Penghormatan Terhadap Pohon Bodhi

[hatRed]

Selama minggu kedua Sang Buddha berdiri beberapa kaki dari pohon Bodhi dan memandanginya terus-menerus dengan mata tidak berkedip selama satu minggu sebagai cetusan terima kasih dan penghargaan kepada pohon yang telah memberinya tempat untuk meneduh sewaktu bergulat untuk mencapai tingkat Buddha.

Dalam lain cerita, dikatakan pohon tidak termasuk dalam alam kehidupan. sehingga dapat diartikan hanyalah objek alam yang tidak hidup. kenapa sang Buddha berterima kasih kepada objek tersebut?

[Forte]

Selama minggu kedua Sang Buddha berdiri beberapa kaki dari pohon Bodhi dan memandanginya terus-menerus dengan mata tidak berkedip selama satu minggu sebagai cetusan terima kasih dan penghargaan kepada pohon yang telah memberinya tempat untuk meneduh sewaktu bergulat untuk mencapai tingkat Buddha.

Dalam lain cerita, dikatakan pohon tidak termasuk dalam alam kehidupan. sehingga dapat diartikan hanyalah objek alam yang tidak hidup. kenapa sang Buddha berterima kasih kepada objek tersebut?

Mungkin ini jawabnya bro..

penghargaan kepada pohon yang telah memberinya tempat untuk meneduh sewaktu bergulat untuk mencapai tingkat Buddha

Pertanyaan :

Apakah berterimakasih harus pada objek alam yang hidup saja ?
Kalau saya pribadi seh tidak ya.. Contoh : Saya berterima kasih pada kasur saya yang membuat saya tidur lebih nyaman sehingga bisa kerja lebih baik pada keesokan harinya..

[hatRed]

penghargaan terhadap objek mati, apakah hal itu tidak berguna?

nb:penghargaan disini seperti Sang Buddha lakukan dengan menatap, lain halnya dengan merawat

[N1AR]

Selama minggu kedua Sang Buddha berdiri beberapa kaki dari pohon Bodhi dan memandanginya terus-menerus dengan mata tidak berkedip selama satu menit sebagai cetusan terima kasih dan penghargaan kepada pohon yang telah memberinya tempat untuk meneduh sewaktu bergulat untuk mencapai tingkat Buddha.

Dalam lain cerita, dikatakan pohon tidak termasuk dalam alam kehidupan. sehingga dapat diartikan hanyalah objek alam yang tidak hidup. kenapa sang Buddha berterima kasih kepada objek tersebut?

kalau menit mungkin gak ditanya macam ya

dirawat? buktinya kan sampai sekarang masi ada kan, wong dengarin khotba aja jadi arahat

[hatRed]

 [at] N1AR

yang menjadi masalah bagi saya bukan lamanya.

tetapi apa kegunaan melakukan itu. (menatap pohon Bodhi dengan tujuan cetusan terima kasih)

[adi lim]

Bro hatRed,
Gimana orang-orang pada hormat Bendera ? apakah kegunaan melakukan itu ?

[hatRed]

 [at] adiharto

pada saat menghormat bendera, terlihat jelas bendera tersebut merupakan simbol dari perjuangan banyak makhluk lain yang dirangkum dalam bendera tersebut.

jadi kegunaannya adalah mengenang/menghormati/berterima kasih terhadap apa yang dirangkum dalam bendera tersebut. bukan benderanya

[N1AR]

kayanya pernah baca dimana gitu 

tentang penghormatan Buddha ,pentingnya penghormatan, dan Buddha tidak pernah bilang beliau mengharapkan penghormatan

kaya nya gitu deh ingatnya red

tadi gw uda coba2 cari, uda gak ingat lagi

[wirandi]

dlm agama buddha terdapat 3 atau 4 (saya lupa tepatnya)jenis cara menghormat! yg sangbuddha lakukan adalah kalau tdk salah adalah pati2 puja

[hatRed]

 [at] wirandi

pati2 puja hmmm..... coba tak aye cari2 dulu.

[Sunkmanitu Tanka Ob'waci]

Pemujaan ada 2:

Amisa Puja, segala bentuk amal, dana, penghormatan -> berbuat baik
Patipati Puja, berlatih sila, meditasi -> Pemujaan yang dipuji Sang Buddha sebagai pemujaan terbaik

Jaman dahulu di India, ada bentuk penghormatan kepada dewa pohon, contohnya Sujata yang menawarkan nasi susu kepada Bodhisatta, karena Sujata mengira Bodhisatta adalah seorang dewa pohon.

