//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: berkhayal  (Read 17621 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
berkhayal
« on: 11 November 2011, 08:34:39 PM »
sekiranya ada pelaksana budhisme yang telah mencapai tingkat kesucian tinggi sehingga berkemampuan melihat kehidupan masa lalu orang lain, dan lalu menguatkan/bersaksi atas kebenaran tentang hukum karma (yang lebih detil) mengenai sebab musabab seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kehidupan sekarang, tentu kesaksian ini bisa membuat keyakinan pengikut budhisme menjadi lebih kuat lagi.  hanya khayalan saya semata.....   

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #1 on: 11 November 2011, 11:01:49 PM »
kalaupun diungkapkan tentang cara kerja hukum karma, malah akan dikecam oleh umat buddhis, dan dikatakan kesaksian palsu..
karena seorang arahat tidak boleh menunjukkan kesaktiannya...
lagipula, banyak arahat yang menunjukkan jalan kepada kita sekarang, hanya saja kita yang membutakan diri kita...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: berkhayal
« Reply #2 on: 11 November 2011, 11:09:42 PM »
ya, silahkan anda berkhyala selama anda masih bisa berkhayal, dan tiba2 anda telah ketinggalan jauhhhhhhh..... hehehehehe
Samma Vayama

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #3 on: 11 November 2011, 11:10:00 PM »
bukankah buddha mampu menjelaskan hukum karma, krn akibat kesaktian yang ia miliki juga ?
selama di gunakan utk hal yang baik, saya pikir tidak masalah


kalau saja kita bisa belajar lebih detil tentang sebab akibat daripada nasib tiap orang baik itu yg bahagia maupun yg menderita
mungkin kita bisa mendapat pelajaran lebih shg tidak melakukan kesalahan yang sama dan sebaliknya melakukan hal baik yang sama
shg tidak bernasib buruk dan memperoleh nasib yang lebih baik
cuma itu aja sih motifnya


silahkan pendapatnya...



kalaupun diungkapkan tentang cara kerja hukum karma, malah akan dikecam oleh umat buddhis, dan dikatakan kesaksian palsu..
karena seorang arahat tidak boleh menunjukkan kesaktiannya...
lagipula, banyak arahat yang menunjukkan jalan kepada kita sekarang, hanya saja kita yang membutakan diri kita...
« Last Edit: 11 November 2011, 11:15:22 PM by exam »

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #4 on: 11 November 2011, 11:12:17 PM »
tetapi sang buddha melarang para bhikkhu untuk menunjukkan kesaktiannya...
so, kalau ditunjukkan kesaktiannya, bisa dissimpulkan kalau bhikhu tsb belum arahat...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #5 on: 11 November 2011, 11:17:25 PM »
jika demikian semoga nanti ada yang mau berkorban utk melakukannya agar orang makin percaya akan kebenaran hukum karma
dengan resiko mengulang lagi dari awal utk mencapai kesaktiannya (soalnya ane sendiri belum sakti)   :)

tetapi sang buddha melarang para bhikkhu untuk menunjukkan kesaktiannya...
so, kalau ditunjukkan kesaktiannya, bisa dissimpulkan kalau bhikhu tsb belum arahat...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #6 on: 11 November 2011, 11:21:02 PM »
saya meyakini hukum karma walaupun tidak ada arahat yg berkorban untuk menceritakannya kepada saya

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #7 on: 11 November 2011, 11:25:41 PM »
baik, saya ralat, mungkin bukan motif lebih yakin,  tapi pemahaman tentang hukum karma jadi lebih jelas,
misalnya kadang kita melakukan sesuatu tanpa kita sadari bahwa itu bisa menyebabkan karma buruk xyz

sedangkan penjelasan karma yang ada saya pikir belum terlalu detil
masih banyak akibat yg kita tidak tahu penyebabnya,

jika bisa terungkap bukankah akan lebih baik lagi, shg orang mendapat pemahaman lebih jelas dan lebih hati-hati dalam hidupnya

saya kira ini juga sesuai dengan semangat ehipasiko yg budha ajarkan

saya meyakini hukum karma walaupun tidak ada arahat yg berkorban untuk menceritakannya kepada saya
« Last Edit: 11 November 2011, 11:29:30 PM by exam »

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #8 on: 11 November 2011, 11:30:54 PM »
setahu saya dalam hukum kamma itu masuk dalam salah satu dari 4 hal yang tidak dapat dipikirkan oleh manusia biasa(acinteyya), dan akan membuatnya gila bila berspekulasi terlalu jauh....
jika demikian semoga nanti ada yang mau berkorban utk melakukannya agar orang makin percaya akan kebenaran hukum karma
dengan resiko mengulang lagi dari awal utk mencapai kesaktiannya (soalnya ane sendiri belum sakti)   :)

di post awal anda mengatakan "mencapai tingkat kesucian tertinggi" yang secara tidak langsung telah menggambarkan seorang arahat...
seorang arahat tidak akan berbuat demikian lagi, dan kesaktiannya tidak akan luntur (CMIIW)
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #9 on: 11 November 2011, 11:35:54 PM »
ic
cuma berpikir, sayang kalau ada yg mengetahui, tapi tidak di ungkapkan pengetahuan yg berharga ini
bukankah pengetahuan ini bisa menolong banyak orang utk tidak jatuh ke dalam karma buruk, dan sebaliknya bisa mendapat karma yg lebih baik


contoh, kenapa ada anak yg kepalanya besar sekali (hydrochepalus), jika kita bisa tahu penyebab karma ini, tentu kita bisa menghindari
atau kenapa sang orang tua sampai punya anak seperti itu

dan masih banyak lagi yg belum kita ketahui penjelasannya

setahu saya dalam hukum kamma itu masuk dalam salah satu dari 4 hal yang tidak dapat dipikirkan oleh manusia biasa(acinteyya), dan akan membuatnya gila bila berspekulasi terlalu jauh....di post awal anda mengatakan "mencapai tingkat kesucian tertinggi" yang secara tidak langsung telah menggambarkan seorang arahat...
seorang arahat tidak akan berbuat demikian lagi, dan kesaktiannya tidak akan luntur (CMIIW)
« Last Edit: 11 November 2011, 11:37:51 PM by exam »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #10 on: 11 November 2011, 11:42:30 PM »
ic
cuma berpikir, sayang kalau ada yg mengetahui, tapi tidak di ungkapkan pengetahuan yg berharga ini
bukankah pengetahuan ini bisa menolong banyak orang utk tidak jatuh ke dalam karma buruk, dan sebaliknya bisa mendapat karma yg lebih baik



dari mana logikanya bahwa tidak mengetahui hal ini bisa mengakibatkan banyak orang jatuh ke dalam karma buruk? bukankah Sang Buddha sudah mengajarkan cara2 untuk menghindari kondisi2 buruk untuk mengantisipasi hal ini? bahkan setelah mengetahui hal ini pun tidak dapat mencegah seseorang untuk menganulir perbuatan2 buruk yg pernah dilakukannya di masa lampau yang dapat mengakibatkannya jatuh ke alam sengsara.

setelah mengetahui semua itu, jika anda pernah melakukan perbuatan buruk, maka jika kamma itu masak, pengetahuan itu tidak akan dapat mencegah anda menerima akibat buruk dari perbuatan anda. sebaliknya walaupun tanpa pengetahuan itu, jika anda selalu menjaga perbuatan anda, tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran maka yakinlah bahwa tidak akan ada hal buruk yang akan menimpa anda, dengan asumsi bahwa tidak ada lagi kamma buruk masa lampau yang akan berbuah di masa depan, yg mana hal ini sepertinya mustahil

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #11 on: 12 November 2011, 12:00:53 AM »
saya coba ambil contoh dari dunia kedokteran, penyakit A, awalnya tidak di ketahui penyebabnya, lalu di selidiki, akhirnya ketahuan penyebabnya, bukan hanya penyebabnya saja, setelah di lakukan penelitian lebih dalam lagi, akhirnya di ketahui obatnya. bahkan vaksinnya.

kalau di dunia karma, hanya di jelaskan secara garis besar, dan masih banyak "obatnya" yg belum ketahuan, meskipun ada beberapa orang yg "sembuh"

andai kita tahu "obatnya" yang lebih spesifik, shg banyak orang yg sudah "sakit" bisa di "sembuhkan" juga




dari mana logikanya bahwa tidak mengetahui hal ini bisa mengakibatkan banyak orang jatuh ke dalam karma buruk? bukankah Sang Buddha sudah mengajarkan cara2 untuk menghindari kondisi2 buruk untuk mengantisipasi hal ini? bahkan setelah mengetahui hal ini pun tidak dapat mencegah seseorang untuk menganulir perbuatan2 buruk yg pernah dilakukannya di masa lampau yang dapat mengakibatkannya jatuh ke alam sengsara.

setelah mengetahui semua itu, jika anda pernah melakukan perbuatan buruk, maka jika kamma itu masak, pengetahuan itu tidak akan dapat mencegah anda menerima akibat buruk dari perbuatan anda. sebaliknya walaupun tanpa pengetahuan itu, jika anda selalu menjaga perbuatan anda, tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran maka yakinlah bahwa tidak akan ada hal buruk yang akan menimpa anda, dengan asumsi bahwa tidak ada lagi kamma buruk masa lampau yang akan berbuah di masa depan, yg mana hal ini sepertinya mustahil

