//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Latihan itu ibarat menata dawai kecapi  (Read 2865 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Latihan itu ibarat menata dawai kecapi
« on: 10 August 2009, 02:01:10 PM »
Ketika Sronakotivimsa pertama kali ditatbiskan sebagai bhiksu .
Ia sangat bersemangat dan tekun .
Begitu semangatnya , sampai sampai ia menghabiskan terlalu banyak tenaga untuk meningkatkan kemajuan dirinya .
Akhirnya , setelah menilai bahwa usaha yang perlu dilakukannya terlalu panjang dan banyak , Ia menyimpulkan bahwa usaha yang diperlukannya itu jauh di atas kemampuannya .
Ia memutuskan untuk berhenti menjadi bhiksu ,

Sronakotivimsa merasa malu atas dirinya sendiri .
Namun , ia tidak melihat jalan jalan lain lagi kecuali menghadap Sang Buddha dan menjelaskan bahwa ia harus meninggalkan vihara karena ia sudah tidak mampu lagi meneruskan latihannya .

Sronakotivimsa mengira Sang Buddha akan mencela dirinya karena mengambil keputusan dirinya karena mengambil keputusan seperti itu .
Akan tetapi betapa terkejut nya ia ketika Sang Buddha menyapa dirinya dengan kebaikan dan pengertian .

Sang Buddha bertanya , " apa pekerjaanmu sebelum engkau menjadi bhikksu ?"

Sronakotivimsa menjawab " Dulu , aku adalah seorang pemusik , seorang pemain kecapi "

Sang Buddha mengamati Sronakotivimsa selama beberapa saat , lalu ia berkata , " Jika dawai kecapi ditarik terlalu kencang , apa yang terjadi saat engkau memainkannya ?"

Sronakotivimsa menjawab " Dawai itu akan putus "

" Dan jika dawai itu ditata terlalu longgar " tanya Sang Buddha " Apa yang akan terjadi ?"

Jika dawai terlalu longgar , maka tidak akan muncul nada apapun " jawab Sronakotivimsa .

" Begitulah Sronakotivimsa ," kata Sang Buddha , sambil tersenyum dengan penuh pertimbangan dan pengertian .
" Berlatihlah dalam Dharma di ibaratkan seperti menata seutas dawai kecapi .
Jika kita berlatih terlalu kuat . seakan akan kita tengah menata dawai itu terlalu kencang . Dawai itu akan putus .

sebaliknya , jika kita terlalu santai dalam latihan Dharma .dan melalaikan waktu tanpa usaha memajuhkan diri kita sendiri , maka seolah olah kita tengah menata dawai itu terlalu longgar . Tak ada hasil apa pun yang akan muncul dari usaha kita yang amat kecil itu ."

" Sampai saat ini , engkau sudah berlatih dengan ketekunan dan semangat yang terlalu tinggi . Itu adalah bagian dari sifat dirimu. jika kamu kembali hidup sebagai umat awam . maka ada bahaya besar engkau akan melakukan usaha dengan berlebih lebih juga. Engkau sangat mungkin akan meneguk kesenangan duniawi dan menyerah pada tuntutan duniawi yang dapat mengakibatkan kesengsaraan dan sakit yang luar biasa "

"Sronakotimvimsa , dalam latihan yang sejati , kita perlu mengerti bagaimana mencari keseimbangan antara rasa senang dan rasa sakit . Kita perlu menjalani jalan tengah diantara kedua kutub ekstrem ini . Apakah engkau mengerti ?"

" oh !" seru Sronokotivimsa se akan akan ia baru tersadar "kalau demikian , latihan Dharma itu ibarat menatata dawai sebuah kecapi . jika di tata dengan benar , maka kita akan dapat memainkan nada yang indah !"

seusai perbincangan ini .
Sronokotivimsa memutus kan untuk tetap tinggal di vihara . sejak itu . Ia memperoleh kemajuan yang pesat dalam latihan Dharmanya.
« Last Edit: 10 August 2009, 02:10:41 PM by hariyono »

Offline lophenk

  • Sebelumnya: 4kupak
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 685
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Latihan itu ibarat menata dawai kecapi
« Reply #1 on: 13 August 2009, 09:15:51 AM »
Ktk berlatih, temukanlah jln tengah untuk kita sendiri :)

_/\_
thanks Buddha...