Setelah Sang Buddha membabarkan Dhamma, kebiasaan tersebut diganti, karena Ajaran Sang Buddha tidak selalu menghilangkan kebiasaan lama, melainkan juga mengubah cara pandang kebiasaan lama.

Obyek pemujaan yang berbentuk meteri ada 3, yaitu :
1. Saririka : Relik Sang Buddha dan Para Murid
2. Uddesika : Rupang Buddha, Cetiya, Pagoda, Vihara, dan simbol-simbol lain
3. Paribhogika : Barang-Barang yang digunakan Sang Buddha, Mangkuk, Jubah, Payung, dan Pohon Bodhi

[hatRed]

 [at] wolverine
jadi waktu sang Buddha menghormat pohon Bodhi itu sebenarnya kepada dewa yang bernaung di pohon tersebut ya?

[Sunkmanitu Tanka Ob'waci]

Bukan, Sujata yang mengira Bodhisatta adalah dewa pohon

Kalau Sang Buddha menghormat kepada pohon yang telah melindungi seorang makhluk dalam mencapai kesucian tertinggi...

[hatRed]

tapi kan sang Buddha menyatakan pohon itu bukan termasuk makhluk, sehingga tidak punya perasaan.

kenapa sang Buddha menghormat benda mati ?

lalu ada juga saat sang Buddha mengenang "Kota" vesali (kalo gak salah) saat menuju kusinara tuk parinibbana.

[nyanadhana]

tapi kan sang Buddha menyatakan pohon itu bukan termasuk makhluk, sehingga tidak punya perasaan.

kenapa sang Buddha menghormat benda mati ?

lalu ada juga saat sang Buddha mengenang "Kota" vesali (kalo gak salah) saat menuju kusinara tuk parinibbana.

Kita balik lagi ke inti Buddhism

satuhal kita selalu terkontaminasi oleh ajaran monotheisme yang berkata bahwa Buddhisme menyembah, bahwa benda mati bukanlah objek penyembahan, bahwa kalo menyembah adalah salah satu tindakan salah. inilah dilema ketika kita membenturkan diri pada pemahaman orang lain dan membawa pemahaman itu masuk ke dalam sesuatu yang berbeda.

Buddha memberikan penghormatan apakah ia menyembah pohon itu? sama seperti cerita awal, kita menghormat bendera apakah kita menyembah bendera itu? dan ketika Sang Buddha mengenang kota Vesali dan memberikan anjali,apakah berarti kota itu disembah Sang Buddha?

ingat, dalam sikap Anjali dan pikiran yang penuh penghormatan,tidak terdapat sebuah celah kejahatan,keburukan dan hati yang tidak baik.hal ini telah dikenal oleh para yogi sebelum Buddha, penghormatan adalah bentuk kebaikan.

kalo begitu Hatred,untuk apa sekarang ada patung Buddha,itu kan batu dan benda mati,kok malah dibakarin dupa?

[hatRed]

 [at] nyana

mungkin bagi sebagian orang hampir mirip seperti ini
                                                                                      V

[at] adiharto

pada saat menghormat bendera, terlihat jelas bendera tersebut merupakan simbol dari perjuangan banyak makhluk lain yang dirangkum dalam bendera tersebut.

jadi kegunaannya adalah mengenang/menghormati/berterima kasih terhadap apa yang dirangkum dalam bendera tersebut. bukan benderanya

tapi kan pohon bodhi itu tidak merangkum hal2 dari suatu makhluk. lain halnya perhormatan terhadap rupang tersebut, dan jelas terlihat berguna. sedangkan untuk pohon bodhi yang bukan merupakan makhluk, saya tidak melihat kegunaan dari hal tersebut.


menghormat dalam cerita tersebut berupa terima kasih. apakah yg bukan makhluk bisa di - terima kasih kan

[nyanadhana]

tapi kan pohon bodhi itu tidak merangkum hal2 dari suatu makhluk. lain halnya perhormatan terhadap rupang tersebut, dan jelas terlihat berguna. sedangkan untuk pohon bodhi yang bukan merupakan makhluk, saya tidak melihat kegunaan dari hal tersebut.


menghormat dalam cerita tersebut berupa terima kasih. apakah yg bukan makhluk bisa di - terima kasih kan

Lalu Sang Buddha adalah orang uedan yang sakit jiwa karena mengucapkan terima kasih kepada sebuah pohon dan kita umat2nya sampai hari ini mengikuti jejak kaki orang gila dalam menghormat Pohon Bodhi.iya bukan?

lalu Hatred,carilah di dalam Sutta dimana Sang Buddha mengatakan bahwa objek mati bukan objek penghormatan. setau saya Sang Buddha menganjurkan untuk memberikan penghormatan ketika Beliau akan Parinibbana di Kusinara yaitu tempat dimana Sang Buddha lahir,mencapai penerangan dan Parinibbana ,ada lagi Buddhapada(telapak kaki Buddha) dan pohon Bodhi tempat Buddha mencapai penerangan.

