.....
"Jagalah dirimu baik-baik, kekasihku" kata Xiang Yu kepada Nyonya Yu. Aku harus melarikan diri sebelum musuh menangkapku. Jika aku tidak ditakdirkan untuk mati, mungkin kita akan bertemu lagi."
"Jika engkau pergi, ke mana aku harus pergi ?"
"Jangan khawatir, Liu Bang tidak akan mungkin melukaimu, kamu tahu kamu adalah wanita yang sangat cantik"
"Aku ingin bersama denganmu ke mana pun engkau pergi, sayangku." tangis Nyonya Yu. "Meskipun aku mati, arwahku akan menemanimu ke tanah kelahiranmu."
"Tetapi kita telah terkepung. Bahkan aku sendiri tidak yakin dapat meloloskan diri. Tidak mungkin bagi seorang perempuan untuk melakukannya,kekasihku"
Nyonya Yu berpaling pada pengawal Xiang Yu.
"Berikan pedangmu," katanya, "Aku akan menyamar sebagai seorang prajurit untuk mengikutinya"
Xiang Yu mengambil pedangnya sendiri dan memberikan kepada Nyonya Yu.
"Baiklah. ikutlah aku kalau begitu. Marilah, kekasihku," katanya sambil naik kuda.
"Engkau selalu bersikap manis, sangat manis kepadaku, kekasihku", kata Nyonya Yu sambil memegang pedang di tangannya. "Aku tidak mempunya kesempatan untuk membalas seluruh cintamu. Mohon jangan mengkhawatirkan aku lagi."
Dengan satu tebasan pedang di tenggorokannya, dia terjatuh ke tanah. Xiang Yu hampir terjatuh dari kudanya.
.....