Selasa, 03/02/2009 17:24 WIB
Praktek Dukun Cilik 'Sakti' Terus Dibanjiri PasienJombang - Praktek dukun cilik 'sakti' asal Jombang yang sempat ditutup oleh kepolisian, saat ini diperbolehkan buka kembali. Namun, untuk berobat ke Ponari (10) bocah 'sakti' itu, pasien harus terlebih dulu mengambil nomor antrean.
Tempat praktek Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang sempat dihentikan pihak kepolisian karena, pada Minggu (1/2/2009) kemarin, 1 orang meninggal saat akan berobat.
Rumah Muhammad Ponari (10), sudah hampir 3 pekan ini selalu dipenuhi ratusan warga dari berbagai daerah di Jawa Timur, karena diyakini bocah ini memiliki kemampuan mengobati berbagai penyakit.
Warga percaya, jika meminum air yang sudah dicelup batu milik Ponari, penyakit yang diderita akan segera sembuh. Kepercayaan ini, berawal dari kisah Ponari, yang sempat hampir pingsan karena tersambar petir pada pertengahan Januari 2009 lalu.
Tak pelak, setiap hari rumah Ponari dipenuhi ratusan orang yang ingin berobat. Terlebih lagi, bocah yang baru duduk di kelas 3 SDN Balongsari ini, tidak memungut tarif tertentu. "Siapa saja yang datang akan diobati," kata Hadi Yusuf (34), warga asal Kediri yang akan berobat ke dukun cilik, Senin (3/2/2009).
Sayangnya, antrean ribuan pasien untuk mendapat pengobatan alternatif itu berujung pada kematian. Pada hari Sabtu (31/1/2009) lalu, Rumiadi (58), meninggal saat duduk dekat antrean. Kakek asal Desa Sumberejo, Kecamatan Purwoasri, Kediri itu, meninggal karena penyakit epilepsinya kambuh.
Selang sehari atau pada hari Minggu (1/2/2009) kemarin, Nurul Miftadi (42), warga Desa Kedungtimongo, Kecamatan Megaluh, juga meninggal di lokasi. Berbeda dengan Rumadi, Nurul meninggal setelah mendapat air dari Ponari.
Hanya saja, Nurul belum sempat meminum air pemberian Ponari. Saat itu, Nurul minta beristirahat di salah satu rumah, seusai mendapat air dari Ponari. "Pihak keluarga menyatakan, Nurul sakit jantung," kata Kapolsek Megaluh AKP Sutikno.
Dari hasil penyelidikan polisi, tidak ada korban pingsan maupun tewas akibat berdesak-desakan. Sebab selama ini, antrean masih berjalan tertib. "Petugas Polsek dan Koramil yang berjaga bisa menertibkan antrean," kata Sutikno.(bdh/bdh)
dikutip dari : Tamam Mubarrok - detikSurabaya
SURYA: Tempat Praktik “Dukun Cilik” Ponari Ditutup Polisi
KOMPAS : Dukun Cilik Jombang Tolak Pindah Tempat Praktik