Banyak umat buddhist menggunakan istilah "bodoh" dan "bijaksana" dalam diskusi/debat, namun yang menimbulkan kontradiksi adalah penggunaan istilah "bodoh" yg berkonotasi negatif. Istilah "bodoh" terkesan arogan yg menilai kemampuan pengetahuan seseorang dan merupakan label yang diberikan kepada mereka yg dianggap kemampuan nya kurang dalam.
Parah nya lagi, umat buddhist menghalal kan penggunaan istilah tersebut karena banyak penggunaan istilah "bodoh" yg muncul dalam transkrip buddhism (tipitaka). Disini ada kekeliruan dalam penggunaan istilah "bodoh" yang digunakan. Istilah "bodoh" digunakan untuk menandakan orang yang memiliki pikiran, ucapan dan perbuatan yang buruk/tidak baik/
Hal ini dijelaskan di Anguttara Nikaya 1 (III, 2) sebagai berikut :
"Para bhikkhu, orang bodoh ditandai oleh prilakunya, orang bijaksana ditandai oleh prilakunya. Kebijaksanaan memancar terang di dalam prilaku.
Lewat tiga hal orang bodoh dapat dikenali : lewat prilaku tubuh, ucapan dan pikiran yang buruk.
Lewat tiga hal orang bijaksana dapat dikenali : lewat prilaku tubuh, ucapan dan pikiran yang baik."
dato' tono, 04-01-2012