//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?  (Read 611221 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1515 on: 24 October 2010, 12:12:50 PM »
apakah om jo di aprov gara2 beliau orang MBI? ayolah om jo tanyain ke efbe nya ;D

hanya sekutu yg diterima, lain kutu ditolak

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1516 on: 24 October 2010, 12:14:36 PM »
apakah om jo di aprov gara2 beliau orang MBI? ayolah om jo tanyain ke efbe nya ;D

hanya sekutu yg diterima, lain kutu ditolak
si andry khan kek kembaran gitu ga di aprov juga =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1517 on: 24 October 2010, 12:15:52 PM »

saya tidak ingin anda memecahkan cermin, dan saya tidak peduli dengan wajah saya. saya hanya ingin anda menunjukkan kata2 makian dan kata kasar yg anda tuduhkan, untuk kemudian dilaporkan kepada moderator dan selanjutnya terserah kepada keputusan moderator

saya tidak menuduh siapa2, sejak awal sudah kukatakan kalau aku sendiri yang menafsirkannya demikian. Aku tidak menyalahkan siapa2 kecuali diri sendiri. Segamblang ini mengapa sulit dimengerti....
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1518 on: 24 October 2010, 12:18:40 PM »

saya tidak ingin anda memecahkan cermin, dan saya tidak peduli dengan wajah saya. saya hanya ingin anda menunjukkan kata2 makian dan kata kasar yg anda tuduhkan, untuk kemudian dilaporkan kepada moderator dan selanjutnya terserah kepada keputusan moderator

saya tidak menuduh siapa2, sejak awal sudah kukatakan kalau aku sendiri yang menafsirkannya demikian. Aku tidak menyalahkan siapa2 kecuali diri sendiri. Segamblang ini mengapa sulit dimengerti....

saya melihat pernyataan ini kontradiksi dengan pernyataan anda sebelumnya berikut ini,

Thread ini isinya terlalu banyak posting. Tidak sempat membaca semuanya, apalagi banyak maki-makian dan kata kasarnya, sehingga tidak nyaman dibaca. Terimakasih atas tegurannya :)
« Last Edit: 24 October 2010, 12:21:29 PM by Indra »

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1519 on: 24 October 2010, 12:19:07 PM »
apakah om jo di aprov gara2 beliau orang MBI? ayolah om jo tanyain ke efbe nya ;D

hanya sekutu yg diterima, lain kutu ditolak
si andry khan kek kembaran gitu ga di aprov juga =))
:hammer:     udah mencoba 2x app, tp tidak di aprov...
apakah dia takut?
« Last Edit: 24 October 2010, 12:25:53 PM by andry »
Samma Vayama

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1520 on: 24 October 2010, 12:20:08 PM »
apakah om jo di aprov gara2 beliau orang MBI? ayolah om jo tanyain ke efbe nya ;D

hanya sekutu yg diterima, lain kutu ditolak
si andry khan kek kembaran gitu ga di aprov juga =))

kutunya andry dari jenis lain

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1521 on: 24 October 2010, 12:23:07 PM »
mudah2an Bro Sobat lebih bisa memuaskan kami daripada Bro henrychan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1522 on: 24 October 2010, 12:40:17 PM »
apakah om jo di aprov gara2 beliau orang MBI? ayolah om jo tanyain ke efbe nya ;D

hanya sekutu yg diterima, lain kutu ditolak
si andry khan kek kembaran gitu ga di aprov juga =))
:hammer:     udah mencoba 2x app, tp tidak di aprov...
apakah dia takut?

ayo, posting beberapa pembelaan, then retry

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1523 on: 24 October 2010, 01:02:32 PM »
dengan perkembangan terakhir ini, target naik jadi 200

maju terus,  lanjut !