Bila pikiran itu memiliki niat yang bersih maka perbuatan dan ucapan akan mengikutinya, apa yang dilakukan Sang Buddha kalau mau dilihat dari kaca mata ajaran lain ya tetap tindakan musyrik,sirik,berhala,de el el.tapi dalam Buddhisme kita diajarkan pikiran,ucapan dan perbuatan.maka hal itu adalah valid dalam pandangan Buddhisme dan invalid dari kacamata ajaran lain.

[nyanadhana]

The Bodhi tree at the Mahabodhi Temple is called the Sri Maha Bodhi. According to Buddhist texts the Buddha, after his Enlightenment, spent a whole week in front of the tree, standing with unblinking eyes, gazing at it with gratitude. A shrine was later erected on the spot where he stood, and was called the Animisalocana cetiya

The spot was used as a shrine even in the lifetime of the Buddha. King Asoka was most diligent in paying homage to the Bodhi tree, and held a festival every year in its honour in the month of Kattika.[2] His queen, Tissarakkhā was jealous of the Tree, and three years after she became queen (i.e., in the nineteenth year of Asoka's reign), she caused the tree to be killed by means of mandu thorns.[3] The tree, however, grew again, and a great monastery was attached to the Bodhimanda called the Bodhimanda Vihara. Among those present at the foundation of the Mahā Thūpa are mentioned thirty thousand monks from the Bodhimanda Vihara, led by Cittagutta

[hatRed]

 [at] nyana

kalo gitu apa donk kegunaan sang Buddha menghormat pohon Bodhi ?

[Sunkmanitu Tanka Ob'waci]

http://www.wisdom-tree.com/

[hatRed]

 [at] wolverine

  waduh panjang amat ya sitenya.

disitu saya cuma melihat apa arti penghormatan "kita" terhadap pohon bodhi. tetapi saya tidak menemukan alasan/kegunaan dari "sang Buddha" berterima kasih sama pohon bodhi.

[nyanadhana]

Tanya ke Sang Buddha aja, kalo nanya ke saya bingung,yang menghormat kan beliau bukan saya.

lagian di Sutta sudah tertulis Sang Buddha menatap Pohon Bodhi sebagai ungkapan terima kasih(gratitude) so apa yang mesti ditanyakan lagi?

[hatRed]

 [at] nyana

jadi gak ada ya penjelasan/tafsir tentang hal ini.

[Nevada]

[at] nyana

jadi gak ada ya penjelasan/tafsir tentang hal ini.

Mungkin juga Sang Buddha merenungkan bagaimana Pohon Bodhi itu tumbuh sampai menjadi pelindung Beliau ketika bergulat untuk mencapai Pencerahan... 

[hatRed]

 [at] upasaka

jadi sebenarnya bukan "berterima kasih" kepada pohon Bodhi.
jadi sebenarnya beliau sedang mengingat/merenung bagaimana perjalanan beliau saat bermeditasi di pohon bodhi sampai mendapat penerangan sempurna.

hmm..... tafsir yg bs diterima

[Nevada]

[at] upasaka

jadi sebenarnya bukan "berterima kasih" kepada pohon Bodhi.
jadi sebenarnya beliau sedang mengingat/merenung bagaimana perjalanan beliau saat bermeditasi di pohon bodhi sampai mendapat penerangan sempurna.

hmm..... tafsir yg bs diterima

Mungkin (mungkin lohh...) Sang Buddha berterimakasih pada Pohon Bodhi yang sudah melindungi-Nya. Jadi selama minggu itu Beliau memandang ke Pohon Bodhi untuk merenungkan kisah perjalanan Pohon Bodhi itu sehingga Sang Buddha bisa menemukannya dan terlindungi olehnya... 

