//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Debat  (Read 5788 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Debat
« Reply #15 on: 05 November 2009, 11:27:57 PM »
Bukankah "penyektean" (ejaannya sudah diverifikasi oleh Guru Dhammasiri lho ;) ) bertentangan dengan sutta di atas - conjure a view in the world in connection with knowledge or precepts & practices.
Wah jangan begitu dong. Kita di sini sama-sama belajar. Tidak ada yang jadi guru dan tidak ada yang jadi murid. Karena mulanya anda bertanya tentang ejaan yang benar ya, saya beritahu apa yang saya tahu.
Thanks

Saya tulis Guru untuk menunjukkan interest Anda terhadap ejaan :) , tapi maaf postnya tidak bisa saya ubah lagi (tidak ada link modifynya-mungkin karena sudah diquote). Maaf juga kalau Anda merasa tidak nyaman dengan label tersebut :)

button "Modify" hilang setelah post berumur 30 menit, bukan karena quote

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Debat
« Reply #16 on: 05 November 2009, 11:39:16 PM »
Bukankah "penyektean" (ejaannya sudah diverifikasi oleh Guru Dhammasiri lho ;) ) bertentangan dengan sutta di atas - conjure a view in the world in connection with knowledge or precepts & practices.
Wah jangan begitu dong. Kita di sini sama-sama belajar. Tidak ada yang jadi guru dan tidak ada yang jadi murid. Karena mulanya anda bertanya tentang ejaan yang benar ya, saya beritahu apa yang saya tahu.
Thanks

Saya tulis Guru untuk menunjukkan interest Anda terhadap ejaan :) , tapi maaf postnya tidak bisa saya ubah lagi (tidak ada link modifynya-mungkin karena sudah diquote). Maaf juga kalau Anda merasa tidak nyaman dengan label tersebut :)
ya, sudah tidak apa-apa kalau tidak dapat diubah. Lupakan itu, tapi jangan tulis guru lagi di masa yang akan datang.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Debat
« Reply #17 on: 06 November 2009, 09:43:27 AM »
biasanya juga ada acara

debate competition...........

jadi berdebat utk menang pun ok2 aja...
berdebat dlm pandangan/hal.... bukan orang tuanya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Debat
« Reply #18 on: 06 November 2009, 10:04:22 AM »
PASURA SUTTA

Perselisihan Mempertahankan Pandangan -- dan Kesia-siaannya
1.    Banyak orang mengatakan bahwa kemurnian hanyalah milik mereka saja. Mereka tidak mengatakan bahwa ada pula kemurnian di dalam ajaran-ajaran lain. Mereka menyatakan bahwa ajaran yang mereka tekuni adalah yang paling hebat, sehingga secara terpisah mereka mengukuhi beranekaragam kebenaran.    (824)
2.    Mereka yang ikut berbantahan, setelah ikut bergabung, mulai berselisih dan saling menyebut 'manusia tolol'. Karena bergantung pada guru tertentu, mereka mencari pujian, dan menyebut diri mereka 'pakar'.    (825)
3.    Karena terlibat perselisihan di antara banyak orang, pendebat itu menjadi frustasi pada waktu mencari pujian bagi dirinya. Bila kalah dia menjadi terpukul, lalu mencari-cari kesalahan manusia lain, dan bila dikritik dia marah.    (826)
4.    Ketika mereka yang telah menguji pertanyaan-pertanyaannya mengatakan bahwa pembicaraannya salah, dia bersedih, meratap dan menangis dalam perselisihan-perselisihan yang tak berharga, seraya mengatakan: 'Mereka telah mengalahkan saya!'    (827)
5.    Perselisihan-perselisihan ini muncul di antara para pertapa dan akibatnya muncullah rasa gembira yang meluap-luap serta rasa tertekan. Melihat hal ini, hindarilah perselisihan. Tidak ada nilai yang terkandung kecuali pujian yang dimenangkan dengan cara itu.    (828)
6.    Dia yang dipuji di antara banyak orang --karena telah berhasil mempertahankan pandangannya-- akan dipenuhi perasaan senang dan pikirannya terbuai kegembiraan yang meluap-luap karena telah menjadi pemenang.    (829)
7.    Kegembiraan yang meluap-luap itu sendiri adalah landasan untuk keruntuhannya; karena dia tetap akan berbicara dengan kesombongan dan kecongkakan. Melihat hal ini, seharusnya manusia tidak berselisih; karena para bijaksana tidak pernah mengatakan bahwa kemurnian dapat dicapai dengan perselisihan.    (830)
8.    Bagaikan si pemberani yang kokoh kuat karena makanan yang baik, dia meraung maju mencari lawan. Di mana pun ada lawan semacam itu, engkau boleh pergi ke sana. Namun ingatlah, di sini tidak lagi tersisa apa pun yang dapat menimbulkan perkelahian.    (831)
9.    Dengan mereka yang telah memegangi suatu teori dan kemudian bersikeras mengenai hal itu dengan menyatakan bahwa hanya teori itu saja yang benar, engkau boleh berbicara pada mereka. Tetapi ingatlah, 'tidak ada lawan untuk bertempur denganmu'.    (832)
10.    Apakah yang akan kau peroleh dari mereka yang menang setelah mengatasi lawan tanpa membalas satu teori dengan teori lain, o, pemberani? Bagi mereka, tidak sesuatu pun dipegang sebagai yang tertinggi.    (833)
11.    Dengan berspekulasi di pikiran mengenai berbagai pandangan filsafat yang berbeda, engkau telah merenungkan pandangan-pandangan itu. Tetapi engkau tidak dapat maju sembari mengikatkan diri pada manusia yang telah murni.    (834)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Debat
« Reply #19 on: 06 November 2009, 10:46:36 AM »
PASURA SUTTA