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1524 on: 24 October 2010, 01:08:44 PM »

makanya kalau mau kasih pernyataan baca dari hal 1 sampai terakhir
batin bodoh !

kamsia

Mohon maaf, kalau melakukan kesalahan. Thread ini isinya terlalu banyak posting. Tidak sempat membaca semuanya, apalagi banyak maki-makian dan kata kasarnya, sehingga tidak nyaman dibaca. Terimakasih atas tegurannya :)

saya sudah ikuti dari awal
rasanya tidak ada makian dan kata2 kasar
kalau ada kata2 kasar saya akan lapor ke moderator
bisa tunjukkan yang mana ? atau memang bro sobat yang agak sensi kali !

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1525 on: 24 October 2010, 01:25:16 PM »
jadi menurut anda bagaimana sutta ini :
'Meskipun beberapa petapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, mereka masih menonton aneka macam pertunjukan, seperti : tari-tarian, nyanyi-nyanyian musik, pertunjukan panggung, opera, musik yang diiringi dengan tepuk tangan, pembacaan deklamasi, permainan tambur, drama kesenian, permainan akrobat di atas galah, adu-gajah, adukuda, adu-sapi, adu-banteng, pertandingan bela diri dengan menggunakan tongkat, pertandingan tinju, pertandingan gulat, perang-perangan, pawai, inpeksi, parade; namun seorang bhikkhu menahan diri dari menonton aneka macam pertunjukan semacam itu. Inilah sila yang dimilikinya.'

kalau menurut anda  biku2 sekarang lebih hebat dari buda ya? buda menghindari, biku sekarang menikmati? nice

Menurut saya sutra ini sama saja dengan penafsiran saya sebelumnya. Tarian, nyanyian, musik yang ada di di sini disejajarkan dengan bentuk-bentuk hiburan lainnya, misalnya drama-kesenaian, pertunjukan akrobat, adu-sapi, dll. Dalam hal ini yang dimaksud adalah jika kegiatan ini ditujukan untuk mencari hiburan. Jelas sekali.

KIta patut bertanya, apakah benar Sang Buddha begitu antipati dengan musik dan nyanyian sehingga Beliau sama sekali melarangnya. Dalam Sakkapanha Sutta (Digha Nikaya 20), diceritakan suatu ketika dewa Sakka berusaha untuk menarik perhatian Sang Buddha yang sedang bermeditasi di dalam Gua Indasala. Saat itu sambil bermain kecapi, Dewa Sakka bernyanyi dan disebutkan reaksi Buddha ketika itu adalah:

"Ketika mendengarkan ini, Sang Bhagavà berkata: ‘Pancasikha, suara kecapimu mengiringi lagumu dengan indah, dan lagumu mengiringi kecapimu dengan indah, sehingga tidak ada yang menutupi yang lain.Kapankah engkau menggubah syair-syair ini tentang Buddha, Dhamma, para Arahat, dan cinta?’ ‘"

Dalam hal ini lihatlah, Sang Buddha justru memuji nyanyian Dewa Saka yang isi syairnya tentang Buddha, Dhamma, Para Arahat dan Cinta. Kalau memang Beliau sama sekali bersikap negatif terhadap nyanyian dan musik dalam pengertian yang seluas-luasnya, maka nyanyian dan musik Dewa Sakka pasti tidak akan dipuji oleh Sang Buddha. Namun dikarenakan nyanyian Dewa Sakka berisi tentang Buddha, Dhamma, Para Arahat, dan cinta, maka Beliau pun memberikan pujiannya sebagai musik yang "indah." 

Dalam hal ini, sila tentang larangan terhadap nyanyian dan musik menjadi tidak berlaku. Bukankah demikian?
sebaiknya anda baca keseluruhan sutta itu.

