//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: mengenali green product dan bukan green product?  (Read 22821 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: mengenali green product dan bukan green product?
« Reply #15 on: 10 January 2011, 09:07:23 PM »
sebenarnya wa dah membesarkan font beeswak nya dengan mewarnai nya dengan warna merah maksudnya kita sebaiknya berhati hati juga. mungkin beeswak ini bisa di katakan terbaik (menurut pembuat artikel) tetapi kita kan sebagai buddhis, bila kita setiap hari membaca "semoga semua mahluk berbahagia, semoga semua mahluk lepas dari kebencian, semoga semua mahluk lepas dari penderitaan, semoga semua mahluk lepas dari ganguan, semoga semua mahluk lepas dari perlakuan buruk, semoga semua mahluk tidak kehilangan kesejahteraan yang mereka peroleh."

rasa nya beeswak ini juga kurang tepat bila kita menggunakan nya.   

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: mengenali green product dan bukan green product?
« Reply #16 on: 11 January 2011, 12:06:25 PM »
sekarang kekna trendnya bukan recycle aja karena recycle cuma mengatasi sebagian kecil tapi R satu lagi, Reject... jadi menolak menggunakan

selain Recycle, sekarang perlu juga Reuse (Menggunakan kembali), dan Reduce (Mengurangi penggunaan). Ada orang yang berpikir: "ah boros aja, toh bisa didaur ulang"  :|

Btw, waktu itu sy pernah baca tentang terbentuknya Pulau Plastik. Jadi sampah plastik yang digunakan manusia, ternyata membentuk sebuah pulau sampah di tengah samudera ??? Dahsyat bener dah, penggunaan plastik kita... ;D

Ini artikelnya:

Quote
Hamparan luas sampah plastik untuk pertama kalinya ditemukan di Samudera Atlantik utara. Kawasan sampah ini lebh besar lagi dibanding ‘benua sampah’ yang sudah ada di Samudera Pasifik. Satu lagi keadaan darurat yang Kita berikan bagi satwa Laut dunia.
Sampah plastik yang di temukan di sekitar timur Atlantik hingga kawasan bermuda, terdiri dari serpihan yang hanya beberapa milimeter saja ukurannya. Namun, konsentrasi sampah yang luar biasa tingginya lebih dari mencemaskan bagi kehidupan Laut disana.
Dengan jaring bermata halus ditarik kapal peneliti, ilmuwan mengumpukan lebih dari 64.000 buah plastik dari 6.100 lokasi di laut dari survey yang berlangsung 22 tahun. Konsentrasi tertinggi terletak di 32 derajat lintang utara, namun membentang 500 mil arah utara dan selatan.

Kara Lavender Law dare the Sea Education Association di Woods Hole, Massachusetts, AS, berkata bahwa besarnya ‘bercak sampah’ di Atlantik hampir sama dengan yang di Pasifik, dan sirkulasi arus Gyre Pasifik Utara menjebak sampah di areal besar utara khatulistiwa.
“Samudera Pasifik juga dapat perhatian lebih besar akan akumulasi plastiknya, namun kita tidak begitu banyak tahu juga akan Pasifik sehingga sulit untuk membandingkannya dengan Atlantik dalam ukuran ‘bercak sampah”, ujar Dr Lavender Law. “Namun untuk konsentrasi sampah, kedua lokasi tersebut sepadan tingginya”.
“Untuk pertama kalinya kami bisa melihat batasan utara-selatan di kawasan penumpukan plastik ini. Kami juga menampilkan kumpulan data yang paling besar tentang sampah plastik laut di kawasan Samudera.” dia menambahkan. Jaring pengumpul sampah yang digunakan memiliki mata jaring 0.3mm, jadi sampah yang didata berukuran lebih besar dari in. “Kebanyakan serpihan terkumpul lebih kecil dari ukuran penghapus di ujung pinsil anda. Dan sampah ini adalah fragmen / serpihan dari bagian benda yang lebih besar, dan asalnya juga kita tidak tahu.”
Kebanyakan plastik adalah polyethylene atau polypropylene, yang lebih ringan berat jenisnya dibanding air laut, sehingga terapung dekat dengan permukaan air. Namun, jenis plastik lain yang lebih beray mungkin juga telah tenggelam ke dasar dan tidak dijumpai.

