//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mendengarkan secara mendalam(penuh perhatian)  (Read 2481 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Mendengarkan secara mendalam(penuh perhatian)
« on: 25 September 2010, 02:34:36 PM »
cuplikan dari: A Dialog with Oprah Winfrey with Thich Nhat Hanh



Oprah: Sama halnya dengan mendengarkan secara mendalam/penuh perhatian, yang anda sampaikan sebelumnya.
 
Nhat Hanh: Mendengarkan dengan mendalam adalah jenis mendengarkan yang dapat membantu meringankan penderitaan orang lain. Anda dapat menyebutnya mendengarkan dengan penuh kasih sayang. Anda mendengarkan dengan hanya satu tujuan: untuk membantu dia untuk mengosongkan hatinya. Bahkan jika ia mengatakan hal-hal yang penuh dengan persepsi yang salah, penuh kepahitan, anda masih mampu terus mendengarkan dengan kasih sayang. Karena anda tahu bahwa mendengarkan seperti itu, anda memberikan kesempatan untuk mengurangi penderitaannya. Jika anda ingin membantu dia untuk mengoreksi persepsinya, tunggu lain waktu. Untuk saat ini, anda tidak perlu menyela. Anda jangan membantahnya. Jika anda melakukannya, ia kehilangan kesempatannya. Anda hanya mendengarkan dengan kasih sayang dan membantu dia untuk mengurangi penderitaannya. Satu jam seperti itu dapat membawa transformasi dan penyembuhan.
 
Oprah: Saya suka ide mendengarkan dengan mendalam ini, karena sering ketika seseorang datang kepada anda dan ingin melampiaskan sesuatu, begitu menggoda untuk mulai memberi nasihat. Tapi jika anda membiarkan orang  tersebut untuk membiarkan perasaan keluar, dan kemudian di lain waktu kembali dengan saran atau komentar, orang itu akan mengalami penyembuhan lebih dalam. Itulah apa yang anda katakan.
 
Nhat Hanh: Ya. Mendengarkan dengan mendalam membantu kita untuk mengenali adanya persepsi yang salah pada orang lain dan persepsi yang salah dalam diri kita. Orang lain memiliki persepsi yang salah tentang dirinya dan tentang kita. Dan kita memiliki persepsi yang salah tentang diri sendiri dan orang lain. Dan itu adalah dasar dari kekerasan, konflik dan perang. Para teroris, mereka memiliki persepsi yang salah. Mereka percaya bahwa kelompok lain berusaha untuk menghancurkan agama mereka, menghancurkan peradaban mereka. Jadi mereka ingin mengenyahkan kita, membunuh kita sebelum kita dapat membunuh mereka. Dan antiteroris juga mungkin berpikir dengan cara yang sama-bahwa ini adalah teroris dan mereka berusaha untuk menghilangkan kita, jadi kita harus menghilangkan mereka terlebih dahulu. Kedua belah pihak termotivasi oleh ketakutan, oleh kemarahan, dan oleh salah persepsi. Tapi persepsi yang salah tidak dapat dihapus oleh senjata dan bom. Mereka harus dihapus dengan mendengarkan secara dalam, mendengarkan dengan penuh kasih, dan ruang penuh cinta kasih.
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

 

anything