dewa Sakka bukan Bhikkhu tapi  makhluk Dewa dan masih menikmati kesenangan Indrawi

kembali lagi apakah Bhikkhu boleh menyanyi, boleh main gitar, boleh jadi photographer ? tolong dijawab Bro Sobat !
setahu saya, upasaka/i sewaktu menjalankan Attha Sila, harus menghindari nyanyian dan musik !
Naccagita-vadita-visukadassana malagandha-vilepana-dharana-mandana-vibhusanatthana veramani veramani sikkhapadam samadiyami
Aku bertekad melatih diri menghindari menari, menyanyi, bermain music, dan pergi melihat pertunjukan, memakai berhias dengan bebungaan, wewangian, dan barang komestik dengan tujuan mempercantik diri


apakah sila BIKU lebih sedikit ?
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1526 on: 24 October 2010, 01:52:49 PM »
wa tadi ada lihat nih banthe rasanya bener bukan mahayana lohh, juga jubahnya beda lohh merah marun kalau yang mahayana tuh kuning coklat, sedang theravada thailand kuning kecoklatan. ini kemungkinan theravada myanmar kali yah.

bhikku aliran tantrayana(vajrayana) tidak kelihatan  yang tantrayana(vajrayana) biasa tuh bhikku ada, kali ini kathina yang tantrayana(vajrayana) tidak terlihat.

sorry kelupaan tanya? soalnya sibuk mau pulang hujan sihh disini habis kathina.
« Last Edit: 24 October 2010, 01:59:34 PM by daimond »

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1527 on: 24 October 2010, 03:27:42 PM »
jadi menurut anda bagaimana sutta ini :
'Meskipun beberapa petapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, mereka masih menonton aneka macam pertunjukan, seperti : tari-tarian, nyanyi-nyanyian musik, pertunjukan panggung, opera, musik yang diiringi dengan tepuk tangan, pembacaan deklamasi, permainan tambur, drama kesenian, permainan akrobat di atas galah, adu-gajah, adukuda, adu-sapi, adu-banteng, pertandingan bela diri dengan menggunakan tongkat, pertandingan tinju, pertandingan gulat, perang-perangan, pawai, inpeksi, parade; namun seorang bhikkhu menahan diri dari menonton aneka macam pertunjukan semacam itu. Inilah sila yang dimilikinya.'

kalau menurut anda  biku2 sekarang lebih hebat dari buda ya? buda menghindari, biku sekarang menikmati? nice

Menurut saya sutra ini sama saja dengan penafsiran saya sebelumnya. Tarian, nyanyian, musik yang ada di di sini disejajarkan dengan bentuk-bentuk hiburan lainnya, misalnya drama-kesenaian, pertunjukan akrobat, adu-sapi, dll. Dalam hal ini yang dimaksud adalah jika kegiatan ini ditujukan untuk mencari hiburan. Jelas sekali.


SobatDharma,

Saya bisa menangkap maksud Bro...

"Buddha tidak menganjurkan kita untuk menghindari musik, tari2an ataupun pertunjukkan apapun asal tujuannya bukan untuk hiburan, tapi kalau musik, tari2an dan pertunjukkan itu sifatnya untuk hiburan, maka Buddha menganjurkan kita untuk menghindarinya."

Betul begitu maksud Bro bukan?

Kesimpulan begini pada dasarnya terdengar sebagai jalan tengah, netral dan bersifat fleksibel. Namun, yg sulit adalah penerapannya.

Alasannya sbb:
1. Jika memang begitu yg dimaksud Sang Buddha, kenapa Beliau tidak mengatakannya begitu (... hindari tari2an, bla2 yg sifatnya menghibur, namun jika yg sifatnya tidak menghibur, silahkan didengarkan)
2. Bagi para penonton (umat awam dan Bhikkhu) akan sulit untuk membedakan mana suguhan nyanyian dan tarian yg ditujukan 'untuk menghibur' dan  mana yg ditujukan 'bukan untuk menghibur'. Tentu mereka harus menontonnya terlebih dahulu, baru kemudian bisa menyimpulkannya. "Oh, tarian ini tujuannya menghibur, sy seharusnya tidak boleh menontonnya..." <-- udah ditonton, bagaimana lagi mau dihindari?
3. Dan bagi si artis, panitia, perencana tari, yg kesemuanya adalah 'umat awam', apakah mungkin mereka bisa memutuskan mana tarian yg 'tidak tujuannya untuk hiburan' sehingga layak disajikan dan mana yg bergaya menghibur sehingga di 'cut' dari acara? Sepertinya perlu badan / panitia khusus untuk menyensornya sebelum disuguhkan ke acara umat Buddha.