Perselisihan Mempertahankan Pandangan -- dan Kesia-siaannya
1.    Banyak orang mengatakan bahwa kemurnian hanyalah milik mereka saja. Mereka tidak mengatakan bahwa ada pula kemurnian di dalam ajaran-ajaran lain. Mereka menyatakan bahwa ajaran yang mereka tekuni adalah yang paling hebat, sehingga secara terpisah mereka mengukuhi beranekaragam kebenaran.    (824)
2.    Mereka yang ikut berbantahan, setelah ikut bergabung, mulai berselisih dan saling menyebut 'manusia tolol'. Karena bergantung pada guru tertentu, mereka mencari pujian, dan menyebut diri mereka 'pakar'.    (825)
3.    Karena terlibat perselisihan di antara banyak orang, pendebat itu menjadi frustasi pada waktu mencari pujian bagi dirinya. Bila kalah dia menjadi terpukul, lalu mencari-cari kesalahan manusia lain, dan bila dikritik dia marah.    (826)
4.    Ketika mereka yang telah menguji pertanyaan-pertanyaannya mengatakan bahwa pembicaraannya salah, dia bersedih, meratap dan menangis dalam perselisihan-perselisihan yang tak berharga, seraya mengatakan: 'Mereka telah mengalahkan saya!'    (827)
5.    Perselisihan-perselisihan ini muncul di antara para pertapa dan akibatnya muncullah rasa gembira yang meluap-luap serta rasa tertekan. Melihat hal ini, hindarilah perselisihan. Tidak ada nilai yang terkandung kecuali pujian yang dimenangkan dengan cara itu.    (828)
6.    Dia yang dipuji di antara banyak orang --karena telah berhasil mempertahankan pandangannya-- akan dipenuhi perasaan senang dan pikirannya terbuai kegembiraan yang meluap-luap karena telah menjadi pemenang.    (829)
7.    Kegembiraan yang meluap-luap itu sendiri adalah landasan untuk keruntuhannya; karena dia tetap akan berbicara dengan kesombongan dan kecongkakan. Melihat hal ini, seharusnya manusia tidak berselisih; karena para bijaksana tidak pernah mengatakan bahwa kemurnian dapat dicapai dengan perselisihan.    (830)
8.    Bagaikan si pemberani yang kokoh kuat karena makanan yang baik, dia meraung maju mencari lawan. Di mana pun ada lawan semacam itu, engkau boleh pergi ke sana. Namun ingatlah, di sini tidak lagi tersisa apa pun yang dapat menimbulkan perkelahian.    (831)
9.    Dengan mereka yang telah memegangi suatu teori dan kemudian bersikeras mengenai hal itu dengan menyatakan bahwa hanya teori itu saja yang benar, engkau boleh berbicara pada mereka. Tetapi ingatlah, 'tidak ada lawan untuk bertempur denganmu'.    (832)
10.    Apakah yang akan kau peroleh dari mereka yang menang setelah mengatasi lawan tanpa membalas satu teori dengan teori lain, o, pemberani? Bagi mereka, tidak sesuatu pun dipegang sebagai yang tertinggi.    (833)
11.    Dengan berspekulasi di pikiran mengenai berbagai pandangan filsafat yang berbeda, engkau telah merenungkan pandangan-pandangan itu. Tetapi engkau tidak dapat maju sembari mengikatkan diri pada manusia yang telah murni.    (834)


terima kasih rekan ryu
bantuan untuk lebih membabarkan / menyempurnakan posting saya Debat yang masih memerlukan rekan rekan seperti Anda .
Sekali lagi terima kasih PASURA SUTTA posting Anda ..banyak sekali membantu penyempurnaan posting debat saya

sadhu.sadhu.sadhu.

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Debat
« Reply #20 on: 06 November 2009, 12:25:25 PM »
Seperti yang saya harapkan dari Master Ryuuuu, emank patent  ^:)^ ^:)^ ^:)^

 _/\_