Penelitian ini menemukan bahwa konsentrasi partikel plastik yang tertangkap di jaring cenderung konstan, sejak dimulainya survei di tahun 1986 – namun bukan berarti masalah sampah di samudera ini terkelola. “Tampaknya memang konstan, namun kita juga tidak tahu apakah ini semakin buruk. Sebab, kita hanya mengukur partikel plastik lebih besar dari sepertiga milimeter, dan yang di permukaan saja.”
“Alasan yang mendukung adalah, ‘larutan’ plastik halus yang melewati jaring tidak terkumpulkan oleh kami. Dan plastik halus ini masih bisa terkonsentrasi secara luas di lautan.”

“Satu alasan lain adalah, pada serpihan/ bongkahan plastik, pertumbuhan biologis mungkin terjadi dan melingkup plastik sehingga plastik berat dan tenggelam atau berada di bawah permukaan, sehingga tidak terdata kami.”
Serpihan kecil plastik membawa ancaman lebih besar bagi satwa laut, dibanding bongkahan besar yang juga bisa menjerat satwa seperti penyu dan burung laut. Kita tahu bahwa serpihan halus plastik bukan makanan hewan laut, dan apay yang terjadi bagi mereka yang menyantapnya – yang juga kita santap kemudian – jelas diluar kemampuan alami mereka.

Referensi
Morét-Ferguson, S, Law, K, Proskurowski, G, Murphy, E, Peacock, E & Reddy, C 2010, ‘The size, mass, and composition of plastic debris in the western North Atlantic Ocean’, Marine Pollution Bulletin.

sumber

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: mengenali green product dan bukan green product?
« Reply #17 on: 11 January 2011, 12:17:10 PM »

Btw, waktu itu sy pernah baca tentang terbentuknya Pulau Plastik. Jadi sampah plastik yang digunakan manusia, ternyata membentuk sebuah pulau sampah di tengah samudera ??? Dahsyat bener dah, penggunaan plastik kita... ;D


Teringat film animasi  Wall-E, yg bercerita tentang bumi yg telah penuh oleh sampah plastik, elektronik sehingga manusia harus migrasi dengan pesawat besar, Manusia menjadi babi pemalas gemuk yg kehidupannya dikontrol oleh computer (robot).

Film ini sangat bagus...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: mengenali green product dan bukan green product?
« Reply #18 on: 11 January 2011, 12:29:08 PM »
^ ^ ^ ya ya, sy sudah nonton, semua badan manusia akhirnya berbentuk elips ;D Tapi mungkin saja ini bisa terjadi ???
« Last Edit: 11 January 2011, 12:30:45 PM by Mayvise »

Offline nayrexus

  • Teman
  • **
  • Posts: 79
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Nyalakan lilin kebahagiaan orang di sekitar Anda.
Re: mengenali green product dan bukan green product?
« Reply #19 on: 08 March 2013, 08:07:31 AM »
Namo Budhaya..
Forum yg bermanfaat bro Kulatiro.
Sy mw menambahkan brg2 yg tdk ramah lingkungan:
-Styrofoam, sgt sulit utk didegradasi oleh alam.. Mgkn bs mncapai ribuan tahun. selain itu bhan styrofoam brbhaya apabila kt mkan mkanan yg brsntuhan lgsg dgn styrofoam.

Utk penangulan mslh sampah ini marilah ambil langkah:
1.Rethink: pikirkan dlu sblm membeli apkah ini kbutuhan atau keinginan dan apakah yg sy beli prduk ramah lgkgn? sring kt hny lapar mata sperti membeli hp & bju krn mngikuti trend sj.

2. Reduce: kurangi pengunaan brg2 skali pakai sperti sumpit bambu, styrofoam kntong plstik, btol plastik

3. Reuse: gunakan btol minum, tmpt mkan sndiri. Slain lebih ramah lgkgn jg lbh hmat^^ bg yg pny ketrampilan bs membuat brg2 brguna sperti tas, celengan, dll dr brg bekas.

4.repair: apabila hp rusak cobalah diperbaiki dulu drpd lgsg membeli yg baru.

5.recycle: Daur ulang. ini mrupakan thap paling akhir.. Jadi urutanny dr no 1 dulu y, jgn dibalik.hoho
Kt bs mlakukanny dr rmh dgn cara memisahkan sampah2 yg bs didaur ulg sperti plastik, kertas, logam:aluminium, besi. Lalu apabila ud trkmpul brgny bs disumbangkan atau dijual k pnampung brg daur ulg. More info blh messages sy klo sdra/i seDhamma tdk tau tmpt tuk memberikan brg daur ulgny.

Semoga bermanfaat
Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.