Dapat kita lihat sendiri, amatlah sulit untuk menerapkan kesimpulan 'tarian dan nyanyian bersifat menghibur' dan 'tarian dan nyanyian bersifat bukan menghibur'... oleh krn itu tentu kita paham mengapa Buddha tidak berusaha memisah2kannya.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1528 on: 24 October 2010, 03:33:52 PM »
Quote
The texts mention that persons outside the Buddha’s dispensation (non-refuge taking persons) can be classified as immoral lay persons, and as moral lay persons. In this respect classes of lay people, novices, and monks inside the dispensation are not mentioned. In the commentary, classification is made for the persons inside the dispensation on similar lines. So it is clear that scrupulous monks and novices are worthy of respect and honour.

However, the question is “Can shameless or immoral novices and monks be classified under the fourteen categories mentioned already?” Teachers hold different opinions. However, in the Milindapañha a sound decision is made when the king asks: “What is the difference in virtue between an immoral layman and an immoral monk?”

“O king, an immoral monk has greater virtues than an immoral layman in ten ways.
They are inconceivable in an immoral layman while an immoral monk possesses them in full.
What are they? An immoral monk possesses ten virtues:

   1.He pays respect to the Omniscient Buddha.
   2.He pays respect to the Dhamma.
   3.He pays respect to the Noble Sangha.
   4.He pays respect to his companions in the holy life.
   5.He hear and learns the Tipitaka and its commentaries.
   6.Although he has broken the rules and lives without morality, when he enters an assembly of monks he instantly takes the sign and behaviour of modest monks.
   7.He guards his deeds and words due to fear of peoples’ criticism and blame.
   8.His mind inclines towards to concentration and insight from the position of a lay disciple. He yearns for the state of a good layman.
   9.He is still classified as monk.
  10.When he does immoral acts he perform them in secret. This means he has shame in his mind.

Not one of these good qualities exists in an immoral layman,
so an immoral monk is more honourable than an immoral layman.”

We have already mentioned the Sinhalese king, Saddhātissa who, could pay respects to a shameless monk due to his insight. He could see the noble quality — fear of criticism and blame — in that shameless monk. That unique quality, as mentioned in the Milindapañha, is the seventh reason that he is worthy of respect. Another virtue he saw in the shameless monk was the tenth one — doing evil deeds furtively due to moral shame and fear. If a person can detect and appreciate at least these two virtues of a shameless monk he is called a wise man. With wisdom he knows the power of these great virtues, even in a bad person.

If an immoral monk still claims to be a monk, in the technical sense he is a monk because unless he relinquishes the robe he cannot be classed as a layman. He is not a novice either. His status remains above the position of a layman or novice. The power of the Vinaya has to be stressed repeatedly, otherwise many will underestimate it.

The questioners ask a supplementary question, “If alms is given to an immoral monk, can it achieve great, beneficial results for the donor?” It should be noted that for a donor, an immoral monk can be worthy of receiving gifts by ten purities known as “Dakkhinavisuddhi”, giving great benefits for benefactors.

   1.An immoral monk wears robes, and carries a begging bowl, which are sacred symbols expressing the determination and intention to destroy defilements.
   2.In the style of hermit and monk he behaves in several ways correctly.
   3.He is still within the protection of the Sangha.
   4.He still retains the Three Refuges.
   5.He still lives in a monastery where concentration and insight are practised diligently.
   6.He seeks refuge in the Sangha.
   7.He practises and teaches the Dhamma to others.
   8.He relies on the Tipitaka as a light of wisdom. His mind is inclined towards the Dhamma.
   9.He believes that the Buddha is the highest and the noblest person in the three worlds.
  10.He observes some Uposatha and ethical precepts.