[nyanadhana]

Tafsir = Spekulasi yang belum tentu benar lagian tanfsir hanya ada di Quran atau Alkitab...kalo kitab komentar saya pikir blm ada yang memberikan penjelasan karena bukan ini topik untuk perkembangan batin. Sang Buddha memberikan gratitude kalo saya mau tafsir juga.
1. Tempat dimana Pohon Bodhi berdiri adalah tempat dimana Buddha terdahulu pernah duduk dan mencapai penerangan sempurna.
2. seperti kata upasaka.
3. masih banyak lagi persepsi

Namun itu hanya sebatas persepsi manusia dan tidak membawa pada pencerahan batin.

[hatRed]

 [at] upasaka

namanya juga tafsir

tapi kalo menurut aye, gak ada unsur terima kasihnya deh... soalnya kan gak ada guna berterima kasih sama yg bukan makhluk

[Nevada]

Mungkin (mungkin lagi...) Sang Buddha itu memang berterimakasih kepada Pohon Bodhi. Selayakanya orang (makhluk) atau sesuatu yang berjasa bagi kita adalah patut kita ucapkan terimakasih. Setidaknya bentuk penghargaan...

hatRed pernah 'berterimakasih' gak pada sepeda pertama waktu masih kecil yang sudah menyimpan banyak kenangan indah...?

Mungkin begitu penjelasannya... 

[nyanadhana]

Hatred sudah jadi Buddha?

[Tia]

berterima kasih tidak hanya dengan makhluk hidup aja koq...
dengan kita belajar berterima kasih kepada sesuatu benda yang telah membantu kita kenapa tidak.. siapa tau dengan cara seperti itu kita akan terbiasa menghargai sesuatu apapun itu bentuknya...

[Sunkmanitu Tanka Ob'waci]

kalau saya makan, saya berterima kasih kepada piring dengan mencuci piring tersebut
kalau saya habis pakai baju, akan saya lipat dan taruh di tempat cucian
kalau saya habis gunting kuku, gunting kuku saya gantung lagi biar tidak hilang
kalau nanti saya tercerahkan, saya akan puterin tiga kali tempat saya mencapai tempat pencerahan

gitu aja koq repot

[Nevada]

[at] Wolverine

Kalau Anda bisa berforum ria di DC, Anda berterimakasih pada siapa? 

[hatRed]

kalau saya makan, saya berterima kasih kepada piring dengan mencuci piring tersebut   [msuk akal]
kalau saya habis pakai baju, akan saya lipat dan taruh di tempat cucian                           [msuk akal]
kalau saya habis gunting kuku, gunting kuku saya gantung lagi biar tidak hilang              [msuk akal]
kalau nanti saya tercerahkan, saya akan puterin tiga kali tempat saya mencapai tempat pencerahan  [apa gak berlebihan om]

gitu aja koq repot

[hatRed]

Hatred sudah jadi Buddha?

belom lagi mo mengenal buddha dulu

[markosprawira]

[at] upasaka

namanya juga tafsir

tapi kalo menurut aye, gak ada unsur terima kasihnya deh... soalnya kan gak ada guna berterima kasih sama yg bukan makhluk

Pada batin seorang buddha memang tidak akan ada kusala dan akusala lagi
Karena itu, sebenarnya gratitude bisa diterjemahkan juga sebagai penghargaan

Jadi show gratitude itu bisa berarti menunjukkan penghargaan, bersyukur, merenungkan

Semoga penterjemahan ini bisa lebih diterima yah....

[Kelana]

Dari sudut bahasa.
Sang Buddha menghormati (bukan menyembah) pohon bodhi adalah untuk memberikan penghargaan kepada apa yang ada apalagi kepada yang bermanfaat, dalam hal ini adalah pohon bodhi. Penghargaan berarti perbuatan untuk menghargai, memberi nilai, memberi arti bahwa sesuatu itu memang penting.

Suatu penghargaan, pemberian nilai, pemberian arti, tidak hanya kepada makhluk hidup. Dari emas, uang, rumah, komputer, sampai salib dan kaabah juga diberi dan memiliki arti, nilai tersendiri yang berbeda-beda tingkatannya bagi setiap orang.

Sang Buddha memberikan penghargaan karena Sang Buddha melihat ada nilai pentingnya dari keberadaan pohon bodhi yaitu telah melindungi. Bahkan pada masa global warming sekarang ini, pohon bodhi dan pohon-pohon lainnya memiliki nilai yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup di dunia ini. Dengan memberikan nilai (menghargai) pada sesuatu dalam hal ini pohon bodhi maupun pohon-pohon lainnya,  maka kita akan tetap berusaha menjaga kelestariannya demi kelangsungan kehidupan di alam ini.