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #12 on: 12 November 2011, 12:04:08 AM »
saya coba ambil contoh dari dunia kedokteran, penyakit A, awalnya tidak di ketahui penyebabnya, lalu di selidiki, akhirnya ketahuan penyebabnya, bukan hanya penyebabnya saja, setelah di lakukan penelitian lebih dalam lagi, akhirnya di ketahui obatnya. bahkan vaksinnya.

kalau di dunia karma, hanya di jelaskan secara garis besar, dan masih banyak "obatnya" yg belum ketahuan, meskipun ada beberapa orang yg "sembuh"

andai kita tahu "obatnya" yang lebih spesifik, shg banyak orang yg sudah "sakit" bisa di "sembuhkan" juga





analogi yg tidak pas, dalam konteks hukum karma, penyakit adalah akibat, sedangkan kita sudah diajarkan sebabnya agar tidak mengalami akibat yg buruk, yg jadi masalah adalah apakah kita mau dan mampu menjalankan ajaran itu atau tidak. ingat tentang ajaran daun simsapa? segenggam daun itu sudah cukup untuk membebaskan kita dari segala keburukan, lakukanlah apa yg diajarkan dalam segenggam daun itu, itu cukup

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #13 on: 12 November 2011, 12:10:28 AM »
contoh lagi, jaman dulu, misal saat budha masih hidup, kalau orang kena usus buntu, paling tunggu waktunya tiba
tapi jaman sekarang, krn sudah di selidiki dan di ketahui "obatnya" , usus buntunya bisa di buang, shg tidak perlu mati

sehingga pengetahuan ini berguna pula bagi orang yg "sakit"
bukan hanya mencegah tapi kita punya pengetahuan utk mengobati


analogi yg tidak pas, dalam konteks hukum karma, penyakit adalah akibat, sedangkan kita sudah diajarkan sebabnya agar tidak mengalami akibat yg buruk, yg jadi masalah adalah apakah kita mau dan mampu menjalankan ajaran itu atau tidak. ingat tentang ajaran daun simsapa? segenggam daun itu sudah cukup untuk membebaskan kita dari segala keburukan, lakukanlah apa yg diajarkan dalam segenggam daun itu, itu cukup

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #14 on: 12 November 2011, 12:15:38 AM »
contoh lagi, jaman dulu, misal saat budha masih hidup, kalau orang kena usus buntu, paling tunggu waktunya tiba
tapi jaman sekarang, krn sudah di selidiki dan di ketahui "obatnya" , usus buntunya bisa di buang, shg tidak perlu mati

sehingga pengetahuan ini berguna pula bagi orang yg "sakit"
bukan hanya mencegah tapi kita punya pengetahuan utk mengobati



mengikuti analogi anda, Sang Buddha sudah mengajarkan cara untuk tidak terkena usus buntu, seorang yg tidak terkena penyakit usus buntu tidak perlu diobati kan? jika dihubungkan dengan hukum karma, mengalami penyakit usus buntu itu pasti terjadi jika kondisinya pas, tidak ada yg bisa kita lakukan untuk mencegahnya, tapi dengan perkembangan teknologi medis, maka kita bisa disembuhkan, dan ini adalah karma baik yg bekerja sehingga kita bisa sembuh.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #15 on: 12 November 2011, 12:25:00 AM »
waktu sidharta masih muda, saat itu kepercayaan yg mendominasi/majority sudah exist
tapi sidharta saat itu tidak terima begitu saja paham yg sudah ada, tidak puas hanya menerima paham daripada guru(s)

lalu dia explore sendiri hingga ketemu "obatnya",  begitu juga para scientist akhir abad ini yg terus mengxplore mencari solusi masalah yg exist




mengikuti analogi anda, Sang Buddha sudah mengajarkan cara untuk tidak terkena usus buntu, seorang yg tidak terkena penyakit usus buntu tidak perlu diobati kan? jika dihubungkan dengan hukum karma, mengalami penyakit usus buntu itu pasti terjadi jika kondisinya pas, tidak ada yg bisa kita lakukan untuk mencegahnya, tapi dengan perkembangan teknologi medis, maka kita bisa disembuhkan, dan ini adalah karma baik yg bekerja sehingga kita bisa sembuh.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #16 on: 12 November 2011, 12:30:31 AM »
waktu sidharta masih muda, saat itu kepercayaan yg mendominasi/majority sudah exist
tapi sidharta saat itu tidak terima begitu saja paham yg sudah ada, tidak puas hanya menerima paham daripada guru(s)

lalu dia explore sendiri hingga ketemu "obatnya",  begitu juga para scientist akhir abad ini yg terus mengxplore mencari solusi masalah yg exist





para scientist mengexplore untuk mencari solusi, sedangkan kita sudah memiliki solusinya, jadi apa lagi yg perlu dicari? kita tidak perlu repot2 mencari sendiri, karena formula untuk mencapai solusi itu sudah diajarkan oleh Sang Buddha, kita hanya perlu menjalaninya saja.

sudah terbukti bahwa banyak orang yg dapat mencapai kebebasan dari karma buruk walaupun tanpa pengetahuan karma. kita pun punya peluang yg sama. hanya saja mungkin kita tidak memiliki tekad dan kondisi yg sama dengan mereka

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #17 on: 12 November 2011, 11:08:21 AM »
menurut anda sendiri ada manfaatnya tidak apabila kita bisa lebih mengerti bgm karma bekerja secara lebih detil ?

mungkin saat ini anda kehidupan anda sedang fine-fine saja, dalam artian tidak memiliki kesulitan hidup seperti memiliki kanker ganas atau anak yang mengidap penyakit berat,

jika kondisi anda seperti asumsi saya di atas, saya bisa mengerti anda merasa puas dengan pengetahuan yg exist sekarang
shg anda tidak terlalu pusing lagi tentang penyebab detil dan bgm "mengobatinya".

tapi jika anda mengalami hal-hal di atas, kemungkinan besar anda akan penasaran , dan bertanya adakah taburan yg lebih spesifik agar bisa membebaskan/mengobati penderitaan anda
atau penderitaan yg sedang di alami keluarga,orang tua, anak atau tetangga, shg timbul keinginan utk mencari solusi yang lebih spesifik, utk menolong orang-orang yang anda kasihi, utk membebaskan orang2 yg anda cintai dari penderitaan

seperti sidharta muda yang tidak begitu saja menerima solusi yg di ajarkan para guru di zamannya


anda saat ini mungkin sehat, tanpa penderitaan yg berarti, shg masih merasa cukup dengan apa yg di ajarkan budism
tapi saat anda berada dalam posisi seperti orang yg kena kanker, saya rasa anda juga penasaran karma baik apa yg hrs di tabur agar bisa menyembuhkan kanker anda
selain tentunya berobat ke dokter

atau saat anak anda,orang tua anda sakit keras, bukankah akan ada keinginan utk mencari solusi yang lebih spesifik, bukan yg general seperti banyak berdana serta menjalankan pancasila budhis dsb



memang setiap orang kondisinya beda, shg pandangan masing-masing pun beda, saya bisa mengerti akan hal itu

anyway terima kasih atas opininya

mengikuti analogi anda, Sang Buddha sudah mengajarkan cara untuk tidak terkena usus buntu, seorang yg tidak terkena penyakit usus buntu tidak perlu diobati kan? jika dihubungkan dengan hukum karma, mengalami penyakit usus buntu itu pasti terjadi jika kondisinya pas, tidak ada yg bisa kita lakukan untuk mencegahnya, tapi dengan perkembangan teknologi medis, maka kita bisa disembuhkan, dan ini adalah karma baik yg bekerja sehingga kita bisa sembuh.
« Last Edit: 12 November 2011, 11:17:10 AM by exam »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #18 on: 12 November 2011, 11:17:05 AM »
Andaikan khayalan bro exam benar, dan sekarang ini ada Arahat yang sakti pun tetap tidak bisa menolong, atau bisa membuat keyakinan bertambah kuat !

kita tahu bukan kesaktian yang bisa membuat manusia bahagia, yang ada malah kesaktian membuat LDM tambah tebal.
Bhikkhu Devadatta cukup sakti tapi harus menjadi penghuni neraka Avici.
mengapa Buddha Gotama tidak menggunakan kesaktian utk menolong mertuanya Pangeran Siddharta yaitu Raja Suphabuddha supaya bebas dari neraka Avici !
apakah Buddha Gotama tidak cukup sakti dan sempurna ? dan Beliau sangat Sempurna.

Sang Bhagava hanya bisa menunjukkan 'jalan', selebihnya kita praktek sendiri, mau mencapai kebahagiaan sejati prakteklah Buddha Dhamma dengan serius.