So these honourable and pure things help a donor to obtain great benefits when gifts are offered to him. Giving alms to him brings immense benefits for a donor, not because of his serious fault, but because of the ten purities. After all, he still retains a monk’s status. If an immoral monk returns to lay life by confession and declaration, he forsakes his monk status and becomes a layman.

http://www.aimwell.org/Books/Ledi/Dhamma/Sanghadana/sanghadana.html

kebetulan ketemu yang kayak gini waktu nyari info tentang sanghadana
« Last Edit: 24 October 2010, 03:39:44 PM by daimond »

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1529 on: 24 October 2010, 03:50:00 PM »
OOT sedikit:

Untuk musik2 aliran Rock, metal, hiphop, dll sangat jelas yah, kita semua setuju bahwa musik ini alunannya menghentak dan emosinya naik turun..

Bagaimana dengan musik2 yg lbh tenang (atau istilah Bro Sobat Dharma "emosinya lebih datar'?). Dapat kita contohkan musik2 aliran New Age (Kitaro, Sojiro, Enya, Karunesh, dsbnya?) juga musik2 Buddhis, Sang Guru, misalnya? Saya pribadi -jujur saja- suka sekali lagu2 tsb...

Namun perlu kita renungkan saat2 kita mendengarkan lagu tsb:
1. Apakah ketika mendengar lagu2 tsb kita 'menyadari' perasaan tenang dan nyaman yg timbul ketika mendengar lagu tsb' atau
2. kita 'menikmati' perasaan tenang dan nyaman ketika mendengar lagu tsb?

Yg pasti no. 2 ya? Kita menikmati ketenangan dan kedamaian yg kita peroleh ketika mendengarkan lagu2 damai tsb.... Kita hanyut oleh perasaan tenang dan damai tsb....

Apakah perasaan tenang dan damai yg timbul akibat mendengarkan lagu2 Buddhis ini kusala atau akusala? Perbedaannya tipis. Bedanya adalah di 'kemelekatannya'.

Bagaimana konkrit perbedaannya? Jika sedang tenang dan damai mendengarkan lagu2 Buddhis tsb, tiba2 tetangga kamar sebelah memutar lagu thrashmetal hingar bingar sekeras2nya, sehingga lagu Sang Guru kita tidak tedengar lagi... perasaan apa yg tiba2 timbul? Pasti merasa kesal dan terganggu.... "Sialan nih org, gw lagi tenang dengar lagu2 Dharma, tiba2 dia muter lagu brengsek itu kencang2...!"

Dengan bereaksi negatif begitu, kita dapat menilai sendiri bahwa perasaan kita yg kita anggap damai tsb sesungguhnya adalah 'kemelekatan akan musik yg menenangkan'... (tepatnya: kemelekatan akan perasaan tenang yg dikondisikan oleh musik)

Jadi, sebagai praktisi yg melatih jalan 'kesadaran penuh' dianjurkan lebih baik menghindari hal2 yg dpt menimbulkan kemelekatan / perasaan yg menyenangkan tsb, mulai dari yg kasar: seks, alcohol, drugs, sampai ke yg halus: musik, tari2an, pemandangan indah (Bhikkhu dianjurkan untuk jalan menatap ke tanah bbrp meter kedepan). Tujuannya jelas, latihan untuk Sati.

Jika ngotot masih mau mendengarkan musik ataupun mata berkeliaran kemana-mana, ya gpp, tapi yg pasti, latihannya akan menjadi lbh berat.' Tantangan untuk meningkatkan Sati akan lbh banyak, krn serangan kenyamanan panca indera semakin intens. Pemandangan orang2 jualan dipasar, gadis2 bebelanja, ada yg rambutnya panjang, ada yg pakai rok mini, masakan mengepul2, nasi hainam hangat2, menonton tari2an, main gitar sambil bernyanyi2... wah, dipastikan akan 'berat' sekali untuk bisa 'Sati'.

::

« Last Edit: 24 October 2010, 03:51:51 PM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)