Jadi penghormatan, rasa terima kasih atau syukur yang diberikan oleh Sang Buddha kepada pohon bodhi tidak lebih dari pemberian nilai, harga bahwa pohon bodhi ini memiliki nilai yang penting. Dan bukan untuk menyenangkan “hati” pohon bodhi seperti ketika kita berterima kasih kepada orang tua agar mereka merasa bahagia dengan ucapan tersebut.

[ryu]

Seperti juga menghormati tulang di sutra bakti anak yah

[sukma]

Ikut nimbrung, harus diperhatikan dulu dari sejarah pemberian nama pohon Bodhi (Penerangan Sempurna) dan inilah Entry point untuk menjawab pertanyaan Red.

[hatRed]

Dari sudut bahasa.
Sang Buddha menghormati (bukan menyembah) pohon bodhi adalah untuk memberikan penghargaan kepada apa yang ada apalagi kepada yang bermanfaat, dalam hal ini adalah pohon bodhi. Penghargaan berarti perbuatan untuk menghargai, memberi nilai, memberi arti bahwa sesuatu itu memang penting.

Suatu penghargaan, pemberian nilai, pemberian arti, tidak hanya kepada makhluk hidup. Dari emas, uang, rumah, komputer, sampai salib dan kaabah juga diberi dan memiliki arti, nilai tersendiri yang berbeda-beda tingkatannya bagi setiap orang.

Sang Buddha memberikan penghargaan karena Sang Buddha melihat ada nilai pentingnya dari keberadaan pohon bodhi yaitu telah melindungi. Bahkan pada masa global warming sekarang ini, pohon bodhi dan pohon-pohon lainnya memiliki nilai yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup di dunia ini. Dengan memberikan nilai (menghargai) pada sesuatu dalam hal ini pohon bodhi maupun pohon-pohon lainnya,  maka kita akan tetap berusaha menjaga kelestariannya demi kelangsungan kehidupan di alam ini.

Jadi penghormatan, rasa terima kasih atau syukur yang diberikan oleh Sang Buddha kepada pohon bodhi tidak lebih dari pemberian nilai, harga bahwa pohon bodhi ini memiliki nilai yang penting. Dan bukan untuk menyenangkan “hati” pohon bodhi seperti ketika kita berterima kasih kepada orang tua agar mereka merasa bahagia dengan ucapan tersebut.

mantab banget om kelana. aye gak kepikir ampe kesitu.

[ryu]

perbedaan dengan tetangga malah pohon dikutuk

[hatRed]

 [at] ryu

maksudnya, yang mana ya? kok bisa dikutuk?

[sukma]

[at] ryu

maksudnya, yang mana ya? kok bisa dikutuk?

hush....si Ryu baca juga tuch Alkitab tetangga pohon Ara di kutuk

[William_phang]

[at] ryu

maksudnya, yang mana ya? kok bisa dikutuk?

hush....si Ryu baca juga tuch Alkitab tetangga pohon Ara di kutuk

Si Ryu itu pendeta....     

[nyanadhana]

pohon apel kan mantap ryu bikin kamu bisa lihat yang syur syur akhirnya kan...

[Reenzia]

eh ya, para tetua...

apasih yg menjadi tolak ukur sesuatu adalah mahluk hidup atau bukan? kesadaran kah?
dengan begitu apakah tanaman tdak termasuk mahluk hidup?
tau dari mana yah tanaman itu punya kesadaran apa kaga?

[Nevada]

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa tumbuhan itu adalah makhluk hidup (satta) karena memilki ciri-ciri seperti halnya makhluk hidup lain. Kehidupan tumbuhan ditunjang oleh Utu Niyama (Hukum Tertib Physical Inorganic) dan Bija Niyama (Hukum Tertib Benih) sama halnya seperti manusia dan beragam jenis hewan. Tapi tumbuhan tidak ditunjang oleh Kamma Niyama (Hukum Perbuatan Sebab-Akibat) dan Citta Niyama (Hukum tertib yang mengakibatkan jalannya alam pikiran atau Hukum Batiniah).

Selain itu, tumbuhan hanya memiliki 1 kelompok kegemaran dari pancakkhandha yang umum dimiliki oleh makhluk hidup (satta). Tumbuhan hanya memiliki rupakkhandha.

...

[Reenzia]

ooh ya itu benar..
jadi yg termasuk mahluk hidup adalah yg ditunjang Kamma Niyama dan Citta Niyama gitu?
kalo begitu apakah hewan juga mempunyai Citta Niyama?
apakah hewan mempunyai kehendak bebas? bukankah katanya hewan hidup berdasarkan insting?
dalam buddhist insting disebut apa?

