a. Apa yang dapat membuat orang terarik dengan BUDDHIS ?
Seseorang tertarik dengan satu ajaran karena kecocokan. Apa yang ditawarkan dalam Buddhisme boleh jadi cocok bagi seseorang, tetapi tidak cocok bagi orang lain.
b. Apa kelebihan dan kekurangan dari aliran Buddhis yang diakui sangha ? THERAVADA / HINAYANA , MAHAYANA ,
TANTRAYANA / VAJRAYANA ? kalau ada orang mau masuk buddhis kagak ngerti napa ada beda beda aliran ?
Bukan kelebihan atau kekurangan, tetapi perbedaan. Tidak mengerti mengapa ada beda2 aliran? Tinggal bercermin saja. Kalau orang itu Nasrani, tinggal bertanya-tanya, mengapa ada ada Katholik, ada Protestan; mengapa ada injili, kharismatik, mengapa sebagian Lutheran dan sebagian Calvinis. Kalau sudah bisa bercermin, tidak akan bertanya demikian.
c. Seberapa besar keyakinan para rekan rekan di forum ini terhadap konsep reinkarnasi? saya pernah diberitahu oleh rekan saya, kalau saya mau mengetahui tentang reinkarnasi saya harus tanggalkan pikiran saya? apa benar menurut rekan rekan di forum ini, kalau benar, sama saja dengan IMAN toh?
Bagi orang yang tidak bisa membuktikan, reinkarnasi (atau dalam Buddhisme dikenal dengan istilah "tumimbal lahir") TIDAK HARUS dipercaya. Teori tumimbal lahir hanyalah suatu pandangan yang ditawarkan untuk bagi seseorang tentang kehidupan.
Menerima konsep kehidupan hanya sekali atau reinkarnasi, sama2 berupa kepercayaan/iman.
d. Apa benar "Ajaran Buddha bersifat ehipassiko, saya datang, saya lihat dan saya buktikan. Jika tidak berkenan di hati saya, saya dapat meninggalkannya. Konsep ini membuat ajaran Buddha ini terbuka dan dapat berdialog dengan doktrin-doktrin agama lainnya. Ajaran Buddha menjadi tidak dogmatis dan bisa diperdebatkan kebenaran dan kesahihannya. Diharapkan pandangan terang (samma-dithi) akan muncul setelah berdialog dengan ajaran Buddha." , dan rekan rekan buddhis kagak akan maksa maksa saya masuk buddhis? kagak akan mencuci OTAK saya? saya rasa itu hanya teori, banyak rekan rekan buddhis mau mencuci otak saya
Maksud ehipassiko itu bukan begitu. Ehipassiko berarti ajaran Buddha bukan bersifat mengandalkan kepercayaan, tetapi sesuatu untuk dibuktikan sendiri. Ajaran Buddha adalah tentang penderitaan dan lenyapnya penderitaan. Itu bukanlah kepercayaan atau dogma, itu sesuatu untuk dialami dan dibuktikan sendiri. Entah apa yang dilakukan rekan-rekan "Buddhis" itu pada anda, tetapi yang jelas tidak diajarkan demikian.
e. mengapa rekan Buddha menggunakan Buddharupam (patung Buddha) untuk membangun citra Buddha dan penghormatan dalam puja bakti? itu patung toh, sama saja dengan BERHALA toh ( beda dengan campur aduk nya ajaran Buddha dan kepercayaan tradisional toh )
Apa itu definisi berhala?
Ada sebagian orang pikirannya dipenuhi hal-hal tidak bermanfaat, maka ketika melihat angka berjumlah 666, timbul keresahan dalam hatinya.
Sebagian orang lain meihat 666 hanyalah sebuah numerik.
Nah, bagi sebagian orang, patung adalah berhala yang mengerikan, menimbulkan keresahan dan kebencian.
Sebagian orang lain melihat patung hanyalah patung, tidak ada apa2 di sana.
Mungkin pikiran anda yang terlalu banyak diisi hal-hal tidak bermanfaat?
f. mengapa rekan buddhis tidak memiliki kitab suci toh? yang saya dengar ada kitab suci Tipitaka (yang dilestarikan dengan lengkap dalam bahasa Pali), dan jauh lebih tebal daripada kitab suci lainnya. Tapi belum ada kitab suci Tipitaka yang lengkap dalam bahasa Indonesia. hanya memiliki Dhammapada dan potongan-potongan terjemahan Tipitaka saja toh?
Menjadi umat Buddha adalah menjalankan moralitas (tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, tidak mabuk2an), mengembangkan konsentrasi dan kebijaksanaan. Tidak ada keharusan untuk memiliki Tipitaka secara lengkap. Apakah manfaatnya orang punya kitab tebal, hafal semuanya, tapi masih suka membenci orang, dengki, dendam, serakah, dan lain-lain?
Tambahan: saya punya kok Tipitaka.
g. sebenarnya rekan rekan buddhis seharus nya ke vihara atau kagak ? karena banyak yang kagak ke vihara? juga sebaliknya toh.
Pergi ke vihara atau tidak, tidak menjadikan seseorang Buddhis. Seperti saya bilang, mengembangkan moralitas, konsentrasi, dan kebijaksanaan adalah tujuan dari Buddhisme. Pergi ke vihara mempunyai manfaat2 tertentu, tetapi bagi yang merasa tidak cocok, maka tidak ada paksaan atau ancaman-ancaman yang menakutkan.