Ingat perenungan dibawah ini
Kammassakomhi
Kammadayado
Kammayoni
Kammabandhu
Kammapatisarano
Yam kammam karissami
Kalyanam va papakam va
Tasa dayado bhavissami

Aku adalah pemilik perbuatanku sendiri
Terwarisi oleh perbuatanku sendiri
Lahir dari perbuatanku sendiri
Berkerabat dengan perbuatanku sendiri
Tergantung dengan perbuatanku sendiri
Perbuatan apa pun yang kulakukan baik atau buruk,
perbuatan itulah yang akan kuwarisi
  _/\_
« Last Edit: 12 November 2011, 11:25:05 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #19 on: 12 November 2011, 11:23:21 AM »
sebenarnya bukan itu maksud saya, bukan berharap arahat bisa menolong kita
tapi menjelaskan lebih detil penyebab karma seseorang dan bgm menetralisir/mengobati secara lebih tepat sasaran
shg orang yg "sakit" lalu bisa melakukan taburan yg sesuai (makan obat yg tepat), bukan hanya solusi yg terlalu general

dan juga bagi yg ingin "menuai" bisa menabur buah yg tepat

saya rasa memang hanya orang yg sedang "sakit" yg bisa mengerti kebutuhan akan hal ini, dan lebih membutuhkannya
jika anda sedang hidup happy, mungkin belum timbul urgensi akan hal tsb



Andaikan khayalan bro exam benar, dan sekarang ini ada Arahat yang sakti pun tetap tidak bisa menolong, atau bisa membuat keyakinan bertambah kuat !

kita tahu bukan kesaktian yang bisa membuat manusia bahagia, yang ada malah kesaktian membuat LDM tambah tebal.
Bhikkhu Devadatta cukup sakti tapi harus menjadi penghuni neraka Avici.
mengapa Buddha Gotama tidak menggunakan kesaktian utk menolong mertuanya Pangeran Siddharta yaitu Raja Suphabuddha supaya bebas dari neraka Avici !
apakah Buddha Gotama tidak cukup sakti dan sempurna ? dan Beliau sangat Sempurna.

Sang Bhagava hanya bisa menunjukkan 'jalan', selebihnya kita praktek sendiri, mau mencapai kebahagiaan sejati prakteklah Buddha Dhamma dengan serius.

Ingat perenungan dibawah ini
Kammassakomhi
Kammadayado
Kammayoni
Kammabandhu
Kammapatisarano
Yam kammam karissami
Kalyanam va papakam va
Tasa dayado bhavissami

Aku adalah pemilik perbuatanku sendiri
Terwarisi oleh perbuatanku sendiri
Lahir dari perbuatanku sendiri
Berkerabat dengan perbuatanku sendiri
Tergantung dengan perbuatanku sendiri
Perbuatan apa pun yang kulakukan baik atau buruk, perbuatan itulah yang akan kuwarisi
  _/\_
« Last Edit: 12 November 2011, 11:25:29 AM by exam »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: berkhayal
« Reply #20 on: 12 November 2011, 11:39:16 AM »
sekiranya ada pelaksana budhisme yang telah mencapai tingkat kesucian tinggi sehingga berkemampuan melihat kehidupan masa lalu orang lain, [...]
Tingkat kesucian adalah beda dengan kesaktian. Dikatakan bahwa seorang puthujjana sakti, bahkan bisa ingat sampai puluhan kappa kehidupan lampau, sementara ada juga Arahat yang tidak punya kesaktian sama sekali.


Quote
dan lalu menguatkan/bersaksi atas kebenaran tentang hukum karma (yang lebih detil) mengenai sebab musabab seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kehidupan sekarang, tentu kesaksian ini bisa membuat keyakinan pengikut budhisme menjadi lebih kuat lagi.  hanya khayalan saya semata.....   
Jika saya mampu mengingat kehidupan lampau, maka itu menjadi bukti untuk saya sendiri. Tapi bagi orang lain, itu hanyalah 'cerita yang disampaikan', maka tidak akan menjadi bukti. Namun memang benar, kisah lampau seseorang yang disampaikan dengan bijaksana pada kesempatan yang tepat, bisa menginspirasi kita dalam belajar dhamma. Tapi jika tidak tepat, maka orang bisa jadi spekulan kamma. ini yang sangat berbahaya. Kalau saran saya, pelajarilah kamma sejauh konsepnya, jangan berusaha membuktikan karena itu bukan kapasitas kita. Kalau hanya cerita, sudah banyak cerita di sutta. Tentang kehidupan lampau, boleh ditekadkan dari sekarang untuk mencapai kemampuan tersebut.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #21 on: 12 November 2011, 11:45:30 AM »
sebenarnya bukan itu maksud saya, bukan berharap arahat bisa menolong kita
tapi menjelaskan lebih detil penyebab karma seseorang dan bgm menetralisir/mengobati secara lebih tepat sasaran
shg orang yg "sakit" lalu bisa melakukan taburan yg sesuai (makan obat yg tepat), bukan hanya solusi yg terlalu general

ya pemikiran model bro exam memang banyak.
andai ada kesaktian yang bisa menjelaskan mengapa demikian, apakah bisa berubah sakitnya ?

di sutta pitaka kanon pali tidak ada obat khusus atau penawar yang bisa menetralisir penyakit agar bisa terobati dengan tepat.


Quote
dan juga bagi yg ingin "menuai" bisa menabur buah yg tepat
saya rasa memang hanya orang yg sedang "sakit" yg bisa mengerti kebutuhan akan hal ini, dan lebih membutuhkannya
jika anda sedang hidup happy, mungkin belum timbul urgensi akan hal tsb


sayanknya menabur yang tepat juga belum tentu akan berbuah sesuai dengan waktunya keinginan si penabur.
jadi praktek kebajikan harus dilandasi dengan pengertian benar dan latihan melepas.

« Last Edit: 12 November 2011, 11:47:07 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #22 on: 12 November 2011, 04:27:36 PM »
jangan terlalu terpaku pada kitab

ingat...
Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat. Ehipassikadhamma merupakan sebuah undangan kepada siapa saja untuk datang, melihat serta membuktikan sendiri kebenaran yang ada dalam Dhamma.
Istilah ehipassiko ini tercantum dalam Dhammanussati (Perenungan Terhadap Dhamma) yang berisi tentang sifat-sifat Dhamma.

Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”. Ajaran mengenai ehipassiko ini adalah salah satu ajaran yang penting dan yang membedakan ajaran Buddha dengan ajaran lainnya.
Salah satu sikap dari Guru Buddha yang mengajarkan ehipassiko dan memberikan kebebasan berpikir dalam menerima suatu ajaran terdapat dalam perbincangan antara Guru Buddha dengan suku Kalama berikut ini:

"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.” (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

Sikap awal untuk tidak percaya begitu saja dengan mempertanyakan apakah suatu ajaran itu adalah bermanfaat atau tidak, tercela atau tidak tecela; dipuji oleh para bijaksana atau tidak, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, adalah suatu sikap yang akan menepis kepercayaan yang membuta terhadap suatu ajaran. Dengan memiliki sikap ini maka nantinya seseorang diharapkan dapat memiliki keyakinan yang berdasarkan pada kebenaran.


di sutta pitaka kanon pali tidak ada obat khusus atau penawar yang bisa menetralisir penyakit agar bisa terobati dengan tepat.



Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #23 on: 12 November 2011, 04:36:29 PM »
jangan terlalu terpaku pada kitab

ingat...
Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat. Ehipassikadhamma merupakan sebuah undangan kepada siapa saja untuk datang, melihat serta membuktikan sendiri kebenaran yang ada dalam Dhamma.
Istilah ehipassiko ini tercantum dalam Dhammanussati (Perenungan Terhadap Dhamma) yang berisi tentang sifat-sifat Dhamma.

Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”. Ajaran mengenai ehipassiko ini adalah salah satu ajaran yang penting dan yang membedakan ajaran Buddha dengan ajaran lainnya.
Salah satu sikap dari Guru Buddha yang mengajarkan ehipassiko dan memberikan kebebasan berpikir dalam menerima suatu ajaran terdapat dalam perbincangan antara Guru Buddha dengan suku Kalama berikut ini:

"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.” (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

Sikap awal untuk tidak percaya begitu saja dengan mempertanyakan apakah suatu ajaran itu adalah bermanfaat atau tidak, tercela atau tidak tecela; dipuji oleh para bijaksana atau tidak, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, adalah suatu sikap yang akan menepis kepercayaan yang membuta terhadap suatu ajaran. Dengan memiliki sikap ini maka nantinya seseorang diharapkan dapat memiliki keyakinan yang berdasarkan pada kebenaran.


jadi jika ada seorang Arahat muncul di hadapan anda dan menjelaskan kepada anda tentang karma apa yg anda lakukan di masa lalu yg mengakibatkan apa yg anda alami sekarang, bagaimanakah anda harus menyikapnya?

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #24 on: 12 November 2011, 06:53:13 PM »
sekiranya ada pelaksana budhisme yang telah mencapai tingkat kesucian tinggi sehingga berkemampuan melihat kehidupan masa lalu orang lain, dan lalu menguatkan/bersaksi atas kebenaran tentang hukum karma (yang lebih detil) mengenai sebab musabab seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kehidupan sekarang, tentu kesaksian ini bisa membuat keyakinan pengikut budhisme menjadi lebih kuat lagi.  hanya khayalan saya semata.....   

seandaipun ada orang yang bisa liat kehidupan lampau dan bersaksi bahwa hukum karma memang ada, tetap saja kalau ada orang yang memang dasarnya tidak percaya hukum karma ya tetap tidak percaya. ntar orang yang ga percaya bilang, "oh, dia cuma mengkhayal bisa melihat kehidupan lampau orang lain, toh tidak bisa dibuktikan, cuma imajinasi dia belaka..hanya khayalan dia semata.....   " dsb..