[Dhamma Sukkha]

tapi org2 zaman sekarang jarang berterima kasih yo....
masak wnyo berterima kasih ama orang deket aja dah dikomentari ama orang orang,
katanyo kayak gak gitu kenal aja...
kan tidak apa apa kan kita berterima kasih sama setiap orang...
w aja kadang berterima kasih pada sepatuku yg sudah temenin akunya jalan kaki sampe rumah
orang yang sangat sulit ditemukan di dunia ini ada 2 jenis:
1. Pubbhakari(orang yang suka menolong)klo gak salah yo...
2. Katannukkhatavedi(org yg berterima kasih ataupun tidak mudah melupakan jasa orang lain)(ada di buku kelas 4 SD) buku adek w

jadi apa salahnyo kita berterima kasih pada siapa saja....

[William_phang]

ooh ya itu benar..
jadi yg termasuk mahluk hidup adalah yg ditunjang Kamma Niyama dan Citta Niyama gitu?
kalo begitu apakah hewan juga mempunyai Citta Niyama?
apakah hewan mempunyai kehendak bebas? bukankah katanya hewan hidup berdasarkan insting?
dalam buddhist insting disebut apa?

Iya hewan juga mempunya citta dan prosesnya tidak selengkap manusia kalo tidak salah wkt dijelasin di kelas abbhidhamma

[hatRed]

 [at] citta devi

jadi apa salahnyo kita berterima kasih pada siapa saja....

pohon kan gak termasuk "siapa"

[Nevada]

[at] Reenzia

Insting itu namanya berpikir sederhana. Seperti kalau kamu disuruh tebak saya pegang dadu di tangan kanan atau tangan kiri, lalu kamu tebak di kanan dan benar... 

Kalau hewan itu diliputi moha yang amat kental. Jadi hidup mereka adalah hanya untuk memenuhi nafsu alamiah saja. Sangat sulit bagi hewan untuk terlepas dari dorongan sifat biologis mereka. Hidup mereka sebagian besar dihabiskan untuk mencari makan, kawin, berkelahi (merebut sesuatu), mencari perlindungan, dan sebagainya.

Namun tidak bisa dipungkiri, banyak hewan yang memiliki kepekaan indera jauh di atas manusia. Dari kepekaan inilah, sebagian besar hewan2 akan bereaksi secara alamiah atas apa yang mereka tangkap dari inderanya.

[hatRed]

ada juga loh yg punya perasaan

[Reenzia]

waduh, berarti hewan, apa lagi yg hidupnya benar2 'insting banget'
bisa dikatakan nyaris tidak mungkin untuk lahir di alam yg lebih tinggi?

karena dalam kehidupan sehari-harinya saja, yg dianggap untuk mempertahankan kelangsungan species
[saia jadi mikir, emanknya hewan mikirin kelangsungan speciesnya?? ]
saja udah menghasilkan banyak sekali karma buruk, apa lagi dengan mahluk yg hidup di alam dibawah alam hewan?

[Nevada]

  wew...

Memang hewan juga punya perasaan... Kan hewan itu ditunjang oleh Citta Niyama...

Ngemeng2... kok OOT yah...

[dilbert]

Selama minggu kedua Sang Buddha berdiri beberapa kaki dari pohon Bodhi dan memandanginya terus-menerus dengan mata tidak berkedip selama satu minggu sebagai cetusan terima kasih dan penghargaan kepada pohon yang telah memberinya tempat untuk meneduh sewaktu bergulat untuk mencapai tingkat Buddha.

Dalam lain cerita, dikatakan pohon tidak termasuk dalam alam kehidupan. sehingga dapat diartikan hanyalah objek alam yang tidak hidup. kenapa sang Buddha berterima kasih kepada objek tersebut?

Sama tidak kalau kita memandang foto almarhum orang tua kita dan menghormati jasa jasa beliau ?

[Reenzia]

wew...

Memang hewan juga punya perasaan... Kan hewan itu ditunjang oleh Citta Niyama...

