Maksudnya kenapa Sang Buddha berpikir gitar bs menghasilkan nada yang bagus, dan tidak berpikir, gitar itu tidak ada gunanya, main musik tidak ada gunanya... berarti tidak ada yang salah dengan gitar dan piano, dan yg memainkannya jg tidak salah?
Terus apakah belajar les musik itu baik ato buruk? menurut kk kainyn n indra khususnya...karena kalo uda blajar musik, otomatis kemelekatan akan semakin besar...apalagi saya bercita2 jadi gru les piano...huhu...
Maksud yang ingin saya sampaikan denga miyaka adalah, seorang pertapa sudah selayaknya meninggalkan nyanyian dan tarian atau mengikutinya. Ini ibarat seorang bhikkhu tidak dibenarkan melakukan operasi bedah di ruang ICU. Jalanilah sesuai dengan aturan masing2. Jika ada undangan kepada Bhikkhu dengan ada nyanyian dan tarian, harus bagaimana? Kita lihat secara Flexible aja. Jika myaka sebagai suku chinnese, maukah myaka meninggalkan tradisi chinnese?
Jawaban saya adalah tidak. Tradisi bukan saja perlu dipertahankan bahkan kita wajib untuk mengambangkan. ini sudah menjadi kewajiban kita orang chinnese.
Hal ini berbeda dengan tetangga, tradisi apapun yang menjadi tantangan dengan kitab, wajib untuk dihapuskan (khususnya tradisi itu berbau agama lain, tapi kalo tidak berbau agama silakan dilanjut dan dipertahankan bahkan dikembangkan secara besar2an)
Teringat dengan kata Bhante Jin, saat acara peluncuran buku 40 vassa, saat pemain gendang dengan suara yang cukup keras, memainkan gendangnya dan kebetulan eyang duduk di kursi paling depan, saat habis main gendang usai, eyang dipersilakan ke atas menyampaikan sepatah-dua patah kata. dengan nada bercanda eyang bilang sepertinya jantungnya mau copot saat peserta main gendang memukul gendang dengan sekuat tenaga. Dan kemudian eyang bilang pada hadirin,
"Agama tidak pernah lepas dari Buddhaya". Kata2 ini mendapat sambutan yang meriah dari hadirin.