Lagian Buddha kan diceritakan sudah bisa lihat jalannya hukum karma dan sudah memberi tahu untuk banyak berbuat baik, tinggal dilaksanakan

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #25 on: 12 November 2011, 07:36:04 PM »
sebenarnya harapan saya, pengetahuan cara kerja hukum karma bisa terexplore lebih dalam, seperti halnya para ilmuwan yang terus tiada henti mengexplore pengetahuan, dan mendokumentasikan penemuan mereka, sharing riset mereka, tidak hanya di simpan sendiri, shg pemahaman terhadap teknologi semakin dalam yg manfaatnya jadi lebih besar utk kebaikan manusia.

sama seperti mindset sidharta yg masih mau mengxplore mencari lebih dalam (hingga sempat menyiksa diri), utk kebaikan manusia, bukan hanya merasa puas dengan yg sudah ada

kira-kira seperti itu, semoga anda mengerti

jadi jika ada seorang Arahat muncul di hadapan anda dan menjelaskan kepada anda tentang karma apa yg anda lakukan di masa lalu yg mengakibatkan apa yg anda alami sekarang, bagaimanakah anda harus menyikapnya?
« Last Edit: 12 November 2011, 07:37:49 PM by exam »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #26 on: 12 November 2011, 09:12:34 PM »
sebenarnya harapan saya, pengetahuan cara kerja hukum karma bisa terexplore lebih dalam, seperti halnya para ilmuwan yang terus tiada henti mengexplore pengetahuan, dan mendokumentasikan penemuan mereka, sharing riset mereka, tidak hanya di simpan sendiri, shg pemahaman terhadap teknologi semakin dalam yg manfaatnya jadi lebih besar utk kebaikan manusia.

sama seperti mindset sidharta yg masih mau mengxplore mencari lebih dalam (hingga sempat menyiksa diri), utk kebaikan manusia, bukan hanya merasa puas dengan yg sudah ada

kira-kira seperti itu, semoga anda mengerti


postingan saya sebelumnya adalah untuk menjawab postingan anda sehubungan dengan Ehipassiko, bagaimana anda ber-ehipassiko jika harapan anda itu terpenuhi? menurut saya, tidak ada cara lain selain melalui pengetahuan langsung yang dialami oleh diri sendiri, bukan dengan cara diberitahu.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #27 on: 13 November 2011, 06:24:03 AM »
jangan terlalu terpaku pada kitab
ingat...
Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat. Ehipassikadhamma merupakan sebuah undangan kepada siapa saja untuk datang, melihat serta membuktikan sendiri kebenaran yang ada dalam Dhamma.
Istilah ehipassiko ini tercantum dalam Dhammanussati (Perenungan Terhadap Dhamma) yang berisi tentang sifat-sifat Dhamma.

Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”. Ajaran mengenai ehipassiko ini adalah salah satu ajaran yang penting dan yang membedakan ajaran Buddha dengan ajaran lainnya.
Salah satu sikap dari Guru Buddha yang mengajarkan ehipassiko dan memberikan kebebasan berpikir dalam menerima suatu ajaran terdapat dalam perbincangan antara Guru Buddha dengan suku Kalama berikut ini:

"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.” (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

Sikap awal untuk tidak percaya begitu saja dengan mempertanyakan apakah suatu ajaran itu adalah bermanfaat atau tidak, tercela atau tidak tecela; dipuji oleh para bijaksana atau tidak, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, adalah suatu sikap yang akan menepis kepercayaan yang membuta terhadap suatu ajaran. Dengan memiliki sikap ini maka nantinya seseorang diharapkan dapat memiliki keyakinan yang berdasarkan pada kebenaran.


bro exam mengetahui isi Kalama Sutta juga dari Kitab Tipitaka Kanon Pali !
atau mengingat kembali penjelasan dari 'orang sakti jaman dulu'
atau ber EHIPASIKO !

saya setuju dengan pendapat bro Indra seperti postingan diatas
tidak ada cara lain selain melalui pengetahuan langsung yang dialami oleh diri sendiri, bukan dengan cara diberitahu.

« Last Edit: 13 November 2011, 06:40:17 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #28 on: 13 November 2011, 08:30:29 AM »
sebenarnya harapan saya, pengetahuan cara kerja hukum karma bisa terexplore lebih dalam, seperti halnya para ilmuwan yang terus tiada henti mengexplore pengetahuan, dan mendokumentasikan penemuan mereka, sharing riset mereka, tidak hanya di simpan sendiri, shg pemahaman terhadap teknologi semakin dalam yg manfaatnya jadi lebih besar utk kebaikan manusia.

sama seperti mindset sidharta yg masih mau mengxplore mencari lebih dalam (hingga sempat menyiksa diri), utk kebaikan manusia, bukan hanya merasa puas dengan yg sudah ada

kira-kira seperti itu, semoga anda mengerti


saya mengerti yang anda tulis ^^
dan bro exam masih tidak mengerti karena maunya banyak ...

Petapa Gotama bahkan tidak diberitahu oleh mahluk lain cara pencapaian, kemudian Beliau bisa mencapai pencerahan sempurna dan menjadi SammasamBuddha.

sedangkan bro exam sudah mengetahui dari membaca Sutta atau Dhamma yang sudah dibabarkan dengan sempurna dan juga tercatat di Kitab Tipitaka, masih juga tidak bisa mengerti dan senang berKHAYAL , mengapa ya ? ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: berkhayal
« Reply #29 on: 13 November 2011, 09:39:46 AM »
Quote from: adi lim
Petapa Gotama bahkan tidak diberitahu oleh mahluk lain cara pencapaian, kemudian Beliau bisa mencapai pencerahan sempurna dan menjadi SammasamBuddha.

Beliau melihat makhluk-makhluk terlahir, tua dan mati. apakah itu tidak berarti pemberitahuan oleh makhluk lain tentang fakta kehidupan ini? Bukankah petapa Gotama telah belajar dari alam semesta? bukankah alam semesta itu adalah makhluk lain?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #30 on: 13 November 2011, 12:30:12 PM »
Beliau melihat makhluk-makhluk terlahir, tua dan mati. apakah itu tidak berarti pemberitahuan oleh makhluk lain tentang fakta kehidupan ini? Bukankah petapa Gotama telah belajar dari alam semesta? bukankah alam semesta itu adalah makhluk lain?

tidak, Petapa Gotama menemukannya sendiri, apa yang Beliau lihat/alami tentang fakta kehidupan ini juga dialami oleh semua makhluk hidup lainnya, tetapi kenapa makhluk-makhluk lain itu tidak mencapai Penerangan Sempurna?

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #31 on: 13 November 2011, 12:35:47 PM »
anda sepertinya belum menangkap maksud saya

semua kitab itu hanya memberikan penjelasan yang terbatas, krn itulah saya ingin kita mendapat pengetahuan yang lebih detil.

mungkin anda tidak sadar kalau sidharta juga banyak maunya, meskipun sudah hidup enak sbg anak raja, dan punya kekayaan yg luar biasa, ia tetap tidak puas, apakah karena maunya banyak ? seperti yang ada katakan  ?

atau mungkin anda yg sudah puas krn hidup anda sedang berada di comfort zone saat ini ?

mungkin anda saat ini seperti sidharta yg belum melihat penderitaan di luar istana, atau belum merasakan sendiri penderitaan manusia
shg masih merasa hidup anda indah adanya, lalu anda merasa tidak perlu pusing akan pertanyaan-pertanyaan mengenai penderitaan
mungkin anda belum pernah merasakan mempunyai orang tua yg terkena kanker otak, atau saudara yang terkena leukemia yg sebentar lagi akan wafat
atau anak yg cacat yang tidak bisa berjalan,berbicara, dan penderitaan berat lainnya
jika demikian adanya, semoga anda berbahagia selalu  dan mungkin topik ini belum terlalu cocok untuk di  bahas dengan anda

saya mengerti yang anda tulis ^^
dan bro exam masih tidak mengerti karena maunya banyak ...

Petapa Gotama bahkan tidak diberitahu oleh mahluk lain cara pencapaian, kemudian Beliau bisa mencapai pencerahan sempurna dan menjadi SammasamBuddha.

sedangkan bro exam sudah mengetahui dari membaca Sutta atau Dhamma yang sudah dibabarkan dengan sempurna dan juga tercatat di Kitab Tipitaka, masih juga tidak bisa mengerti dan senang berKHAYAL , mengapa ya ? ???
« Last Edit: 13 November 2011, 12:44:33 PM by exam »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #32 on: 13 November 2011, 01:01:01 PM »
 [at] Exam,

yg saya tidak paham, apakah yg ingin anda capai dengan pengetahuan itu, seandainya anda mengetahui apa yg menyebabkan kanker otak, leukimia, dll, lantas apa yg anda lakukan? ya anda mungkin bisa menghindari sebab2 itu sehingga anda terhindar dari kanker otak, leukimia, dll di masa depan. tapi Dukkha, sebagai kebenaran mulia pertama bukan hanya persoalan penyakit, tetapi juga mencakup lahir, tua, mati, dll.