Ngemeng2... kok OOT yah...

huaaaaaaaaaaa terharuuuuuuuuuuuuuuuuuu....
jadi inget sama sahabatku...........dah hampir 3 minggu gk ngobrol............

semoga guguknya lahir di alam yg lebih tinggi

[Dhamma Sukkha]

[at] citta devi

jadi apa salahnyo kita berterima kasih pada siapa saja....

pohon kan gak termasuk "siapa"

maksud w itu berterima kasih pada semuanya....

hewan itu punya perasaan lho...
anjingku aja kalau dimarahi jadi sedih lho...
itu artinya hewan juga punya perasaan...
Buktinya aja kita bisa terlahir di alam hewan..

sori yo jadi lewat dari jalur topik nih

[markosprawira]

ooh ya itu benar..
jadi yg termasuk mahluk hidup adalah yg ditunjang Kamma Niyama dan Citta Niyama gitu?
kalo begitu apakah hewan juga mempunyai Citta Niyama?
apakah hewan mempunyai kehendak bebas? bukankah katanya hewan hidup berdasarkan insting?
dalam buddhist insting disebut apa?

sebenarnya ga cuma kamma dan citta niyama saja sih, tapi juga niyama lain seperti utu (kelembaban)

namun yg paling berperan adalah citta dan kamma niyama

Insting adalah dorongan atau impuls atau trend.
Sebenarnya tidak hanya hewan saja, tapi kita semua berbuat atau bertindak sesuai dgn trend itu
Misal cenderung utk makan dgn tangan kanan, bukan tangan kiri karena sudah dibiasakan
Kita juga cenderung utk melihat yg indah, dan memalingkan jika melihat yg menjijikkan

Hewan dilahirkan dengan akar utama : Moha/kebodohan batin. Karena moha ini, membuat si hewan hanya semata mengikuti trend itu saja
Berbeda dengan manusia, yg bisa mengubah "trend" itu, karena manusia lahir sudah dengan akar yg kusala

Semoga bisa bermanfaat yah

[dilbert]

ooh ya itu benar..
jadi yg termasuk mahluk hidup adalah yg ditunjang Kamma Niyama dan Citta Niyama gitu?
kalo begitu apakah hewan juga mempunyai Citta Niyama?
apakah hewan mempunyai kehendak bebas? bukankah katanya hewan hidup berdasarkan insting?
dalam buddhist insting disebut apa?

sebenarnya ga cuma kamma dan citta niyama saja sih, tapi juga niyama lain seperti utu (kelembaban)

namun yg paling berperan adalah citta dan kamma niyama

Insting adalah dorongan atau impuls atau trend.
Sebenarnya tidak hanya hewan saja, tapi kita semua berbuat atau bertindak sesuai dgn trend itu
Misal cenderung utk makan dgn tangan kanan, bukan tangan kiri karena sudah dibiasakan
Kita juga cenderung utk melihat yg indah, dan memalingkan jika melihat yg menjijikkan

Hewan dilahirkan dengan akar utama : Moha/kebodohan batin. Karena moha ini, membuat si hewan hanya semata mengikuti trend itu saja
Berbeda dengan manusia, yg bisa mengubah "trend" itu, karena manusia lahir sudah dengan akar yg kusala

Semoga bisa bermanfaat yah

GRP...

[Reenzia]

 [at] bro markos

terima kasih, sangat bermanfaat sekali, kalo banyak org seperti anda, penghuni DC bisa makin 'aha'

[hatRed]

Semoga bisa bermanfaat yah

keknya ney peribahasa muncul mlulu, kenapa gak jadiin footnote aja  

[markosprawira]

ooh ya itu benar..
jadi yg termasuk mahluk hidup adalah yg ditunjang Kamma Niyama dan Citta Niyama gitu?
kalo begitu apakah hewan juga mempunyai Citta Niyama?
apakah hewan mempunyai kehendak bebas? bukankah katanya hewan hidup berdasarkan insting?
dalam buddhist insting disebut apa?

Iya hewan juga mempunya citta dan prosesnya tidak selengkap manusia kalo tidak salah wkt dijelasin di kelas abbhidhamma

dear ko will,

sebenarnya proses cittanya sih sama saja, tetapi karena akarnya moha, membuat hewan tidak bisa jelas mengetahui mana yg benar dan mana yg salah sehingga dia hanya mengikuti trend batinnya saja yg kental akan moha itu

secara detail, mgkn kapan2 bisa kita diskusikan di kelas?

[markosprawira]

Semoga bisa bermanfaat yah

keknya ney peribahasa muncul mlulu, kenapa gak jadiin footnote aja  

ini latihan buat batin saya bro.....

supaya bisa memperbanyak kusala....

maaf jika tidak berkenan atau membuat mata anda lelah

[hatRed]

Semoga bisa bermanfaat yah

keknya ney peribahasa muncul mlulu, kenapa gak jadiin footnote aja  

ini latihan buat batin saya bro.....

supaya bisa memperbanyak kusala....

maaf jika tidak berkenan atau membuat mata anda lelah

latihan batin tuk memperbanyak kusala.. kok bisa ?

