//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa  (Read 2405 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline steve19800

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« on: 26 May 2016, 07:44:10 PM »
Halo teman2,

Saya ada pertanyaan singkat saja. Dalam Buddhisme, kita diajarkan untuk membayar budi orang tua. Tetapi apakah pikiran "ingin "membayar" ini baik untuk dipelihara dan ditanam di pikiran kita? Apakah ini akan membawa dampak penderitaan di masa akan datang?

Kita tahu semua berasal dari pikiran.
Sebagai contoh, kita sering melihat orang yang bekerja keras sekali demi orang dekatnya. Orang tsb seringkali mengorbankan segalanya bahkan sampai melatih diri pun, atau kepentingan diri sendirinya pun sampai dilupakan. Nah, jadi, apakah pikiran "ingin membayar hutang kepada orang tua" ini baik dipelihara? Apakah ini akan mengakibatkan ikatan hubungan semakin erat dan lanjut terus sampai ke kehidupan selanjutnya dan selanjutnya dan selanjutnya, dst. (terutama jika hubungannya dg orang tua bukan hubungan yang baik sekali) yang mengakibatkan penderitaan?

Tetapi tidak memiliki pikiran untuk "membayar hutang" sepertinya tidak baik juga.

Jadi sikap pikiran bagaimana yang benar dan patut? Terima kasih.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #1 on: 27 May 2016, 06:05:19 PM »
Ga masalah toh sayang sama orang tua? Misalnya pada Sigalovada Sutta dan Kataññu Sutta membahas bakti kepada orang tua. Selama dasarnya ga LDM sih ga masalah menurut saya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline steve19800

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #2 on: 30 May 2016, 05:56:34 AM »
Ga masalah toh sayang sama orang tua? Misalnya pada Sigalovada Sutta dan Kataññu Sutta membahas bakti kepada orang tua. Selama dasarnya ga LDM sih ga masalah menurut saya.

LDM?
Apakah pikiran seperti itu baik tertanam di dalam pikiran? Apa yang akan terjadi jika pikiran "Saya mau membayar" ini terbawa ke kehidupan akan datang?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #3 on: 30 May 2016, 06:12:23 PM »
“Para bhikkhu, ada dua individu yang tidak dapat dengan mudah dibalas. Apakah dua ini? Ibu dan ayah seseorang.

“Bahkan jika seseorang menggendong ibunya di satu bahunya dan ayahnya di bahu lainnya, dan [selagi ia melakukan demikian] ia memiliki umur kehidupan selama seratus tahun, dan hidup selama seratus tahun; dan jika ia melayani mereka dengan cara meminyaki mereka dengan balsam, dengan cara memijat mereka, memandikan mereka, dan menggosok bagian-bagian tubuh mereka, dan mereka bahkan membuang kotoran dan air kencing mereka di sana, ia masih tetap belum cukup melakukan untuk kedua orangtuanya, juga belum membalas mereka. Bahkan jika ia mengangkat orangtuanya menjadi raja tertinggi dan penguasa di seluruh penjuru bumi ini yang berlimpah dengan tujuh pusaka, ia tetap masih belum cukup melakukan untuk kedua orangtuanya, juga belum membalas mereka. Karena alasan apakah? Orangtua adalah bantuan besar bagi anak-anak mereka; mereka membesarkan anak-anak mereka, memberi mereka makan, dan menunjukkan dunia ini kepada mereka.

“Tetapi, para bhikkhu, jika orangtuanya tidak berkeyakinan, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam keyakinan; jika, orangtuanya tidak bermoral, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam perilaku bermoral; jika orangtuanya adalah orang-orang kikir, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam kedermawanan; jika orangtuanya tidak bijaksana, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam kebijaksanaan: maka dengan cara demikian, ia telah cukup melakukan untuk orangtuanya, membalas mereka, dan melakukan lebih dari cukup untuk mereka.”
(AN 2.32)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #4 on: 30 May 2016, 07:59:01 PM »
Mengenai balas jasa. Menurut saya tergantung dari tujuan hidup orang itu. Jika tujuannya membalas jasa, maka itulah yg harus ia utamakan, tetapi jika tujuannya adalah Kebebasan maka bebas dari kemelekatan yang harus ia utamakan.

Hanya sedikit catatan, kita mungkin perlu berhati-hati mengatakan "semua berasal dari pikiran" karena setahu saya dalam koteks-konteks tertentu hal ini tidak bisa diterapkan.

Demikian.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline steve19800

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #5 on: 18 June 2016, 09:37:01 AM »
Jadi apakah baik, jika pikiran "balas jasa" dipelihara di dalam pikiran?

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #6 on: 23 June 2016, 09:22:16 AM »
bro steve19800 (st)......

menarik pertanyaannya...disini sacheng asumsi st itu sih anak n punya ortu......

sacheng pingin tanya....apakah st telah melakukan hal2 dibawah ini ?.....


ucapan welcome...
1 selamat pagi pa,....slmt malam pa....
2 pa,..makan...

permisi
1 pa sy pergi ke......
2 pa sy pulang dari........

membantu
1 pa mari saya bantu.... (bukan bantu habisin makanan ya)
2 dst dst...

dll
1 apakah klo dipanggil,...cepat jawab
2 apakah diperintah....mendengarkan dgn seksama
3 apakah diberi petunjuk....cepat dilakukan ?


sementara itu dulu....dan mhon jawaban dari st ya....

thx... :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #7 on: 23 June 2016, 09:23:11 AM »
apakah contoh berbakti dlm hal yg sederhana aja ?
mhon masukan.....(terutama klo ada yg tertulis dlm sutta)....
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« Reply #8 on: 03 July 2016, 06:30:35 PM »
membalas jasa disini maksud nya secara langsung kepada org nya atau tidak?
bila langsung kepada org nya tanya kan saja langsung bagaimana saya bisa membalas jasa anda selama ini?
tetapi kalau tidak secara langsung hanya sebagai pelimpahan jasa maka sikap yg benar adalah anda merasa bangga bahagia saat melakukan sesuatu perbuatan dan dilimpahkan jasa nya kepada orang lain ( dalam hal positif) contoh sederhana saat sedang melakukan kebaktian maka kita melakukan diakhir acara pelimpahan jasa maka kita merasa bahagia atau bangga karena dapat melakukan pelimpahan jasa tersebut.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

 

anything