Untuk mengatasi Dukkha ini (termasuk segala jenis penyakit), Sang Buddha sudah memberikan resepnya bagi kita, bahkan tanpa perlu mengetahui apa penyebabnya. Resep itu bukan lain adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang terbukti ampuh mengatasi segala dukkha (termasuk kanker otak, leukimia, dll). Ibarat seorang pasien kanker otak, setelah diobati oleh seorang dokter yang terampil, maka ia akan sembuh setelah meminum obat yang diresepkan oleh dokter tsb, bahkan walaupun si pasien tidak tahu apa yang menyebabkan ia menderita kanker otak.

Jangan buang-buang waktu anda dengan mencari segala penyebab, resep sudah tersedia, ikutlah petunjuk pada resep itu, dan anda akan terbebas dari Dukkha.

berikut ini adalah kutipan dari MN 63  Cūḷamālunkya Sutta, yang saya yakin anda sudah pernah mendengar/membacanya

Quote
. Misalkan, Mālunkyāputta, seseorang terluka oleh anak panah beracun, dan teman-teman dan sahabatnya, sanak saudara dan kerabatnya, membawa seorang ahli bedah untuk merawatnya. Orang itu berkata: ‘aku tidak akan membiarkan ahli bedah ini mencabut anak panah ini hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku adalah seorang mulia atau seorang brahmana atau seorang pedagang atau seorang pekerja.’ Dan ia mengatakan: ‘aku tidak akan membiarkan ahli bedah ini mencabut anak panah ini hingga aku mengetahui nama dan suku dari orang yang melukaiku; … hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku tinggi atau pendek atau sedang; … hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku berkulit gelap atau cokelat atau keemasan; … hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku hidup di desa atau pemukiman atau kota apa; … hingga aku mengetahui apakah busur yang melukaiku adalah sebuah busur panjang atau busur silang; … hingga aku mengetahui apakah tali busur yang melukaiku terbuat dari serat atau buluh atau urat atau rami atau kulit kayu; … hingga aku mengetahui dari bulu apakah tangkai anak panah yang melukaiku itu dipasangkan – apakah dari burung nasar atau burung bangau atau burung elang atau burung merak atau burung jangkung; … hingga aku mengetahui dengan urat jenis apakah tangkai anak panah itu diikat – apakah urat sapi atau kerbau atau rusa atau monyet; … hingga aku mengetahui jenis mata anak panah apakah yang melukaiku – apakah berpaku atau berpisau atau melengkung atau berduri atau bergigi-anak-sapi atau berbentuk-tombak.’ [430]

“Semua ini masih tetap tidak diketahui oleh orang itu dan sementara itu orang itu akan mati."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #33 on: 13 November 2011, 01:10:13 PM »

atau anak yg cacat yang tidak bisa berjalan,berbicara, dan penderitaan berat lainnya
jika demikian adanya, semoga anda berbahagia selalu  dan mungkin topik ini belum terlalu cocok untuk di  bahas dengan anda


sepertinya memang saya tidak cocok bahas masalah dengan orang banyak mengkhayal.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #34 on: 13 November 2011, 01:16:19 PM »
kalaupun memang ada arahant yang bersedia membabarkan hukum karma(yang notabene adalah tidak mungkin), bahkan uraiannya tentang hukum karma pun akan mengundang konflik dari umat lain, dan pastinya akan diragukan kebenarannya....
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #35 on: 13 November 2011, 01:16:31 PM »
[at] Exam,

yg saya tidak paham, apakah yg ingin anda capai dengan pengetahuan itu, seandainya anda mengetahui apa yg menyebabkan kanker otak, leukimia, dll, lantas apa yg anda lakukan? ya anda mungkin bisa menghindari sebab2 itu sehingga anda terhindar dari kanker otak, leukimia, dll di masa depan. tapi Dukkha, sebagai kebenaran mulia pertama bukan hanya persoalan penyakit, tetapi juga mencakup lahir, tua, mati, dll.

Untuk mengatasi Dukkha ini (termasuk segala jenis penyakit), Sang Buddha sudah memberikan resepnya bagi kita, bahkan tanpa perlu mengetahui apa penyebabnya. Resep itu bukan lain adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang terbukti ampuh mengatasi segala dukkha (termasuk kanker otak, leukimia, dll). Ibarat seorang pasien kanker otak, setelah diobati oleh seorang dokter yang terampil, maka ia akan sembuh setelah meminum obat yang diresepkan oleh dokter tsb, bahkan walaupun si pasien tidak tahu apa yang menyebabkan ia menderita kanker otak.

Jangan buang-buang waktu anda dengan mencari segala penyebab, resep sudah tersedia, ikutlah petunjuk pada resep itu, dan anda akan terbebas dari Dukkha.

berikut ini adalah kutipan dari MN 63  Cūḷamālunkya Sutta, yang saya yakin anda sudah pernah mendengar/membacanya


banyak sebab yang menyebabkan akibat, disinlah TS tidak mau mengerti.
begitu kehidupan ini gagal/ada masalah segera mencari penyebab agar cepat selesai atau diobati dgn tepat misalnya dengan mencari dan bertanya Arahat Sakti dan lainnya, kemudian diberitahu dan urusan selesai, segampang itukah ?

seperti awal mas Andry :
ya, silahkan anda berkhyalal selama anda masih bisa berkhayal, dan tiba2 anda telah ketinggalan jauhhhhhhh..... hehehehehe
« Last Edit: 13 November 2011, 01:26:16 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #36 on: 13 November 2011, 01:24:59 PM »
Beliau melihat makhluk-makhluk terlahir, tua dan mati. apakah itu tidak berarti pemberitahuan oleh makhluk lain tentang fakta kehidupan ini? Bukankah petapa Gotama telah belajar dari alam semesta? bukankah alam semesta itu adalah makhluk lain?

apakah mahluk tua, mati dst ... hanya bisa dilihat pangeran Siddharta, sepertinya dulu juga ada petapa2 lainnya yang bisa melihat dan bisa belajar alam semesta !
tapi mengapa mereka tidak bisa mencapai pencerahan !

sepertinya bro Indra sudah menjelaskan dan cukup bisa dimengerti.
 
« Last Edit: 13 November 2011, 01:28:00 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #37 on: 13 November 2011, 02:14:15 PM »
sudah saya contohkan bagaimana ilmuwan terutama westerner tidak pasrah begitu saja thd masalah yg ada, walaupun awalnya penyakit di terima sbg kehendak tuhan, namun beberapa orang berusaha keras utk memahami cara kerja penyakit serta bgm mencari obatnya, apakah lalu mereka ini buang buang waktu ?

karena mereka membuang waktulah,(seperti persepsi anda mengenai hal tsb) , hari ini banyak penyakit bisa di sembuhkan, bukan hanya bisa di cegah




[at] Exam,

yg saya tidak paham, apakah yg ingin anda capai dengan pengetahuan itu, seandainya anda mengetahui apa yg menyebabkan kanker otak, leukimia, dll, lantas apa yg anda lakukan? ya anda mungkin bisa menghindari sebab2 itu sehingga anda terhindar dari kanker otak, leukimia, dll di masa depan. tapi Dukkha, sebagai kebenaran mulia pertama bukan hanya persoalan penyakit, tetapi juga mencakup lahir, tua, mati, dll.

Untuk mengatasi Dukkha ini (termasuk segala jenis penyakit), Sang Buddha sudah memberikan resepnya bagi kita, bahkan tanpa perlu mengetahui apa penyebabnya. Resep itu bukan lain adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang terbukti ampuh mengatasi segala dukkha (termasuk kanker otak, leukimia, dll). Ibarat seorang pasien kanker otak, setelah diobati oleh seorang dokter yang terampil, maka ia akan sembuh setelah meminum obat yang diresepkan oleh dokter tsb, bahkan walaupun si pasien tidak tahu apa yang menyebabkan ia menderita kanker otak.

Jangan buang-buang waktu anda dengan mencari segala penyebab, resep sudah tersedia, ikutlah petunjuk pada resep itu, dan anda akan terbebas dari Dukkha.

berikut ini adalah kutipan dari MN 63  Cūḷamālunkya Sutta, yang saya yakin anda sudah pernah mendengar/membacanya


Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #38 on: 13 November 2011, 02:16:27 PM »
masalah nantinya di ragukan, saya pikir it's diferent thing
yang penting kita mencoba dulu
sidharta sendiri tidak di mengerti oleh keluarganya krn mau repot2 meninggalkan segala kehidupan yg sudah nyaman

kalaupun memang ada arahant yang bersedia membabarkan hukum karma(yang notabene adalah tidak mungkin), bahkan uraiannya tentang hukum karma pun akan mengundang konflik dari umat lain, dan pastinya akan diragukan kebenarannya....