[Reenzia]

 [at] bro markos

bener tuh mengenai trend
guguk ku dlu ada yg dari kecil dibiasain makan sayur
jadi gak nuntut makan daging lagi

berarti fisik mahluk hidup terbentuk melalui kebiasaan/trend ya
seandainya trendnya diubah, guguk makannya sayur saja, bukan daging
akhirnya jadi bayangin kalo guguk giginya kyk kambing

[hatRed]

 [at] reenzie

itu sih trend apa terpaksa

[Reenzia]

 [at] hatRed

ngga dipaksa kok

berarti ibarat seperti ini
untuk jaman sekarang, umumnya cwe cantik itu didefinisikan:
- putih
- langsing
- tinggi
- montok
- dll

tapii.....menurut yg pernah saia baca, jaman cleopatra itu disebut-sebut wanita yg sangat cantik
apakah cantiknya seperti yg saia sebutkan diatas? NO!

cleopatra itu:
- gemuk/gempal
- lehernya pendek berisi
- gak tinggi

trendnya jaman dlu dan sekarang aja berbeda
apa lagi trendnya manusia dan hewan?

[hatRed]

oo.......

<--- (baru tau cleopatra gemuk,leherpendek,gak tinggi)

[Reenzia]

 [at] hatRed

wahahahha.......
nah bedanya kalo di china jaman dulu, wanita yang mempunyai kaki kecil tuh cantik
kaki diikat dengan sangat kencang sehingga pertumbuhannya terhenti, menyakitkan banget
seperti ini :


dah OOT

[hatRed]

trend yang aneh..

[ryu]

[hatRed]

biar back to topic, aye mo nanya ini deh

"Benda mati apa lagi yang sang Buddha anggap bernilai selain Pohon Bodhi ?"

apa buat thread baru aja ya?

[Nevada]

[at] hatRed

Saya kurang tahu apakah sang Buddha pernah menyinggung hal ini...

Namun tampaknya relik orang suci sangat dihormati oleh umat Buddhis... 

[nyanadhana]

Buddhapada a.k.a telapak kaki Sang Buddha.

[N1AR]

ketika Màra muncul sebagai wujud Sang Buddha, Y.M.
Upagutha segera menghormatinya. Kemudian Màra berteriak,
”Engkau berjanji untuk tidak menyembah.” Kemudian
Upagutha berkata, ”Saya tidak menyembah Màra tetapi
menghormati Sang Buddha.”

^diambil dari ebook di manakah sang Buddha, panjang cuma comot sedikit, baca sendiri

[William_phang]

ooh ya itu benar..
jadi yg termasuk mahluk hidup adalah yg ditunjang Kamma Niyama dan Citta Niyama gitu?
kalo begitu apakah hewan juga mempunyai Citta Niyama?
apakah hewan mempunyai kehendak bebas? bukankah katanya hewan hidup berdasarkan insting?
dalam buddhist insting disebut apa?

Iya hewan juga mempunya citta dan prosesnya tidak selengkap manusia kalo tidak salah wkt dijelasin di kelas abbhidhamma

dear ko will,

sebenarnya proses cittanya sih sama saja, tetapi karena akarnya moha, membuat hewan tidak bisa jelas mengetahui mana yg benar dan mana yg salah sehingga dia hanya mengikuti trend batinnya saja yg kental akan moha itu

secara detail, mgkn kapan2 bisa kita diskusikan di kelas?

iya nih sudah lama ngga ikut kelas pak slamet lagi.. kapan ada kelas lagi ya?

[Prabhasvara]

saya sendiri tidak tahu dengan kalimat yang dikatakan, saya memperoleh pengetahuan ini dari sebuah sutra, tidak ingat persis sutranya, namun salah satu pemahaman yang diperoleh adalah:

Seorang yang Maha Agung menatap Pohon Pencerahan sedang:
1. Dhamma yang sungguh dalam untuk dipahami oleh semua mahluk
2. Merenungkan Siapakah Mahluk yang dapat duduk di Tahta Bodhi (pencerahan)
3. Dengan metode yang bagaimanakah yang dapat mengantar semua mahluk agar dapat duduk di Tahta Bodhi (pencerahan)


Semoga Bermanfaat.