Bagi yang mengharapkan film action, pasti kecewa. Sekarang ini lagi tenar ilmu bela diri yang realistis, meminimalkan hal yang berlebihan (ditendang kepala, orang bisa mental), tapi film ini malah banyak begituan dan adegan yang pakai 'tali'. Selain itu, semua perkelahian hampir tidak kelihatan karena sudut pengambilan tidak tepat (jadi tidak tahu apa yang dipukul, dengan pukulan apa). Dan terakhir, semua pertarungan berlangsung sangat sebentar. Paling lama pertarungan Andy Lau & Nicholas Tse, yang mana mereka berdua juga bukan master bela diri -walaupun bukan amatiran juga- seperti 3 kakak tertua ataupun Jacky Chan.
Yang bagus dari film ini adalah tentang sisi kemanusiaannya. Ada pesan 'pengampunan' di sana di mana orang yang menodai kuil pun tetap diterima asalkan mau berubah, lalu tentang kesabaran dan pengorbanan demi kebaikan orang lain. Ini banyak ditunjukkan dengan baik di film ini.
Soal peluk-pelukan dsb, setahu saya memang di Shaolin itu tidak semuanya adalah bhiksu 'total', ada juga yang memang tinggal di sana sementara untuk belajar. Mereka ikut beberapa aturan dasar, ikut cara hidup bhiksu shaolin, tapi tetap bukan bhiksu sepenuhnya. Walaupun bhiksu, tetap saja menurut saya tidak manusiawi kalau membiarkan begitu saja mantan istrinya yang sedang setengah mati begitu.
Overall, dari sisi drama & pesan moral: bagus, action: mengecewakan, cerita: rata-rata.