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #39 on: 13 November 2011, 02:18:50 PM »
sudah saya contohkan bagaimana ilmuwan terutama westerner tidak pasrah begitu saja thd masalah yg ada, walaupun awalnya penyakit di terima sbg kehendak tuhan, namun beberapa orang berusaha keras utk memahami cara kerja penyakit serta bgm mencari obatnya, apakah lalu mereka ini buang buang waktu ?

karena mereka membuang waktulah,(seperti persepsi anda mengenai hal tsb) , hari ini banyak penyakit bisa di sembuhkan, bukan hanya bisa di cegah





saya tidak bilang mereka buang2 waktu dengan mengadakan penelitian, saya hanya mencoba menjelaskan menurut pemahaman saya. mencari2 penyebab dari segala sesuatu, inilah yang saya katakan buang2 waktu, jika anda hanya ingin mencari penyebab dari kanker otak, leukimia, dll, maka seharusnya anda mendalami ilmu medis, atau setidaknya anda bertanya di forum medis.

bagi saya, Dhamma telah sempurna dibabarkan, tidak ada kekurangannya, adalah karena kekurangan saya maka saya belum mencapai kebebasan dari dukkha, bukan karena dhamma tidak menjelaskan tentang hukum karma secara mendetail.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #40 on: 13 November 2011, 02:23:20 PM »
mungkin anda tidak sadar kalau sidharta juga banyak maunya, meskipun sudah hidup enak sbg anak raja, dan punya kekayaan yg luar biasa, ia tetap tidak puas, apakah karena maunya banyak ? seperti yang ada katakan  ?

jadi anda merasa lebih memahami Sidharta daripada para penyusun Tipitaka? hidup enak sebagai anak raja terasa menyenangkan bagi anda, tapi tidak bagi Sidharta karena selama 4 Asankheyya + 100rb kalpa Beliau hanya memiliki satu kemauan, satu cita2 yaitu mencapai Kebuddhaan, bukan bercita2 untuk menjadi raja, darimana anda bisa menyimpulkan kalau Sidharta itu banyak maunya dan hidup enak jadi anak raja?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #41 on: 13 November 2011, 02:42:12 PM »
masalah nantinya di ragukan, saya pikir it's diferent thing
yang penting kita mencoba dulu
sidharta sendiri tidak di mengerti oleh keluarganya krn mau repot2 meninggalkan segala kehidupan yg sudah nyaman
ya, memang anda dan segelintir orang akan mempercayai arahant tersebut, tetapi malah akan makin banyak orang yang tidak mempercayai buddhisme karena arahant tersebut membeberkan cara kerja hukum karma, karena tidak sesuai dengan vinaya...
akhirnya malah hanya akan mendatangkan kemusnahan buddhisme
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #42 on: 13 November 2011, 04:17:18 PM »
hanya krn ada yg bertanya lalu anda mengatakan buang waktu, sekarang anda bilang mereka tidak buang waktu
anda memang membingungkan
saya tidak bilang mereka buang2 waktu dengan mengadakan penelitian, saya hanya mencoba menjelaskan menurut pemahaman saya. mencari2 penyebab dari segala sesuatu, inilah yang saya katakan buang2 waktu, jika anda hanya ingin mencari penyebab dari kanker otak, leukimia, dll, maka seharusnya anda mendalami ilmu medis, atau setidaknya anda bertanya di forum medis.

bagi saya, Dhamma telah sempurna dibabarkan, tidak ada kekurangannya, adalah karena kekurangan saya maka saya belum mencapai kebebasan dari dukkha, bukan karena dhamma tidak menjelaskan tentang hukum karma secara mendetail.


Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #43 on: 13 November 2011, 04:18:23 PM »
belum kejadian kok bro, buat apa anda berasumsi seperti itu
ya, memang anda dan segelintir orang akan mempercayai arahant tersebut, tetapi malah akan makin banyak orang yang tidak mempercayai buddhisme karena arahant tersebut membeberkan cara kerja hukum karma, karena tidak sesuai dengan vinaya...
akhirnya malah hanya akan mendatangkan kemusnahan buddhisme

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #44 on: 13 November 2011, 04:19:41 PM »
nah itulah, anda sudah merasa puas kan ? , tapi belum tentu orang lain puas, krn itu orang lain tidak berhenti mencari jawaban
anda puas belum tentu orang lain sama pemikirannya dengan anda, krn kondisi orang memang berbeda

jadi anda merasa lebih memahami Sidharta daripada para penyusun Tipitaka? hidup enak sebagai anak raja terasa menyenangkan bagi anda, tapi tidak bagi Sidharta karena selama 4 Asankheyya + 100rb kalpa Beliau hanya memiliki satu kemauan, satu cita2 yaitu mencapai Kebuddhaan, bukan bercita2 untuk menjadi raja, darimana anda bisa menyimpulkan kalau Sidharta itu banyak maunya dan hidup enak jadi anak raja?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #45 on: 13 November 2011, 04:24:27 PM »
belum kejadian kok bro, buat apa anda berasumsi seperti itu
itu bukan asumsi, tetapi memang kenyataannya...
pasti akan ada pro dan kontra dalam kalangan buddhis sendiri...
ada yang mempercayainya, ada pula yang menganggapnya tidak benar, karena telah melanggar vinaya...
akhirnya akan terjadi perpecahan juga...
kalau kejadian sudah banyak....
contohnya, si LSY yang mengaku buddha hidup...
 ada yang percaya, ada juga yang mengecamnya kan??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #46 on: 13 November 2011, 04:54:19 PM »
selalu ada perbedaan keyakinan, bukan berarti  lalu tidak perlu mencoba

itu bukan asumsi, tetapi memang kenyataannya...
pasti akan ada pro dan kontra dalam kalangan buddhis sendiri...
ada yang mempercayainya, ada pula yang menganggapnya tidak benar, karena telah melanggar vinaya...
akhirnya akan terjadi perpecahan juga...
kalau kejadian sudah banyak....
contohnya, si LSY yang mengaku buddha hidup...
 ada yang percaya, ada juga yang mengecamnya kan??

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #47 on: 13 November 2011, 06:42:03 PM »
hanya krn ada yg bertanya lalu anda mengatakan buang waktu, sekarang anda bilang mereka tidak buang waktu
anda memang membingungkan

anda tidak membaca dengan baik, mencari tahu mengenai hukum karma, ini lah yg saya maksudkan dengan buang2 waktu, bukan mencari obat kanker otak atau obat leukimia. semoga anda tidak bingung dengan klarifikasi ini

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #48 on: 13 November 2011, 07:08:49 PM »
mungkin buang waktu buat anda, krn mungkin anda belum menderita
tapi belum tentu buang waktu bagi orang lain

anda tidak membaca dengan baik, mencari tahu mengenai hukum karma, ini lah yg saya maksudkan dengan buang2 waktu, bukan mencari obat kanker otak atau obat leukimia. semoga anda tidak bingung dengan klarifikasi ini

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #49 on: 13 November 2011, 07:10:54 PM »
mungkin buang waktu buat anda, krn mungkin anda belum menderita
tapi belum tentu buang waktu bagi orang lain


benar, itu tergantung profesi, seorang peneliti yg pekerjaannya meneliti, mencari temuan2 baru, misalnya obat, tentu saja, krn waktu mereka memang dibayar untuk itu, maka bagi mereka itu bukanlah buang2 waktu. tapi pernahkah anda mendengar/membaca bahwa Sang Buddha melakukan aktivitas mencari obat kanker otak atau obat leukimia?

dan kalau secara Buddhism, terserh apakah anda percaya atau tidak, bagaimana hukum karma bekerja adalah pengetahuan eksklusif yg hanya dimiliki oleh seorang Sammasambuddha, atau kalau anda puas dengan pengetahuan ini dalam lingkup terbatas, jadilah Arahat. Sekarang, jika anda ingin mengetahui itu, bersediakah anda untuk menjadi seorang Sammasambuddha atau Arahat? cara2nya sudah dijelaskan oleh Sang Buddha, tidak ada yg dirahasiakan.
« Last Edit: 13 November 2011, 07:15:08 PM by Indra »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #50 on: 13 November 2011, 07:42:37 PM »
jadi anda merasa lebih memahami Sidharta daripada para penyusun Tipitaka? hidup enak sebagai anak raja terasa menyenangkan bagi anda, tapi tidak bagi Sidharta karena selama 4 Asankheyya + 100rb kalpa Beliau hanya memiliki satu kemauan, satu cita2 yaitu mencapai Kebuddhaan, bukan bercita2 untuk menjadi raja, darimana anda bisa menyimpulkan kalau Sidharta itu banyak maunya dan hidup enak jadi anak raja?

sepertinya bukan kesimpulan tetapi mengKhayal

bro, mungkin ada orang suka yang mengkhayal sepertinya hidup jadi raja hanya 'maunya' aja.
jadi bukan parami dan perbuatannya lainnya yang mengkondisikan utk berbuah.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #51 on: 13 November 2011, 10:52:05 PM »
pengetahuan exclusive yg hanya di miliki sammasambuddha ? nobody knows for sure
di dunia ini banyak hal yang masih belum di ketahui
segala kemungkinan bisa saja terjadi

apa yang saat ini di anggap paling benar, semua masih bisa berubah
asalkan mau membuka pikiran, anything is possible

tapi kalau anda sendiri sudah menutup pikiran anda, dan bersikeras tidak mungkin, ya susah juga jadinya


dan kalau secara Buddhism, terserh apakah anda percaya atau tidak, bagaimana hukum karma bekerja adalah pengetahuan eksklusif yg hanya dimiliki oleh seorang Sammasambuddha, atau kalau anda puas dengan pengetahuan ini dalam lingkup terbatas, jadilah Arahat. Sekarang, jika anda ingin mengetahui itu, bersediakah anda untuk menjadi seorang Sammasambuddha atau Arahat? cara2nya sudah dijelaskan oleh Sang Buddha, tidak ada yg dirahasiakan.
dan kalau secara Buddhism, terserh apakah anda percaya atau tidak, bagaimana hukum karma bekerja adalah pengetahuan eksklusif yg hanya dimiliki oleh seorang Sammasambuddha, atau kalau anda puas dengan pengetahuan ini dalam lingkup terbatas, jadilah Arahat. Sekarang, jika anda ingin mengetahui itu, bersediakah anda untuk menjadi seorang Sammasambuddha atau Arahat? cara2nya sudah dijelaskan oleh Sang Buddha, tidak ada yg dirahasiakan.
[/quote]

