apakah tidak bisa dibicarakan baik2 dulu sebelum om menendang dia. ;D
secara kan udah temenan sejak kecil. :)
coba dikasih libur sejenak, mumpung ada hari raya idulfitri, ajak ikutan retret mediatasi aja
coba nyanyikan lagu:
Kalau sementara ini teman anda jadi manager toko, lantas anda sendiri sebagai apa? Apakah tidak ikut mengelola? :-?
kata eyang buyut aye..somehow kata cici Landy ini pas. terkadang lebih baik jangan memperkerjakan teman jika tidak bisa memisahkan antara bisnis/pekerjaan dan teman.
kalau mau sukses di bisnis , harus jadi Raja Tega .. NO KKN .. Jangan memperkerjakan ssorg hanya krn dia ada hubungannya dengan kita padahal dia sama sekali tidak punya kemampuan untuk itu..
DUIT NGGAK PUNYA MATA HATI :)) :))
banyak cara untuk mempererat tali pertemenan nggak harus menjadikan dia kariawan kia..
kemungkinannya.....Menarik juga nih analisanya, jadi kawin-tidak kawin sangat berpengaruh ya? :-?
1 saatnya dia utk kawin.... (kalau tidak ada penyaluran... ya amarahnya/pembuangannya ke org lain....)
menurunkan pangkat dia dari manager toko menjadi sales bukan alternatif yg baik, bisa menjadi bumerang untuk bro sendiri , orang pasti punya rasa minder, sakit hati , emosi bahkan dendam, apakah sudah berpikir sejauh itu? , sperti member lain katakan, mungkin dengan diajak bicara (ngobrol) atau tegur secara tidak langsung dia dapat mengerti apalagi dia itu teman dari kecil :)
Terima kasih sudah memberi tanggapan
Saya rasa kawin mungkin solusi alternatif, tapi sayang nya sampai sekarang dia masih jomblo kadang dia suka minder sama wanita dan jika sudah minder dia suka salah tingkah dan sih cewe jadi ilfil. Memang susah membedakan persahabatan dan pekerjaan tapi selalu punya keinginan mempunyai perusahaan yang berlandasan kekeluargaan. So far saat ini hubungan saya dengan karyawan lain baik baik saja hanya dengan teman saya ini dia suka berpandangan salah. Sampai saat ini saja sales marketing senior saya dan cukup akrab dengan saya bercerita sama saya dia pernah menanyakan apa agama yang temen saya pilih sebab sampai sekarang saja tidak jelas. Islam kah? kr****n kah? Apakah buddha kah? Sebab temen saya ke gereja hanya untuk deketin cewe kebenaran cewe nya kr****n, Islam karena keluarga besarnya muslim, buddha hanya karena mungkin ikut ikutan teman yang lain, itu pun hanya tungntung cep.
Saya masih berpikir untuk bersabar menuggu waktu yang tepat untuk berbicara sebab bila saya berbicara pada saat dia masih berpikiran kacau yang ada hanya keributan yang terjadi. So far masalah pekerjaan tidak ada masalah.
Saya bertukar pendapat dengan temen saya yang lain yang dimana kami bertiga kenal sejak dari kecil. Tapi tidak ketmu jalan keluarnya sebab teman saya ini berkata "susah sudah jadi tabiat buruknya dari dulu begitu" jadi pertanya selanjutnya bagaimana dapat menyadarkan orang dari berpandangan salah?
Btw dia pernah berkata dia tidak percaya kepada Tuhan karena dia dendam dengan tuhan karena dia dilahirkan pada kondisi sekarang.