena , pikiran bisa terkontaminasi oleh perbuatan baik kita.
Yang merah siapa yang tulis yah, capek dehhhhhhhh.
Dikatakan pikiran terkontaminasi terkontaminasi oleh perbuatan baik kita dalam hal seperti dibawah ini.
Berikut Postingan aslinya
Karena ada orang tolor yang gak bisa membaca dan salah penafsiran dan menjustifikasi orang lain tolor dengan berkata
Berbuat baik juga tidak perlu karena , pikiran bisa terkontaminasi oleh perbuatan baik kita.
Master jangan kehilangan kendali begitu, nanti kelihatan dungunya lho.
Saya beri logika menurut saya nih:
1. Seseorang bisa keracunan karena makan jamur.
2. Seseorang bisa keracunan karena makan jamur yang tidak matang.
Beda atau tidak? Kalau jawabannya 'sama saja', abaikan tulisan selanjutnya.
1. Kalau seseorang bisa keracunan karena makan jamur, maka lebih baik tidak makan jamur.
2. Kalau seseorang bisa keracunan karena makan jamur yang tidak matang, maka bukan jamurnya yang tidak cocok dimakan, tapi cara mengolahnya yang harus diperbaiki.
Sekarang kasus berbuat baik.
(Master) Pikiran anda terkontanminasi dengan kebaikan anda sendiri.
(Saya) Pikiran terkontaminasi karena kemelekatan pada kebaikan.
Jika pikiran terkontaminasi karena kebaikan diri sendiri, maka lebih baik tidak usah berbuat baik, maka pikiran tetap bersih.
Jika pikiran terkontaminasi karena kemelekatan pada kebaikan, maka bukan kebaikannya yang bermasalah, melainkan kemelekatan pada kebaikannya.
Kata-kata master itu mengisyaratkan kebaikanlah yang bikin pikiran terkontaminasi. Apalagi didukung dengan tidak adanya baik/buruk karena semua hanyalah label. Master bisa lihat perbedaan kata bisa mengakibatkan perubahan makna demikian jauh?