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #52 on: 13 November 2011, 10:59:07 PM »
pengetahuan exclusive yg hanya di miliki sammasambuddha ? nobody knows for sure
di dunia ini banyak hal yang masih belum di ketahui
segala kemungkinan bisa saja terjadi

apa yang saat ini di anggap paling benar, semua masih bisa berubah
asalkan mau membuka pikiran, anything is possible

tapi kalau anda sendiri sudah menutup pikiran anda, dan bersikeras tidak mungkin, ya susah juga jadinya
dan kalau secara Buddhism, terserh apakah anda percaya atau tidak, bagaimana hukum karma bekerja adalah pengetahuan eksklusif yg hanya dimiliki oleh seorang Sammasambuddha, atau kalau anda puas dengan pengetahuan ini dalam lingkup terbatas, jadilah Arahat. Sekarang, jika anda ingin mengetahui itu, bersediakah anda untuk menjadi seorang Sammasambuddha atau Arahat? cara2nya sudah dijelaskan oleh Sang Buddha, tidak ada yg dirahasiakan.


saya tidak menutup diri terhadap adanya kebenaran lain yg belum ditemukan saat ini, tapi ya, saat ini saya memilih untuk percaya pada sutta2 yg merupakan ajaran Sang Buddha, sampai sutta2 itu terbukti salah. silakan anda membuktikan bahwa sutta2 itu salah, dengan pembuktian itu maka saya mungkin akan mengubah pandangan saya, bahkan akan pindah agama

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #53 on: 13 November 2011, 11:06:04 PM »
baru ingat, memang pemahaman hukum karma itu eksklusif milik seorang samma sambuddha....
buktinya para murid2 arahant sang buddha tidak bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan sehubungan dengan karma yang dibuat seseorang, bahkan YM sariputta yang merupakan murid utama pun tidak bisa melihat karma seseorang, bagaimana arahant sekarang mampu melihatnya??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: berkhayal
« Reply #54 on: 13 November 2011, 11:27:12 PM »
jangan membatasi pikiran anda bro
banyak hal yg di anggap manusia/orang banyak  tidak bisa di lakukan, ternyata bisa di lakukan

dulu sebelum manusia mampu ke angkasa/outer space
di percaya surga ada di angkasa/langit, sebaliknya di perut bumilah neraka berada
namun setelah apollo di luncurkan, semua yg di yakini berubah, ternyata di atas sana hanya ada kegelapan dan moment itu juga menjadi pukulan buat para agamawan

baru ingat, memang pemahaman hukum karma itu eksklusif milik seorang samma sambuddha....
buktinya para murid2 arahant sang buddha tidak bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan sehubungan dengan karma yang dibuat seseorang, bahkan YM sariputta yang merupakan murid utama pun tidak bisa melihat karma seseorang, bagaimana arahant sekarang mampu melihatnya??

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #55 on: 13 November 2011, 11:54:11 PM »
jangan membatasi pikiran anda bro
banyak hal yg di anggap manusia/orang banyak  tidak bisa di lakukan, ternyata bisa di lakukan

dulu sebelum manusia mampu ke angkasa/outer space
di percaya surga ada di angkasa/langit, sebaliknya di perut bumilah neraka berada
namun setelah apollo di luncurkan, semua yg di yakini berubah, ternyata di atas sana hanya ada kegelapan dan moment itu juga menjadi pukulan buat para agamawan


boleh tau, pukulan buat agama apa? karena tidak pernah ada dalam ajaran Buddha bahwa surga ada di angkasa, dan neraka di perut bumi, boleh tau anda beragama apakah?, tidak apa2 jika anda keberatan menjawab. tapi jika anda memang bukan buddhist, saya akan mencoba untuk tidak membahas dari sudut pandang Buddhism
« Last Edit: 14 November 2011, 12:17:49 AM by Indra »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: berkhayal
« Reply #56 on: 14 November 2011, 09:58:31 AM »
boleh tau, pukulan buat agama apa? karena tidak pernah ada dalam ajaran Buddha bahwa surga ada di angkasa, dan neraka di perut bumi, boleh tau anda beragama apakah?, tidak apa2 jika anda keberatan menjawab. tapi jika anda memang bukan buddhist, saya akan mencoba untuk tidak membahas dari sudut pandang Buddhism

sepertinya hanya punya ilmu tuntuncap aja   :))
« Last Edit: 14 November 2011, 10:00:40 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #57 on: 14 November 2011, 03:13:55 PM »
kutipan dari bahudathuka sutta...
sepertinya ini bisa menjawab pertanyaan bro exam...
Quote
MN 115: ShowHide
(YANG MUNGKIN DAN YANG TIDAK MUNGKIN)

12. "Tetapi, Bhante, dengan cara apa seorang bhikkhu dapat disebut terampil dalam yang mungkin dan yang tidak mungkin?"

"Di sini, Ananda, seorang bhikkhu memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa orang yang memiliki pandangan benar, dapat memperlakukan bentukan apa pun sebagai kekal - tidak ada kemungkinan semacam itu."

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin bahwa orang biasa, memperlakukan bentukan sebagai kekal - ada kemungkinan semacam itu.'

Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa orang yang memiliki pandangan benar, memperlakukan bentukan apa pun sebagai menyenangkan - tidak ada kemungkinan semacam itu.’

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin bahwa orang biasa, memperlakukan suatu bentukan sebagai menyenangkan - ada kemungkinan semacam itu.'

Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa orang yang memiliki pandangan benar, memperlakukan apa pun sebagai diri – tidak ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin bahwa orang biasa, memperlakukan sesuatu sebagai diri – ada kemungkinan semacam itu.'

13. "Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa orang yang memiliki pandangan benar, membunuh ibunya - tidak ada kemungkinan semacam itu.’

Dan dia memahami:

"Adalah mungkin, bahwa orang biasa, membunuh ibunya – ada kemungkinan semacam itu.'

Dia memahami: 'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa orang yang memiliki pandangan benar, membunuh ayahnya ... membunuh Arahat – tidak ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin bahwa orang biasa, membunuh ayahnya ... membunuh Arahat – ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa orang yang memiliki pandangan benar, dengan pikiran benci, dapat menumpahkan darah Tathagata – tidak ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin bahwa orang biasa, dengan pikiran benci, dapat menumpahkan darah Tathagata – ada kemungkinan semacam itu.'

Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa orang yang memiliki pandangan benar, memecah-belah Sangha ... mengakui guru lain - tidak ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

"Adalah mungkin bahwa orang biasa, memecah belah Sangha … mengakui guru lain - ada kemungkinan semacam itu.’

14. "Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa dua orang Yang Terampil, Yang Tercerahkan Sepenuhnya, dapat muncul berbarengan dalam satu system dunia – tidak ada kemungkinan semacam itu."

Dan dia memahami:

"Adalah mungkin bahwa satu orang Yang Terampil, Yang Tercerahkan Sepenuhnya, muncul dalam satu system dunia - ada kemungkinan semacam itu.'

Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa dua Raja Pemutar-roda, dapat muncul berbarengan dalam satu system dunia - tidak ada kemungkinan semacam itu."

Dia memahami:

‘Adalah mungkin bahwa satu Raja Pemutar-roda, muncul dalam satu sistem-dunia – ada kemungkinan semacam itu.”

15. "Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi, bahwa seorang perempuan dapat menjadi orang Yang Terampil, Yang Sepenuhnya Tercerahkan - tidak ada kemungkinan semacam itu.’

Dan dia memahami:

"Adalah mungkin bahwa seorang pria menjadi orang Yang Terampil, Yang Sepenuhnya Tercerahkan – ada kemungkinan semacam itu.'

Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi,

bahwa seorang perempuan bisa menjadi Raja Pemutar-roda ...
bahwa seorang perempuan dapat menduduki posisi Sakka ...
bahwa seorang perempuan bisa menduduki posisi Mara ...
bahwa seorang perempuan bisa menduduki posisi Brahma

- tidak ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin,

bahwa seorang pria menjadi Raja Pemutar-roda ...
bahwa seorang pria menduduki posisi Sakka ...
bahwa seorang pria menduduki posisi Mara ...
bahwa seorang pria menduduki posisi Brahma

- ada kemungkinan semacam itu.'

16. "Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi,

bahwa suatu akibat yang tidak diharapkan, tidak diinginkan, tidak menyenangkan,
dihasilkan dari perilaku tubuh yang baik ...
dari perilaku ucapan yang baik ...
dari perilaku mental yang baik –

tidak ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin,

bahwa suatu akibat yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan,
dihasilkan dari perilaku tubuh yang baik ...
dari perilaku ucapan yang baik ...
dari perilaku mental yang baik

– ada kemungkinan semacam itu.'

