gak setuju, klo dulu mungkin lebih sulit, sekarang malah buku Dharma lebih banyak dan variatif dalam penyajiannya, termasuk buku Dharma yang isinya cuma pokok2 ajaran Buddha. Dari sana baru klo memang mau dan gak males dan ada waktu, membaca2 buku yang lain yang lebih dalam, misalnya yang isinya mulai ada Sutta2 sebagian.
justru karena variatif, umat ato calon umat Buddha bisa memilih buku mana yang cocok bagi dirinya.
juga klo menurut sy ga perlu penyeragaman kaya agama lain, ngapain? biarin aja mereka mau punya alkitab kek ato albuku ato almajalah, ga masalah, kita ga perlu ikut2an..
malah sebenernya ga usah pakai ide penyeragaman buku2 Dharma banyak kok yang isinya itu2 saja (seperti yang sy bilang ) cuma gaya penyajiannya aja berbeda. Yang mendasar apa sih? Antara lain. Empat Kebenaran Mulia, Jalan Mulia Beruas 8, dan seterusnya.