17. "Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi,

bahwa orang yang terlibat perilaku tubuh yang salah ...
terlibat perilaku ucapan yang salah ...
terlibat perilaku mental yang salah,
yang karenanya, untuk alasan itu, pada saat hancurnya tubuh, setelah kematian,
dapat muncul kembali di tempat yang bahagia, bahkan di alam surga –

tidak ada kemungkinan semacam itu.’

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin,

bahwa orang yang terlibat perilaku tubuh yang salah ...
terlibat perilaku ucapan yang salah ...
terlibat perilaku mental yang salah,
yang karenanya, untuk alasan itu, pada saat hancurnya tubuh, setelah kematian,
dapat muncul kembali di tempat kekurangan, di tempat yang tidak bahagia,
di tempat hukuman, bahkan di neraka –

ada kemungkinan semacam itu.

18. "Dia memahami:

'Adalah tidak mungkin, adalah tidak bisa terjadi,

bahwa orang yang terlibat perilaku tubuh yang baik ...
terlibat perilaku ucapan yang baik ...
terlibat perilaku mental yang baik,
yang karenanya, untuk alasan itu, pada saat hancurnya tubuh, setelah kematian,
dapat muncul kembali di tempat kekurangan, di tempat yang tidak bahagia,
di tempat hukuman, bahkan di neraka –

tidak ada kemungkinan semacam itu.'

Dan dia memahami:

'Adalah mungkin,

bahwa orang yang terlibat perilaku tubuh yang baik ...
terlibat perilaku ucapan yang baik ...
terlibat perilaku mental yang baik,
yang karenanya, untuk alasan itu, pada saat hancurnya tubuh, setelah kematian,
dapat muncul kembali di tempat yang bahagia, bahkan di alam surge –

ada kemungkinan semacam itu.

"Dengan cara demikian, Ananda, seorang bhikkhu dapat disebut:

terampil dalam apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin."

meskipun mungkin tidak ada pembahasan yang membahas mengenai hanya seorang samma sambuddha yang memahami hukum karma, saya rasa pengetahuan hukum karma memang tidak mungkin dimiliki oleh orang lain selain seorang samma sambuddha...

dan kalau tidak salah YM Maha-Mogallana juga yah??
mohon koreksinya om indra...
« Last Edit: 14 November 2011, 03:22:57 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #58 on: 15 November 2011, 07:07:47 PM »

dan kalau tidak salah YM Maha-Mogallana juga yah??
mohon koreksinya om indra...

Para Arahat yg memiliki Patisambhida (pengetahuan analitis) dan abhinna juga memiliki pengetahuan ini tapi dalam jangkauan yg terbatas, tidak seperti Sang Buddha yang memiliki Sabbanuta Nana (Kemahatahuan)

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #59 on: 15 November 2011, 08:16:07 PM »
Para Arahat yg memiliki Patisambhida (pengetahuan analitis) dan abhinna juga memiliki pengetahuan ini tapi dalam jangkauan yg terbatas, tidak seperti Sang Buddha yang memiliki Sabbanuta Nana (Kemahatahuan)
thx atas koreksinya om...
memang masih belum terlalu mendalami sutta...  :) :)
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: berkhayal
« Reply #60 on: 16 November 2011, 08:23:27 PM »
sekiranya ada pelaksana budhisme yang telah mencapai tingkat kesucian tinggi sehingga berkemampuan melihat kehidupan masa lalu orang lain, dan lalu menguatkan/bersaksi atas kebenaran tentang hukum karma (yang lebih detil) mengenai sebab musabab seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kehidupan sekarang, tentu kesaksian ini bisa membuat keyakinan pengikut budhisme menjadi lebih kuat lagi.  hanya khayalan saya semata.....

bersaksi itu mudah tapi membuat orang percaya itu sulit, kecuali kita sendiri yang membuktikan  :)
 kita percaya terhadap ajaran sang buddha bukan karena kesaksian orang lain melainkan dari pembuktian yang dilakukan oleh diri kita sendiri
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: berkhayal
« Reply #61 on: 19 November 2011, 12:00:00 PM »
bersaksi itu mudah tapi membuat orang percaya itu sulit, kecuali kita sendiri yang membuktikan  :)
 kita percaya terhadap ajaran sang buddha bukan karena kesaksian orang lain melainkan dari pembuktian yang dilakukan oleh diri kita sendiri

apakah sesuatu harus tidak kita percayai dengan alasan kita belum menyaksikannya sendiri?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #62 on: 19 November 2011, 02:43:14 PM »
apakah sesuatu harus tidak kita percayai dengan alasan kita belum menyaksikannya sendiri?
jangan dipercaya, tetapi juga jangan ditolak...
telaah dulu dengan pengetahuan, nilailah apakah hal itu baik atau buruk...
baru setelah kita menilainya, kita boleh menerima atau menolaknya...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: berkhayal
« Reply #63 on: 19 November 2011, 02:50:58 PM »
jangan dipercaya, tetapi juga jangan ditolak...
telaah dulu dengan pengetahuan, nilailah apakah hal itu baik atau buruk...
baru setelah kita menilainya, kita boleh menerima atau menolaknya...

yang harus dijadikan tolak ukur penilaiannya apa?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #64 on: 19 November 2011, 03:12:39 PM »
yang harus dijadikan tolak ukur penilaiannya apa?
dengan pengetahuan, dan batin kita...
apakah ajaran tersebut sesuai dengan kebenaran dan kebaikan dalam batin anda??
kalau memang sesuai, maka anggaplah itu sebagai hal yang benar, tetapi jangan menutup mata terhadap ajaran2 lainnya di kemudian hari, bila ajaran lain itu lebih benar dan lebih baik...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: berkhayal
« Reply #65 on: 19 November 2011, 07:04:41 PM »
dengan pengetahuan, dan batin kita...
apakah ajaran tersebut sesuai dengan kebenaran dan kebaikan dalam batin anda??
kalau memang sesuai, maka anggaplah itu sebagai hal yang benar, tetapi jangan menutup mata terhadap ajaran2 lainnya di kemudian hari, bila ajaran lain itu lebih benar dan lebih baik...

atau sesuai dengan ajaran dalam Gotami Sutta

Kondisi-kondisi apa pun, Gotami, yang engkau ketahui: kondisi-kondisi ini mengarah pada nafsu, bukan pada tanpa-nafsu, mengarah pada belenggu bukan pada ketiadaan belenggu, mengarah pada pengumpulan (kelahiran kembali), bukan pada ketiadaan pengumpulan, mengarah pada banyak keinginan, bukan pada sedikit keinginan, mengarah pada ketidak-puasan, bukan pada kepuasan, mengarah pada pergaulan, bukan pada kesendirian, mengarah pada kelembaman, bukan pada kegigihan, [258] mengarah pada kesulitan dalam menyokong diri sendiri, bukan pada kemudahan dalam menyokong diri sendiri – maka engkau harus mengetahui dengan pasti, Gotami, bahwa ini bukanlah dhamma, ini bukanlah disiplin, ini bukanlah ajaran Sang Guru. Tetapi kondisi-kondisi apa pun, Gotami, yang engkau ketahui: kondisi-kondisi ini mengarah pada tanpa-nafsu, bukan pada nafsu … (kebalikan dari sebelumnya) … mengarah pada kemudahan dalam menyokong diri sendiri, bukan pada kesulitan dalam menyokong diri sendiri – maka engkau harus mengetahui dengan pasti, Gotami, bahwa ini adalah dhamma, ini adalah disiplin, ini adalah ajaran Sang Guru.”

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: berkhayal
« Reply #66 on: 22 November 2011, 12:11:48 PM »
atau sesuai dengan ajaran dalam Gotami Sutta

Kondisi-kondisi apa pun, Gotami, yang engkau ketahui: kondisi-kondisi ini mengarah pada nafsu, bukan pada tanpa-nafsu, mengarah pada belenggu bukan pada ketiadaan belenggu, mengarah pada pengumpulan (kelahiran kembali), bukan pada ketiadaan pengumpulan, mengarah pada banyak keinginan, bukan pada sedikit keinginan, mengarah pada ketidak-puasan, bukan pada kepuasan, mengarah pada pergaulan, bukan pada kesendirian, mengarah pada kelembaman, bukan pada kegigihan, [258] mengarah pada kesulitan dalam menyokong diri sendiri, bukan pada kemudahan dalam menyokong diri sendiri – maka engkau harus mengetahui dengan pasti, Gotami, bahwa ini bukanlah dhamma, ini bukanlah disiplin, ini bukanlah ajaran Sang Guru. Tetapi kondisi-kondisi apa pun, Gotami, yang engkau ketahui: kondisi-kondisi ini mengarah pada tanpa-nafsu, bukan pada nafsu … (kebalikan dari sebelumnya) … mengarah pada kemudahan dalam menyokong diri sendiri, bukan pada kesulitan dalam menyokong diri sendiri – maka engkau harus mengetahui dengan pasti, Gotami, bahwa ini adalah dhamma, ini adalah disiplin, ini adalah ajaran Sang Guru.”


ini adalah ajaran yang sangat nyata dan indah.

 

anything